• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PP No. 101 TAHUN 2000

C. Instansi Pelaksanaan Diklat Jabatan Pegawai Negeri Sipil

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) merupakan sebuah instansi pemerintah dalam tingkatannya yang terus berupaya mengembangkan sumber daya manusia dan produktivitas pegawai. Keberadaan pegawai dalam suatu instansi pemerintah merupakan suatu unsur penting dalam suatu organisasi.

Peran pegawai melakukan pekerjaan yang ditugaskan dan mengembangkan tugas tersebut seorang pegawai harus memiliki keterampilan dengan kemauan yang tinggi. Pelatihan pegawai dengan demikian instansi

mungkin mulai menerapkan program kerja melatih sikap disiplin dan bertangung jawab atas pekerjaannya. Hal ini sangat penting dilakukan oleh instansi atau perusahan dalam meningkatkan kemampuan dan menghasilkan pegawai yang profesional dibidangnya.54

1. Instansi Pengendali Diklat, instansi pengendali adalah Badan Kepegawaiaan Negara selanjutnya disebut dengan (“BKN”) sebagai instansi pengendali Diklat yang bertugas melakukan pengembangan dan penetapan standar kompetensi jabatan, dan pengendalian pemanfaatan lulusan Diklat.

Instansi pelaksanaan Diklat PNS dalam Ketentuan PP No. 101 Tahun 2000 menetapkan:

55

BKN memiliki peran yang sangat strategis dalam pengelolaan ASN. Hal ini diwujudkan dengan kewenangan yang dimiliki BKN sebagaimana tertuang dalam UU ASN adalah, sebagai berikut:56

“Badan Kepegawaian Negara yang selanjutnya disingkat BKN adalah lembaga pemerintah non kementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan menyelenggarakan Manajemen ASN secara nasional sebagaimana diatur dalam undang-undang ini”

BKN ditetapkan sebagai sebuah lembaga pemerintah non departemen yang berkedudukan langsung dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, berfungsi untuk menyempurnakan, memelihara dan mengembangkan administrasi Negara dibidang kepegawaian sehingga tercapai kelancaran jalannya

54Virginis O Usmany, Welson Y Rompas, “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepegawaian Terhadap Kinerja Organisasi Badan Kepegawaian (BKD) Kabupaten Halmaera Utara” Media Neliti , hlm. 2.

55Pasal 24 PP No. 101 Tahun 2000 Tentang Diklat Jabatan PNS

56Indonesia, (UU ASN), Nomor 5 Tahun 2015, Tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 1.

TLN No. 5494.

pemerintahan. Kewenangan dan tanggung jawab BKN diorientasikan kepada revitalisasi sistem dan manajemen birokrasi public secara efisien, responsif danfokus pada pencapaiankinerja, serta melakukan pengembangan aparatur sebagai pendorong reformasi.57

Tabel. 2 Kewenangan, tugas dan fungsi BKN sesuai dengan UU ASN No. 5 Tahun 2004.

Kewenangan, tugas dan fungsi BKN merupakan suatu perubahan paradigma dalam pengelolaan ASN yang diwujudkan melalui pelaksanaan manajemen ASN yang berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia Aparatur Negara, yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang diperlukanuntuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab dibidang pemerintahan dan pembangunan.

58

Kewenangan Fungsi Tugas

Pembinaan dan

3) penyimpanan informasi pegawai ASN yang telah dimutakhirkan oleh instansi pemerintah serta bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan sistem

1) Mengendalikan seleksi calon ASN;

3) Membina jabatan fungsional di bidang

57Indonesian, (BKN) , “Rencana Strategis (Renstra) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Periode 2015-2019” (juli 2015), hlm. 6.

58Pasal 47- 49, Undang-undang Nomor. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

informsai ASN komprehensif;

Berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 19 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Negara, BKN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian negara sesuai ketentuan peraturan perundang‐undangan.Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, BKN menyelenggarakan fungsi sebagaiberikut:59

a. Penyusunan dan penetapan kebijakan teknis di bidang manajemen kepegawaian;

b. Penyelenggaraan pengadaan, mutasi, pemberhentian dan pensiun, serta status dan kedudukan hukum Pegawai Negeri Sipil;

c. Penyelenggaraan administrasi pensiun, Pejabat Negara dan mantan Pejabat Negara;

d. Penyelenggaraan sistem informasi manajemen kepegawaian;

e. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan manajemen kepegawaian;

59Indonesian, (BKN), Op. Cit. hlm. 9.

f. Penyelenggaraan pemetaan potensi dan penilaian kompetensi Pegawai Negeri Sipil;

g. Penyelenggaraan dan pengembangan sistem rekrutmen Pegawai Negeri Sipil;

h. Penelitian dan pengembangan di bidang manajemen kepegawaian;

i. Pelaksanaan bantuan hukum;

j. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang manajemen kepegawaian;

k. Pembinaan dan penyelenggaraan dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BKN dan

l. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya.

Disamping kedudukan, tugas, dan fungsi, BKN juga memiliki kewenangan :

a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang manajemen kepegawaian;

b. Perumusan kebijakan di bidang manajemen kepegawaian untuk mendukung pembangunan secara makro;

c. Penetapan sistem informasi di bidang manajemen kepegawaian;

d. Pelaksanaan mutasi kepegawaian antar Provinsi;

e. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan yang berlaku;

f. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kepegawaian;

g. Penyusunan norma, standar dan prosedur kepegawaian dan pengendaliannya;

h. Penyusunan program kepegawaian secara nasional sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Pemerintah;

i. Penyelenggaraan administrasi mutasi kepegawaian antar provinsi, serta perumusan standar prosedur mengenai perencanaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan standar, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban serta kedudukan PNS;

j. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian nasional;

k. Perencanaan kebijakan dan pemantauan pemanfaatan pendidikan dan pelatihan standar; dan

l. Pengawasan dan pengendalian norma, standard dan prosedur kepegawaian.

2. Instansi Pembinaan Diklat, yang selanjutnya disebut instansi Pembina adalah Lembaga Administrasi Negara (LAN)sebagai instansi Pembina Diklat bertanggung jawab atas pembinaan Diklat secara keseluruhan. Pembinaan Diklat tersebut dilakukan melalui penyusunan kurikulum Diklat, bimbingan dalam penyelenggaraan Diklat, standarisasi dan akreditasi serta sertifkasi Diklat, pengembangan sistem informasi Diklat, pengawasan terhadap program dan penyelenggaraan Diklat.

Dalam melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan Diklat Aparatur Sipil Negara, LAN memiliki kewenangan, sebagai berikut:

a. Menerima sebagian pendelegasian kekuasaan Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan Manajemen ASN, berkaitan dengan kewenangan untuk melakukan penelitian, pengkajian kebijakan

Manajemen ASN, pembinaan, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN.60

b. Menjalankan fungsi pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN, pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya; pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN, dan melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.61

c. Menjalankan tugas meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi Manajemen ASN sesuai dengan kebutuhan kebijakan, membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN berbasis kompetensi, merencanakan dan mengawasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN secara nasional, menyusun standar dan pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan penjenjangan tertentu, serta pemberian akreditasi dan sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait, memberikan sertifikasi kelulusan peserta pendidikan dan pelatihan penjenjangan; membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan analis kebijakan public, dan membina Jabatan Fungsional di bidang pendidikan dan pelatihan.62

60Pasal 25 ayat 2 huruf c UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatu Sipil Negara

61Pasal 43 Undang-undang Nomor. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

62Pasal 44 Undang-undang Nomor. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

d. Memiliki kewenangan mencabut izin penyelenggaraan pendidikan dan latihan Pegawai ASN yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan rekomendasi kepada Menteri dalam bidang kebijakan dan Manajemen ASN, dan mencabut akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN yang tidak memenuhi standar akreditasi.63

Berdasarkan PP No. 101/2000 Tentang Diklat Jabatan PNS, LAN memiliki kewenangan, sebagai berikut:

a. Melakukan pembinaan Diklat dalam hal, penyusunan pedoman Diklat, bimbingan dalam pengembangan kurikulum Diklat; bimbingan dalam penyelengaraan Diklat, standarisasi dan akreditasi Diklat, standarisasi dan akreditasi widyaiswara, pengembangan sistem informasi Diklat;

pengawasan terhadap program dan penyelenggaraan Diklat, pemberian bantuan teknis melalui konsultasi, bimbingan di tempat kerja, kerja sama dalam pengembangan, penyelenggaraan, dan evaluasi Diklat.64

b. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Stakeholders kediklatan, Kementerian PAN dan RB, BKN, Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi, Instansi Pembina Jabatan Fungsional, Instansi Pembina Teknis, Penyelenggara Diklat Pemerintah Pusat dan Daerah Terakreditasi, Baperjakat dan TSPDI.65

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, bagaimana Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan PP No. 101 Tahun

63Pasal 45 Undang-undang Nomor. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

64Pasal 26 ayat 2 PP No. 101 Tahun 2000 Tentang Diklat Jabatan PNS

65Pasal 24-29 PP No. 101 Tahun 2000 Tentang Diklat Jabatan PNS

2000 adalah mengandung pengertian berupa proses penyelenggaraan belajar mengajar yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. pendidikan adalah segala sesuatu untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia, jasmaniah dan rohaniah yang mana berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar instansi untuk membangun persatuan dan masyarakat adil dan makmur dan selalu ada dalam keseimbangan. Sedangkan pelatihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas pekerjaan.Selain itu latihan juga dapat membantu pegawai dalam memahami suatu penegetahuan praktis untuk meningkatkan keterampilan, kecakapan dan sikap yang diperlukan oleh organisasi dalam usaha pencapaian tujuannya. Menurut sifatnya, pendidikan dan pelatihan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu, pendidikan umum, pendidikan kejuruan dan pendidikan keahlian. Menurut sasarannya jenis-jenis Diklat dapat dibedakan antara lain, pelatihan prajabatan dan pelatihan dalam jabatan. Dalam instansi pelaksanaan Diklat PNS terbagi menjadi 2 bagian utama yaitu, instansi pengendali Diklat dan instansi Pembina Diklat.

BAB III

PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI