BAB III METODOLOGI PENELITIAN
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tulis berbentuk soal uraian. Tes tersebut dibuat untuk mengukur kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang terdiri dari 6 butir soal uraian pada pokok bahasan barisan dan deret. Soal pengujian kemampuan berpikir intuitif matematis diberikan sesuai dengan indikator yaitu kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat secara masuk akal, kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat menggunakan
29
kombinasi rumus dan algoritma yang dimiliki, dan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat berdasarkan generalisasi dari contoh atau konsep. Kisi-kisi tes yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 dengan Kompetensi Dasar (KD) di bawah ini:
KD 3: Menganalisis barisan berdasarkan pola iteratif dan rekursif terutama yang meliputi barisan aritmatika dan geometri
KD 4: Menggunakan pola barisan aritmatika atau geometri untuk menyajikan dan menyelesaikan masalah kontekstual (termasuk pertumbuhan, peluruhan, bunga majemuk, dan anuitas)
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Indikator Kemampuan
Berpikir Intuitif Indikator Soal
Nomor Soal Kemampuan menyelesaikan
masalah dengan cepat secara masuk akal
1. Menggunakan konsep barisan geometri
secara cepat dan masuk akal 4
2. Menyelesaikan masalah kontekstual peluruhan berdasarkan konsep barisan dan deret secara cepat dan masuk akal
2
Kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat menggunakan kombinasi rumus dan algoritma yang dimiliki
3. Menggunakan kombinasi konsep barisan dan deret aritmatika dalam menyelesaikan masalah dengan cepat
3
4. Menyelesaikan masalah kontekstual anuitas berdasarkan kombinasi konsep barisan dan deret dengan cepat
6
Kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat berdasarkan generalisasi dari contoh atau konsep
5. Menemukan pola barisan dalam soal berdasarkan generalisasi dari konsep pola bilangan dengan cepat
1
6. Menyelesaikan masalah berdasarkan generalisasi konsep barisan dan deret geometri dengan cepat
5
Jumlah 6
Tabel 3.4
Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Matematis
Indikator Kriteria Penilaian Skor Skor
Kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat dan jawaban yang masuk akal
Menyelesaikan masalah dengan memberikan alasan yang logis. 4 Menyelesaikan masalah dengan memberikan alasan yang kurang logis.
3
Menyelesaikan masalah dengan memberikan alasan yang tidak logis.
2
Menyelesaikan masalah tanpa memberikan alasan. 1
Tidak memberikan jawaban. 0
Kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat menggunakan kombinasi rumus & algoritma yang dimiliki
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan rumus dan algoritma sesuai dengan materi.
4
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan rumus dan algoritma tetapi kurang sesuai dengan materi.
3
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan rumus dan algoritma tetapi tidak sesuai dengan materi.
2
Menyelesaikan masalah dengan tidak menggunakan rumus dan algoritma.
1
Tidak memberikan jawaban. 0
Kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat berdasarkan generalisasi dari contoh atau konsep
Menyelesaikan masalah dengan mengidentifikasi informasi dalam soal dan menerapkannya secara tepat.
4
Menyelesaikan masalah dengan mengidentifikasi informasi dalam soal dan menerapkannya dengan kurang tepat.
3
Menyelesaikan masalah dengan mengidentifikasi informasi yang akan digunakan dan menerapkannya dengan tidak tepat.
2
Menyelesaikan masalah dengan menentukan informasi dalam soal tanpa menyeleksi informasi yang akan digunakan dan menerapkannya dengan tidak tepat.
1
Tidak memberikan jawaban. 0
Tabel 3.5
Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Intuitif
Indikator Kriteria Penilaian Skor Skor
Kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat dan jawaban yang masuk akal
Memahami masalah dengan 1 kali membaca soal. 4 Memahami masalah dengan 2 kali membaca soal. 3 Memahami masalah dengan 3 kali membaca soal. 2 Memahami masalah lebih dari 3 kali membaca soal. 1
31
Kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat menggunakan
kombinasi rumus & algoritma yang dimiliki
Memahami masalah dengan 1 kali membaca soal. 4 Memahami masalah dengan 2 kali membaca soal. 3 Memahami masalah dengan 3 kali membaca soal. 2 Memahami masalah lebih dari 3 kali membaca soal. 1
Tidak memberikan jawaban. 0
Kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat berdasarkan
generalisasi dari contoh atau konsep
Memahami masalah dengan 1 kali membaca soal. 4 Memahami masalah dengan 2 kali membaca soal. 3 Memahami masalah dengan 3 kali membaca soal. 2 Memahami masalah lebih dari 3 kali membaca soal. 1
Tidak memberikan jawaban. 0
Sebelum digunakan, instrumen harus diuji dengan beberapa pengujian seperti berikut.
