• Tidak ada hasil yang ditemukan

Solusi Mengatasi Hambatan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil di Balai Dilat Keuangan Medan

HAMBATAN DAN SOLUSI PENDIDIKANDAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BALAI DIKLAT KEUANGAN MEDAN

B. Solusi Mengatasi Hambatan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil di Balai Dilat Keuangan Medan

Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan sangat tergantung dari kesempumaan pegawai negeri sipil sebagai unsur aparatur negara meskipun telah ada rencana pembangunan yang terarah dan realistis, serta tersedianya dana pembangunan yang cukup, tetapi jika para pelaksananya yang antara lain adalah pegawai negeri sipil tidak mampu untuk menjalankan dan melaksanakan tugasnya dengan baik maka rencana pembangunan tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan tentunya hal tersebut tidak diinginkan. oleh karena itu dalam rangka untuk membentuk pegawai negeri sipil yang dapat diandalkan perlu kiranya untuk terus dilakukan pembinan.

Menurut Moekijat,Untuk mengatasi atau meminimalisir agar faktor-faktor penghambat tidak muncul dalam pelatihan, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:95

1. Materi pelatihan disertai dengan ujian umpanya pre tes maupun post tes. Hal ini dilakukan untuk melihat kemampuan peserta latihan sebelum dan sesudah pelatihan dilaksanakan, apakah mengalami perubahan kearah peningkatan atau sama sekali tidak terjadi perubahan.

2. Tujuan pelatihan harus jelas dinyatakan secara khusus, meliputi:

a. Perilaku terakhir yang diharapkan dari peserta latih b. Perilaku terakhir diharapkan terjadi

c. Hasil maksimum

95Moekijat, Op. Cit. hlm. 89.

3. Pelatih harus professional dan menguasai materi, metodologi pelatihan sesuai dengan spesialisasinya

4. Isi program pelatihan harus direncanakan dan ditujukan kepada pencapaian tujuan secara keseluruhan

5. Metodologi pelatihan relevan dengan tujuan pelatihan 6. Pelatihan bersifat kontinu dikembangkan

7. Pelatihan harus diintegrasikan dengan perubahan administrasi yakni organisasi prosedur dan pegawao/peserta latih, artinya hasil pelatihan dapat bermanfaat apabila lingkungan organisasi dapat mendukung adanya perubahan.

Solusi agar hambatan pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil itu tidak terjadi pastikan agar dilakukan analisis kebutuhan Diklat selanjutnya disebut (“AKD”) dengan baik. Gali kebutuhan dan berikan program pelatihan untuk mememenuhi kebutuhan tersebut. Analisis kebutuhan Diklat adalah proses untuk menentukan apa yang seharusnya dalam rumusan sasaran-sasaran dan dilanjutkan dengan mengukur jumlah ketimpangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang semestinya. Proses ini disebut sebagai need assessment atau discrepancy analysis.96

Dalam pelaksanaan Diklat jabatan PNS di BDK Medan mengacu pada peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin PNS diantaranya PP No. 53 tahun 2010 tentang Peraturan disiplin, PP No. 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS, Memberikan sanksi/tindakan secara tegas bilamana seorang PNS terbukti melakukan pelanggaran disiplin yang tujuan untuk memberikan efek

96Abdul Haris Pito, “Permasalahan Diklat dan Solusinya”

https://www.google.com/amp/s/harispito.wordpress.com, diakse pada tanggal 14 maret 2019 pukul 13.55 wib.

jera dan shock terapi agar PNS yang lain tidak meniru atau melakukannya.dan juga agar tidak melakukan pelanggaran yang hukumannya lebih berat lagi.

