a Unsur Interpretasi Foto Udara
UKURAN BENTUK
1) Rona dan Warna
Rona (tone/color tone/grey tone) adalah tingkat kegelapan
atau kecerahan suatu objek pada foto. Rona pada foto pankromatik merupakan jenis atribut bagi objek yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang disebut sinar putih, yaitu spektrum dengan panjang gelombang (0,4–0,7 m). Di dalam penginderaan jauh, spek trum ini disebut spektrum lebar. Apabila kita mengacu pada pengertian ini, rona dapat ditafsirkan tingkatan dari hitam ke putih maupun sebaliknya.
Warna adalah wujud yang tampak oleh mata dengan mengguna-
kan spektrum sempit bahkan lebih sempit daripada spektrum tampak. Warna menunjukkan tingkat kegelapan yang lebih beragam.
Bagan 2.2
Susunan Hierarki Unsur Interpretasi Citra
Sumber:Penginderaan Jauh Jilid 1, 1998
B H M B H M
a b
BIRU
KUNING SINAR PUTIH
Rona pada citra dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu sebagai berikut.
(1) Karakteristik objek (permukaan kasar atau halus).
Karakteristik objek yang memengaruhi rona adalah sebagai berikut.
(a) Permukaan kasar cenderung menimbulkan rona gelap pada foto karena sinar yang datang mengalami hamburan hingga me ngurangi sinar yang dipantulkan.
(b) Warna objek yang gelap cenderung menghasilkan rona gelap. (c) Objek yang basah atau lembap cenderung menimbulkan rona
gelap.
(d) Pantulan objek, seperti air akan tampak gelap.
Bentang alam terdiri atas bagian permukaan bumi yang rata dan tidak rata. Terdapat areal pegunungan, permukiman, pertanian. Bagaimana pengaruh dari kondisi tersebut pada rona dalam citra satelit?
Barometer
Tabel 2.7 Nilai Albedo Tanah, Air, dan Vegetasi
Objek Albedo (%)
Tanah
Pasir halus 37
Tanah hitam, kering 14
Tanah hitam, lembab 8
Tanah cerah 25–30 Endapan lava 16 Granit 31 Batuan kapur 36 Pasir putih 35–40 AIR
Salju kering, jernih, padat, baru 86–95
Salju lama 47–70
Es laut 36
Lembaran es, tertutup air 26 Ladang pepohonan tertutup salju 33–40 Air dengan elevasi matahari:
(2) Bahan yang digunakan (jenis film yang digunakan).
Jenis film yang digunakan juga sangat menentukan rona pada foto, karena setiap jenis film memiliki kepekaan yang berbeda. (3) Pemrosesan emulsi (diproses dengan hasil redup, setengah
redup, dan gelap).
Emulsi dapat diproses dengan hasil redup (mat), setengah redup (semi mat), dan kilap (glossy). Cetakan kilap lebih menguntungkan karena ketampakan rona pada foto udara cerah tetapi sulit diberi gambar. Cetakan redup bersifat sebaliknya. Cetakan setengah redup memiliki sifat antara, yaitu ronanya cukup cerah dan masih agak mudah diberi gambar.
(4) Keadaan cuaca.
Rona citra udara sangat bergantung kepada jumlah sinar yang dapat mencapai sensor.
(5) Letak objek dan waktu pemotretan.
Letak dapat diartikan letak lintang dan letak bujur, ketinggian
tempat, dan letak terhadap objek lainnya. Letak lintang sangat berpengaruh terhadap ketampakan rona pada foto. Selain itu, letak lintang juga menentukan sudut datang sinar matahari.
Ketinggian tempat juga memengaruhi rona pada foto bagi objek yang sama. Hal ini dipengaruhi oleh sering timbulnya kabut tipis pada pagi hari di tempat tinggi. Apabila pemotretan dilakukan pada pagi hari saat kabut tipis belum hilang, rona objek di tempat yang rendah lebih cerah.
Selain kedua pengertian tersebut, letak juga dapat diartikan sebagai letak terhadap objek lain yang berada di dekatnya. Apabila objek lain di dekatnya lebih tinggi dan menghalangi objek utama, objek tersebut akan tidak tampak pada foto.
Gambar 2.26
Perbedaan Rona dan Warna Pada Citra Satelit
Rona yang ditunjukkan oleh perairan lebih gelap dibandingkan dengan rona yang ditunjukkan oleh daratan yang lebih cerah.
Sumber:Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998
Biography
Sir Charles Wheatstone (1802-1875)
Seorang ilmuwan Inggris dan penemu berbagai ilmu yang menonjol pada era Viktoria, termasuk Inggris konsertina (instrumen musik Inggris) dan stereoskop (alat untuk menyajikan gambar tiga dimensi).
Sir Charles Wheatstone
(1802–1875) Was a British scientist and inventor of many scientifical breakthroughs of the Victorian era, including the English concertina and the stereoscope (a device for displaying three-dimensional images).
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Charles_ Wheatsone
Sumber:Penginderaan Jauh Jilid 1, 1998
90° 2 60° 2,2 30° 6 20° 13,4 10° 35,8 5° 60 3° 90 VEGETASI
Belukar gurun pasir 20–29
Hutan musim 16–23
Hutan pinus 14
Padang rumput 12–13
Rawa 10–14
Gambar 2.28 Ukuran Bentuk Objek dalam Foto Udara
Ukuran sebuah objek dalam foto udara dapat diketahui dari skala foto udara tersebut.
Sumber:Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998 Sumber:Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998
2) Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada foto. Tekstur biasa
dinyatakan melalui ukuran kasar, sedang, dan halus. Misalnya, hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, dan semak bertekstur halus. Secara seder hana tekstur diartikan tingkat kekasaran atau kehalusan suatu objek.
3) Bentuk
Bentuk adalah gambar yang mudah dikenali. Misalnya, gedung
sekolah pada umumnya berbentuk huruf I, L dan U atau persegi panjang, serta gunungapi berbentuk kerucut atau segitiga.
4) Ukuran
Ukuran adalah ciri objek berupa jarak, luas, tinggi lereng, dan
volume. Ukuran objek pada citra berupa skala. Misalnya, lapangan sepak bola dicirikan oleh bentuk (segiempat) dan ukuran yang tetap, yaitu sekitar (80–100 m).
Gambar 2.27 Pengenalan Bentuk Pada Foto Udara
5) Pola
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai
objek buatan manusia dan beberapa objek alamiah. Contoh pola aliran sungai menandai struktur geomorfologis. Pola aliran trellis menandai struktur lipatan.
Gambar 2.29
Situs Objek Foto Udara
Situs objek dalam foto selalu ditandai dengan objek yang mengikutinya. Sawah selalu di tandai dengan bentuk pematang sawah yang memanjang.
Sumber:Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, 1998 Permukiman transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu ukuran rumah yang jaraknya dan luas bangunan yang seragam, dan selalu menghadap ke jalan. Kebun karet, kebun kelapa sawit, dan kebun kopi mudah dibedakan dengan hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari keteraturan pola serta jarak tanamnya.
6) Situs
Situs adalah letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya.
Contoh permukiman pada umumnya teratur dan memanjang mengikuti alur jalan. Persawahan banyak terdapat di daerah dataran rendah dan sebagainya.
7) Bayangan
Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang
berada di daerah gelap. Bayangan juga dapat merupakan kunci pengenalan yang penting dari beberapa objek. Ada objek-objek tertentu yang tampak lebih jelas ketika ada bayangan. Contoh lereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan, begitu juga cerobong asap dan menara tampak lebih jelas dengan adanya bayangan. Foto-foto yang sangat condong biasanya memperlihatkan bayangan objek yang tergambar dengan jelas.
8) Asosiasi
Asosiasi adalah keterkaitan antara objek yang satu dan objek
lainnya. Misalnya, stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu dan terminal bus berasosiasi dengan beberapa jalan.