KEGIATAN PEMBANGUNAN
B. Tugas Pembantuan (TP)
(1.) Kegiatan Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan dana sebesar Rp. 3.656.000.000,- terdiri dari :
Penguatan sumber bibit/benih hijauan pakan ternak di UPTD dana sebesar Rp. 301.022.000,-
Pemeliharaan padang penggembalaan dengan dana
sebesar Rp. 873.694.000,-
Pengembangan integrasi ternak sawit dengan dana sebesar RP. 6.641.500.000,-
Penanaman pengembangan tanaman pakan ternak
berkualitas dengan dana sebesar Rp. 250.000.000,-
Pengembangan lumbung pakan (LP) ruminansia dengan dana sebesar Rp. 200.000.000,-
Penguatan pakan induk sapi potong dengan dana sebesar Rp. 1.106.000.000,-
(2.) Penyediaan Benih dan bibit serta peningkatan produksi Ternak dengan dana sebesar Rp. 7.570.000.000,- terdiri dari :
Fasilitasi pendukung indukan sapi potong dengan dana sebesar Rp. 875.000.000,-
Penguatan produksi sapi potong dengan dana sebesar 1.010. 000.000,-
Laporan Tahunan Dinas Peternakan Prov. Kaltim | 28
Pengembangan budidaya sapi potong dengan dana
sebesar 4.490.000.000,-
Pengembangan budidaya kambing dengan dana sebesar Rp. 600.000.000,-
Pengembangan budidaya ayam local pedesaaan Rp.
160.000.000,-
Pengembangan budidaya itik di pedesaan dengan dana sebesar Rp. 240.000.000,-
Penguatan bibit ternak di UPTD dengan dana sebesar Rp. 195.000.000,-
(3.) Penjamin Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing dana sebesar Rp. 300.000.000,- terdiri dari :
Fasilitasi model penerapan kesejahteraan hewan pada pemotongan hewan qurban dana sebesar Rp. 300.000.000,-
(4.) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dana sebesar Rp. 253.500.000,- terdiri dari :
Pengelolaan dan pelaporan keuangan serta
penatausahaan barang milik Negara dana sebesar Rp. 200.000.000,-
(5.) Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ternak dana sebesar Rp. 600.000.000,- terdiri dari :
Fasilitasi pengolahan biogas, kompos dan pupuk cair dana sebesar Rp. 600.000.000,-
1. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (08)
➢ Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
A. Dekonsentrasi (DK)
(1.) Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian dengan dana sebesar Rp. 30.000.000,-
(2.) Dukungan Manjemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian dengan dana sebesar Rp. 344.500.000,-
5.4.2. ANALISA DAN EVALUASI
1. Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian
Rencana Kerja-Anggaran Kementerian/ Lembaga untuk APBN tertuang dalam DIPA, sedangkan untuk APBD tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat rincian kegiatan maupun lokasi kegiatan dan petunjuk umum pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan program/kegiatan dilaksanakan oleh unit kerja kegiatan. Sebagai rambu-rambu kendali maka untuk kelancaran pelaksanaan program/kegiatan dibuat lembaran kegiatan, antara lain:
1). RK-AKL/RKA-SKPD :
2). Juklak : Petunjuk Pelaksanaan untuk kegiatan APBN dan APBD Provinsi sebagai pedoman dan arah pelaksanaan kegiatan, sehingga mencapai hasil yang optimal. Juklak ini harus dijabarkan kembali oleh Kuasa Pengguna Anggaran atau Penanggung Jawab Kegiatan kedalam Petunjuk Teknis (Juknis) serta TOR
Laporan Tahunan Dinas Peternakan Prov. Kaltim | 29
(Term Of Reference) atau kerangka Acuan oleh pelaksana
3). ROPAK/POK : Rencana Operasional Pelaksanaan Anggaran Dan
Kegiatan/Rencana Operasional Kegiatan yang
memuat keuangan dan fisik yang disusun menurut jadwal bulanan dan triwulan serta sasaran pelaksanaan kegiatan yang ada.
4). Arahan-arahan dinas sebagai penjabaran dari petunjuk Pelaksanaan (Juklak) kegiatan APBN yang dapat dijadikan masukan dalam pembuatan Petunjuk Teknis (Juknis) yang dibuat oleh kegiatan untuk para pelaksana.
Selain itu agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, maka telah dilakukan pengawasan dan pengendalian secara intern maupun ekstern. Pengawasan dan pengendalian secara intern dilakukan oleh Pengguna Anggaran (pada APBD) atau Kuasa Pengguna Anggaran (pada APBN) yaitu Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur atau pejabat yang ditunjuk. Sedangkan pengawasan dan pengendalian kegiatan secara ekstern dan fungsional dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat Jenderal Kementrian Pertanian.
2. Evaluasi dan Pelaporan
Dalam memperlancar dan menertibkan jalannya semua kegiatan pada Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur anggaran tahun 2016 diperlukan evaluasi dan pelaporan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian sasaran program/kegiatan serta masalah yang mungkin timbul dan harus diatasi.
Gambaran secara menyeluruh tentang pelaksanaan pembangunan peternakan tahun 2016 dipaparkan dalam laporan tahunan ini. Sedangkan kegiatan evaluasi dan pelaporan serta monitoring kegiatan tahun 2016 disampaikan melalui laporan bulanan, triwulan dan tahunan.
