• Tidak ada hasil yang ditemukan

XVI/531/XIII–

18. Perbedaan antara data vektor dan data raster yaitu data raster . . . .

a. mempunyai wujud sama persis dengan kenampakan Bumi

b. mempunyai wujud berupa nilai piksel

c. berona sesuai dengan kondisi warna objek

d. berona sesuai dengan jenis objek e. mudah dideteksi dengan interpretasi

manual

19. Pembangunan topologi data di dalam SIG sangat penting. Hal ini karena . . . . a. struktur data menjadi bisa dibedakan b. menghilangkan kesalahan dalam di-

gitasi

c. menunjang konversi format data d. mengganti fungsi overlay data e. sebagai langkah awal proses dissolve 20. Langkah pemberian identitas pada

topologi data merupakan proses . . . .

a. editing

b. buffering

c. annotation

d. dissolve

e. transformasi koordinat

21. Proses transformasi koordinat dilakukan dengan tujuan . . . .

a. mengubah data lapangan menjadi data laboratorium

b. mengubah koordinat antartopologi data

c. menghilangkan poligon sliver d. mengubah koordinat meja ke koordi-

nat lapangan

e. mengintegrasikan data penginderaan jauh dengan SIG

22. Untuk menghilangkan kesalahan karena adanya poligon sliver, maka proses yang dilakukan adalah . . . . a. dissolve b. eliminate c. overlay d. layout e. up date 23. 1) Transformasi skala 2) Generalisasi 3) Pemberian atribut 4) Pembangunan topologi 5) Tampilan perspektif

Hal-hal di atas yang merupakan pekerja- an pada tahap penayangan gambar dan visualisasi data adalah . . . .

a. 1), 2), dan 3) b. 1), 2), dan 4) c. 1), 2), dan 5) d. 3), 4), dan 5) e. 2), 4), dan 5)

24. Data yang digunakan di dalam SIG, salah satunya adalah data yang diambil lang- sung di lapangan. Data seperti ini disebut data . . . . a. penginderaan jauh b. terestris c. geografis d. geologis e. lingkungan

25. Perbedaan build dan clean pada proses pembangunan topologi data yaitu build . . . .

a. disertai dengan koreksi kesalahan se- derhana

b. tidak disertai dengan koreksi sederhana

c. berfungsi menggabungkan poligon sliver

d. membentuk struktur data poligon e. hanya membentuk struktur data

garis

26. Suatu pengolahan untuk mendapatkan arahan fungsi lahan menggunakan teknologi SIG menyatakan bahwa daerah yang diselidiki hanya layak untuk kawasan fungsi lahan. Maka daerah yang diselidiki memenuhi kriteria seperti berikut, kecuali . . . .

a. mempunyai kemiringan lereng lebih besar 45%

b. jenis tanah sangat peka terhadap erosi

c. mempunyai ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut d. mempunyai peran melindungi mata

air

e. lokasi memungkinkan dilakukan budi daya

27. Alasan yang mendasari integrasi SIG dengan penginderaan jauh sebagai input adalah . . . .

a. data penginderaan jauh tidak ter- dapat kelemahan

b. data penginderaan jauh menyajikan objek yang luas

c. hasil penginderaan jauh mudah dideteksi

d. hasil penginderaan jauh menyajikan berbagai wujud permukaan Bumi menyerupai sebenarnya

e. hasil penginderaan jauh memberi- kan informasi yang sangat detail 28. Perbedaan antara SIG modern dan SIG

konvensional dalam tahap pengelolaan data sangat didasari oleh faktor . . . . a. perkembangan sistem pengumpulan

data

b. perkembangan sistem manajemen basis data dengan komputerisasi c. perkembangan kebutuhan manusia d. metode analisis

e. perkembangan hardware

29. Perbedaan hasil yang nyata antara SIG konvensional dan SIG modern pada analisis dengan overlay adalah . . . . a. lebih mudah proses overlay digital b. dihasilkannya tabel secara langsung

pada SIG modern

c. ketelitian yang lebih tinggi pada SIG konvensional

d. proses yang lebih mudah pada SIG modern

e. hasil yang up to date pada SIG modern

30. Dengan menggunakan SIG modern dalam tahap keluaran data lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan SIG konvensional. Hal ini karena . . . . a. skala dan tampilan peta dapat

diubah dengan cepat b. ketelitian penyajian c. kecepatan konversi data d. keindahan penyajian data e. keterbatasan media cetak peta

B. Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1 Langkah apakah yang ditempuh dalam membuat grafik lingkaran? Jelaskan! 2. Jelaskan apakah perbedaan antara dia-

gram garis sederhana, campuran, dan gabungan!

3.

Berdasarkan gambar di atas:

a. Manakah lokasi yang optimal teori praktis? Berikan alasanmu!

b. Manakah lokasi industri yang tepat menurut teori Weber?

4. Mengapa data penginderaan jauh sangat berguna dalam bidang kehutanan? 5. Sebagai sebuah sistem, SIG terdiri atas

beberapa subsistem. Sebutkan dan jelaskan! M R1 R2 E F C D A B E F C D A

= jalan kereta api. = sungai

M = pasar

R1 dan R2 = lokasi bahan mentah. A, B, C, D, E, F, = rencana lokasi industri.

Akhirnya, saya mampu menafsirkan pola keruangan desa dan kota serta dampak perkembangan wilayah desa dan kota. Dengan demikian, saya bisa mengetahui permasalahan yang ada di desa dan kota, serta berusaha mengatasi permasalahan tersebut.

Pola keruangan desa dan kota memiliki karakteristik yang berbeda. Interaksi wilayah desa dan kota memengaruhi perkembangan dan perubahan pada kedua wilayah tersebut. Untuk itu, saya ingin mempelajari pola keruangan desa- kota dan perkembangannya.

Saya akan mengidentifikasi potensi desa dan kaitannya dengan per- kembangan desa-kota.

Saya akan membedakan struktur desa dan kota serta mencari informasi mengenai teori-teori struktur kota.

Saya akan mengidentifikasi faktor- faktor yang memengaruhi interaksi desa-kota serta menganalisis dampak yang ditimbulkannya.

Kenampakan wilayah perdesaan dan perkotaan ditunjukkan pada gambar di atas. Di wilayah perdesaan masih banyak dijumpai lahan pertanian yang luas, pekarangan dengan banyak pohon, dan rumah-rumah yang berjauhan. Sedang di wilayah perkotaan rumah dan bangunan tampak rapat, pepohonan jarang, serta kepadatan dan kesibukan penduduk tinggi. Seiring dengan peningkatan pembangunan negara, wilayah perdesaan mengalami perubahan. Mengapa terjadi perubahan? Interaksi desa-kota telah memberi pengaruh di wilayah perdesaan . Wilayah perdesaan merupakan daerah dukung

(hinterland) bagi wilayah perkotaan. Dari wilayah ini banyak bahan pangan seperti

padi, jagung, kacang, buah-buahan, dan hewan dikirim ke kota. Sebaliknya, teknologi dan informasi dari wilayah perkotaan dengan cepat diterima dan diterapkan di desa. Desa dan kota adalah dua wilayah yang memiliki pola keruangan berbeda. Keduanya berinteraksi erat dan saling mendukung. Apakah potensi yang dimiliki desa? Bagaimana perbedaan struktur ruang desa dan kota serta interaksinya? Untuk mengetahuinya, ikuti pemaparan berikut ini.

Sumber: www.medinavalleycenter.org.uk

Desa dan kota merupakan wilayah yang memiliki struktur berbeda yang ditunjukkan oleh pola keruangannya. Ada berbagai tipe desa dan kota yang diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Desa memiliki potensi fisik dan nonfisik. Potensi fisik meliputi lahan, air, iklim, flora, dan fauna. Sedangkan potensi nonfisik antara lain penduduk desa, lembaga dan organisasi sosial, serta aparat atau pamong desa. Hubungan atau interaksi desa-kota merupakan hubungan saling memengaruhi dan melengkapi dua wilayah. Akibat interaksi tersebut dapat menimbulkan dampak positif dan negatif bagi daerah perdesaan maupun daerah perkotaan.

Sebelum mempelajari bab ini pasti kamu sudah mempunyai gambaran tentang desa dan kota. Bagaimana suasana yang ada di desa sangat berbeda dengan suasana yang ada di kota. Nah, materi berikut akan mengajakmu mempelajari keduanya lebih dalam.

A. Desa

Apa yang terlintas dalam pikiranmu jika mendengar tentang desa? Di antara kamu mungkin akan teringat dengan kerukunan hidup, penduduknya toleransi dan semangat gotong royong yang tinggi, hamparan lahan pertanian yang hijau, aliran air sungai yang jernih, serta kehidupannya yang tenang dan damai. Namun, desa juga identik dengan jalan-jalan becek belum diperkeras, letak terpencil jauh dari keramaian kota, sarana transportasi masih tradisional, dan lalu lintas jarang. Pandangan ini tidaklah semuanya benar atau salah, lebih-lebih untuk keadaan masa kini. Perkembangan di bidang transportasi dan komunikasi telah mengubah pandangan orang tentang desa. Angkutan perdesaan mobil dan sarana komunikasi telepon rumah serta telepon genggam (handphone) sudah biasa digunakan oleh penduduk desa.

1.

