• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.12 Pengertian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mencapai predikat Kota Layak Anak. Sesuai dengan keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Ibukota Jakarta Nomor 196 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan RPTRA, Gubernur menimbang perlu dibuat RPTRA di DKI Jakarta dengan alasan: pertama, mewujudkan komitmen Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk menjamin terpenuhinya hak anak agar anak dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi perlu dibangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak sebagai upaya mendukung Jakarta menjadi Kota Layak Anak. Kedua, mewujudkan tujuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a pengelolaan Ruang Publik Ramah Terpadu Ramah Anak perlu dilakukan secara optimal oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan bermitra dengan masyarakat serta dunia usaha.

RPTRA dibangun dengan tujuan tugas untuk (Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Ibukota Jakarta Nomor 196 Tahun 2015 Bab III Pasal 5 tentang Pedoman Pengelolaan RPTRA): (i) menyediakan ruang terbuka untuk memenuhi hak anak agar anak dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, (ii) menyediakan prasarana dan sarana kemitraan antara Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam memenuhi hak anak, (iii) menyediakan prasarana dan sarana kota sebagai Kota Layak Anak, (iv) menyediakan prasarana dan sarana uniuk pelaksanaan kegiatan 10 program pokok PKK, (v) meningkatkan pencapaian ruang terbuka hijau dan tempat penyerapan

air tanah, dan (vi) meningkatkan prasarana dan sarana kegiatan sosial warga termasuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan Kader PKK.

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau juga dikenal dengan singkatan RPTRA adalah konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai permainan menarik dan fasilitas lainnya. Masyarakat dapat menemukan beberapa fasilitas dan sarana interaktif seperti (Data Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) Suku Dinas Jakarta Pusat):

Closed Circuit Television (CCTV), ruang gedung serbaguna (ruang pengelola, ruang PKK Mart, ruang perpustakaan, ruang laktasi), toilet anak/dewasa, toilet difabel, pantry, gudang, amphitheater, lapangan multifungsi, area bermain, rumah perosotan, ayunan bangku, jungkat–jungkit, batu refleksi, taman gizi/toga, dan kolam Gizi.

RPTRA juga dibangun tidak di posisi strategis, namun berada di tengah pemukiman warga, terutama lapisan bawah dan padat penduduk, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh warga di sekitar dan RPTRA dapat berperan sebagai community center bagi masyarakat sekitar. Selain itu layanan yang ada di RPTRA adalah 1.) Layanan kepada anak yang menyediakan: Kegiatan BKB-PAUD, BKR dan PIK Remaja, Posyandu, Perpustakaan Ramah Anak, Tempat Berolahraga Ramah Anak, Tempat Bermain Anak, Kegiatan kreatif Anak, dan Kegiatan Forum Anak 2.) Layanan Masyarakat: Kegiatan 10 (Sepuluh) Program Pokok PKK, termasuk PIK-Keluarga, SIM PKK, UPPK, dan HATINYA PKK, PKK Gross Mart, peringatan hari besar Nasional, hajatan masyarakat, kegiatan

olahraga masyarakat, kegiatan kesenian dan kebudayaan masyarakat, kegiatan pelatihan dan dan sosialisasi untuk masyarakat, kegiatan lansia, dan kegiatan pelayanan kesehatan dan KB 3.) Layanan apabila terjadi bencana/musibah: Sebagai tempat penampungan sementara bagi pengungsi korban bencana alam.

Target RPTRA yang dibangun oleh pemerintah DKI adalah di setiap Keluarahan di Jakarta harus mempunyai RPTRA untuk tempat bermain anak-anak yang eksploratif, mengedukasi, dan tentunya dalam pengawasan yang aman. Masyarakat dapat menemukan beberapa sarana interaktif.

RPTRA, yang diinisiasi oleh Pemprov DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dibangun sebagian besarnya dengan menggunakan sumbangan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan. Taman RPTRA dibangun dan dirawat tidak sepenuhnya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanjan Daerah (APBD). Peran pemprov biasanya dengan menyediakan lahan. Biaya pembangunan biasanya berkisar 400-750 juta dari pihak swasta. Proses pembangunan, pengawasan, dan pemeliharaan RPTRA juga melibatkan masyarakat sekitar. Bahkan perawatan taman juga dilakukan oleh masyarakat di sekitar RPTRA dan dikoordinir oleh ibu-ibu PKK. Harapannya, RPTRA bisa ikut membantu kota DKI Jakarta untuk bisa meraih status kota layak anak sekaligus menyediakan ruang terbuka hijau bagi publik.

Hingga saat ini, DKI Jakarta telah memiliki taman RPTRA yang masing-masingnya terletak di kota administratif Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta

Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Sebagian besar di antaranya telah diresmikan penggunaannya oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, sebagian lain oleh Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat.

a. Struktur Organisasi Pengurus RPTRA Tingkat Provinsi dan Kota/ Kabupaten Administrasi (KPMP Jakarta Pusat 2016):

I. Susunan organisasi Pengurus RPTRA Tingkat Provinsi DKI Jakarta: 1) Tim Pembina:

- Sekretaris Daerah

- Asisten Kesejahteraan Rakyat - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi b. Tim Pelaksana :

a. Ketua : Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Provinsi DKI Jakarta Wakil Ketua : Kepala Biro Kesejahteraan Sosial

b. Sekretaris : Kepala Bidang Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP)

II. Struktur organisasi pengurus RPTRA Kota/Kabupaten Administrasi 1) Ketua : Walikota/Bupati

2) Wakil Ketua : Sekretaris Kota Administrasi/Sekretaris Kabupaten Administrasi

3) Sekretaris : Kepala Kantor PMP Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi

4) Anggota :

- Kepala Kantor KB Kota/Kabupaten Administrasi

- Kepala Kantor Pengelolaan Aset Daerah Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi

- Kepala Pelaksana Kantor Penanggulangan Bencana Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi

- Kepala Sudin Pertamanan dan Pemakaman Kota

Administrasi/Kabupaten Administrasi

- Kepala Sudin Kesehatan Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi - Kepala Sudin Pendidikan Wilayah I Kota Administrasi/Kabupaten

Administrasi

- Kepala Sudin Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi

- Kepala Sudin Perindustrian dan Energi Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi

- Kepala Sudin Kominfomas Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi - Kepala Sudin Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota

Administrasi/Kabupaten Administrasi

- Struktur organisasi pengurus RPTRA Kota/Kabupaten Administrasi - Kepala Sudin Lingkungan Hidup Kota Administrasi/Kabupaten

Administrasi

- Kepala Sudin Bina Marga Kota Administrasi

- Kepala Sudin Tata Air Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi - Kepala Sudin Olahraga dan Pemuda Kota Administrasi

- Para Camat

- Ketua TP.PKK Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi

- Wakil Ketua I TP.PKK Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi - Wakil Ketua II TP.PKK Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi

b. Tugas Pengurus RPTRA Tingkat Kota/Kabupaten Administrasi (KPMP Jakarta Pusat 2016):

1. Mengangkat dan memberhentikan Pengurus RPTRA Tingkat Kelurahan;

2. Memfasilitasi kontribusi perguruan tinggi, perusahaan dan masyarakat di wilayah Kota/Kabupaten Administrasi untuk pengembangan RPTRA;

3. Menyelenggarakan pelatihan teknis untuk Pengurus RPTRA Tingkat Kelurahan dan Pengelola RPTRA;

4. Memberikan arahan, bimbingan, saran dan masukan kepada Pengurus RPTRA Tingkat Kelurahan;

5. Menyiapkan lahan dan lokasi baru untuk pembangunan RPTRA; 6. Mengkoordinir pembangunan fisik RPTRA;

7. Menyiapkan calon pengurus RPTRA serta tata laksana operasionalnya; 8. Menyetujui rencana kegiatan dan anggaran operasional RPTRA serta

sumber dananya;

9. Melakukan pemetaan sosial dan mendiskusikan desain fisik RPTRA secara partisipatif dengan warga masyarakat;

10.Memfasilitasi perizinan pembangunan RPTRA;

11.Menerima dan menindaklanjuti permohonan, usul, masukan, dan/atau laporan dari dunia usaha, masyarakat dan perguruan tinggi serta Pengurus RPTRA Tingkat Kelurahan;

12.Memonitor, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Pengurus RPTRA Tingkat Kelurahan;

13.Membuat dan menyampaikan laporan pengelolaan RPTRA kepada Pengurus RPTRA Tingkat Provinsi.

c. Struktur Organisasi Pengelola RPTRA

Pengelola RPTRA berjumlah ± 5- 6 orang dan berfungsi sebagai Tuan Rumah RPTRA, multitasking melaksanakan segala aspek operasional dan administrasi (kebersihan, keamanan, pendataan, pemantauan, pelayanan, dll dengan perlakuan yang responsif anak dan gender).

Gambar 2.5

Struktur Organisasi Pengelola RPTRA

(Sumber: KPMP Jakarta Pusat 2016)

d. Tugas Pengelola RPTRA (Sumber: KPMP Jakarta Pusat 2016)

1. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran RPTRA untuk diajukan kepada Pengurus RPTRA Tingkat Kelurahan;

2. Melaksanakan kegiatan pelayanan RPTRA; 3. Membuka dan menutup fasilitas RPTRA;

4. Memonitor pemanfaatan prasarana dan sarana RPTRA; 5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan RPTRA; 6. Menjaga prasarana dan sarana RPTRA;

7. Memfasilitasi pelatihan, penyuluhan, sosialisasi dan pendampingan;

8. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kepada pemanfaat dan pengunjung RPTRA; Koordinator Sekretaris Bendahara Humas Sarana Prasarana Ekonomi Kreatif KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN

9. Memulai dan mengakhiri kegiatan sehari-hari di RPTRA berdasarkan shift; 10.Melaporkan kerusakan prasarana dan sarana RPTRA kepada Pengurus

RPTRA Tingkat Kelurahan;

11.Melaporkan pelaksanaan kegiatan pelayanan harian RPTRA kepada Pengurus RPTRA Tingkat Kelurahan;

12.Melaporkan permasalahan kegiatan pelayanan RPTRA kepada Pengurus RPTRA Tingkat Kelurahan.