• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS)

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2016 (Halaman 171-174)

1). PENGEMBANGAN BUDIDAYA TERNAK

F. Responden Data Produksi & Tonase

III. Kelembagaan Pasar Ternak

2) Sosialisasi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS)

Salah satu langkah untuk mendukung program pemenuhan pangan asal ternak dan agribisnis peternakan rakyat tahun 2016 adalah pengembangan usaha peternakan melalui peningkatan akses peternak terhadap skim pembiayaan dan asuransi ternak. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan usaha peternakan serta meminimalisir resiko usaha sehingga mampu meningkatkan jumlah indukan baik di Sentra Peternakan Rakyat (SPR) maupun di provinsi/kabupaten/kota yang melaksanakan usaha pembiakan sapi sehingga peningkatan populasi dan pemenuhan kebutuhan daging khususnya Kaltim dapat tercapai.

Usaha peternakan secara umum memiliki berbagai resiko yang belum dapat diprediksi dengan baik yang diakibatkan oleh kematian, kecelakaan, kehilangan/kecurian, bencana alam termasuk wabah penyakit dan fluktuasi harga. Dampak dari kegagalan tersebut adalah terganggunya sistem usaha budidaya ternak dan berkuraangnya produksi. Upaya terobosan dalam mewujudkan ketahanan pangan di sub sektor peternakan diperlukan adanya langkah yang diambil untuk mengurangi efek dari suatu bencana terhadap usaha peternakan dalam bentuk asuransi. Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak yaitu penanggung dan tertanggung, dimana penanggung meberikan penggantian kepada tertanggung karena kerusakan, kerusakan atau kehilangan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau

untuk memberikan suatu pembayaran ganti rugi atas obyek yang

dipertanggungkan.

Komoditas peternakan yang memerlukan modal besar dan beresiko tinggi salah satunya adalah usaha peternakan sapi, sehingga diperlukan manajemen risiko dalam bentuk asuransi ternak sapi. Oleh karena itu, untuk meminimalisir resiko kematian sapi, pemerintah telah memfasilitasi melalui Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) melalui Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor S-578/NB.11/2013. Asuransi ini mencover kematian sapi akibat melahirkan dan kecelakaan serta AUTS ini juga menjamin kehilangan sapi, baik sapi potong maupun sapi perah. Besarnya premi 2% per tahun untuk usaha pembibitan dan 1,4% sampai dengan 2% untuk usaha penggemukan sesuai dengan masa pemeliharaannya yaitu antara 1 (satu) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan. Saat ini, perusahaan asuransi yang telah menyalurkan AUTS adalah PT. Asuransi Jasindo sebagai leader dengan anggota PT. Asuransi Bumida, PT. Asuransi Raya dan PT. Asuransi Tripakarta. AUTS belum banyak diketahui oleh pemerintah daerah dan para pelaku usaha sehingga masih diperlukan sosialisasi yang lebih intensif dan berkelanjutan secara luas.

Asuransi Usaha Ternak Sapi adalah salah satu bentuk usaha proteksi untuk melindungi usaha ternak sapi dari berbagai risiko. Asuransi ternak sapi memberikan penggantian kerugian atas risiko kematian sapi karena penyakit hewan, kecelakaan, dan melahirkan serta sapi hilang karena kecurian, membagi risiko sehingga dapat memulihkan usaha ternak sapi melalui penggantian kerugian sehingga pelaku usaha sapi dapat melanjutkan usahanya dengan baik.

Ijin produk Asuransi Usaha Ternak dari Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-578/NB.11/2013. Polis yang digunakan adalah Polis Asuransi Ternak Sapi Jasindo 2013. Uji coba telah dilaksanakan mulai 2013 sampai dengan September 2015 di Padang, Yogyakarta, Bali, Solo dan Cirebon dengan pembayaran dilakukan secara swadaya. Klaim terbesar sebanyak 70 % disebabkan oleh penyakit brucellosis dan kasus sapi di Yogyakarta.

Maksud dan tujuan program Bantuan Premi AUTS 2016 adalah untuk memberikan perlindungan dalam bentuk ganti rugi kepada peternak jika terjadi kematian dan atau kehilangan sapi sehingga peternak dapat melanjutkan usahanya melalui skema pertanggungan asuransi. Manfaat yang didapat oleh

Laporan Tahunan Dinas Peternakan Prov. Kaltim | 163

peternak adalah ketentraman dan ketenangan dalam melaksanakan usaha peternakan, pemulihan kerugian jika terjadi sapi mati atau hilang dengan tersedianya dana ganti rugi asuransi sebagai modal untuk pembelian penggantian sapi sehingga usaha peternak dapat berlanjut, meningkatkan pendapatan peternak dari keberhasilan usaha peternakan berkesinambungan.

Dasar pelaksanaan program bantuan premi AUTS 2016 adalah UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan & Pemberdayaan Petani dan Permen Pertanian No. 40/Permentan/SR.230/7/2015. Alokasi dana yang tersedia diperuntukkan untuk 120.000 sapi indukan/betina di wilayah yang terdapat peternak sapi skala usaha kecil sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Skema pembayaran premi 80% (Rp. 160.000.-) di subsidi oleh pemerintah dan 20% (Rp. 40.000.-) ditanggung oleh petani. Harga pertanggungan ternak sebesar Rp. 10.000.000- per ekor dengan jangka waktu pertanggungan/polis selama 1 tahun, dengan masa pendaftaran Juni sampai dengan Desember 2016. Kriteria peternak yang berhak mendapat bantuan premi AUTS 2016 adalah peternak sapi yang melakukan pembibitan dan usaha pembiakan. Memiliki ternak sapi dalam kondisi sehat (dilampirkan surat keterangan dari dokter hewan setempat) dengan umur minimal 1 tahun dan masih produktif. Peternak sapi skala kecil yang mendapat bantuan ternak pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh peternak adalah sapi harus memiliki penanda, identitas yang jelas (microchip atau eartag), bersedia membayar premi swadaya sebesar 20% dari nilai premi dan bersdia memenuhi persyarata dan ketentuan dalam polis asuransi.

Peternak yang ingin ikut serta dalam program AUTS 2016 dapat melakukan pendaftaran ke Dinas Kab./Kota yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan yang selanjutnya akan diteruskan ke Dinas Peternakan Provinsi dan diteruskan ke Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pihak asuransi pelaksana akan melakukan survey mengenai sapi yang akan diasuransikan sebelum menerbitkan polis asuransi.

Mekanisme klaim AUTS terhadap sapi yang berpotensi terjadi klaim segera

dilaporkan agar dapat dilakukan tindakan penyelamatan atau untuk

meminimalisasi kerugian. Terhadap sapi yang dilakukan pemotongan dan berhasil dijual akan diperhitungkan sebagai salvage (pengurangan nilai kerugian). Mengisi dokumen klaim (berita acara kematian, dokumentasi foto kematian sapi, pernyataan penyebab kematian ternak oleh dokter hewan/petugas yang sederajat, surat kehilangan dari kepolisian). Survey akan dilakukan oleh pihak asuransi. Pembayaran kalim selambat-lambatnya dilakukan 14 hari kerja sejak persetujuan klaim disampaikan.

Dengan diperolehnya dana ganti – rugi asuransi sebagai modal untuk pembelian sapi, peternakan memperoleh manfaat kepastian dalam melanjutkan usaha ternaknya. Berdasarkan hal tersebut, maka Kementerian Pertanian memfasilitasi adanya kegiatan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS), maka perlu ditingkatkan koordinasi serta sinkronisasi antara pemerintah provinsi dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan di tingkat kabupaten/kota serta stakeholder terkait yaitu Bank pelaksana skim kredit, perusahaan asuransi dan Lembaga Penjamin Kredit Daerah melalui kegiatan Koordinasi/Pembinaan Asuransi Usaha Ternak Sapi Tahun 2016 di Provinsi Kalimantan Timur.

Usaha peternakan memiliki karakteristik resiko yang dapat terjadi sewaktu-waktu dan dapat mempengaruhi kemampuan financial peternak yaitu, dengan kehilangan dan kematian sapi, termasuk usaha pembibitan sapi, sehingga saat ini masih memiliki beberapa resiko yang belum termitigrasi dengan baik. Dari hasil penelitian bank Indonesia bahwa usaha peternakan masih beresiko tinggi dari resiko kematian ternak dan fluktuasi harga yang belum ada upaya meminimalisir

Laporan Tahunan Dinas Peternakan Prov. Kaltim | 164

resiko. Selain beberapa resiko kegagalan disebabkan juga karena kematian pada saat melahirkan, penyakit, kecelakaan, hilang dan bencana alam. Untuk melindungi petani ternak dari resiko-resiko ini maka salah satu strategi melaui asuransi ternak sapi (ATS). Asuransi ternak sapi merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap kemungkinan terjadi resiko dalam usaha peternakan dan sekaligus melindungi perbankan atas nilai komoditas yang dibiayai dan mempertahankan keberlangsungan usaha. Pertemuan sosialisasi asuransiternak ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan informasi kepada peternak mengenai asuransi ternak dan manfaatnya.

