• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesalahan Panjang Alat Ukur

Proyeksi Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetr

BUKITTINGGI SAWAHLUNTO

D. Kesalahan dan Koreksi Hasil Pengukuran

1. Kesalahan Panjang Alat Ukur

Kesadaran ini terjadi akibat alat ukur yang berbeda dengan alat ukur standar. Akibatnya, kesalahan yang timbul bersifat merambat dalam suatu pengukuran juga perhitungannya. Untuk menghilangkan kesalahan tersebut, panjang alat perlu dikoreksi dengan rumus berikut.

T = L + ′ ′ − L = L + C1L Keterangan: T = panjang sebenarnya L = panjang terukur L' = panjang alat ukur C1 = faktor koreksi

A E D C B A A e E E d D Dc C C b B B a

a. Tujuan: Membuat peta lingkungan sekolah.

b. Alat dan Bahan:

1) Meteran. 2) Kompas. 3) Tongkat (yalon). 4) Kertas. 5) Lingkungan sekolah. c. Langkah Kerja:

1) Tancapkan tongkat di setiap sudut pagar sekolahmu kemudian tandai dengan huruf, misalnya seperti gambar di samping.

2) Ukurlah jarak A ke B dengan me- rentangkan meteran. Catat hasil- nya.

3) Dengan mengimpitkan kompas ke tongkat dan meteran, hitunglah besar sudut (dengan metode Azi- muth) dari A ke B. Dengan cara yang sama, hitunglah juga besar sudut dari B ke A. Lakukan ter- hadap titik lain dengan ketentuan di bawah ini.

Sudut A : pengukuran dari titik A ke titik B

Sudut a : pengukuran dari titik B ke titik A Sudut B : pengukuran dari titik B ke titik C Sudut b : pengukuran dari titik C ke titik B Sudut C : pengukuran dari titik C ke titik D Sudut c : pengukuran dari titik D ke titik C Sudut D : pengukuran dari titik D ke titik E Sudut d : pengukuran dari titik E ke titik D Sudut E : pengukuran dari titik E ke titik A Sudut e : pengukuran dari titik A ke titik E

4) Masukkan tabel pengukuranmu pada tabel seperti di bawah ini.

Sudut Titik Jarak (m) Arah Azimuth

A A ke B 100 106° a B ke A 289° B B ke C . . . . b C ke B . . . . C C ke D . . . . c D ke C . . . . D D ke E . . . . . . . . d E ke D . . . . E E ke A . . . . . . . . e A ke E . . . .

A

E

D C

B

5) Dengan busur derajat, gambarlah peta berdasarkan tabel yang kamu buat. Gunakan skala 1 : 1.000 untuk menggambarnya. Boleh jadi gambar yang kamu hasilkan tidak klop antara garis yang satu dengan yang lain seperti ditunjukkan gambar di samping. Ini dapat terjadi akibat salah dalam pengukuran sudut.

Kesalahan ini dapat diatasi dengan melakukan koreksi. Koreksi dilakukan dengan menghitung selisih antara sudut datang (A ke B) dan sudut pulang (B ke A). Jika pengukuran benar selisihnya 180°.

Contoh:

Sudut datang (A ke B) = 106°

selisih 183°, berarti kelebihan 3° Sudut pulang (B ke A) = 289°

Kelebihan 3° dibagi 2 menjadi 1°30'. Koreksi dilakukan dengan menambah 1°30' pada sudut datang dan mengurangi 1°30' untuk sudut pulang.

Tabel hasil koreksi pengukuran

Sudut Titik Jarak Arah Selisih Koreksi Arah

ke (m) Azimuth Sudut Sebenarnya

A A ke B 100 106° 183 3° +1°30' 107°30' a B ke A 289° –1°30' 287°30' B B ke C . . . . b C ke B . . . . C C ke D . . . . c D ke C . . . . D D ke E . . . . d E ke D . . . . E E ke A . . . . e A ke E . . . .

Nah, dari tabel hasil koreksi di atas, gambarkan kembali hasil pengukuran ini dengan skala 1 : 1.000.

Pengukuran seperti itu dapat kamu ibaratkan sebagai pengukuran batas terluar sekolahmu. Dengan menggunakan metode pengukuran dan koreksi tersebut lengkapilah peta sekolahmu dengan melakukan pengukuran bagian-bagian ruangan yang ada di sekolahmu, seperti ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan pagar sekolah. Lakukanlah juga pengukuran jalan-jalan di sekitar sekolahmu. Sajikan hasil pengukuran pada sebuah peta lengkap dengan komponen- komponen peta, seperti contoh berikut ini.

Pembuatan peta pada saat ini semakin mudah dilakukan karena peralatannya semakin canggih. Namun, pengukuran dengan alat-alat sederhana tetap diperlukan. Nah, salin dan isilah rangkuman berikut pada buku catatanmu agar kamu lebih mudah belajar tentang bagaimana membuat peta!

A. Prinsip Pengukuran dalam Pemetaan

Pembuatan peta dengan pengukuran melalui beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu:

1. . . . .

2. Pengelolaan data hasil pengukuran. 3. . . . .

B. Pengukuran Jarak

Tahap pengukuran jarak dalam pemetaan melalui dua tahap, yaitu: 1. . . . .

2. . . . .

C. Pengukuran Sudut Arah

Pengukuran sudut arah dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu: 1. . . . .

Sudut arah diukur dari utara magnet Bumi ke titik lain searah putaran jarum jam.

2. . . . .

Sudut arah diukur dari utara atau selatan magnet Bumi ke titik lain searah atau berlawanan arah jarum jam dengan sudut maksimum 90°.

D. Kesalahan dan Koreksi Hasil Pengukuran

1. Kesalahan dalam suatu pengukuran dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu: a. Kesalahan alami b. . . . . c. . . . . P E TA S E K O L A H M E N E N G A H ATA S B U A N A 3 Skala 1 : 1.000 L E G E N D A = gerbang sekolah = ruang kelas

= ruang kepala sekolah

= ruang guru = lapangan upacara = kamar mandi = lapangan basket = perpustakaan = kantin = taman = jalan = tempat parkir = laboratorium U 3A 3B 3C 1A 1B 1C 2A 2B 2C Jl. Majap ahit Jl. Gajah Mada

2. Beberapa kesalahan yang dilakukan dapat dikoreksi dengan langkah-langkah berikut.

a. Koreksi kesalahan panjang alat ukur. b. Koreksi alat ukur yang tidak horizontal. c. . . . .

d. . . . . e. . . . .

A. Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Jelaskan bagaimana tahap-tahap pekerjaan dalam pembuatan

peta dari hasil pengukuran!

2. Bagaimana pembanjaran dilakukan dalam proses pengukuran

jarak? Jelaskan!

3. Bagaimana penggunaan offset dalam pengukuran jarak?

Jelaskan!

4. Apakah perbedaan antara pengukuran sudut dengan metode

Azimuth dan Bearing?

5. Bagaimana prinsip koreksi kesalahan karena panjang alat

ukur? Jelaskan!

B. Belajar dari masalah.

Suatu pengukuran jarak hendak dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pembanjaran pada wilayah seperti gambar di atas. Coba temukan dan jelaskan bagaimana cara melakukan pembanjaran dengan rintangan pada wilayah seperti gambar di atas!

C. Tugas.

Berdasarkan pengukuran sudut seperti di atas, lakukan koreksi sudut yang tepat!

B A

90o

275o

Saya akan mempelajari faktor-faktor yang mendukung berkembangnya pertanian di suatu wilayah. Dengan mengetahui faktor-faktor pertanian saya akan menggunakan peta dan menilai kelayakan suatu wilayah untuk dikembangkan menjadi kawa- san pertanian.

Negara kita, Indonesia, mempunyai potensi yang besar di bidang pertani- an dan industri. Sayangnya, kita kurang cakap mengelolanya hingga keduanya kurang berkembang. Salah satu strategi pengembangannya ada- lah memilih lokasi yang tepat. Penen- tuan lokasi industri dan pertanian di suatu wilayah dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh karena itu, saya akan menganalisis dan memilih lokasi yang tepat dengan bantuan peta.

Agar bisa memilih lokasi yang tepat, saya harus mengenali berbagai industri berdasarkan kriteria tertentu.

Saya akan mempelajari penentuan lokasi industri atas dasar bahan baku, pasar, biaya angkut, tenaga kerja, modal, teknologi, peraturan, dan lingkungan.

Saya akan mengidentifikasi faktor penyebab gejala aglomerasi industri. Selanjutnya, saya akan melakukan praktik menentukan lokasi industri dengan bantuan peta.

Dengan memiliki pengetahuan ten- tang lokasi industri dan pertanian, kelak saya dapat menggunakannya dalam perencanaan tata ruang wilayah, khususnya untuk menen- tukan lokasi yang tepat bagi industri dan pertanian.

Coba cermati lingkungan di sekitarmu, adakah sentra industri yang berkembang? Jika ya, amatilah. Kamu juga bisa mengamati peta di atas. Di Yogyakarta berkembang beberapa industri kecil, paling banyak berupa kerajinan. Pertanian pun juga masih berkembang di wilayah provinsi ini. Tahukah kamu faktor apakah yang memengaruhi berkembangnya industri atau pertanian di suatu wilayah? Untuk menemukannya, kamu bisa mencoba mencermati peta di atas sekali lagi dengan lebih teliti. Perhatikan jaringan jalan yang ada. Tampak jelas bahwa lokasi sentra industri berada dekat dengan sarana jalan. Nah, pada subbab berikut kamu akan belajar menentukan lokasi industri dan pertanian yang tepat dengan bantuan peta. Keterampilan ini kelak bisa membantumu.

Sumber: www.jogja.go.id

Seperti kamu tahu, kondisi alam memengaruhi kehidupan manusia. Bukti nyata bisa kamu lihat dengan keberadaan lokasi industri dan pertanian. Bagaimanapun keberadaannya tidak lepas dari faktor alami. Pengaruh alam ini juga bisa kamu cermati dalam perbedaan mata pencaharian penduduk. Apa pun perbedaannya, pada dasarnya manusia mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Oleh karena itu, kita sebagai manusia bisa belajar dari alam dan menemukan celah yang bisa kita kembangkan, bisa dalam kegiatan pertanian, industri, atau kegiatan ekonomi lainnya.

A. Industri

Apa sebenarnya yang dimaksud industri pasti kamu sudah bisa menjelaskan. Agar industri yang dibangun menghasilkan keuntungan, maka perlu penentuan lokasi yang tepat. Penentuan lokasi industri mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhinya, seperti faktor bahan baku, tenaga kerja, dan biaya angkut. Industri dapat diklasifikasikan menjadi banyak jenis atau kelompok. Misalnya, industri diklasifikasikan berdasarkan modal, jumlah tenaga kerja, dan produk yang dihasilkan. Industri-industri dapat muncul dan berkembang pada suatu kawasan, sehingga terjadi aglomerasi industri. Apakah faktor penyebab gejala aglomerasi industri? Bagaimana keterkaitannya dengan sarana transportasi? Faktor apa yang menentukan lokasi industri? Untuk mengetahuinya, ikuti pemaparan berikut ini.

1.

Klasifikasi Industri

Secara umum, kegiatan industri menghasilkan barang jadi. Proses yang berlangsung dalam kegiatan industri ada yang sederhana dan ada yang kompleks. Kegiatan industri yang kompleks membutuhkan peralatan mesin. Contoh industri perakitan atau asembling mobil, sepeda mo- tor, dan televisi. Berbagai jenis industri dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Klasifikasi industri berikut ini didasarkan modal dan tenaga kerja, barang yang dihasilkan, daerah pemasaran, lokasi, investasi-investasi dan tenaga kerja, serta departemen perindustrian.

industri, klasifikasi industri, bahan baku, bahan mentah, pasar, biaya angkut, tenaga kerja, modal, teknologi, kebi- jakan, lingkungan, aglomerasi, pertanian, kesesuaian lahan Kondisi alam di tiap wilayah bisa berbeda, ada yang bisa dikembangkan

sebagai lahan pertanian, ada pula yang dikembangkan sebagai pusat industri, atau pusat perbelanjaan seperti mal. Pasti kamu tidak menemukan mal di setiap tempat. Begitu pula pertanian dan industri. Penentuan lokasi-lokasi tersebut mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor fisik, kondisi sosial serta strategi pengembangan hingga kebijakan pemerintah menjadi pertimbangan dalam mewujudkan kegiatan tersebut. Analisis kelayakan wilayah untuk keduanya bisa dilakukan dengan penilaian kesesuaian lahan.

Dengan kalimatmu sendiri, cobalah definisikan proses- proses yang terjadi dalam kegiatan industri!

a. Industri Berdasarkan Modal dan Jumlah Tenaga Kerja

Berdasarkan jumlah tenaga kerja dan modal yang digunakan dalam usaha industri, industri dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu: