• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kasus Gapoktan Desa Banyuroto Kabupaten Magelang

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

98 DAFTAR PUSTAKA

Anantanyu, Sapja. 2009. Partisipasi Petani dalam Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Petani (Kasus di Provinsi Jawa Tengah). [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Bappeda Kabupaten Magelang. 2004. Rencana Strategis Kabupaten Magelang Tahun 2005-2009. Bappeda Kabupaten Magelang.

Biro Pusat Statistik Kabupaten Magelang 2010. „Kecamatan Sawangan dalam Angka‟. BPS Kabupaten Magelang.

Biro Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah 2009. „Produk Domestik Regional

Bruto Jawa Tengah 2009‟. BPS. Jawa Tengah.

Bustanul, Arifin. 2000. Pembangunan Pertanian: Paradigma, Kinerja, dan Opsi Kebijakan. Pustaka Indef. Jakarta.

Buzzell, et.al. 1981. Successful Share-Building Strategies. Harvard Business Review. dalam Kotler, P dan Keller, K. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta. PT Indeks.

Coase, Ronald. 1960. The Problem of Social Cost. Journal of Law and Economics.

Covey, SR. 1993. The 7 Habits of Highly Effective People. Simon & Schuster, Inc.

Daryanto, Arief. 2009. Dinamika Daya Saing Industri Peternakan. IPB Press. Bogor.

Daryanto, Arief. 2010. Posisi Daya Saing Pertanian Indonesia dan Upaya Peningkatannya. Prosiding Seminar Nasional Peningkatan Daya Saing Agribisnis Berorientasi Kesejahteraan Petani. PSEKP.

Doll, J.P. and Orazem. 1984. Production Economical, Second Edition. John Wiley and Sons dalam Sahara, dkk.2004. Tingkat Pendapatan Petani Terhadap Komoditas Unggulan Perkebunan Sulawesi Tenggara. BPTP Sulawesi Tenggara.

Esman, Milton J. 1986. Unsur-unsur dari Pembangunan Lembaga dalam Pembangunan Lembaga dan Pembangunan Nasional: dari Konsep ke Aplikasi. Editor J.W. Eaton. UI Press. Jakarta dalam Anantanyu, Sapja. 2009. Partisipasi Petani dalam Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Petani (Kasus di Provinsi Jawa Tengah). [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fowler, A. 1992. Prioritizing Institutional Development: A New Role for NGO. London: Centres for Study and Development Sustainable Agriculture Program Gatekeeper Series SA35.

99 Gibson, J. 1986. The Ecological Approach to Visual Perception. Routledge. Granovetter, M dan Swedberg, R. 1992. The Sociology of Economic Life.

Boulder: Westview Press.

Hermanto. 2007. Rancangan Kelembagaan Tani dalam Implementasi Prima Tani di Sumatera Selatan. Analisis Kebijakan Pertanian. vol. 5. no.2: 110-125. Rakmat, J. 1998. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja. Bandung.

Kartodihardjo H, dkk. 2004. Institusi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai: Konsep dan Pengantar Analisis Kebijakan. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Kementerian Pertanian. 2006. Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 496/Kpts/OT.160/9/2006 tentang Instrumen Pelaksanaan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. http://www.deptan.go.id. diakses pada 4 Mei 2012.

Kementerian Pertanian. 2006. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Vademecum Turunan Peraturan Penyuluhan Pertanian. Pusat Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. Jakarta. Kementerian Pertanian. 2007. Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

273/Kpts/OT.160/4/2007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani Lampiran 1: Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan kelompok tani dan Gabungan kelompok tani. Vademecum Turunan Peraturan Penyuluhan Pertanian. Pusat Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2010. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 42/Permentan/OT.140/7/2010 tentang Pedoman Penilaian Gabungan Kelompok Tani Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Berprestasi Tahun Anggaran 2009. http://www.deptan.go.id . diakses pada 4 Mei 2012.

Koentjaraningrat. 1997. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kushartanti E, dkk. Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian Magelang (2006) dalam http://bptpjateng.go.id. diakses tanggal 20 Oktober 2011.

Maarif, Syamsul. 1998. Suatu Tinjauan Manajemen Perubahan Revitalisasi Kelembagaan Agribisnis. AGRIMEDIA. vol. 4. no. 3: 30-34.

