• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-jenis Mantra Melayu Aras Kabu

DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU ARAS KABU

4.4 Jenis-jenis Mantra Melayu Aras Kabu

Dalam kebudayaan masyarakat Melayu Serdang di Aras Kabu, mantra melaut bukanlah satu-satunya mantra yang tetap diamalkan. Ada berbagai jenis mantra lagi yang terdapat dalam masyarakat Melayu ini, seperti mantra merawat tulang patah, mantra ritual tolak bala, mantra puja pantai dan tolak bala, mantra senam Melayu, mantra jamu laut, dan lain-lainnya. Berikut ini dideskripsikan beberapa contoh mantra seperti disebutkan itu.

Mantra dikenal sebagai jampi, serapah, puja, cuca, tangkal, dan sebagainya. Mantra dituturkan oleh seorang pawang atau bomohh atau dukun dan dipercayai dapat menimbulkan kesan ghaib untuk menyembuhkan penyakit atau memohon perlindungan (Harun Mat Piah, 1989). Isi mantra mengandung kata-kata pujian yang mengandungi

irama dan nada tertentu. Mantra juga berfungsi menyembuhkan penyakit atau mengghalau makhluk halus, mencari pemanis, pengasih, dan turut digunakan pada upacara-upacara adat istiadat (Mutiara Sastera Melayu, 2003:361). Di bawah ini dimuat mantra Merawat Tulang Patah yang dijadikan media komunikasi untuk memohon kepada Allah supaya disembuhkan penyakitnya.

Mantra Merawat Tulang Patah

Bismillahirahmanirrahim,

Jong sengkang kemudi sengkang, Tarik layar kembang sena,

Urat yang kendur sudah ku tegang, Urat yang putus sudah ku sambung, Teguh Allah, tegang Muhammad, Sendi anggota Baginda Ali, Tulang gajah, tulang mina,

Ketiga dengan tulang angsa, Patah tulang berganti sendi, Badan jangan rosak binasa, Berkat sidi kepada guru, Sidi menjadi kepada aku,

Lailahaillallah, Muhammadar Rasulullah.

Selain itu, mantra dalam budaya Melayu dapat juga digunakan untuk tujuan utama memperkuat fisik manusia. Kedudukan ketahanan dan kekuatan fisik masing-masing tokoh itu dalam kehidupan anggota masyarakat dianggap mampu menguasai

penjaga dan penguasa di laut, separti Laksamana Mambang Tali Arus, Mambang Jeruju, Katimah Panglima Merah, Datuk Panglima Babu Rahman, dan Babu Rahim (Syaifuddin 2006). Teks mantra yang dinyatakan itu, seperti berikut;

Mantra Ritual Tolak Bala

...jangan engkau masuk tapak guru aku jikalau engkau masuk tapak guru aku aku sumpah engkau dengan perkataaan nabi Allah Sulaiman.

Aku sumpah engkau dengan perkataan Laailaahaillallah,

Muhammadarrasuuulullaah. Bismillahirrahmanirrahim Hai ... Mambang Bumi Hai ... mambang tanah Hai ... Mambang laut

yang menjaga Pusak Tasek Pauh Jenggi. Hai ... Datu’ mambang kuning

Hai ... Datu’ Mambang merah Hai ... Datu’ Mambang hitam...”

... Hai ... Datok ketam Hai... Datok sontok Hai... Nini kencong Hai... nini menti ... Di kiri datu Gamad

Di kanan datu Saeh Di muka datu Sai Di belakang datu Cong. Wala tak wala tam Tubuhku tubuh mulia Tak mempan di tetak Tak mempan ditikam Berkat Laillahaillallah Berkat Muhammadarasullullah. Bismi’llahi’l-Rahmani’l-Rahim Jibril Mikail Israfil Izrail

minta aku turun engkau

menurunkan Syehk Abbdul Kadir Jaelani tawar Syehk Lukman Hakim.

Bukan aku mempunyai tawar nur hak nur Baginda

Bismi’llahi’l-Rahmani’l-Rahim berkat Muhammad s.a.w.

Aku memahami sabuk besi sanukani Pemberian nabi Allah Khaidir. ...

Mantra juga digunakan untuk tujuan komunikasi antara manusia dengan alam. Kesadaran dalam membentuk perilaku menjaga alam sekitar tidak hanya dalam masa-masa tertentu, melainkan untuk selamanya. Kesadaran itu dalam teks mantra ritual puja pantai dan tolak bala dikemukakan seperti berikut:

Mantra Puja Pantai dan Tolak Bala

... bukan aku melepas bala mustaka jin taru melepas bala mustaka bukan aku melepas bala mustaka jin yang tua melapas bala mustaka.

... Nenek air jembalang air yang duduk di atas air di tepi air nenek yang alus bahasa alus

anak cucu yang kasar bahasa kasar maaf beribu maaf ampun beribu ampun.... Datuk Mat Kuis

jangan dihalangi lagi anak cucu jangan diulangi ...

... terimalah jamuan kami ini inilah pemberian kami.

Jagalah semua anak cucumu yang berada disini dari semua marabaya

berilah anak cucumu rezeki yang banyak ...

Mantra senam Melayu adalah mantra yang diucapkan bomoh ketika hendak melakukan senam kekuatan (seks). Adapun selengkapnya mantra sebelum melakukan gerak senam Melayu itu adalah seperti yang diperturunkan berikut ini. (Diperoleh dari apa yang diturunkan oleh Tok Sokbi kepada peneliti yang juga bertindak sebagai peneliti terlibat, paticipant observer).

Mantra Senam Melayu

Bismillahirrahmanirrahiim

Ya Ali, Fatimah Ali, Abu Bakar bangkitkan tunggul yang tunggal Uratku kerabat tulangku, urat Muhammad di dalam tubuhku Pan besi aku membaca doa si putar Ali

Berkat Laa ilaaha ilaallah

Mantra di atas terdiri dari lima ayat yang saling kait-berkait makna dan susunan ayatnya. Ayat Bismillahirrahmanirrahiim, artinya adalah Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ayat ini umum digunakan dalam semua doa di galam kegiatan mengikut ajaran Islam. Dalam ayat ini terkandung bahwa apa yang akan diperbuat dan dilakukan adalah atas nama Allah. Apa saja yang manusia lakukan wajib menyerahkannya karena Allah, bukan kepada yang lain. Kata arrahmanirrahiim pula merupakan dua sifat Allah kepada makhluknya. Ia Maha Pengasih dan Allah Maha Penyayang terhadap semua makhluknya tidak terkecuali bagi pelaksana mantra melaut Melayu ini.

Ayat berikut yaitu Ya Ali, Fatimah Ali, Abu Bakar bangkitkan tunggul yang tunggal, maknanya bahwa apa yang dilakukan menerusi mantra Melayu ini adalah agar si pesenam menjadi kuat jasmani dan rohani sebagaimana kekuatan dan kesehatan Ali

bin Abi Thalib, kemenakan Nabi, yang kawin dengan anak Nabi, yaitu Fatimah Ali. Begitu juga ucapan kepada Khalifah pertama di era khulagaurrasyiddin, yaitu Abu Bakar ibnu Khattab. Ketika pimpinan Islam ini menjadi simbol akan kekuatan, kebenaran, dan keadilan. Si pesenam memohon kepada Allah seperti halnya Ali, Fatimah, dan Abu Bakar tolong dikuatkan tunggul yang tunggal. Secara semiotika, tunggul yang tunggal maknanya adalah sebagai simbol zakar lelaki. Tunggul adalah bekas pohon yang telah tumbang dan tinggal sisa-sisa saja. Bahwa zakar yang akan disenamkan adalah seperti tunggul itu perlu dibela dan dibina. Tunggul yang tunggal maknanya adalah bahwa kalau lelaki haruslah bersifat tulen dan tunggal sebagai lelaki bukan bersifat mendua, sedikit kewanita-wanitaan. Ini yang dimaksudkan oleh ayat kedua.

Ayat ketiga yaitu Uratku kerabat tulangku, urat Muhammad di dalam tubuhku.

Maknanya adalah bahwa urat si pesenam adalah bahagian yang tidak terpisahkan dari tulang manusia itu. Kemudian dipertegas bahwa urat Muhammad di dalam tubuhku. Maksud ayat ini adalah bahwa si pesenam adalah seorang Islam, umat Nabi Muhammad, jadi ia bermohon kepada Allah bangkitkanlah kesedia kala agar kuat fisik si pesenam, terutamanya di bahagian tulang dan urat (otot). Ayar ini adalah indeks bahwa si pesenam telah mengislamkan dirinya sebagai umat Muhammad. Bahwa urat Muhammad juga telah ada di dalam tubuh si pesenam.

