• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan dan Sasaran Diklat Jabatan Pegawai Negeri Sipil di Balai Diklat Keuangan Medan

PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BALAI DIKLAT KEUANGAN MEDAN

C. Tujuan dan Sasaran Diklat Jabatan Pegawai Negeri Sipil di Balai Diklat Keuangan Medan

Sebelum membicarakan tentang tujuan pendidikan dan pelatihan ada baiknya kita membicarakan tentang bagaimanakah langkah-langkah awal yang harus diambil sebelum mengikuti pendidikan dan pelatihan dan juga supaya tujuan pendidikan dan pelatihan bisa terlaksana dengan baik dan benar, kita harus memperhatikan tentang persiapan-persiapan dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan.78

Sering terjadi bahwa strategi organisasi dapat menciptakan kebutuhan akan latihan. Sasaran-sasaran akan latihan dan pendidikan mencerminkan perilaku dan kondisi yang diinginkan dan berfungsi sebagai standar-standar dengan mana prestasi kerja individu dan efektivitas program dapat diukur dengan tepat dan

78Fransiska Xeviria, Achmad Djumlani, Bambang Irawan, “Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutai Barat Tahun 2015” Jurnal Administratif Reform, Vol. 4 No. 3 (September,2016), hlm. 185.

sesuai dengan tujuan pendidikan dan pelatihan yang diharapkan.79

pada prinsip-prinsip berikut:

Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihandapat tercapai, sebaiknya perlu didasarkan

80

1. Semua manusia dapat belajar. Individudari semua umur dengan kapasitasintelektual yang bermacam-macammempunyai kemampuan untukmempelajari perilaku-perilaku baru.

2. Seorang individu harus bermotivasi untuk aktualisasi diri, promosi, insentif berupa uang.

3. Belajar adalah aktif, bukan pasif. Pendidikan yang efektif menuntut aksi dan melibatkan semua peserta pelatihan/pendidikan.

4. Peserta dapat memperoleh pengetahuan lebih cepat dengan bimbingan.

5. Materi yang sesuai harus diberikan. Pengajar harus memilih alat-alat dan materi yang cukup lengkap.

6. Waktu harus diberikan untuk dapat menyerap pelajaran.

7. Metode-metode belajar harus bervariasi.

8. Peserta harus memperoleh kepuasan belajar. Pendidikan harus memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan peserta.

9. Peserta memerlukan penguat dari perilaku yang tepat. Hadiah-hadiah positif dan secara langsung menguatkan perilaku yang diinginkan.81

Tujuan dilaksanakannya program Diklat pada dasarnya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap seorang Aparatur agar dapat melaksanakan tugas dan pekerjaanya dengan baik. Peningkatan kualitas Sumber

79Ibid

80Munandar, Perencanaan Kerja Pengorganisasiam Kerja. (Jakarta: Rineka Cipta,2011), Hlm. 21.

Daya Manusia secara umum merupakan kunci keberhasilan pembangunan Nasional, karena diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil. kreatif, disiplin, profesional, khususnya untuk PNS atau aparatur agar dicapainya kompetensi tertentu.

Menurut Hendri Simamora, manfaat yang diperoleh dari diadakannya pendidikan dan pelatihan, yaitu:82

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitasproduktivitas

2. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapaistandar-standar kinerja yang ditentukan

3. Menciptakan sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan 4. Memenuhi persyaratan perencanaan sumber daya manusia

5. Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja

6. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadimereka.

Dan menurut Abdurrahman Fatoni, tujuan Diklat pada umumnya dalam rangka pembinaan terhadap para pegawai agar:83

1. Meningkatkan kepribadaian dan semangat pengabdian kepada organisasi dan masyarakat.

2. Meningkatkan mutu dan kemampuan, serta keterampilan baik dalam melaksanakan tugasnya maupun kepemimpinannya.

3. Melatih dan meningkatkan mekanisme kerja dan kepekaan dalam melaksanakan tugas.

82Hendri Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Edisi ke 3, Yogyakarta: STIE YKPN,2010), hlm. 29.

83Abdurrahman Fatoni, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta,2006), hlm. 35.