Setidaknya dengan memberikan sanksi dan kontrak psokologhi sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam perundang-undangan maka diharapakan setiap PNS instropeksi dan merasa mensyukuri bahwa tidak semua orang bisa lolos dan berkesempatan menjadi PNS. Dari penerimaan CPNS dari tahun ke tahun jumlah pelamar yang ingin mengabdi menjadi PNS sampai dengan ribua orang. Tetapi sekarang yang telah menjadi PNS malah banyak yang melakukan pelanggaran disiplin tidak mentaati peraturan yang ada. Bila sudah menjadi PNS setidaknya harus konsekuen dan siap mental untuk mentaati peraturan yang ada. Selain itu menurut kebanyakan orang, PNS merupakan profesi yang sangat didambakan setiap orang dengan alasan antara lain mempunyai status yang jelas, terjaminnya ekonomi keluarga karena berpenghasilan tetap, tidak mungkin di berhentikan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), mempunyai jaminan hari tua (pensiun) dan jam kerjanya teratur.97

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis dari sejumlah hambatan dalam pelaksanaan Diklat di BDK Keuangan Medan, maka dapat ditarik kesimpulan tentang bagaimana usaha-usaha atau upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalampelaksanaan Diklat di BKD Medan.Salah satu alternatif sebagai upaya yang perlu ditempuh dalam rangka mengurangi jumlah pelanggaran disiplin antara lain adalah, dengan melakukan sosialisasi untuk memberikan penyegaran C. Upaya Mengatasi Hambatan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan

Pegawai Negeri Sipil di Balai Diklat Keuangan Medan

97Hasil wawancara denag Dodi Swastika, Sekretaris Penyelenggara Diklat di BDK Medan, tanggal 11 maret pukul 10.40 wib

tentang peraturan-peraturan yangberkaitan dengan disiplin PNS diantaranya PP No. 53 tahun 2010 tentang Peraturan disiplin, PP No. 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS. Serta Kegiatan sosialisasi bisa melalui pendidikan dan latihan (Diklat), Bimbingan Teknis (Bintek) serta bentuk program kerja lainnya yang bertujuan memberikan pemahaman dan mengaplikasikan peraturan yang berkaitan disiplin PNS.98

Fungsi pembinaan dan sosialisasi ini biasanya merupakan tanggung jawab langsung dari para pimpinan, dan bilamana diterapkan dengan baik akan dapat membangkitkan gairah kerja dan memberikan kepuasan kerja dikalangan mereka yang pada akhirnya juga akan memberikan keuntungan bagi organisasi. Sebagai pembina, Pimpinan bertanggung jawab untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan pegawai sehingga menjadi lebih cakap dan trampil, lebih tinggi kualifikasinya dan diharapkan suatu saat kelak dapat menggantikan posisi pimpinan serta membantu pengembangan organisasi/intansi yang bersangkutan.

Hal ini sangat relevaan dengan fungsi dan manfaat dari suatu diklat membawa suatu perubahan dalam bidang pengetahuan sikap dan ketrampilan .99

Penerapan disiplin dalam rangka meningkatkan kinerja aparat menunjukkan bahwa unsur manusia menempati urutan yang teratas danmerupakan faktor terpenting serta sangat menentukan dalam rangka peningkatan kinerja pegawai,terutama berkaitan dengan sikap mental produktif, yaitu sikap mental yang mengutamakan kerjadan menghargai waktu sebagai bagian dari kebiasaan

98Ibid

99Ana Sri Ekaningsih, “Peran Pendidikan dan Pelatihan Serta Komnptensi Dalam Peningkatan Kualita Sumber Daya Aparatur”Jurnal Borneo Administrator, Vol. 9 No. 2 (Agustus 2013), hlm. 192.

hidup yang baik.100 Menurut dodi swastika selaku Skretaris Penyelenggara di BDK Medan mengatakan bahwa faktor manusia merupakan faktor terpenting dalammeningkatkan kinerja aparatur, karena menurut mereka dapat dikatakan bahwa apabila suatuorganisasi ingin mencapai tingkat kinerja yang optimal maka salah satu unsur yang sangatmenentukan adalah dengan meningkatkan disiplin kerja dari pegawai itu sendiri.101 Oleh karena itu sesuai dengan hasil wawancara dengan Dodi Swastika, selaku Sekretaris Penyelenggara Diklat di BDK Medan menegaskan bahwa berbagai upaya yang dilakukan BDK Medan untuk mengatasi segala hambatan khususnya tentang kedisplinan para pegawai/peserta Diklat, antara lain:102

1. Memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar disiplin

Upaya ini dilakukan agar penataan manajemen kepegawaian yang profesional dalam rangka meningkatkan kedisplinan pegawai bisa dicapai.

