a Citra Foto
JAWABAN Hidrologi ialah ilmu yang
mempelajari air yang mengalir di permukaan bumi (sungai) dan air yang terdapat di dalam bumi (air tanah dan air artesis).
Oseanografi ialah ilmu yang mempelajari air di samudra (laut). Jadi, dalam bidang hidrologi penginderaan jauh bermanfaat untuk pengamatan wilayah pencemaran sungai.
Jawab: b
Soal SPMB
e) Foto inframerah modifikasi, yaitu foto yang dibuat dengan infra
merah dekat dan sebagian spektrum tampak pada warna merah dan sebagian warna hijau.
Dalam foto ini, objek tidak segelap dengan menggunakan film inframerah sebenarnya sehingga dapat dibedakan dengan air. Foto ini cocok untuk survei vegetasi karena daun hijau tergambar dengan kontras.
2) Sumbu Kamera
Sumbu kamera dapat dibedakan berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan bumi, yaitu sebagai berikut.
a) Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang
dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
b) Foto condong atau foto miring (oblique photograph), yaitu foto
yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini umumnya sebesar 100
atau lebih besar. Namun, jika sudut kemiringannya masih berkisar antara 1–40, foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai citra
tegak.
Citra condong dapat dibedakan lagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Band
2. Multispectral scanner data 3. Orto photograph
4. Low oblique photograph
Zoom
(1) Foto agak condong (low oblique photograph), yaitu jika
cakra wala tidak tergambar pada citra.
(2) Foto sangat condong (high oblique photograph), yaitu jika
pada foto tampak cakrawalanya.
3) Sudut Liputan Kamera
Berdasarkan sudut liputan kameranya, citra foto dibedakan atas empat jenis. Perhatikan Tabel 2.4 berikut ini.
Tabel 2.4 Jenis Foto Berdasarkan Sudut Liputan Kamera Jenis Kamera Panjang Fokus
Sudut kecil (Narrow Angle) Sudut normal (Normal Angle) Sudut Lebar (Wide Angle) Sudut sangat Lebar (Super Wide Angle)
Sudut Liputan Jenis Foto
304,8 209,5 152,4 88,8 Sudut kecil Sudut normal/ sudut standar Sudut lebar Sudut sangat lebar <60° 60–70° 75–100° > 100°
Berdasarkan jenis kamera yang digunakannya, citra udara dapat di beda kan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a) Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal.
Tiap daerah liputan foto hanya tergambar oleh satu lembar citra.
Gambar 2.15
Komponen Utama Kamera Berlensa Tunggal
Sumber: Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998
Roda pemutar Roda pemberi Film Bidang fokus Hampa Panjang fokus Data blok Lensa Lensa Diafragma Shutter Filter Tempat film Bodi Lens cone assembly Daerah citra
b) Foto jamak, yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang
sama dan menggambarkan daerah liputan yang sama. Proses pembuatan nya dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu sebagai berikut.
(1) Multi kamera atau beberapa kamera yang masing-masing
diarah kan ke satu sasaran.
(2) Kamera multi lensa atau satu kamera dengan beberapa
lensa.
Gambar 2.16 Kamera Fotografik Jarak dan
Multisaluran
a) Kamera kerangka berlensa jamak. b) Jajaran kamera Hasselblad 70 mm yang
digunakan untuk mendapatkan fotografi multisaluran.
Sumber: Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998
Gambar 2.17 Pasangan Citra Stereo Buatan, Warna
Semu, Citra Satelit Tunggal, dan Serangkaian Data Digital Medan.
Daerah Black Canyon Gunnison Colorado 3 September 1973. Skala 1:410.000.
Sumber: Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998
a) b)
Foto jamak masih dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
(1) Foto multispektral, yaitu beberapa citra untuk daerah yang
sama dengan beberapa kamera, atau satu kamera dengan beberapa lensa, setiap lensa menggunakan saluran (band) yang berbeda, yaitu biru, hijau, merah, serta infra merah pantulan.
(2) Foto dengan kamera ganda, yaitu pemotretan di suatu daerah
dengan menggunakan beberapa kamera dengan jenis film yang berbeda. Misalnya, pankromatik dan infra merah.
4) Warna yang Digunakan
Berdasarkan warna yang digunakannya, citra udara dapat dibeda kan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a) Foto berwarna semu (false colour) atau foto infra merah berwarna.
Pada foto berwarna semu, warna objek tidak sama dengan warna citra. Misalnya, vegetasi yang berwarna hijau dan banyak memantulkan spektrum inframerah, tampak merah pada foto.
Gambar 2.18
Citra Radar dan Citra Landsat, Gurun Pasir Mojave di Dekat Amboy California, Skala 1:310.000
Sumber:Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998
5) Sistem Wahana
Berdasarkan jenis wahana atau media yang digunakannya, citra udara dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a) Foto udara, yaitu foto yang dibuat dengan cara menggunakan
media pesawat atau balon udara.
b) Foto satelit atau foto orbital, yaitu citra yang dibuat dengan
meng gunakan media atau wahana satelit.
b. Citra Nonfoto
Citra nonfoto merupakan gambaran objek yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera. Citra nonfoto dibedakan atas spektrum elektromagnetik yang digunakan, sensor yang digunakan, dan ber- dasarkan wahana yang digunakan.
1) Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan dalam proses penginderaan jauh, citra nonfoto dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a) Citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum
inframerah termal. Penginderaan pada spektrum ini didasarkan atas perbedaan suhu objek dan daya pancarnya pada suatu citra yang tercermin dari perbedaan rona atau warnanya.
b) Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat
dengan menggunakan spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistem aktif, yaitu dengan sumber di luar tenaga matahari (buatan). Adapun citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif, yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah (matahari).
2) Sensor yang Digunakan
Berdasarkan sensor yang digunakannya, citra nonfoto dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a) Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal
yang salurannya lebar.
b) Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak,
tetapi salurannya sempit. Citra multispektral masih dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.
(1) Citra RBV (Return Beam Vidicon), yaitu citra yang
menggunakan sensor kamera dan hasilnya tidak dalam bentuk citra karena detektornya bukan film dan prosesnya noncitragrafik.
(2) Citra MSS (Multi Spektral Scanner), yaitu citra yang meng-
gunakan sensornya dapat berupa spektrum tampak maupun spektrum inframerah termal. Citra ini dapat dibuat dari pesawat udara.
Rangkaian foto udara, umumnya dilengkapi dengan peta indeks. Peta indeks ialah peta yang menunjukkan lokasi tiap jalur foto beserta nomernya.
Sumber: Penginderaan Jauh Jilid 1, 1998
3) Wahana yang Digunakan
Berdasarkan wahana yang digunakannya, citra nonfoto dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a) Citra Dirgantara (Airbone Image), yaitu citra yang dibuat dengan
wahana yang beroperasi di udara (dirgantara). Contoh citra inframerah termal, citra radar, dan citra MSS. Citra dirgantara ini jarang digunakan.
b) Citra Satelit (Satellite Image), yaitu citra yang dibuat dari
antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan lagi berdasarkan penggunaannya, yaitu sebagai berikut.
(1) Citra satelit untuk penginderaan planet. Misalnya, citra satelit Viking (Amerika Serikat) dan Citra Satelit Venera (Rusia).
(2) Citra Satelit untuk penginderaan cuaca. Misalnya, NOAA (Amerika Serikat), dan Citra Meteor (Rusia).
(3) Citra Satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Misalnya, Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia), dan Citra SPOT (Prancis).
d) Citra Satelit untuk penginderaan laut. Misalnya, Citra Seasat (AS) dan Citra MOS (Jepang).