Laporan Tahunan Dinas Peternakan Prov. Kaltim | 30
2. BIDANG PERBIBITAN DAN BUDIDAYA PETERNAKAN 2.1. SEKSI PERBIBITAN TERNAK
Pembangunan peternakan merupakan salah satu tolak ukur kemajuan Indonesia dimana pembangunan peternakan semata-mata untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang unggul. Upaya pemerintah dari tahun ke tahun untuk memenuhi sumber pangan nasional serta menekan import daging sebanyak 10% pada tahun 2018 dengan program peternakan baik itu pengadaan pejantan INKA, penguatan betina produktif, pemanfaatan lahan eks tambang dan fasilitasi ternak di daerah perbatasan.
A. PANEN PEDET
Latar Belakang
Peternakan merupakan sub sektor yang menjadi salah satu program pembangunan dalam rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2018 di Kalimantan Timur dalam rangka mendukung tercapainya kemandirian dan kedaulatan pangan. Pembangunan usaha peternakan memiliki peran penting dalam peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat khususnya peternak, penyedia lapangan kerja bagi masyarakat, penopang sistem ekonomi perdesaan, serta mendukung pemenuhan kebutuhan akan protein hewani bagi masyarakat Indonesia yang bersumber dari daging, telur, dan susu.
Pembangunan peternakan merupakan salah satu bagian dari 13 (tiga belas) program prioritas unggulan pembangunan Kalimantan Timur, yaitu terkait dengan program pembangunan swasembada pangan (termasuk asal ternak) dan penciptaan lapangan kerja baru.
Pembangunan peternakan diarahkan dalam rangka (1) kemandirian dan kedaulatan pangan asal ternak baik kuantitas maupun kualitas, (2) turut berperan dalam mendorong terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia dari sisi pemenuhan gizi melalui penyediaan konsumsi protein hewani asal ternak yaitu daging, telur dan susu, serta (3) mendorong tumbuhnya ekonomi yang berkerakyatan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Menindaklanjuti hari pangan sedunia yang dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkeinginan bahwa Kalimantan Timur tidak lagi sebagai pasar komoditas peternakan tetapi ke depan akan menjadi produsen komoditas peternakan.
Atas dasar tersebut di atas, maka diperlukan program strategis Pembangunan Peternakan, melalui pengembangan dua juta ekor sapi. Kunci utama membangun dan mengembangkan peternakan adalah bagaimana dapat mendorong dan menggerakkan serta mensinergikan para stakeholder pembangunan peternakan yang meliputi Akademisi, Bisnismen dan Pemerintah/Government (ABG) untuk mengembangkan system agribisnis peternakan dari hulu sampai hilir dengan memanfaatkan peluang pasar dan sumber daya yang ada secara optimal, untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat.
Isu Strategis Pengembangan Peternakan Dua Juta Ekor Sapi Potong di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara :
1. Kemandirian dan kedaulatan pangan, khususnya daging sapi; sebagai tindak lanjut visi dan misi pembangunan peternakan 2014 – 2018.
2. Dukungan yang kuat dari Gubernur Kalimantan Timur untuk menjadikan Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menjadi sumber ternak sapi (produsen ternak sapi) – membebaskan diri dari hanya sekedar konsumen potensial.
Laporan Tahunan Dinas Peternakan Prov. Kaltim | 31 3. Pemanfaatan sumber daya secara optimal terutama lahan dan sumber
pakan lokal untuk pengembangan peternakan sapi melalui pola berbasis agribisnis peternakan, integrasi dengan tanaman pangan (Food Eastate), integrasi dengan perkebunan (Sapi - Sawit), pemanfaatan lahan eks tambang (green mining), integrasi dengan kehutanan (silva fastura).
4. Dukungan Gubernur tersebut disampaikan pada Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan pada 23 Nopember 2013 di halaman Kantor Dinas Peternakan Prov. Kaltim, dan dipertegas lagi pada setiap kesempatan pertemuan dengan stakeholder termasuk para pengusaha terutama perusahaan perkebunan sawit dan pertambangan.
5. Sasaran pendanaan sebagaimana arahan Gubernur Kalimantan Timur adalah melalui APBN/APBD I, APBD II, Perbankan (Bank Kaltim dan BRI), Perusahaan Pertambangan, Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit dan perusahaan lainnya (investor). Pola Usaha yang dikembangkan adalah : pola Usaha Sambilan, Cabang Usaha, Usaha Pokok dan Usaha Industri. 6. Kegiatan Panen Pedet, merupakan beberapa kegiatan operasionalisasi
teknis dalam upaya mendukung percepatan produksi, produktivitas dalam mencapai Kuantitas dan kualitas sesuai dengan target yang diharapkan.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan mendukung percepatan produksi, produktivitas dalam mencapai Kuantitas dan kualitas sesuai dengan target yang ditentukan.
Manfaat
Terlaksananya kegiatan ini akan memberikan manfaat diantaranya adalah : 1. Terjadinya percepatan produksi, produktivitas dalam mencapai Kuantitas
dan kualitas sesuai dengan target yang ditentukan.
2. Memberikan apresiasi dan motivasi terhadap peternak, untu peningkatan produksi.
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kegiatan ini adalah Kelompok Tani Yang berada di lingkungan Kecamatan Babulu, Kabupaten Kutai Timur.
PELAKSANAAN