• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODEPENELITIAN

3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitasdata yang di kumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Adapun sumber data yang didapat dari penelitian ini adalah:

1. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis terhadap responden untuk di jawab. Pengambilan data menggunakan kuesioner online yang disebar melalui google formkepada konsumen yang pernah melakukan pembelian produk minuman bubble drink dan pernah melukakan pembayaran secara elektronik di Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada, yaitu jurnal penelitian terdahulu dan buku-buku atau artikel yang relevan berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diteliti.

3.7 Teknik Skala Pengukuran

Skala likert digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur persetujuan atau ketidaksetujuan responden untuk setiap pernyataan yang dilontarkan oleh peneliti (Cooper dan Schindler: 2011, dalam Sugiarto, 2017:244).

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Penelitian, 2020

3.8 Metode Analisa Data 3.8.1 Metode Uji Instrumen

Dibutuhkan kepastian instumen yang dipakai dalam penelitian sebagai alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka digunakan dua jenis pengujian yaitu uji validitas dan uji reabilitas.

3.8.1.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid merupakan alat yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian validitas, dapat menggunakan software pengolahan data statistik. Apabila alat ukur memiliki korelasi yang signifikan antar skor item terhadap skor totalnya maka alat ukur tersebut dinyatakan valid. Jika terdapat data yang tidak valid, maka data tersebut akan dikeluarkan atau dibuang dari instrumen.

Uji validitas dapat menggunakan software statistic dan dapat digunakan dengan rumus untuk menguji validitas intrumen ini adalah Product Moment, (Ghozali, 2006:45) sebagai berikut :

rx

Keterangan :

rxy: Koefisien Korelasi (r hitung)

∑x : Skor Variabel Independen

∑y : Skor Variabel Dependen

∑xy: Hasil Kali Skor Butir dengan Skor Tabel n : Jumlah Responden

Kriteria untuk menentukan suatu item yang mampu dikatakan valid adalah sebagai berikut :

1. Jika nilai koefisien < nilai signifikan (0,05) maka pernyataan vallid.

2. Jika nilai koefisien > nilai signifikan (0,05) maka pernyataan tidak valid.

3.8.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Software pengolahan data statistik memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan melihat uji statistik Cronbach’s Alpha (α).

Dalam menghitung uji reliabilitas juga dapat menggunakan rumus sebagai berikut, Ghozali (2013:47).

α

Keterangan :

α : Koefisien Reliabilitas r : Korelasi antar item

Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika:

1. Nilai koefisien reliabilitas (α) > 0,60 maka instrumen yang diuji memiliki reliabilitas yang baik/reliable/terpercaya.

2. Nilai koefisien reliabilitas (α) < 0,60 maka instrumeen yang diuji tersebut tidak reliable.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik 3.8.2.1 Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas ialah untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dengan melihat nilai 2-taleted signification. Jika asumsi ini dilanggar

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah kecil, Ghozali (2013:160). Uji normalitas dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

KP 1,36 √

Keterangan :

KD : Harga Kolmogrov – Smirnov

n1: Jumlah sampel yang diobservasikan/diperoleh n2: Jumlah sampel yang diharapkan

Dimana, suatu data akan dikatakan berdistribusi normal jika:

1. Nilai probabilitas > 0,05, data tersebut berdistribusi normal 2. Nilai probabilitas < 0,05, data tersebut tidak berdistribusi normal 3.8.3 Analisis Linier Sederhana

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas) dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.

Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen.Berikut model persamaan regresi linear berganda:

Y = a + b.X

Keterangan :

Y : Keputusan Membeli

b : Koefisien regresi

X : Variabel independen pertama sistem pembayaran elektronic payment 3.8.4 Uji Hipotesis

3.8.4.1 Uji Parsial (Uji-t)

Untukmengetahui kebenaranpenerimaanhipotesismakadilakukanuji T yaitudengan membandingkanT hitungdenganT tabel.Dalam perhitungandipakai signifikansi5% dengan rumus T hitung yang digunakan Ghozali(2011:98):

t = =

Keterangan : t : Observasi

n : banyaknya observasi r : koefisien korelasi

Dimana, hasil hipotesis didapat melalui ketentuan : 1. JikaT hitung> T tabelhipotesis diterima (Ha) 2. JikaT hitung< T tabelhipotesis ditolak (H0) 3.8.4.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut (Ghozali,2011:97) koefisien determinasi (goodnessoffit) yang dinotasikan dengan R2 merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi.

Determinasi mencerminkan kemampuan variabel dependen. Tujuan analisis ini yaitu untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya.

Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Koefisien dapat diketahui dengan cara:

KD = r2x 100%

Keterangan :

KD : Koefisien Determinasi r2

:Koefisien Product

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Gambaran Gulu Gulu Chesse Tea

Gulu-Gulu adalah Taiwanese cheese tea yang merupakan teh dengan lapisan cheese foam pada bagian atasnya dan dipadukan dengan bubble yang kenyal didalamnya, membuat sensasi rasa segarnya teh,gurihnya foam keju dan lembutnya bubble tercampur pada setiap tegukan. Sebelum hadir di Indonesia, pihak pembisnis Gulu Gulu Chesse Teasempat melakukan riset konsumen di Indonesia terhadap rasa teh yang dicampur dengan keju. Dari hasil riset, ternyata konsumen di Indonesia sangat menyukai. Hal itu didasari dari telah dibukanya beberapa store Gulu Gulu Chesse Teadi beberapa kota besar di Indonesia. Gulu Gulu Chesse Teapertama kali membuka storenya di negara asal perusahaan yaitu di Taiwan. Tidak hanya di Taiwan saja, Gulu Gulu Chesse Teadari Taiwan kemudian menyebar ke China. Saat ini sudah ada di New York, Los Angeles, Singapura, Indonesia, dan Thailand. Di Indonesia Gulu Gulu Chesse Teasudah memiliki 34 store. Gulu Gulu Chesse Teasecara resmi membuka store pertamanya di Indonesia, tepatnya diJakarta yaitu di Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Saat ini, Gulu Gulu Chesse Tea sudah memiliki beberapa cabang dan tersebar di beberapa kota besar di Indonesia,yaitu:

1. Kota Jakarta 2. Kota Banten 3. Kota Bogor

4. Kota Bekasi 5. Kota Cibubur 6. Kota Cikarang 7. Kota Bandung 8. Kota Surabaya 9. Kota Medan 10. Kota Manado

Seiring berjalannya waktu Gulu Gulu Chesse Teaberkembang pesat sehingga sudah memiliki banyak berbagai cabang di beberapa kota dan semakin hari mengalami peningkatan jumlah konsumen yang membeli. Gulu Gulu Chesse Tea mulai membuka usahanya di kota Medan pada tanggal 28 September 2018 yaitu di Sun Plaza Medan yang beralamat di jalan KH. Zainul Arifin No.7, Madras Hulu, Kec. Medan Polonia, Kota Medan. Pada tahun 2018 sampai 2020 sekarang ini semakin hari konsumen semakin banyak membeli olahan produk minumanbubble drink sehinggaperusahaan Gulu Gulu Chesse Tea mengeluarkan banyak produk minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan Gulu Gulu Chesse Teadikenal konsumensebagai perusahaan yang memiliki produk minuman terbaik dengan perpaduan bubble dan chesse foam diatasnya.

Namun pada dasarnya tidak hanya produk original tea saja yang dimiliki oleh perusahaan Gulu Gulu Chesse Tea, tetapi perusahaan ini juga memiliki olahan produk minuman seperti:

1. Fruity tea 2. Milk tea 3. Chocolate

4. Kopi

Olahan produk minuman Gulu Gulu Chesse Teadisajikan di tempat minuman yang memiliki ukuran tempat minuman mulai dari ukuran kecil, medium, dan tumblr khas dari Gulu Gulu Chesse Tea.

4.1.2 Visi dan Misi Gulu Gulu Chesse Tea

Semua perusahaan pasti memiliki visi dan misi. Kedua hal ini akan dijadikan landasan dalam menjalankan aktivitas organisasi/lembaga atau perusahaan.

Berikut adalah visi dan misi Gulu Gulu Chesse Tea:

1. Visi

Adapun yang menjadi visi perusahaan adalah think different not (only) better yang artinya berpikir berbeda bukan (hanya) lebih baik.

2. Misi

Adapun yang menjadi misi Gulu Gulu Chesse Tea adalah sebagai berikut:

a. Entrepreneurship, mewujudkan mimpi sukses melalui kesempatan berbisnis dengan Gulu Gulu.

b. Memberikan dan menyajikan produk berkunalitas terbaik dan autentik Taiwan.

4.2 Penyajian Data

Data pada penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dengan cara menyebarkan kuesioner kepada seluruh konsumen Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza di Medan.

Kuesioner yang disebarkan sebanyak 96 kuesioner. Tingkat pengembalian sebanyak 100% dari 96 kuesioner yang terkumpul peneliti menggunakan seluruh kuesioner yang terkumpul karena jawaban dari responden sudah lengkap dan layak untuk dijadikan sebagai data untuk melanjutkan penelitian.Penyebaran

kuisioner dilakukan sebagai salah satu cara untuk memperoleh data primer dari sebuah penelitian.

4.2.1 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah responden yang pernah melakukan pembelian impulsif di Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza di Kota Medan minimal 2 kali dan melakukan proses pembayaran secara elektronik seperti OVO,DANA, SHOPEE PAY,ATM BCA, ATM MANDIRI). Identitas responden meliputi data yang mencakup jenis kelamin, usia, pendapatan, mengetahui tentang pembayara elektronic payment dan informasi pertama kali mengenal tentang pembayaran elektronik.

4.2.1.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil pengolahan data pada penelitian ini menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada responden berjenis kelamin laki-lak sebesar 56 (58,3%). Menurut Zebua dan Nurdjayadi (2001), dalam Amalia, 2016: 2) berdasarkan pendekatan psikologi konsumen, remaja khususnya remaja remaja putri merupakan kelompok konsumen yang memiliki karakteristik khas seperti mudah tertarik pada mode, mudah terbujuk iklan dan rayuan penjual, tidak hemat, kurang realistik, dan impulsif. Banyaknya toko-toko yang menyediakan berbagai macam varian rasa dari produk minuman bubble drink membuat remaja putri mendorong mereka untuk berperilaku konsumtif karena mudah tertarik dan penasaran akan rasa dari produk minuman tersebut dan ketika membeli rasa penasaran kaum remaja putri merasa puas. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan padatabel 4.1:

Tabel 4. 1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki – Laki 40 41,7

2 Perempuan 56 58,3

Total 96 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020) 4.2.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia Responden

Responden dalam penelitian ini didominasi oleh konsumen berusia 21-25 tahun sebesar 75 (78,13%). Responden pada usia 21-25 lebih cenderung memikirkan memilih produk minuman yang memiliki keunikan. Menurut Kotler (2005: 213) menyatakan bahwa usia akan mendorong terjadinya perubahan jenis makanan atau minuman yang dikonsumsinya sehubungan dengan kecenderungan mencari makanan atau minuman baru untuk pemenuhan gaya hidup.

Perkembangan teknologi internet telah melahirkan generasi yang memiliki perilaku berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Keinginan untuk hidup enak dengan cara yang mudah merupakan fenomena umum yang banyak terjadi pada generasi ini. Salah satunya dengan bertransaksi pembayaran secara elektronik.Sistem pembayaran secara elektronik sebenarnya merupakan fenomena kompleks yang melibatkan banyak proses seperti navigasi, pencarian informasi, transaksi, dan interaksi antara konsumen dengan perusahaan. Hasil analisis data berdasarkan usia ditunjukkan pada tabel tabel 4.2 :

Tabel 4. 2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase (%)

1 16 – 20 Tahun 14 14,58

2 21 – 25 Tahun 75 78,13

3 26 – 30 Tahun 6 6,25

4 31 – 35 Tahun 1 1,04

5 > 35 Tahun 0 0

Total 96 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

4.2.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan(uang saku)/bulan Sesuai dengan hasil pengolahan data sebelumnya yang menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan dan pernah membayar minumannya secara elektronik. responden dalam penelitian ini didominasi pendapatan (uang saku)/bulan kurang dari Rp1.000.000/bulan. Mereka tetap memaksakan diri untuk membeli produk guna mengikuti trend atau hanya ingin menarik perhatian. Faktor lain yang menyebabkan kondisi ini adalah karakteristik konsumen yang masih mudah terpengaruh oleh rayuan penjual, iklan, serta tidak berpikir hemat. Hal ini yang mempengaruhi pembeli remaja melakukan pembelian tidak terencana. Hasil analisis data berdasarkan pendapatan (uang saku)/bulan ditunjukkan padatabel 4.3:

Tabel 4. 3

Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan (uang saku)/bulan

No Usia Jumlah Persentase (%)

1 < Rp 1.000.000 34 35,4

2 Rp 1.000.001 – Rp 1.500.000 21 21,9

3 Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000 11 11,5

4 Rp 2.000.001 – Rp 2.500.000 8 8,3

5 >Rp 2.500.000 22 22,9

Total 96 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

4.2.1.4 Identitas Responden Berdasarkan Mengetahui Tentang Pembayaran Elektronik

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 96 responden, respondensecara keseluruhan mengetahui cara pembayaran secara elektronik sebesar 96 (100%). Dapat diketahui responden yang pernah melakukan sistem pembayaran secara elektronik pasti mengetahui secara keseluruhan mulai dari pengertian, manfaat, kelebihan dan kekurangan dari sistem elektronik pembayaran itu sendiri, sehingga ketika proses pembayaran berlangsung tidak kebingungan dan tidak terjadi keselahan. Hasil analisis data berdasarkan pernah mendengar atau mengetahui tentang pembayaran non tunai (e-money/e-payment) ditunjukkan pada tabel 4.4:

Tabel 4. 4

Identitas Responden Berdasarkan Mengetahui Tentang Pembayaran Elektronik

No Mengetahui PembayaranE-Payment Jumlah Persentase(%)

1 Ya 96 100

2 Tidak 0 0

Total 96 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2020

4.2.1.5 Identitas Responden Berdasarkan Pertama Kali Mengenal Tentang Pembayaran Elektronik

Hasil pengolahan data sebelumnya yang menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini sudah mengetahui sebelumnya tentang secara keseluruhan pemakaian elektronic payment. Responden dalam penelitian ini didominasi oleh internet sebesar 50 (52,1%). Internetla merupakan sumber informasi responden mengenai elektronic payment. Hal ini dikarenakan internet dapat menjangkau semua wilayah, cepat dan efektif dalam menyampaikan berbagai informasi secara universal, berkualitas serta efisien karena dalam penggunaannya hampir tidak memerlukan biaya. Hasil analisis data berdasarkan usia ditunjukkan pada tabel 4.5:

Tabel 4. 5

Identitas Responden Pertama Kali Mengenal Tentang Pembayaran Elektronik

No Sumber Informasi Mengenal Pembayaran Elektronik

Jumlah Persentase (%)

1 Teman/keluarga/saudara 20 20,8

2 Baliho/pamflet/selebaran 10 10,4

3 Internet 50 52,1

No Sumber Informasi Mengenal Pembayaran Elektronik

Jumlah Persentase (%)

4 Televisi/iklan 11 11,5

5 Koran 2 2,1

6 Petugas bank 3 3,1

7 Lainnya 0 0

Total 96 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020) 4.2.2 Distribusi Jawaban Responden

4.2.2.1 Variabel Elektronic Payment (X)

Variabel electronic payment (X)pada penelitian ini diukur dengan menggunakan 6 indikator yakni independensi, interoperabilitas, keamanan, anonimitas, divisibility, kemudahan penggunaan, biaya transaksi. Indikator ini kemudian dikembangkan menjadi 13 pernyataan. Adapun distribusi data dari variabel elektronic payment dapat dilihat pada penjelasan berikut:

Tabel 4. 6

Jawaban Responden Tentang Mudah Melakukan Transaksi Pembayaran Menggunakan OVO/DANA/SHOPEE PAY/ATM BCA/ATM MANDIRI

Tanpa Harus Terikat Dengan Aplikasi Yang Lain

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Setuju 48 50

2 Setuju 40 41,7

3 Netral 8 8,3

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 96 100%

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 96 responden,diketahui bahwa sebanyak 48 orang (50%) menjawab dalam kategori sangat setuju, 40 orang (41,7%) menjawab dalamkategori setuju, 8 orang (8,3%)menjawab dalam kategori netral pada pernyataan tersebut. Hal ini dapat disimpulkan secara dominan respondenmenyatakan bahwa konsumen Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza yang sudah pernah melakukan transaksi pembayaran secara elektronic merasa bahwa pembayaran secara elektronik mudah karena tidak perlu terikat dengan applikasi lain yang dapat membingungkan konsumen ketika melakukan transaksi pembayaran.Konsumen merasakan bebas dalam melakukan sekali transaksi maupun lebih dari sekali setiap proses sistem pembayaran secara elektronik. Hal ini sesuai dengan hasil jawaban responden, dimana pada pernyataan ini jawaban dominan konsumen menyatakan setuju.

