• Tidak ada hasil yang ditemukan

Input yang diberikan oleh penduduk yang mewakili masyarakat Daulat pada RTRW Kota Subulusalam ?

BAB VI Kesimpulan dan Saran 119 6.1 Kesimpulan

TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN

20. Input yang diberikan oleh penduduk yang mewakili masyarakat Daulat pada RTRW Kota Subulusalam ?

Kami dari Kecamatan Sultan Daulat menyampaikan aspirasi bahwa kompleks perkantoran di subulussalam agar dipusatkan dalam satu kawasan saja karena dari seluruh Kecamatan yang ada di Subulussalam kecamatan kami yang letaknya terjauh dari ibukota, jika kantor pemerintah letaknya terpisah maka kami masyarakat Sultan Daulat ini agak repot jika ada urusan, uang dan waktu kami akan habis jika saja kantor pemerintahan terpencar-pencar. Akan tetapi jawaban dari konsultan penyusun dalam draft RTRW yang ada bahwa rencana perkantoran akan dilakukan pembangunan dalam satu kawasan atau berdekatan satu dengan yang lain. Kami senang sekali mendengarnya” (Ras, 8 Maret 2012).

Serah terima telah dilakukan dokumen laporan/draft akhir RTRW maka berikutnya darft akhir tersebut diserahkan kepada Walikota Subulussalam Cq. Sekretaris Daerah Kota Subulussalam untuk melanjutkan tahapan berikutnya yaitu penyusunan rancangan peraturan daerah/qanun RTRW. Hal in seperti yang dijelaskan oleh informan Kepala Dinas Pekerjaan Umum masa jabatan tahun 2010 sebagai berikut:

Seingat saya laporan akhir RTRW itu selesai dikerjakan oleh konsultan pelaksana PT. Arun Prakasa Utama sekitar akhir November 2010, setelah selesainya serah terima itu maka tugas kami selaku dinas untuk menyusun laporan akhir dokumen RTRW sudah selesai karena sudah menjadi produk dokumen, proses berikutnya bukan di ranah kami lagi tetapi sudah di ranah Kantor Walikota untuk menyusun rancangan perda/qanun RTRW. Hal itu tentunya karena telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan terkait dengan tata cara penyusunan produk hukum daerah” (Ir, 9 Maret 2012).

Proses berikutnya setelah selesainya laporan/draft akhir RTRW adalah penyusunan produk hukum daerah berupa rancangan peraturan daerah/qanun RTRW. Berdasarkan peraturan yang diatur dalam Undang-Undang nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan peraturan pelaksanaannya maka setiap dokumen atau naskah sebelum ditetapkan sebagai rancangan produk hukum daerah harus diverifikasi dan dibahas oleh tim asistensi produk hukum daerah. Begitupun dengan naskah atau laporan akhir RTRW yang akan dijadikan rancangan peraturan daerah/qanun tentunya juga dibahas oleh tim asistensi tersebut. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh informan Sekretaris Daerah Kota Subulussalam masa jabatan tahun 2010 sebagai berikut:

22. Apakah laporan draft diproses oleh pihak berwenang

Waktu saya menerima surat pengantar berupa laporan akhir RTRW, maka saya langsung mendisposisikan kepada Asisten Tata Praja untuk mempersiapkan SK Walikota tentang pembentukan tim asistensi penyusunan rancangan peraturan daerah/qanun tentang RTRW, tugas tim ini membahas dan menyusun rancangan peraturan daerah/qanun tentang RTRW.” (An, 9 Maret 2012).

Proses berikutnya adalah diterbitkan Keputusan Walikota Nomor: 188.45/72/2010 tentang Pembentukan Tim Asistensi Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah/Qanun tentang RTRW pada tanggal 30 November 2010 dengan menugaskan tim untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut yaitu:

1. Melakukan penyusunan naskah awal rancangan peraturan daerah/qanun tentang RTRW dengan melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait; 2. Melakukan pembahasan dan meminta pendapat masyarakat dalam perumusan naskah awal peraturan daerah/qanun tentang RTRW untuk menjadi naskah akhir;

3. Masa waktu pelaksanaan pekerjaan dimaksud, dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mulai 31 November sampai dengan 31 Desember 2010.

Desember 2010 naskah awal rancangan peraturan daerah/qanun tentang RTRW Kota Subulussalam telah dihasilkan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh informan Kabag Hukum Sekretariat Daerah Kota Subulussalam masa jabatan tahun 2010 sebagai berikut:

23. Berapa lama waktu yang Penyusunan naskah awal rancangan peraturan daerah/qanun tentang RTRW Kota Subulussalam disusun

Penyusunan naskah awal rancangan peraturan daerah/qanun tentang RTRW Kota Subulussalam disusun selama 3 minggu, dalam tiga minggu itu seluruh dinas bergiliran rapat kerja dengan tim asistensi untuk memberikan masukan dasar hukum maupun perumusan pasal serta ayat dalam rancangan qanun tersebut. Dan akhirnya pekerjaan panjang tersebut selesai kami lakukan dengan kerjasama semua pihak” (As, 9 Maret 2012).

Naskah telah selesai, maka berikutnya sesuai amanat Keputusan Walikota bahwa harus dilakukan pembahasan dan meminta pendapat masyarakat dalam perumusan naskah awal peraturan daerah/qanun tentang RTRW untuk menjadi naskah akhir. Rapat ini dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2010 di gedung serbaguna Kantor Walikota Subulussalam. Peserta yang diundang adalah tokoh masyarakat dan kelompok masyarakat yang mewakili 5 (lima) Kecamatan se Kota Subulussalam. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh informan Kabag Hukum Sekretariat Daerah Kota Subulussalam masa jabatan tahun 2010 sebagai berikut:

24. Apakah sudah final Penyusunan naskah awal rancangan peraturan daerah/qanun tentang RTRW Kota Subulussalam?

Naskah awal yang telah kami selesaikan maka langkah selanjutnya hasil naskah awal itu akan kami rumuskan kembali dengan perwakilan masyarakat di seluruh kecamatan guna meminta pendapat dan saran dari masyarakat untuk menjadi naskah akhir” (As, 9 Maret 2012).

25. Bagaimana isi Peraturan qanun tentang RTRW apakah mudah dipahami ?

Pertemuan antara tim asistensi dengan dengan masyarakat, terdapat beberapa masukan dari masyarakat berkaitan naskah awal peraturan daerah/qanun tentang RTRW untuk menjadi naskah akhir. Masukan masyarakat berupa pemikiran tentang

tokoh masyarakat dari Kecamatan Penanggalan sebagai berikut:

Pada waku merumuskan rancangan qanun RTRW kami para tokoh masyarakat diundang oleh Walikota untuk memberikan masukan, tapi karena bahan RTRWnya tebal sekali saya jadi pusing membacanya, lagian saya juga kurang paham mengenai pasal dan ayat-ayat peraturan itu sehingga malu saya kalo bicara karena gak nyambung nanti. Waktu itu saya hanya menyampaikan hal-hal yang umum saja mengenai sanksi pidana RTRW agar jangan memberatkan masyarakat saja.” (BB, 9 Maret 2012).

Sejalan dengan tokoh masyarakat dari Kecamatan Penanggalan, Informan dari Kecamatan Rundeng juga menyatakan hal yang sama sebagai berikut:

25. Apakah isi Peraturan qanun tentang RTRW menguntungkan masyarakat?

Ketika itu saya dapat undangan dari Bapak Walikota, kalo gak salah acaranya rapat pembahasan naskah rancangan qanun RTRW, jadi saya ikut rapat itu, ternyata rapat itu bicaranya masalah pasal-pasal peraturan, saya gak ngerti urusan pasal-pasal jadi waktu rapat itu saya bilang bahwa saya gak ngerti pasal-pasal pemerintah, namun masukan saya dari bahan-bahan RTRW itu saya minta aturan zonasi itu agak menguntungkan masyarakatlah dan jangan merugikan masyarakat. Karena kalo peraturan dibuat masyarakat rugi nanti pasti terjadi masalah.” (BB, 9 Maret 2012).