Manuwoto, Syafrida. 1998. Pembangunan Agribisnis Berkelanjutan. AGRIMEDIA. vol. 4. no. 1: 21-22.

100 Pakpahan, A. 1989. Kerangka Analitik untuk Penelitian Rekayasa Sosial

Perspektif Ekonomi Institusi. Prosiding Forum Agro Ekonomi. Bogor dalam Elizabeth, R dan Anugrah, IS. 2010. Kelembagaan Ekonomi pada Komunitas Petani Sayuran di Provinsi Bali. Prosiding Seminar Nasional. PESKP. Bogor.

Pearson S.,dkk. 2003. Apakah Usahatani Padi di Indonesia Masih Menguntungkan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.

Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Magelang. http://www.pemkabmagelang.go.id. diakses pada 7 Mei 2012.

Rianse, U dan Abdi. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Rudito B, Famiola M. 2008. Social Mapping Metode Pemetaan Sosial : Teknik Memahami Suatu Masyarakat atau Komuniti. Rekayasa Sains Bandung. Bandung.

Sadikin I, Subagyono K. 2008. Kinerja Beberapa Indikator Kesejahteraan Petani Padi di Perdesaan Kabupaten Karawang 2008. Bandung: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat.

Saptana, dkk. 2006. Pengembangan Kelembagaan Kemitraan Usaha Hortikultura di Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Bali. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Saptana, dkk. 2003. Transformasi Kelembagaan Tradisional. PSEKP. Bogor. Simatupang, Pantjar. 2004. Prima Tani Sebagai Langkah Awal Pengembangan

Sistem dan Usaha Agribisnis Industrial. AKP. vol.2. no.3: 209-225.

Sudaryanto, dkk. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 2006.

„Laporan Akhir Penelitian TA 2006 Pendampingan Kegiatan Prima Tani‟.

PSEKP. Bogor.

Sudaryanto, dkk. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian

2005. „Laporan Akhir Pengkajian dan Pengembangan Model Operasional

Percepatan Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian Melalui Prima

Tani‟. PSEKP. Bogor.

Sukardi, IS. 1993. Era Globalisasi Dunia dan Karakteristik Manusia Indonesia yang Tangguh. ISPSI dan Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Sumardjo. 1999. Kemandirian Sebagai Indikator Kesiapan Petani Menghadapi Era Globalisasi Ekonomi. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. vol.12. no. 1: 14-33.

101 Sumardjo. 1999. Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju

Pengembangan Kemandirian Petani Kasus di Propinsi Jawa Barat. [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sumardjo. 2003. Kepemimpinan dan Pengembangan Kelembagaan Perdesaan. IPB Press. Bogor.

Suradisastra, dkk. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 2009.

„Laporan Hasil Penelitian Perumusan Model Kelembagaan Petani untuk

Revitalisasi Kegiatan Ekonomi Perdesaan‟. PSEKP. Bogor.

Syahyuti. 2005. Pembangunan Pertanian dengan Pendekatan Komunitas: Kasus Rancangan Program Prima Tani. Forum Penelitian Agro Ekonomi. vol. 23. no.2: 102-115.

Syahyuti. 2007. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan Sebagai Kelembagaan Ekonomi di Perdesaan. Analisis Kebijakan Pertanian. vol.5. no. 1: 15-35.

Syahyuti. 2007. Penerapan Pendekatan Pemberdayaan dalam Kegiatan Pembangunan Pertanian: Perbandingan Kegiatan P4K, PIDRA, P4MI, dan Prima Tani. Forum Penelitian Agro Ekonomi. vol. 25. no. 2: 104-116. Tim Penyusun Laporan Akhir Prima Tani. Laporan Akhir Pelaksanaan Prima Tani

Magelang. 2007. BPTP Jawa Tengah.

Uphoff, Norman. 1992. Local Institutions and Participation for Sustainable Development. London: Gatekeeper Series SA31.

i

ANALISIS KUALITAS KELEMBAGAAN DAN PERSEPSI

ANGGOTA TERHADAP PERAN GAPOKTAN

Studi Kasus Gapoktan Desa Banyuroto

Kabupaten Magelang

ANGGI PRESTI ADINA

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

ii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN