• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

3.6 Informan Penelitian

Dalam menentukan informan dan menemukan informan, peneliti menggunakan prosedur Purposive, di mana peneliti telah mengetahui siapa yang akan menjadi informan di dalam penelitiannya (Margono 2004: 128). Menurut Patton (dalam Denzin 2009: 290), alasan logis dibalik teknik Purposive dalam penelitian kualitatif merupakan prasyarat bahwa informan yang dipilihnya sebaiknya memiliki banyak informasi yang kaya (rich information). Walaupun demikian dalam pelaksanaan penelitian di lapangan nanti, tidak menutup kemungkinan peneliti nanti juga akan menggunakan teknik

Snowball, yaitu jumlah informan akan bertambah sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Penggunaan teknik tersebut disesuaikan dengan kondisi atau situasi yang ada di lapangan.

Tabel 3.1

Daftar Informan Penelitian

No .

Kategori Informan Kode Ket

I Gubernur DKI Jakarta : Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M I1 Key Informan II Instansi a. Tim Penggerak Pernberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta

(Selaku Tim Pembina)

I2-1 Key

Informan

b. Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk

(PPAPP) Kota

Administrasi Jakarta Pusat (Selaku Tim Pengelola)

I2-2 Key

Informan

c. Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan JakPus

I2-3 Second

Informan

d. Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman JakPus

I2-4 Key

Informan e. Suku Dinas Lingkungan

Hidup JakPus

I2-5 Second

Informan f. Suku Dinas Komunikasi

Informasi Masyarakat JakPus

I2-6 Second

Informan

g. Suku Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah JakPus

I2-7 Second

Informan

h. Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah

I2-8 Key

Informan III Kelurahan di JakPus yang

sudah ada RPTRA: Kel

Cideng Kel Ben hil Kel Pegang saan Kel Tanah Tinggi Kel Kamp ung Rawa Kel Pasar Baru Kel Ga lur Kel Cemp Putih Timur

a. Masyarakat Sekitar (Orangtua/Anak-anak Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama)

I3-1a I3-1b I3-1c I3-1d I3-1e I3-1f I3-1g I3-1h Second Informan

b. Pengelola di RPTRA I3-2a I3-2b I3-2c1 I3-2d I3-2e I3-2f I3-2g I3-2h Key Informan

I3-2c2 c. Staff Kelurahan Pengelola

RPTRA

I3-3a - I3-3c - - I3-3f - I3-3h Key

Informan IV Kelurahan di JakPus yang

belum ada RPTRA:

Kel Kramat

Kel Paseban Kel Rawasari Kel Johar Baru

a. Staff Kelurahan I4-1 I4-2 I4-3 I4-4 Key

Informan V Komunitas Anak :

a. Yayasan Sahabat Anak

I5-1 Key Informan b. United Nation International Children’s (UNICEF) I5-2 Key Informan (Sumber: Peneliti) 3.7 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan kelengkapan informasi sesuai dengan fokus penelitian ini, maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Teknik Wawancara (Indepth Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui pendapat masyarakat khusunya orangtua tentang dampak setelah dibangunnya RPTRA bagi area bermain anak-anak mereka dan instansi yang terkait tentang apakah sudah ideal pelayanan publik taman RPTRA yang dibangun oleh pemerintah DKI Jakarta.

Ada tiga langkah yang perlu diperhatikan dalam wawancara, yaitu (Danin 2002: 139):

i.) Pembukaan

Peneliti meciptakan suasana yang kondusif, memberi penjelasan yang dibicarakan, tujuan wawancara, waktu yang akan digunakan dan sebagainya.

ii.) Pelaksanaan

Ketika memasuki inti wawancara sifat yang kondusif tetap terjaga dengan suasana informal.

iii.) Penutup

Berupa pengakhiran dari wawancara, menyampaikan terimakasih, kemungkinan wawancara lebih lanjut yang akan dilakukan dan sebagainya. Hubungan yang baik dengan subjek penelitian sangat menentukan kelancaran penelitian sehingga data dapat diperoleh dengan mudah.

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara

No. Dimensi Subdimensi Informan

1. Fungsional Meliputi:

- Ide dan konsep yang seharusnya dibuat pemerintah di setiap RPTRA di DKI Jakarta

- Penyebab hambatan belum terealisasinya dibangunnya 1 RPTRA untuk 1 Kelurahan di Jakarta Pusat

- Masalah yang terjadi dalam pembuatan kebijakan Pergub No.196 Tahun 2015 tentang pengelolaan dan pelaksanaan RPTRA di DKI Jakarta

- Gubernur DKI Jakarta

- TP PKK Provinsi DKI Jakarta (Selaku Tim Pembina)

- Sudin PPAPP Kota Adm JakPus (Selaku Tim Pengelola)

- Suku Dinas Perumahan JakPus

- Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman JakPus

- Staff Kelurahan Pengelola RPTRA di Kelurahan Kramat, Paseban, Rawasari, Johar Baru

(Kelurahan yang belum dibangun RPTRA)

2. Fokus Meliputi:

- Bagaiamana peran CSR dengan pemerintah dalam pembangunan RPTRA di Jakarta Pusat

- Penyebab belum optimalnya sarana dan prasarana yang yang tersedia di RPTRA Jakarta Pusat - Pengadaan CCTV yang belum

terpasang di setiap RPTRA yang ada di Jakarta Pusat

- Sudin PPAPP Kota Adm JakPus Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Pusat (Selaku Tim Pengelola)

- TP PKK Provinsi DKI Jakarta (Selaku Tim Pembina)

- Suku Dinas Komunikasi Informasi Masyarakat JakPus

- Suku Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah JakPus

- Bagaimana bentuk pengawasan yang dilakukan oleh pengelola di setiap RPTRA di Jakarta Pusat - Bagaimana bentuk kerjasama

dengan Sudin yang terkait di setiap RPTRA

- Adakah kerjasama antara

pemerintah dengan

LSM/Organisasi Internasional terkait dengan pengelolaan RPTRA di Jakarta Pusat

JakPus

- Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan JakPus

- Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan JakPus

- Pengelola RPTRA di Kelurahan Cideng, Benhil, Pegangsaan, Tanah Tinggi, Kampung Rawa, Pasar Baru, Galur, Cempaka Putih Timur

(Kelurahan yang sudah dibangun RPTRA) - Staff Kelurahan Pengelola RPTRA di

Kelurahan Cideng, Pegangsaan, Pasar Baru, Cempaka Putih Timur

(Kelurahan yang sudah dibangun RPTRA) - Yayasan Sahabat Anak

- UNICEF Indonesia yang ada di Jakarta 3. Sistematis Meliputi:

- Dampak dan harapan pemerintah setelah dibangunnya RPTRA di Jakarta Pusat

- TP PKK Provinsi DKI Jakarta (Selaku Tim Pembina)

- Sudin PPAPP Kota Adm JakPus (Selaku Tim Pengelola)

- Dampak dan harapan bagi masyarakat sekitar, terutama pada anak-anak setelah dibangunnya

RPTRA pada lingkungan

Kelurahan mereka

- Masyarat pengguna RPTRA di Kelurahan Cideng, Benhil, Pegangsaan, Tanah Tinggi, Kampung Rawa, Pasar Baru, Galur, Cempaka Putih Timur

(Kelurahan yang sudah dibangun RPTRA)

- Pengelola RPTRA di Kelurahan Cideng, Benhil, Pegangsaan, Tanah Tinggi, Kampung Rawa, Pasar Baru, Galur, Cempaka Putih Timur

(Kelurahan yang sudah dibangun RPTRA)

- Staff Kelurahan Pengelola RPTRA di Kelurahan Cideng, Pegangsaan, Pasar Baru, Cempaka Putih Timur

2. Teknik Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, mengenai kondisi yang sebenarnya terjadi di setiap RPTRA di Jakarta Pusat dan instansi yang berkaitan dengan gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Observasi dalam penelitian kualitatif merupakan teknik pengumpulan data yang paling lazim dipakai, observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang perilaku manusia seperti terjadi dalam kenyataan. Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran dan keterangan yang lebih jelas dan banyak tentang masalah objek penelitian. Observasi sebagai alat pengumpul data harus sistematis, artinya observasi serta pencatatannya dilakukan menurut prosedur dan aturan-aturan tertentu - Dampak dan harapan bagi

masyarakat sekitar yang belum dibangunnya RPTRA pada lingkungan Kelurahan mereka

- Staff Kelurahan Paseban, Kramat, Johar Baru, Rawasari

(Kelurahan yang belum dibangun RPTRA) - Masyarakat di Kelurahan Paseban,

Kramat, Johar Baru, Rawasari

sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti lain, selain itu hasil observasi harus memberi kemungkinan untuk menafsirkannya secara ilmiah.

Data kualitatif diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian, sebagai ciri khasnya adalah menjelaskan kasus-kasus tertentu serta tidak bertujuan untuk digeneralisasikan, data kualitatif disebut sebagai data primer karena data yang diambil dari sumber pertama subjek penelitian di lapangan (Bungin 2001: 128). Observasi atau pengamatan langsung merupakan salah satu teknik pengumpulan data di mana peneliti terjun langsung ke lapangan sebagai partisipan atau nonpartisipan. Dengan teknik observasi, peneliti dapat memperoleh gambaran langsung dan mengetahui keadaan yang sesungguhnya yang terjadi di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan studi lapangan dengan terjun langsung ke masyarakat dengan melihat-melihat pelaksanan secara langsung program tersesebut.

3. Teknik Dokumentasi

Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, rekaman, data, atau dalam bentuk apapun. Dokumen yang ditunjukan dalam hal ini adalah segala dokumen yang berhubungan dengan bentuk idealnya kondisi RPTRA yang ada di Jakarta Pusat.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data kualitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap data-data non angka. Seperti wawancara atau catatan laporan, buku-buku, artikel, juga termasuk non tulisan seperti foto, gambar atau film (Irawan 2005: 19). Proses analisis data dilakukan secara terus-menerus sejak data awal dikumpulkan sampai dengan penelitian berakhir. Untuk memberikan makna terhadap data yang telah dikumpulkan, dianalisis dan diinterpretasi. Mengingat penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif, maka analisis dilakukan sejak data pertama sampai penelitian terakhir. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif mengikuti konsep yang diberikan oleh Prasetya Irawan (2005), yakni sebagai berikut:

Gambar 3.1

Proses Analisis Data

(Sumber: Irawan, 2005)

Pengumpulan