4. Melatih dan meningkatkan kerja dalam perencanaan.

5. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan kerja.

Lebih lanjut menurut Moenir, tujian Diklat adalah, sebagai berikut:84

1. Memelihara dan meningkatkan kecakapan dan kemampuan dalam menjalankan tugas/pekerjaan baik pekerjaan lama ataupun baru baik dari segi peralatan maupun metode.

2. Menyalurkan keinginan pegawai untuk maju dari segi kemampuan dan memberikan rasa bangga pada mereka.

Dalam buku prinsip-prinsip penyelenggaraan Negara, secara umum pendidikan dan pelatihan jabatan bertujun untuk:85

1. Meningkatkan semangat pengabdian, wawasan, pengetahuan, keahlian, dan ketrampilan.

2. Mengembangkan pola berpikir yang positif, rasional dan obyektif.

3. Menciptakan atau pun mengembangkan metode kerja yang lebih baik.

4. Membina karir pegawai negeri.

Dengan melakukan pekerjaan secara baik dan benar cermat dan teliti dengan tidak meninggalkan kaidah-kaidah moral yang mengutamakan kepentingan umum dan berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku serta upaya dalam meningkatkan kompetensi PNS maka diterbitkanlah PP No. 101 Tahun 2000 yang merupakan dasar dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan PNS baik yang di pusat maupun yang di daerah.

(Propinsi/Kabupaten/Kota).

84AS Moenir, Pendekatan Manusiawi dan Organisasi terhadap Pembinaan Kepegawaian, (Jakarta: Gunung Agung,1983), hlm. 162.

85Lembaga Administrasi Negara, Prinsip-prinsip Negara, (Jakarta: Perum Percetakan Negara,2003), hlm. 273.

Dalam pasal 2 PP No. 101 Tahun 2000, Diklat Jabatan PNS bertujuan:86 a. meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat

melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi;

b. menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa;

c. memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat;

d. menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik.

Berdasarkan hasil wawancara saya yang bersumber dari bapak Dodi swastika selaku sekretaris penyelenggara di BDK Medan mengatakan bahwa tujuan dan sasaran dilakasanakannya Diklat Jabatan PNS tentu untuk membentuk insan yang professional dan kredibel serta meningkatkan kemampuan pegawai yang disinergiskan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi sehingga harapannya para pegawai mengalami kemajuan secara seimbang.87Dalam pelatihan ini peserta atau calon PNS (CPNS) diberikan beberapa mata pelatihan (lima mata diklat yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik , Komitmen mutu, dan Anti korupsi) disebut dengan istilah ANEKA yang sangat relevan dengan permasalahan dan keluhan masyarakat.88

1. Akuntabilitas

Istilah akuntabilitas berasal dari istilah dalam bahasa ingris accountability yang berarti pertanggungan jawab atau keadaan untuk dipertanggung jawabkan atau keadaan untuk diminta pertanggungan jawab. Akuntabilitas adalah suatu kewajiban dari individu atau penguasa yang dipercayakan

86Pasal 2 PP No. 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS

87Hasil wawancara dengan Dodi Swastika, Sekretaris Penyelenggara Diklat di BDK Medan, tanggal 11 maret 2019 pukul 10.35 wib

88Ibid

untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkuta menyangkut pertanggung jawabannya. Aspek Akuntabilatas terdiri dari 5 indikator yaitu :

a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan;

b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil;

c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan;

d. Akuntabilitas memerlukan konsekwensi;

e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja.

Akuntabilitas sebagai salah satu prasyarat dari penyelenggaraan negara yang baru, didasarkan pada konsep organisasi dalam manajemen yang menyangkut :

a. Luas kewenangan dan rentang kendali organisasi.

b. Faktor-faktor yang dapat dikendalikan pada level manajemen atau tingkat kekuasaan tertentu.

c. Pengendalian sebagai bagian penting dari masyarakat yang baik saling menunjang dengan akuntabilitas, pengendalian tidak dapat berjalan dengan efesien dan efektif bila tidak ditunjang dengan mekanisme akuntabilitas yang baik dan demikian pula sealiknya.

2. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan suatu negara yang memiliki tujuan dan cita-cita bersama untuk kepentingan nasional. Nasionalisme adalah cara mencintai dan mensyukuri karunia Tanah air dengan mempertahankan, mengolah dan memuliakan potensi yang dimiliki. Nasionalisme dalah arti sempit adalah

suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedangkan dalam arti luas Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nilai-nilai dasar Nasionalisme yaitu tidak membeda-bedakan atau diskriminasi, cinta tanah air dan mempertahankan kedaulatan bangsa.

3. Etika Publik

Etika Publik merupakan refleksi standar/norma yang menentukan baik dan buruk, benar dan salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-undang ASN sebagai berikut :

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila;

b. Setia mempertahankan UUD 1945;

c. lMenjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

d. Membuat keputusan berdasarkan keadilan;

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja kepada public;

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;

i. Memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai Dan Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;

m. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat karir.

4. Komitmen mutu

Komitmen mutu adalah kebulatan tekad, tanggung jawab yang terdiri dari kegiatan perbaikan ( efektifitas, efisiensi, inovasi ) berkelanjutan yang melibatkan setiap orang dalam organisasi melalui usaha yang terintegrasi secara total untuk meningkatkan kinerja pada setiap level oranisasi. Unsur-unsur dari omitmen mutu adalah:

a. Efektifitas yaitu suatu proses yang menghasilkan output yang menyebabkan kepuasan bagi seseorang;

b. Efesiensi yaitu penggunaan sumber daya dalam suatu proses seperti hemat biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan;

c. Inovasi yaitu proses pemikiran atau pengimplentasian suatu gagasan yang memiliki unsur kebaruanserta kemanfaatan;

d. Mutu yaitu kondisi dinamis berkaitan dengan produk jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.

5. Anti korupsi

Anti Korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negaradengan

kata lain anti korupsi merupakan sikap menentang terhadap adanya korupsi. Bahwa tindakan kurupsi merupakan salah satu tindak pidana yang sangat menyengsarakan rakyat karena menyalahgunakan dana negara.Nilai-nilai dasar anti korupsi, adalah:

a. Jujur b. Peduli c. Mandiri d. Disiplin

e. Tanggung jawab f. Kesederhanaan g. Kerja keras h. Berani i. Adil

Pemberian mata pelajaran tidak hanya bersifat teori tetapi juga diadakan semacam simulasi atau praktek singkat oleh para CPNS sebagai peserta Diklat bagaimana melayani masyarakat yang baik sesuai dengan pribadi prima yaitu tampil ramah, tampil sopan dan penuh hormat, tampil yakin, tampil rapi, tampil ceria, senang memaafkan, senang bergaul, senang belajar dari orang lain dan senang pada kewajaran.89

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bagaimana pelaksanaan pendidikan dan pelaksanaan Diklat jabatan PNS di Balai Diklat Keuangan Medan dapat diketahui mulai dari prosedur pelaksanaanya yang mengacu kepada SOP (Standard Operation Procedure) yang dibuat oleh

89H. Erman. Loc. Cit.

BPPK (Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan), dan untuk BDK sendiri sedikit melakukan penyesuaian terhadap prosedur tersebut untuk menyesuaikan terhadap lingkungan BDK Medan. Kemudian sarana dan prasarana yang digunakan guna mendukung kelancaran pelaksanaan diklat di BDK Medan maka terdapat sejumlah fasilitas seperti sarana: Modul atau bahan ajar, komputer sebanyak 40 unit (teknologi I3 dan I5), Papan tulis, Proyektor, Jaringan Wi- fi, Sound system, Flip chart, Teknologi multimedia, Dan buku refrensi. Untuk prasarana seperti:Aula, Ruang kelas 8 ruang, Lapangan olahraga, Kamar asrama 30 unit, Ruang secretariat. dan tujuan serta sasaran dilakasanakannya Diklat Jabatan PNS tentu untuk membentuk insan yang professional dan kredibel serta meningkatkan kemampuan pegawai yang disinergiskan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi sehingga harapannya para pegawai mengalami kemajuan secaraseimbang.

BAB IV

HAMBATAN DAN SOLUSI PENDIDIKANDAN PELATIHAN JABATAN