Pengertian Desa

Desa menurut asal katanya berasal dari bahasa Sanskerta ”dhesi”, yang berarti tanah kelahiran. Jadi, desa tidak hanya dilihat kenampakan sebutan desa fisiknya saja tetapi juga dimensi sosial budayanya. Desa yang berarti tanah kelahiran selain menunjukkan tempat atau daerah juga menggambarkan kehidupan sosial budaya dan kegiatan penduduknya. Sebutan desa di beberapa wilayah berbeda-beda, kampung/dukuh (Jawa Barat), gampong (Aceh), huta (Tapanuli), nagari (Sumatra Barat), marga (Sumatra Selatan), wanus (Sulawesi Utara), dan dusun dati (Maluku).

Pengertian desa menurut para ahli kependudukan dan undang- undang sebagai berikut.

a. Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, serta kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. (Bintarto)

b. Desa adalah suatu kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.

desa, kota, klasifikasi desa, struktur dan kota, pola keruangan, potensi fisik, potensi nonfisik, interaksi, dampak

Jika wilayah tempat tinggalmu dikategorikan sebagai desa, cobalah cocokkan kondisi yang ada dengan beberapa pengertian desa!

c. Desa merupakan keseluruhan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas. (William Ogburn dan M.F. Nimkoff)

d. Desa merupakan kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 sampai 1.000 are. (S.D. Misra)

e. Desa sebagai suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut.

1) mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal,

2) adanya ikatan perasaan yang sama tentang kebiasaan, serta 3) cara berusaha bersifat agraris dan sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor alam, seperti iklim, topografi, serta sumber daya alam. (Paul H. Landis)

f. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul serta adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten. (Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, bab I, pasal 1).

2.

Klasifikasi Desa

Suatu desa antara yang satu dengan yang lain memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada desa yang maju, tetapi ada pula desa yang masih sangat tertinggal. Mengapa hal itu dapat terjadi? Masuk kategori manakah desa tempat tinggalmu? Berikut ini adalah klasifikasi desa berdasarkan mata pencaharian dan perkembangan masyarakat. a. Berdasarkan Mata Pencaharian

Aktivitas penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terkait dengan mata pencaharian penduduk tersebut. Hal ini mencerminkan aktivitas yang dominan pada desa tersebut. Suatu desa yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, maka desa itu disebut sebagai desa nelayan. Bagaimanakah jika sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian di bidang pertanian, perindustrian, kerajinan, peternakan, atau di bidang lainnya? Tentunya kamu dapat mengidentifikasikan desa-desa tersebut.

b. Berdasarkan Perkembangan Masyarakat

Kamu tentunya sudah pernah mendengar mengenai desa tradisional, swadaya, swakarya, dan swasembada. Desa-desa tersebut merupakan perkembangan desa dari yang masih sangat tradisional sampai desa yang sudah maju. Desa tertinggal merupakan desa yang masih sangat bergantung pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Desa seperti ini merupakan desa yang sangat terisolasi dan ada di wilayah pedalaman berupa suku- suku terasing. Contohnya: suku Kubu.

Desa swadaya dicirikan dengan kehidupan penduduknya yang sudah mulai menetap dan masih memiliki ikatan yang kuat terhadap adat istiadat. Pada desa ini sebagian besar penduduknya berpendidikan rendah dan mata pencahariannya sebagai petani yang hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Cobalah kamu cari persamaan dan perbedaan mengenai pengertian desa berdasarkan pendapat para ahli kepen- dudukan dan undang-undang!

Desa seperti itu biasanya terdapat di daerah pegunungan atau perbukitan. Sedangkan desa yang lebih maju adalah desa swakarya. Pada desa ini masyarakatnya dalam masa transisi dan pengaruh dari luar mulai masuk. Mata pencaharian penduduknya mulai bervariasi dan roda pemerintah sudah mulai berkembang baik. Bantuan dari pemerintah merupakan perangsang untuk pembangunan di desa.

Desa yang kondisinya lebih maju adalah desa swasembada. Masyarakat pada desa ini memiliki mata pencaharian yang beraneka ragam di bidang per- dagangan dan jasa, serta memiliki tingkat pendidikan

yang tinggi sehingga pola pikirnya lebih maju. Pada umumnya masyarakatnya sudah mulai lepas dari adat istiadat karena pengaruh dari luar, terutama penggunaan teknologi modern oleh masyarakat. Selain itu, desa swasembada merupakan desa yang terbuka sehingga interaksi dengan daerah lain atau kota-kota di sekitarnya berjalan lancar.

Perkembangan suatu desa untuk menjadi desa yang maju memerlukan waktu dan proses yang lama. Kemajuan suatu desa salah satunya dipengaruhi oleh potensi yang ada di desa tersebut.

3.

Potensi Desa dan Kaitannya dengan