Kegiatan Koordinasi/Pembinaan Asuransi Usaha Ternak Sapi Tahun 2016 di Provinsi Kalimantan Timur ini dimaksudkan untuk meningkatkan koordinasi serta sinkronisasi antara pemerintah provinsi dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan di tingkat kabupaten/kota serta stakeholder terkait yaitu Bank pelaksana skim kredit, perusahaan asuransi,dan Lembaga Penjamin Kredit Daerah.

Adapun tujuan Kegiatan Koordinasi/Pembinaan Asuransi Usaha Ternak Sapi Tahun 2016 di Provinsi Kalimantan Timur ini sebagai berikut :

1) Meningkatkan pemahaman peternak terhadap asuransi ternak sapi; 2) Memberikan kemudahan kepada peternak dalam mengakses asuransi

ternak sapi;

3) Meningkatkan koordinasi akses asuransi ternak sapi dengan stakeholders terkait;

Adapun pelaksanaan sosialisasi asuransi ternak di Kab./Kota

Kegiatan Koordinasi/Pembinaan Asuransi Usaha Ternak Sapi Tahun 2016 telah dilaksanakan di 7 (tujuh) Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Bontang, Kota Balikpapan dan Kota Samarinda.

Kegiatan Koordinasi/Pembinaan Asuransi Usaha Ternak Sapi Tahun 2016 dilaksanakan dalam bentuk :

1) Dinas yang membidangi fungsi peternakan di tingkat kabupaten/kota

serta stakeholder terkait menghadiri acara pertemuan

Koordinasi/Pembinaan Asuransi Ternak Sapi Tahun 2016 yang

diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur pada tanggal 02 sd 03 Mei 2016 di Aula Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur , jalan Bhayangkara No. 54 Samarinda.

2) Adapun narasumber dari acara pertemuan Koordinasi/Pembinaan Asuransi Usaha Ternak Sapi Tahun 2016 yaitu Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian; OJK; Asuransi Jasindo, Bank BRI dan BanKaltim.

3) Kegiatan Koordinasi/Pembinaan Asuransi Usaha Ternak Sapi Tahun 2016 juga telah dilaksanakan di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur , yaitu :

- Kabupaten Kutai Timur dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2016 di Kecamatan Rantau Pulung;

- Kabupaten Paser dilaksanakan pada tanggal 28 September 2016 di Kec. Long Ikis;

- Kabupaten Kutai Kartanegara dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2016 di Kec. Tenggarong Seberang; bulan September di Kec. Samboja, Kota Bangun dan Muara Jawa;

- Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dilaksanakan pada tanggal 06 Mei 2016;

- Kota Balikpapan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2016 di Kelurahan Teritip, Kec. Balikpapan Timur;

Laporan Tahunan Dinas Peternakan Prov. Kaltim | 165

- Kota Samarinda dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2016 di Kecamatan Samarinda Utara;

- Kota Bontang dilaksanakan pada tanggal 1 September 2016 di Kelurahan Bontang Lestari, Kec. Bontang Selatan.

Alokasi peserta AUTS 2016 untuk provinsi Kalimantan Timur sebanyak 5000 ekor terdiri dari Kabupaten Kutai Timur 1000 ekor; Penajam Paser Utara 750 ekor; Paser 1000 ekor; Kutai Kartanegara 800 ekor; Berau 1000 ekor; Kota Balikpapan 300 ekor dan Kota Samarinda 150 ekor.

Tabel 58. Realisasi Auts Di Provinsi Kaltim Tahun 2016

No. Kab./Kota Jumlah klpk Target AUTS Realisasi AUTS Jumlah Ternak

1. 2. 3.

Dalam dokumen Laporan Tahunan 2016 (Halaman 171-174)