Dan hal ini sudah sesuai dengan prosedur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil. Dengan adanya hukuman disiplin bagi pegawai yang melanggar disiplin sesuai dengan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil yaitu hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin sedang dan hukuman disiplin berat.BDK Medan melalui PP No.

53 Tahun 2010 melakukannya secara bertahap sejak pengangkatan, penempatan, pendidikan dan latihan, pemindahan, penghargaan, serta

100Ana Sri Ekaningsih, Loc. Cit.

101Hasil wawancara dengan Dodi Swastika, Sekretaris Penyelenggara Diklat di BDK Keuanagan Medan, tanggal 11 maret 2019 pukul 11.00 wib

102Ibid

pemberhentian, dengan selalu mengacu kepada kode etik dan peraturan disiplin yang diberlakukan.

2. Memberikan pengawasan melekat kepada pegawai

Hal ini dilakukan untuk pengambilan keputusan, memecahkan dan mencari solusi atas semua persoalan yang muncul di dalam kehidupan berorganisasi, menciptakan dan memelihara kekeluargaan, kebersamaan, dan kerja sama dalam kehidupan berorganisasi, Memotivasi pegawai dengan memperhatikan keinginan, harapan, keperluan dan kebutuhan pegawai yang disesuaikan dengan kemampuan organisasi, dan memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk menimba ilmu dan pengetahuan baru serta menggali keterampilan baru.

Selanjutnyadengan melakukan koordinasi mutlak karena semua kegiatan organisasi harus dikoordinasikan untuk mencegah kesimpangsiuran antara tugas, kewenangan dan tanggungjawab. Koordinasi kediklatan merupakan pengaturan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang bertujuan untuk menjamin keselarasan, keserasaian dan keseimbangan hubungan dalam satu tingkat pemerintahan dan antar tingkat pemerintahan dalam penyelenggaraan diklat di daerah.103

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hambatan dalam pelaksanaan Diklat Jabatan PNS di BDK Medan antara lain, adanya jeda waktu dalam pengurusan administrasi dan diskomunikasi dikarenakan kebijakan atau keputusan memerlukan komunikasi antar Eselon yang dimana BDK Medan adalah Eselon III dan Pusdiklat adalah Eselon II yang

103Hasil wawancara dengan Dodi Swastika, Sekretaris Penyelenggra Diklat di BDK Medan, tanggal 11 maret 2019 pukul 11.10 wib

mengaharuskan kebijakan dibuat berdasarkan keputusan Eselon II yang diturunkan ke Eselon III, serta lunturnya kedisplinan dari pegawai itu sendiri yang berakibat pada efektivitas, efisiensi dan kompetensi pegawai itu sendiri. Solusi yang ditawarkan dalam mengatasi hambatan tersebut adalah denganmelakukan Analisis Kebutuhan Diklat dengan baik. Gali kebutuhan dan berikan program pelatihan untuk mememenuhi kebutuhan tersebut serta menerapkan pelaksanaan Diklat yang mengacu pada peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin PNS diantaranya PP No. 53 tahun 2010 tentang Peraturan disiplin, PP No. 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS. Selanjutnya upaya yang dilakukan yaitu dengan memberikan sanksi terhadap pegawai yang melanggar disiplin, member pengawasan melekat pada pegawai dan berkoordinasi antara Eselon sesuai dengan tingkatan guna mencagah adanya diskomunikasi, pengaturan waktu/jadwal Diklat yang kurang efisien dan untuk membangun keselarasan, keserasaian dan keseimbangan hubungan dalam satu tingkat pemerintahan dan antar tingkat pemerintahan dalam penyelenggaraan Diklat di daerah.

BAB V