• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-Jenis Limbah

Dalam dokumen Disusun dengan huruf Times New Roman, 11 pt (Halaman 115-122)

Limbah yang dibuang sehari-hari seharusnya dapat dikelompokkan dalam berbagai jenis seperti sumber limbah, jenis senyawa dan wujudnya.

Berdasarkan sumbernya, limbah dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok yakni:

1. Limbah domestik (rumah tangga)

Limbah Domestik (rumah tangga) adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas, dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera, dan penyakit lainnya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.

Dalam dunia arsitektur ada metode yang bisa diterapkan dalam merencanakan pengolahan limbah rumah tangga yaitu dengan: Membuat saluran air kotor, membuat bak peresapan, membuat tempat pembuangan sampah sementara. Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

a. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.

b. Tidak mengotori permukaan tanah.

c. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah. d. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.

e. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.

f. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.

106 Sumber : http://sistem-pertanian-terpadu.blogspot.co.id/

Gambar 3.1. Limbah domestik

2. Limbah industri

Limbah adalah sisa buangan hasil dari suatu kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi bisa dalam skala domestik atau rumah tangga atau produksi dalam skala yang lebih besar. Dari pengertian limbah ini, maka limbah industri adalah sisa buangan yang dihasilkan dari proses produksi pada suatu industri. Tentu saja karena sifatnya industri, maka jumlahnya lebih besar daripada limbah skala domestik atau rumah tangga. Diperlukan penanganan yang serius untuk limbah industri karena dampaknya pada lingkungan lebih besar daripada limbah domestik. Ada dua macam limbah industri, yakni limbah dalam bentuk cair dan juga limbah dalam bentuk padat yang biasa disebut sampah. Kedua jenis limbah industri ini tentu saja tidak sedikit yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.

Sumber : http://kerincitime.co.id/

Gambar 3.2. Limbah pabrik

3. Limbah pertanian

Limbah pertanian berupa limbah tanaman merupakan hasil sampingan dari tanaman yang dibudidayakan dan kaya bahan organik yang dapat dimanfaatkan kembali

107 sebagai pupuk tanaman. Selain itu limbah pertanian juga dapat berupa sisa pestisida. Limbah Pertanian diartikan sebagai bahan yang dibuang di sektor pertanian, misalnya sabut dan tempurung kelapa, jerami dan dedak padi, kulit. Secara garis besar limbah pertanian itu dibagi ke dalam limbah pra dan saat panen serta limbah pasca panen. Limbah pasca panen juga bisa terbagi dalam kelompok limbah sebelum diolah dan limbah setelah diolah atau limbah industri pertanian. Limbah pertanian terbagi atas dua kelompok yaitu :

a. limbah pertanian pra panen

limbah pertanian pra panen yaitu materi-materi biologi yang terkumpul sebelum atau sementara hasil utamanya diambil. Sebagai contoh daun, ranting, atau daun yang gugur sengaja atau tidak biasanya dikumpulkan sebagai sampah dan ditangani umumnya hanya dibakar saja.

b. Limbah pertanian panen

Limbah pertanian saat panen cukup banyak. Golongan tanaman serealia misalnya yang populer di Indonesia antara lain batang atau jerami saat panen padi, jagung, dan mungkin sorgum.

Sumber : http://gempitanews.com/

Gambar 3.3. Limbah pertanian

4. Limbah pertambangan

Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Jenis limbah yang dihasilkan terutama material tambang, seperti logam dan batuan. Limbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah menjadi asam. Bila air yang bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan memberi efek terjadinya air sadah, yang tidak bisa digunakan

108 untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion Ca dan Mg mengendap. Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam, sehingga air yang dicemari berracun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik. Selain pertambangan batubara, pertambangan lain yang menghasilkan limbah berbahaya adalah pertambangan emas. Pertambangan emas menghasilkan limbah yang mengandung merkuri, yang banyak digunakan penambang emas tradisional atau penambang emas tanpa izin, untuk memproses biji emas. Para penambang ini umumnya kurang memperdulikan dampak limbah yang mengandung merkuri karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki.

Sumber : http://opendataextractive.com/

Gambar 3.4. Limbah pertambangan

5. Limbah pariwisata

Kegiatan wisata menimbulkan limbah dari sarana transportasi yang dibuang ke udara, tumpahan minyak dan oli yang dibuang dari kapal atau perahu motor di daerah wisata bahari. Teori keseimbangan (Equilibrium theory) memandang bahwa ekosistem dijaga dalam sebuah keseimbangan di atas fondasi, spesies-spesies, dan penyusunnya. Dalam keseimbangan tersebut, spesies-spesies ada dan berinteraksi satu sama lain dalam hubungan predator-mangsa, serta dalam hubungan-hubungan kompetisi yang ada. Jadi, interaksi-interaksi faktor biotik mendeterminasi struktur komunitas kehidupan dalam ekosistem. Pendekatan ini menciptakan sebuah ide tentang kesimbangan alam “ the balanced of nature” . Namun, keseimbangan ini dapat terganggu oleh sebab-sebab alamiah dan manusia.

Ketika terganggu, ekosistem bisa jadi kehilangan dan menurun atau mungkin hilang. Atau sebaliknya, mereka akan berusaha untuk mencapai keadaan awal sebelum gangguan terjadi sehingga mencapai keadaan seperti sedia kala, stabil atau pada keadaan

109 klimaks. Pantai sering mendapat tekanan hebat dari dampak pembangunan destinasi kawasan wisata pesisir. Pada dasarnya, istilah pantai digunakan untuk menggambarkan tempat pertemuan antara daratan dan lautan. Sedimentasi menjadi ancaman nyata lainnya, bagi kehidupan terumbu karang dan kehidupan biota-biota lain yang ada disekitarnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa terumbu karang merupakan salah satu aset wisata bahari yang berperan penting dalam penerimaan dari sektor wisata. Namun, sedimentasi yang terjadi terus-menerus akan menurunkan mutu terumbu karang bagi atraksi wisata yang ditawarkan.

Sumber : www.akarumput.com/

Gambar 3.5. Limbah pariwisata

6. Limbah medis

Adalah semua jenis limbah yang dihasilkan dari rumah sakit berwujud padat maupun cair berasal dari kegiatan medis maupun non medis di rumah sakit. Limbah rumah sakit digolongkan menjadi dua, yaitu :

a. Limbah medis, yaitu limbah yang langsung dihasilkan dari kegiatan diagnosis maupun tindakan medis terhadap pasien. Limbah ini bisa berwujud padat seperti kapas, kasa, perban, injeksi, botol injeksi, botol infus, selang infus, kateter, masker, ampul, kemasan pil/kapsul dan lain-lain. Sedangkan yang berwujud cair misalnya air bekas bilasan dari ruang bedah, air bekas otopsi yang apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan bau yang tidak sedap atau dapat menjadi media penularan penyakit. Selain itu juga ada limbah radioaktif yang berasal dari ruang radiologi seperti bekas foto hasil rontgen.

b. Limbah non medis, yaitu limbah selain dari kegiatan medis di rumah sakit. Limbah non medis ini bisa berwujud padat berasal dari ruang kantor administrasi, ruang

110 tunggu, ruang rawat inap, unit gizi/dapur, unit pelayanan, halaman parkir atau taman. Contohnya: kertas, botol tinta, balpoin bekas, sisa makanan, sisa bahan makanan, bekas kemasan makanan, kayu, daun-daun, ranting dan lain-lain. Yang berwujud cair berasal dari kloset / WC, dapur, lavatory berupa tinja, air bekas mandi, air bekas cucian pakaian pasien/selimut.

Sumber : http://rayapos.com/

Gambar 3.6. Limbah medis

Berdasarkan jenis senyawanya, limbah dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok yakni :

a) Limbah organik

Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari makhluk hidup (alami) dan sifatnya mudah membusuk/terurai. Contoh : bangkai hewan, serasah daun gugur, dan lain-lain.

b) Limbah anorganik

Limbah anorganik merupakan segala jenis limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Contoh : plastik, kaleng, dan lain-lain

c) Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Limbah Bahan Berbahay dan Beracun (B3) merupakan jenis limbah berbahaya dan beracun baik secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan dampak buruk bagi masyarakat maupun eksositem. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 18 Tahun 1999 definisi dari limbah B3 adalah semua bahan/senyawa baik padat, cair ataupun gas yang mempunya potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut. limbah dapat dikatakan sebagai limbah B3 apabila

111 mengandung satu atau lebih senyawa, seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfida, fenol, dan lain sebagainya. Selain kandungan senyawanya limbah dapat dikategorikan sebagai limbah B3 apabila memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1) Mudah meledak (explosive) 2) Pengoksidasi (oxidizing) 3) Beracun (moderately toxic) 4) Berbahaya (harmful) 5) Korosif (corrosive)

6) Bersifat mengiritasi (irritant)

Contoh dari jenis-jenis limbah B3 dikelompokkan pada dua jenis kelompok yakni berdasarkan sumbernya (Primary sludge, Chemicial sludge, Excess actived sludge, Digested sludge) dan berdasarkan karakteristiknya (mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif).

Berdasarkan wujudnya, limbah dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok yakni: a) Limbah padat

Limbah padat atau bisa disebut sampah merupakan limbah yang terbanyak di lingkungan. Istilah sampah diberikan kepada barang-barang atau bahan-bahan buangan rumah tangga atau pabrik yang tidak digunakan lagi atau tidak terpakai dalam bentuk padat.

b) Limbah cair

Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair. Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan sifatnya, yaitu fisika dan sifat agregat, parameter logam, anorganik nonmetalik, organik agregat, dan mikroorganisme.

c) Limbah gas

Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri dari bermacam-macam senyawa kimia, misalnya, karbon monoksida (CO), karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, asam klorida (HCl), amonia, metan, klorin.

112

Dalam dokumen Disusun dengan huruf Times New Roman, 11 pt (Halaman 115-122)

Dokumen terkait