1. Uji Validitas
Uji validitas menggunakan rumus correlation product moment sebagai berikut.2
�hitung
=
N Σ − Σ Σ√ N Σ − Σ . N Σ − Σ
Keterangan:
rhitung= koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan
Kriteria pengujian validitas pada soal dengan membandingkan hasil dari rhitung dan rtabel pada taraf signifikansi 5% (� = 0,05). Soal dikatakan valid apabila rhitung rtabel. Sebaliknya soal dikatakan tidak valid jika nilai rhitung < rtabel.
Berdasarkan hasil perhitungan validitas dengan cara yang sudah disebutkan di atas, dari 6 butir soal diperoleh 5 butir soal valid dan 1 butir soal tidak valid. Perhitungan uji validitas disajikan pada Tabel 3.6 berikut.
2
Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Depok: RajaGrafindo Persada), 2014, h. 220.
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan Uji Validitas Nomor Soal Validitas Kriteria rhitung rtabel 1 0,531 0,3739 Valid 2 0,557 0,3739 Valid 3 0,495 0,3739 Valid 4 0,608 0,3739 Valid 5 0,579 0,3739 Valid 6 0,270 0,3739 Tidak Valid 2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji untuk mengetahui tingkat kepercayaan instrumen yang akan diujikan. Reliabilitas yang digunakan yaitu rumus Alpha sebagai berikut.3
�11=
−
−
Σσ�σ�
Keterangan:
� = banyak butir pertanyaan yang valid σ� = varians total
Klasifikasi koefisien reliabilitas dilihat dari besarnya nilai “r” Product Moment. Berikut adalah adalah klasifikasi koefisien reliabilitas.4
Tabel 3.7
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Besar “r” Product Moment Interpretasi
0,00 – 0,20 Sangat rendah 0,20 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,70 Sedang 0,71 – 0,90 Tinggi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 3 Ibid., h. 233.
4Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada), 2012, h. 193.
33
Berdasarkan perhitungan uji validitas sebelumnya, didapat kesimpulan bahwa butir soal yang valid dalam penelitian ini adalah butir soal nomor 1 sampai 5. Butir soal nomor 6 tidak valid dalam uji validitas. Maka dari itu, hanya 5 butir soal yang diujikan dalam uji reliabilitas.
Perhitungan uji reliabilitas pada penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.8 sebagai berikut.
Tabel 3.8
Hasil Perhitungan Reliabilitas
Variabel Hasil Uji Interpretasi
Kemampuan berpikir
intuitif matematis 0,432
Derajat reliabilitas sedang
3. Uji Taraf Kesukaran
Uji taraf kesukaran butir soal merupakan indikator yang menunjuka kualitas dari butir soal tersebut. 5 Untuk menghitung taraf kesukaran menggunakan rumus sebagai berikut.6
� = ��� Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = jumlah skor siswa peserta tes pada butir soal tertentu JS = jumlah skor maksimum seluruh siswa peserta tes Berikut adalah klasifikasi taraf kesukaran.7
Tabel 3.9
Klasifikasi Taraf Kesukaran
Indeks Kesukaran Klasifikasi Soal
0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah
5 Hamzah, op.cit., h. 244-245.
6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara), 2013, h. 223.
7
Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran pada instrumen tes kemampuan berpikir intuitif matematis disajikan pada Tabel 3.10 berikut.
Tabel 3.10
Hasil Perhitungan Uji Taraf Kesukaran
Nomor Soal Indeks Kesukaran Interpretasi
1 0,7857 Mudah 2 0,6875 Sedang 3 0,5893 Sedang 4 0,2946 Sukar 5 0,375 Sedang 6 0,0714 Sukar
4. Uji Daya Pembeda
Rumus untuk menentukan indeks daya beda adalah sebagai berikut. 8 � =�� −��
Keterangan:
� = banyaknya siswa kelompok atas � = banyaknya siswa kelompok bawah
� =banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal benar � = banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal benar Berikut adalah klasifikasi daya pembeda.9
Tabel 3.11
Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai D Klasifikasi
0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik sekali
Negatif Semuanya tidak baik
8
Ibid., h. 226.
35
Hasil perhitungan uji daya pembeda pada instrumen tes kemampuan berpikir intuitif matematis disajikan dalam Tabel 3.12 sebagai berikut.
Tabel 3.12
Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda
Nomor Soal Hasil Daya Beda Keterangan
1 0,25 Cukup 2 0,375 Cukup 3 0,2857 Cukup 4 0,3393 Cukup 5 0,4286 Baik 6 0,0714 Jelek
Berikut adalah hasil rekapitulasi uji coba karakteristik butir soal instrumen tes kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang disajikan pada Tabel 3.13 berikut.
Tabel 3.13
Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Nomor
Soal Validitas Reliabilitas
Taraf Kesukaran Daya Pembeda Keterangan 1 Valid Sedang
Mudah Cukup Digunakan
2 Valid Sedang Cukup Digunakan
3 Valid Sedang Cukup Digunakan
4 Valid Sukar Cukup Digunakan
5 Valid Sedang Baik Digunakan
6 Tidak Valid Sukar Jelek Tidak Digunakan