• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koordinasi Akses Pembiayaan/ Skim Kredit

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2016 (Halaman 168-171)

1). PENGEMBANGAN BUDIDAYA TERNAK

F. Responden Data Produksi & Tonase

III. Kelembagaan Pasar Ternak

1) Koordinasi Akses Pembiayaan/ Skim Kredit

Koordinasi akses pembiayaan/ skim kredit pada tahun 2016 ini dilaksanakan di Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur, pertemuan tersebut adalah hal ini diharapkan agar program-program pembiayaan baik dari Pusat (Kementrian Pertanian RI) maupun program Pemerintah Daerah harus diketahui dan dimanfaatkan oleh pelaku usaha (peternak/kelompok tani/gapoktan dan pengusaha) bidang peternakan. Untuk itu melalui koordinasi akses pembiayaan/skim kredit bertujuan untuk mendorong pelaku usaha agar mampu mengembangkan usaha melalui kemudahan dalam mengakses permodalan. Berdasarkan kajian pelaksanaan skim kredit program kementrian keuangan, selama ini realisasi pencapaian skim kredit program melalui pola subsidi masih jauh dari target yang diharapkan. Hal ini terkait dengan kesiapan calon pelaku terhadap pengaksesan skim kredit yang menggunakan sumber dana dari perbankan untuk pengembangan usaha peternakan. Kesiapan calon pelaku mulai dari proses pengaksesan sampai dengan penuhan persyaratan perbankan. Sebagian besar peternak yang akan mengakses skim kredit program belum memiliki usaha yang feasible dan bankable, sehingga banyak menghadapi hambatan dalam penyerapan skim kredit. Pelaku usaha peternakan memperoleh beban bunga ringan melalui skim kredit program karena terdapat beban bunga yang akan menjadi beban pemerintah yang diberikan dalam bentuk subsidi. Selain subsidi bunga, pemerintah juga mengalokasikan subsidi untuk penjamin dalam bentuk skim Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR untuk peternak mulai tahun 2016 meliputi KUR untuk penggemukan sapi, kambing/domba, unggas dan aneka ternak.

Tujuan dilaksanakan sosialisasi pembiayaan adalah untuk memberikan gambaran tentang sumber pembiayaan dan keadaan peternak sapi potong yang mengakses sumber pembiayaan untuk memperoleh modal didalam menjalankan kegiatan usahanya. Kredit perbankan secara nasional untuk sector pertanian selalu berfluktuasi, sesuai denag kondisi pembangunan ekonomi secara nasional.

Ketersediaan permodalan/pembiayaan merupakan salah satu subsekator dari keberhasilan pengembangan usaha agribisnis di Indonesia umumnya dan di Kalimantan Timur khususnya. Namun demikian, penyediaan pembiayaan dan permodalan masih sangat terbatas pada usaha on farm dan komoditas tertentu saja.

Subsektor Peternakan yang merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari Sektor Pertanian mempunyai peranan yang sangat penting baik dalam kontribusi PDRB maupun pembangunan wilayah Kalimantan Timur. Pemerintah Provinsi Kaliamantan dan Kementrian Pertanian dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah meluncurkan beberapa program Pembiayaan peternakan melalui Bankaltim, dan Bank Rakyat Indonesia diantaranya:

- Kredit Ternak Sejahtra (KTS) - Kredit Usaha Rakyat (KUR)

- Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) - Kredit Usaha Perbibitan Sapi (KUPS)

- Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)

Laporan Tahunan Dinas Peternakan Prov. Kaltim | 160

Pada umumnya program tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan produksi dan produktifitas peternak melalui penambahan modal usaha dengan akses perbankan. Dengan demikian keuntungan peternak akan meningkat yang mana pendapatan peternak juga semakin meningkat dan akhirnya kesejahteraan juga menjadi meningkat.

Pada tahun 2015 s/d 2016 program pembiayaan KKP-E, KUPS dan PUAP sudah dihentikan pelaksanaannya oleh Kementrian Pertanian, dan program pembiayaan yang masih berjalan dari Kementrian Pertanian sampai sekarang hanya Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan program pembiayaan dari Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur adalah Kredit Ternak Sejahtra (KTS). Kredit Ternak Sejahtra ( KTS ) merupakan Pinjaman/Kredit yang sifatnya produktif diperuntukan bagi perorangan/kelompok atau koperasi yang berusaha di bidang budidaya Peternakan (hewan/unggas). Plafond Kredit Maksimal 70 % dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) di masing-masing sub sektor Peternakan (Hewan/unggas), Jangka Waktu Kredit Modal Kerja selama 12 bulan dan dapat diperpanjang.

Jenis kredit sebagai berikut : a) Kredit Modal Kerja (KMK) b) Kredit Investasi (KI)

Tujuan dilaksanakannya Sosialisasi Pembiayaan Peternakan adalah :

1) Menyebarluaskan informasi kepada peternak/kelompok/gapoktan

tentang program Pemerintah dalam bidang permodalan/pembiayaan melalui perbankan.

2) Meningkatkan akses Petugas Dinas, peternak dan pelaku usaha terhadap program kredit pemerintah maupun perbankan.

3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Petugas Dinas, peternak dan pelaku usaha dalam mengelola usaha taninya, sehingga dapat memperoleh kesuksesan dan berdampak pada peningkatan pendapatan peternak.

Adapun kesimpulan dari pelaksanaan sosialisasi program pembiayaan peternakan sebagai berikut :

1) Realisasi Kredit Ternak Sejahtera (KTS) pada tahun 2013 sebesar Rp.14.956.635.092,- (Empat Belas Milyar Sembilan Ratus Lima Puluh Enam Juta Enam Tiga Puluh Lima Ribu Sembilan Puluh Dua Rupiah) dari plafon sebesar Rp.19.194.526.666,- (Sembilan Belas Milyar Seratus Sembilan Puluh Empat Juta Lima Ratus Dua Puluh Enam Ribu Enam Ratus Enam Puluh Enam Rupiah) untuk Sektor Peternakan.

2) Sedangkan pada tahun 2014 Realisasi (KTS) sebesar Rp. 10.145.395.811,- (Sepuluh Milyar Seratus Empat Puluh Lima Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Delapan Ratus Sebelas Rupiah) dari plafon sebesar Rp.19.374.193,000- (Sembilan Belas Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Seratus Sembilan Puluh Tiga Rupiah) untuk Sektor Peternakan.

3) Pada tahun 2015 Realisasi (KTS) pada 9 (Sembilan) Kabupaten/Kota sebesar Rp.3.756.409.705,49,- (Tiga Milyar Tujuh Ratus Lima Puluh Enam Juta Empat Ratus Sembilan Ribu Tujuh Ratus Lima Rupiah) dari plafon sebesar Rp.15.988.183.000,00,- (Lima Belas Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh Delapan Juta Seratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah) untuk Sektor Peternakan, data terlapir pada table 1 (satu).

4) Pada tahun 2016 Realisasi (KTS) pada 9 (Sembilan) Kabupaten/Kota sebesar Rp.12.403.117.157,39,- (Dua Belas Milyar Empat Ratus Tiga Juta Seratus Tujuh Belas Ribu Seratus Lima Puluh Tujuh Rupiah) dari plafon sebesar Rp.16.467.962.533,49,- ( Enam Belas Milyar Empat Ratus Enam Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Dua Ribu Lima Ratus Tiga Puluh Tiga Rupiah) untuk Sektor Peternakan, data terlapir pada table 1 (satu).

Laporan Tahunan Dinas Peternakan Prov. Kaltim | 161

5) Untuk KKPE Wilayah Kalimantan Timur realisasi sebesar Rp. 3.600.197.273,- ( Tiga Milyar Enam Ratus Juta Seratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Tiga Rupiah) dari plafon sebesar Rp. 4.078.887.004, ,- ( Empat Milyar Tujuh Puluh Delapan Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Tujuh Empat Rupiah) pada 9 kelompok di 3 Kabupaten dalam Sektor Peternakan. 6) Program PUAP ada sekitar 137 Gapoktan/Desa sebagai Penerima Dana

Bantuan BLM PUAP oleh SK. Menteri Pertanian RI melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) tetapi realisasinya hanya 94 Gapoktan yang sudah melengkapi persyaratan yang diminta sedangkan 43 Gapoktan belum melengkapi persyaratan yang diminta, dari sector pertanian.

7) Daftar Peternak/Kelompok Ternak yang mendapat bantuan Kredit Ternak Sejahtera (KTS) dapat dilihat pada Tabel berikut;

Tabel 56. Daftar Peternak/Kelompok Peternak Yang Telah Mendapat Bantuan Kredit Ternak Sejahtera (KTS) Tahun 2015 dan Tahun 2016

REALISASI KREDIT TERNAK SEJAHTERA (KTS) TAHUN 2015

No Cabang Debitur Palfon (Rp) Baki Debet (Rp)

1 Samarinda 1.997.283.333,31 645.454.978,16 2 Balikpapan 2.553.000.000,00 1.261.780.803,67 3 Tana Paser 1.325.000.000,00 233.333.333,32 4 Tenggarong 2.249.900.000,00 802.282.565,89 5 Tanjung Redeb 5.836.000.000,00 1.817.431.852.34 6 Bontang 75.000.000,00 - 7 Sangatta 1.952.000.000,00 813.558.024,45 8 Melak 25.000.000.00 - 9 Penajam 2.725.000.000.00 712.632.147.54 Total 15.988.183.000,00 3.756.409.705,49

Tabel 57. Realisasi Kredit Ternak Sejahtera (KTS) tahun 2016

No Cabang Debitur Palfon (Rp) Baki Debet (Rp)

1 Samarinda 5.557.962.533,42 4.597.449.598,10 2 Balikpapan 2.020.000.000,00 1.629.032.609,28 3 Tana Paser 850.000.000,00 625.495.995,10 4 Tenggarong 840.000.000,00 602.440.165,98 5 Tanjung Redeb 4.625.000.000,00 2.755.567.780,83 6 Bontang 375.000.000,00 361.250.000,01 7 Sangatta 1.110.000.000,00 813.558.024,45 8 Melak 1.090.000.000,00 1.018.322.983,64 9. Penajam 1.250.000.000,00 631.258.257,62 Total 16.467.962.533,42 12.403.117.157,39

Laporan Tahunan Dinas Peternakan Prov. Kaltim | 162

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2016 (Halaman 168-171)