• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informasi Peternakan Melalui Website Dinas Peternakan Provinsi Kaltim

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2016 (Halaman 195-200)

1). PENGEMBANGAN BUDIDAYA TERNAK

M. Informasi Peternakan Melalui Website Dinas Peternakan Provinsi Kaltim

Informasi peternakan melalui webset Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur (http://peternakan.kaltimprov.go.id/) bertujuan untuk memberikan informasi mengenai perkembangan peternakan di Kalimantan Timur, baik informasi mengenai profil tentang SKPD, Visi dan Misi, Tupoksi, Rencana Tugas dan lainnya, agenda bulanan bidang-bidang dan UPTD lingkup peternakan, LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah), anggaran, statistik peternakan, harga pasar, LPSE, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peternakan maupun berita-berita mengenai peternakan.

Website Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur juga menyediakan berbagai macam informasi untuk masyarakat luas, antara lain :

Laporan Tahunan Dinas Peternakan Prov. Kaltim | 187

1) Forum konsultasi seputar peternakan dan kesehatan hewan yang berbasis data dari Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan

2) Pelayanan publik terhadap berbagai macam permintaan masyarakat dari permintaan data dinamika ternak hingga izin melaksanakan penelitian dari mahasiswa di Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan.

3) Layanan rekomendasi / perizinan, pengumuman lelang, Perda dan Pergub Kaltim seputar Peternakan di Provinsi Kalimantan Timur, dan Regulasi Pemerintah.

4) Info – info yang disediakan juga seputar UPTD PIB Api – api, Laboratorium Keswan dan Kesmavet, Dinas Kab/Kota, serta RPH maupun Usaha Peternakan.

Laporan T ahunan D inas Peternakan Prov. Kaltim | | 188 6. UPTD LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

UPTD Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur adalah Laboratorium tipe B yang telah terakreditasi dengan 10 ruang lingkup pengujian yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah serta mempunyai tugas pokok : Memberikan Pelayanan Laboratorium Keswan dan Kesmavet kepada masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur.

Kegiatan UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet mempunyai fungsi pengawasan, pengamatan, pemantauan penyakit hewan yang bersifat zoonosis dan non zoonosis serta kualitas pangan asal hewan di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara aktif dan pasif, kegiatan secara aktif dilaksanakan dengan mengadakan surveilans dan monitoring ke lokasi untuk melakukan pengamatan, pengumpulan data dan pengambilan sampel/spesimen penyakit sedangkan kegiatan pasif yaitu melakukan pemeriksaan sampel/spesimen yang diterima dari masyarakat maupun organisasi pemerintah/non pemerintah di UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet.

Pada Tahun 2016 ini kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit hewan (P2PH) adalah melakukan surveilans dan monitoring dengan melakukan pengambilan sampel di 9 Kab./Kota di Provinsi Kalimantan Timur, antar lain kegiatan pembebasan penyakit reproduksi ternak sapi (brucellosis), monitoring dan surveilans penyakit Avian Influensa, monitoring dan surveilans penyakit Rabies, monitoring dan surveilans penyakit Jembrana serta monitoring dan surveilans penyakit parasiter pada hewan ternak.

Sedangkan untuk kegiatan penyidikan dan pengujian kualitas hasil peternakan (P2KHP) melakukan surveilans dan monitoring dengan melakukan pengambilan sampel pangan asal hewan (PAH) di 8 Kab./Kota di Propinsi Kalimantan Timur, antara lain kegiatan pemantauan cemaran mikroba pada pangan asal hewan, pemantauan bahan kimia dan biologi pada pangan asal hewan dan pemantauan residu antibiotik pada pangan asal hewan. Pemantauan kualitas pangan asal hewan/produk peternakan diperlukan dalam upaya untuk mengetahui tingkat cemaran agen yang membahayakan kesehatan konsumen yang berasal dari proses budidaya peternakan maupun proses penanganan pangan asal hewan.

Dalam rangka peneguhan diagnosa dan rujukan penyakit hewan, UPTD Laboratorium Kesehatan Hewan bekerjasama dengan Laboratorium Type A seperti Balai Besar Veteriner (BBV) dan instansi yang terkait di seluruh wilayah Indonesia.

6.1. Umum

Melaksanakan kegiatan rumah tangga kantor yang meliputi surat menyurat, ekspedisi, perlengkapan, perencanaan, penyediaan barang dan pelayanan umum lainnya.

