BAB III. METODE PENELITIAN
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah lembar kuesioner
implementasi pembelajaran tematik yang telah dikembangkan oleh Rismiati
(2012). Lembar kuesioner tersebut tersusun atas 43 item yang terdiri dari 28 item
dengan penyataan tertutup tentang tingkat implementasi pembelajaran tematik, 6
item dengan pernyataan tertutup tentang dukungan kepala sekolah pada
pembelajaran tematik, dan 9 item pernyataan terbuka dan pernyataan tertutup
tentang faktor demografi guru. Jumlah keseluruhan item adalah 43 item.
Pernyataan tertutup terdiri dari item nomor 1 sampai item nomor 34 dan untuk
faktor demografinya item nomor 40, 41, dan 43. Pernyataan terbuka terdiri dari
Lembar kuesioner implementasi pembelajaran tematik dikembangkan dari 7
indikator. Setiap indikator terdiri dari item postif dan item negatif. Lembar
kuesioner implementasi pembelajaran tematik terdiri dari 28 item, dimana 24 item
merupakan item positif dan 4 item lainnya merupakan item negatif. Lembar
kuesioner ini untuk mengukur tingkat implementasi pembelajaran tematik dan
untuk melihat perbedaan implementasi pembelajaran tematik dilihat dari faktor
demografi. Pernyataan dalam kuesioner tentang faktor demografi berjumlah 15
item. Lembar kuesioner implementasi pembelajaran tematik disusun dengan
“summate raiting scale” atau dapat disebut dengan skala likert (Sugiyono, 2011: 136). Skala ini diubah menjadi lima pilihan jawaban untuk pilihan skor 1-5 untuk
item positif dan pilihan skor 5-1 untuk item negatif. Item positif diberi skor dari
“Sangat Tidak Setuju” ke “Sangat Setuju”, sedangkan untuk item negatif diberi skor dari “Sangat Setuju” ke “Sangat Tidak Setuju”. Penjabaran untuk skor item
positif dan item negatif dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Penjabaran Skor Item Positif dan Negatif
No Kategori Skor Keterangan
1. Item Positif 1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Ragu-ragu
4 Setuju
5 Sangat Setuju
2. Item Negatif 1 Sangat Setuju
2 Setuju
3 Ragu-ragu
4 Tidak Setuju
5 Sangat Tidak Setuju Sumber: Sugiyono (2011: 136)
Tabel 3.1 menunjukkan penjabaran skor item positif dan negatif. Kategori
positif berarti sangat tidak setuju. Skor 2 berarti tidak setuju. Skor 3 berarti
ragu-ragu. Skor 4 berarti setuju. Skor 5 berarti sangat setuju. Skor 1 untuk kategori
item negatif berarti sangat setuju. Skor 2 berarti setuju. Skor 3 berarti ragu-ragu.
Skor 4 berarti tidak setuju. Skor 5 berarti sangat tidak setuju.
Item positif dan item negatif yang ada di dalam kuesioner implementasi
pembelajaran tematik dijabarkan dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2
Sebaran Item Positif dan Item Negatif
Indikator No
Item Item Positif
No
Item Item Negatif
Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
2.
3.
4.
Saya memberi pilihan kepada siswa untuk menentukan cara mereka belajar.
Peran yang saya lakukan di kelas adalah sebagai fasilitator pembelajaran. Saya menggunakan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk memegang peran utama dalam kelas.
1. Saya menggunakan ceramah sebagai metode utama untuk menyampaikan materi. Siswa mengalami pengalaman langsung dalam belajar 5. 6. 7. 8.
Saya menggunakan kegiatan “belajar dengan melakukan atau belajar dengan mengalami” (learning by doing) untuk pembelajaran di kelas seperti siswa melakukan percobaan atau siswa melakukan presentasi. Saya meminta siswa untuk membawa artefak (barang) pribadi agar mereka lebih mudah memahami materi pembelajaran.
Saya menggunakan sumber belajar langsung dalam menyampaikan materi (misalnya gambar, foto, tanaman, hewan dan media/teknologi yang bisa diraba, dilihat atau didengar siswa).
Saya menyediakan berbagai sumber belajar di kelas sehingga siswa dapat mendalami tema pembelajaran melalui berbagai cara dan material.
Indikator No Item
Item Positif No
Item
Item Negatif Pemisahan pada setiap
mata pelajaran tidak begitu jelas
10.
11.
12.
Ketika saya menggunakan Pembelajaran Tematik, siswa saya dapat mengerti adanya keterkaitan antar mata pelajaran. Saya menyatukan paling sedikit dua atau lebih mata pelajaran secara rutin. Saya mengembangkan Pembelajaran Tematik untuk mengajar berbagai mata pelajaran sekaligus.
9. Saya mengajar materi lima bidang studi ke-SD-an secara terpisah (Matematika, Bahasa, PPKn, IPA dan IPS).
Pembelajaran yang menyajikan konsep dari satu mata pelajaran
13.
14.
15
Saya merancang
pembelajaran dalam suatu tema sentral untuk membantu siswa belajar berbagai mata pelajaran sekaligus.
Saya menggunakan pemetaan atau jaringan tema untuk
mengembangkan konsep utama dari berbagai mata pelajaran.
Pembelajaran saya mendorong siswa untuk memahami adanya persamaan konsep antar mata pelajaran.
16 Jadwal mengajar saya adalah jadwal per mata pelajaran (misalnya Senin mengajar IPA dan Matematika, Selasa mengajar IPS dan Bahasa Indonesia, dst). Pembelajaran bersifat fleksibel 17. 18. 19. 20.
Saya mengaitkan tema dan materi pelajaran dengan lingkungan sekitar seperti kerumahtanggaan, kota dan lingkungan alam.
Saya memberitahu siswa tentang hal-hal yang saat ini sedang menjadi perdebatan di masyarakat misalnya korupsi, pornografi, dll. Saya mengaitkan materi dengan pengalaman hidup siswa.
Ketika mengembangkan Pembelajaran Tematik, saya menggunakan tema-tema yang sesuai dengan pengalaman hidup dan budaya para siswa.
Indikator No
Item Item Positif
No
Item Item Negatif
Hasil pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
21.
23.
24.
Saya menggunakan materi atau alat penilaian yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa.
Saya menggunakan penilaian unjuk kerja untuk menilai hasil belajar siswa. Saya menggunakan portofolio kerja untuk menilai hasil belajar siswa.
22. Saya menggunakan tes tertulis (misalnya esai, pilihan ganda, benar salah) sebagai metode utama dalam menilai hasil belajar siswa.
Prinsip belajar sambil belajar dan bermain yang menyenangkan bagi siswa
25.
26.
27.
28.
Saya menggunakan permainan, bermain peran, simulasi dan strategi pembelajaran lainnya yang melibatkan siswa secara aktif.
Saya menggunakan nyanyian, tarian dan aktivitas menyenangkan lainnya dalam mengajar. Saya menggunakan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk aktif bergerak ketika belajar.
Saya menggunakan pembelajaran kelompok kooperatif seperti: Jigsaw, STAD, kepala bernomor, investigasi kelompok, dan sebagainya.
Tabel 3.2 menunjukkan di dalam lembar kuesioner pembelajaran tematik
terdapat 7 indikator. Indikator pertama memiliki 3 item positif (item nomor 2, 3,
4) dan 1 item negatif (item nomor 1). Indikator kedua memiliki 4 item positif
(item nomor 5, 6, 7, dan 8). Indikator ketiga memiliki 3 item positif (item nomor
10. 11, 12) dan 1 item negatif (item nomor 9). Indikator keempat memiliki 3 item
positif (item nomor 13, 14, 15) dan 1 item negatif (item nomor 16). Indikator
kelima memiliki 3 item positif ( item nomor 17, 18, 19, 20). Indikator keenam
memiliki 3 item positif (item nomor 21, 23, 24) dan 1 item negatif (item nomor
Seluruh item berjumlah 28 item. Tabel 3.3 menunjukkan kisi-kisi instrumen
penelitian.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator No. Item Jenis Variabel
Tingkat implementasi pembelajaran tematik
Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
1, 2, 3, 4
Variabel Terikat Siswa mengalami
pengalaman langsung dalam belajar
5, 6, 7, 8
Pemisahan pada setiap mata pelajaran tidak begitu jelas
9, 10, 11, 12
Pembelajaran yang
menyajikan konsep dari satu mata pelajaran
13, 14, 15, 16
Pembelajaran bersifat fleksibel
17, 18, 19, 20
Hasil pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
21, 22, 23, 24
Prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan bagi siswa
25, 26, 27, 28
Faktor Demografi Dukungan dari kepala sekolah 29, 30, 31, 32, 33, 34 Variabel Bebas Pengalaman mengajar 35 Jenjang kelas 36 Lama mengajar tematik 37 Pengalaman training
pembelajaran tematik
38
Jumlah siswa yang diajar menggunakan pembelajaran tematik
39
Pendidikan terakhir guru 40 Status kepegawaian guru 41 Jumlah rekan guru yang
menggunakan pembalajaran tematik
42
Struktur kurikulum 43
Tabel 3.3 menguraikan kisi-kisi tentang instrumen penelitian pada kuesioner.
Terdapat 2 variabel dalam kuesioner yaitu tingkat implementasi pembelajaran
tematik mempunyai 7 indikator dengan masing-masing indikator terdapat 4 item.
Tingkat implementasi pembelajaran tematik termasuk dalam variabel terikat.
Variabel faktor demografi mempunyai 9 indikator. Indikator pertama yaitu
dukungan dari kepala sekolah terdapat 6 item pernyataan. Indikator kedua yaitu
pengalaman mengajar terdapat 1 item pertanyaan. Item nomor 36 atau indikator
jenjang kelas tidak masuk ke dalam faktor demografi karena item tersebut
termasuk pertanyaan tentang jenjang kelas yang diampu. Indikator ketiga sampai
indikator kelima yaitu lama mengajar tematik, pengalaman training, jumlah siswa,
pendidikan terakhir guru, status kepegawaian masing-masing terdapat 1 item
pertanyaan. Indikator yang terakhir yaitu jumlah rekan guru yang bersama-sama
mengajar tematik terdapat 2 item pertanyaan. Item nomor 42 pada indikator
terakhir berisi pertanyaan mengenai jumlah rekan guru yang menggunakan
pembelajaran tematik. Item nomor 43 berisi pernyataan status kurikulum 2013 di
sekolah. Seluruh indikator faktor demografi termasuk dalam variabel bebas.
Penelitian ini hanya untuk meneliti tingkat pelaksanaan implementasi
pelaksanaan pembelajaran tematik dan faktor demografi. Khususnya meneliti
faktor demografi jumlah siswa dan faktor demografi jumlah rekan guru yang
menggunakan pembelajaran tematik. Faktor demografi yang lain merupakan
penelitian dari anggota kelompok studi.
Data faktor demografi yang ada dikelompokkan menjadi 2 kelompok bagian.
Pengelompokkan tersebut berdasarkan atas teori yang dikemukakan oleh
Cruickshank (2014: 14-16) untuk data faktor demografi jumlah siswa. Data faktor
siswa dan kelompok dengan jumlah siswa yang sedikit. Pengelompokkan data
faktor demografi jumlah rekan guru yang menggunakan pembelajaran tematik
berdasarkan atas teori yang dikemukakan oleh Cruickshank (2014: 16). Data
faktor demografi jumlah rekan guru yang menggunakan pembelajaran tematik
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok dengan jumlah rekan yang sedikit
dan kelompok dengan jumlah rekan yang banyak. Pengelompokkan tersebut
berdasarkan atas distribusi frekuensi menggunakan rumus Strurges (Riduwan,
2008: 70-72).