Ayat keempat yaitu Pan besi aku membaca doa si putar Ali. Maknanya adalah si pesenam memohon atau membaca doa agar dirinya dikuatkan seperti halnya benda Allah besi yang kuat. Kekuatan ini kembali lagi seperti kuatnya Saidina Ali. Kata pan dalam bahasa Melayu Sumatera tara maknanya adalah sebagai partikel yang menguatkan, sebagaimana halnya pada bahasa Melayu Betawi. Misalnya kata pan aku yang mengajarinya. Artinya sama dengan Tentu saja aku yang mengajarinya. Makna

partikel pan ini adalah menguatkan. Pan besi yang dimaksud adalah tentu kuat seperti besi. Doa si utar Ali maknanya adalah doa yang berkaitan dengan Saidina Ali, biasanya dalam Islam adalah doa untuk kekuatan fisik. Ali adalah ikon dari keperkasaan, baik untuk perang jihad maupun untuk berbagai keperluan hidup di dunia yang memerlukan kekuatan seperti mengangkat benda berat, memikul beban, mengangkat air, melakukan olah raga gulat, dan lain-lainnya.

Ayat kelima Berkat Laa ilaaha ilaallah, maknanya adalah semua aktivitas tersebut akan dikabulkan oleh Sang Khalik jika Ia meredai apa yang kita lakukan. Dalam hal ini, mantra melaut untuk memperbaiki urat dan tulang agat kuat, dan akhirnya kuat untuk melakukan hubungan suami isteri. Ini boleh terwujud kalau Allah memberikan izin. Laa ilaaha ilaallah itu sendiri merupakan bahagian dari ayat syahadatain, yang menandakan atau indeks kepada masuknya seseorang menjadi muslim. Pengakuan atau syahadat umat Islam adalah Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ini adalah bahagian dari rukun Islam yang pertama. Yang kemudian selepas itu harus disertai dengan empat rukun lainnya, yaitu mengerajkan shalat, melakukan puasa, menunaikan zakat, dan pergi haji bagi yang mampu. Itulah inti dari mantra senam Melayu yang diwarisi dalam sistem tradisi lisan di atas.

Mantra jamu laut adalah mantra yang diucapkan oleh bomoh (dukun) Melayu ketika mengadakan ritual jamu laut. Adapun ritual jamu laut ini adalah berupa penyembelihan kerbau dan kepalanya dihanyutkan ke laut sebagai upaya menjaga keseimbangan alam dengan penguasa gaib di laut, agar para nelayan memperoleh ikan yang banyak dan direstui segala aktvitasnya di laut. Adapun mantra jamu laut yang penulis peroleh dari informan kunci di Desa Aras Kabu adalah sebagai berikut.

Mantra jamu laut

Hai Mambang laut yang menguasai empat penjuru angin Engkau pula yang menguasai lautan

Jikalau engkau mengakui persahabatan dengan kami manusia Datanglah engkau wahai Mambang laut ke mari

Kami persembahkan seekor kerbau, terimalah sajian ini Bismillahirrahmanirrahim

Mambang Laut hai Jin Tanah Jembalang Tanah Kami persembahkan seekor kerbau

Terimalah dan peliharalah kami Hai… Panglima Hitam kemarilah engkau Panggillah kawan-kawanmu

Semua bala tentaramu datanglah Kami datang memenuhi janji Kami membuat jamuan laut

Hai… Panglima Hitam terimalah jamuan ini Ini dia pembahagian kami setahun ni

Jagalah semua anak cucumuyang ada di sini Jauhlah mara bahaya, selamatkan kami Hai… Panglima Merah terimalah jamuan ini Jagalah semua anak cucumu yang berada di sini Jauhkan semua marabahaya selamatkan kami Semuanya berkat Laailahailallah …

Selain mantra-mantra di atas masih banyak mantra-mantra lain yang dijumpai di dalam kebudayaan Melayu Aras Kabu. Di antaranya adalah mantra jamu sampan, jamu perahu, mantra pengasih, mantra membuat pintar, mantra pemanis, mantra kekuatan, dan lain-lain. dengan demikian, mantra merupakan bahagian kebudayaan yang penting di dalam kehidupan suku Melayu.