Selain kegiatan diatas juga melakukan pemeliharaan fasilitas kantor seperti AC, komputer, mobil dinas serta perawatan dan pemeliharaaan peralatan penunjang pengujian laboratorium.

6.2. Kepegawaian

Pegawai pada UPTD Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 27 (Dua Puluh Tujuh) orang yang terdiri dari 11 orang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), 13 orang honor dan 3 orang Petugas Satpam.

Tenaga honor tersebut terdiri dari 8 orang penguji, 1 orang asisten penguji, 1 orang penerima sampel, 1 orang operator komputer, 2 orang cleaning service, dan 1 orang petugas clening peralatan laboratorium.

Pada Tahun 2016, dalam rangka peningkatan sumber daya manusia di UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet telah mengirimkan staf/petugas untuk pelatihan/magang di laboratorium tipe A maupun di instansi terkait di seluruh

Laporan T ahunan D inas Peternakan Prov. Kaltim | | 189 wilayah Indonesia. Pada tabel. 2 terdapat beberapa petugas UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet yang telah mengikuti magang/pelatihan.

Tabel 65. Data Pelatihan/Magang Pegawai UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet

6.3. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dalam rangka peningkatan pemberian pelayanan kepada masyarakat peternakan terhadap pemeriksaan secara laboratoris serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas/Lembaga Teknis Daerah maka ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor : 18 Tahun 2012 Tanggal 21 Mei 2012 Tentang Penetapan Tarif Pemeriksaan Spesimen di UPTD Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur. Total pemasukan pendapatan asli daerah UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet Tahun 2016 adalah sebanyak Rp. 113.278.500,- (Seratus Tiga Belas Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah).

Pemasukan pendapatan asli daerah tersebut dibawah target (100 %) yaitu 94,4% yang di tetapkan pemerintah daerah sebesar Rp. 6.721.500,- (Enam Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Satu Lima Ratus Rupiah). Turunnya pendapatan asli daerah dari tahun 2015 tersebut disebabkan oleh berkurangnya sampel pasif yang dikirim ke laboratorium terutama yang berasal dari instansi terkait diwilayah Kab./Kota di Propinsi Kalimantan Timur karena adanya defisit anggaran pada Tahun 2016.

Laporan T ahunan D inas Peternakan Prov. Kaltim | | 190

Tabel 66.. Data Pendapatan Asli Daerah (PAD) UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet dari tahun 2008 s/d 2016

Tabel 67. Sumber Dana UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet tahun 2008 s/d 2016

6.4. DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN A. Kemampuan Uji Diagnostik

Kemampuan diagnostik laboratorium dapat dilihat dari berbagai metode pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan, dengan tingkat ketelitian masing-masing pengujian, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dalam menjalankan fungsinya, UPTD Laboratorium dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan pemeriksaan laboratorium yaitu seksi penyidikan dan pengujian penyakit hewan (P2PH) dan seksi penyidikan dan pengujian kualitas hasil peternakan (P2KHP).

Adapun kemampuan diagnostik dari masing – masing seksi/laboratorium adalah :

Laporan T ahunan D inas Peternakan Prov. Kaltim | | 191 1. SEKSI PENGUJIAN DAN PENYIDIKAN PENYAKIT HEWAN (P2PH)

Seksi pengujian dan penyidikan hewan (P2PH) adalah sub bagian UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet yang berkaitan langsung dengan kesehatan hewan baik yang zoonosis maupun non zoonosis. Penyakit-penyakit hewan yang zoonosis yang di uji di laboratorium antara lain avian influenza (AI), brucellosis, pullorum dan rabies. Sedangkan penyakit non zoonosis yang di uji di laboratorium antara lain adalah New Castle Disease (ND), jembrana, penyakit parasit darah, dan penyakit parasit cacing.

Pada Tahun 2016 seksi pengujian dan penyidikan penyakit hewan (P2PH) UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet telah menerima sampel baik secara aktif maupun pasif sebanyak 17.029 sampel dengan rincian pada lampiran data penerimaan sampel berdasarkan jenis hewan dan jenis spesimen tahun 2016 (lihat lampiran.2). Jumlah sampel tersebut meningkat 8,23 % dari tahun 2015 yang berjumlah 15.627 sampel.

Pengujian laboratorium pada seksi pengujian dan penyidikan hewan (P2PH) meliputi pengujian serologi, virologi, parasitologi dan patologi anatomi, dengan rincian sebagai berikut :

1. Pengujian Serologi :

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2016 (Halaman 195-200)