Tabel 4. 7

Jawaban Responden Tentang Tidak Merasa Kesulitan Dalam Menggunakan Prosedur/Tahapan Pelaksanan Transaksi Pembayaran Menggunakan

OVO/DANA/SHOPEE PAY/ATM BCA/ ATM MANDIRI

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 96 responden, diketahui bahwa sebanyak 23 orang (24%)menjawab dalam kategori sangat setuju,

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Setuju 23 24

2 Setuju 55 57,3

3 Netral 17 17,7

4 Tidak Setuju 1 1

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 96 100%

menjawab dalam kategori netral dan 1 orang pada pernyataan tersebut.Hal ini dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa konsumen Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza yang sudah pernah melakukan transaksi pembayaran secara elektronik merasa bahwa pembayaran secara elektronik (electronic payment) tidak merasa kesulitan ketika melakukan transaksi pembayaran yang dilakukan konsumen. Tidak merasakan kesulitan dalam arti karena langkah-langkah awal sampai akhir proses pembayaran konsumen berjalan sesuai yang diinginkan dan tidak adanya hambatan karena sudah disediakan alat dan fitur bantuan yang lengkap. Bantuan pelayanan juga disediakan dari perusahaan bagaimana tata cara proses pembayarannya dari awal sampai akhir bagi konsumen yang masih bingung penggunaan pembayaran secara elektroik. Hal ini sesuai dengan hasil jawaban responden, dimana pada pernyataan ini jawaban dominan konsumen menyatakan setuju.

Tabel 4. 8

Jawaban Responden Tentang Penggunaan OVO/DANA/SHOPEE PAY/ATM BCA/ ATM MANDIRI Sudah Dapat Terhubung Dengan Baik

Terhadap Platform (Dasar Untuk Menjalankan Sistem Yang Akan Digunakan) Sudah Terstandarisasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Setuju 27 19,8

2 Setuju 50 52,1

3 Netral 19 28,1

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 96 100%

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 96 responden,diketahui bahwa sebanyak 27 orang (19,8%)menjawab dalam kategori sangat setuju, 50 orang (52,1%) menjawab dalamkategori setujul, 19 orang (28,1%) menjawab dalam kategori netral pada pernyataan tersebut. Hal ini dapat disimpulkan secara dominan respondenmenyatakan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 96 responden, konsumen Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza yang sudah pernah melakukan transaksi pembayaran secara elektronik merasa bahwa penggunaan sistem pembayaran secara elektronik sudah dapat terhubung dengan baik terhadap platform (dasar untuk menjalankan sistem yang akan digunakan) sudah terstandarisasi.Standarisasi berarti electronic payment yang digunakan sudah diakui umum mulai kuantitas, kualitas dan nilai dari sistem pembayaran secara elektronik.Hal ini sesuai dengan hasil jawaban responden, dimana pada pernyataan ini jawaban dominan konsumen menyatakan setuju.

Tabel 4. 9

Jawaban Responden Tentang Penggunaan Transaksi Yang Dilakukan Menggunakan Sistem OVO/DANA/SHOPEE PAY/ATM BCA/ATM

MANDIRI Sudah Terintegrasi Dengan Baik

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 96 responden,diketahui bahwa sebanyak 28 orang (29,2%)menjawab dalam kategori sangat setuju,

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Setuju 28 29,2

2 Setuju 51 53,1

3 Netral 17 17,7

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 96 100%

51 orang (53,1%) menjawab dalamkategori setujul, 17 orang (17,7%) menjawab dalam kategori netral pada pernyataan tersebut.Hal ini dapat disimpulkan secara dominan respondenmenyatakan bahwa konsumen Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza yang sudah pernah melakukan transaksi pembayaran secara elektronic merasa bahwa penggunaan pembayaran secara elektronik sudah terintegrasi dengan baik. Terintregrasi diartikan bahwa sistem pembayaran secara elektronik sudah mengalami pembauran hingga menjadi suatu kesempurnaan atau keseluruhan kesatuan yang utuh. Hal ini sesuai dengan hasil jawaban responden, dimana pada pernyataan ini jawaban dominan konsumen menyatakan setuju.

Tabel 4. 10

Jawaban Responden Tentang Sistem Keamanan Yang Digunakan Pada OVO/DANA/SHOPEE PAY/ATM BCA/ATM MANDIRI Sudah Dilengkapi

Dengan Digital Signature (Kode Identifikasi) Yang Dapat Menjamin Akuntabilitas Sistem

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 96 responden,diketahui bahwa sebanyak 28 orang (29,2%) menjawab dalam kategori sangat setuju, 49 orang (51,0%) menjawab dalamkategori setuju, 19 orang (19,8%) menjawab dalam kategori netral pada pernyataan tersebut. Hal ini dapat disimpulkan secara dominan respondenmenyatakan bahwa konsumen Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza yang sudah pernah melakukan transaksi pembayaran secara elektronic

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Setuju 28 29,2

2 Setuju 49 51,0

3 Netral 19 19,8

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 96 100%

merasa bahwa penggunaan pembayaran secara elektronik sudah terhubung dengan digital signature (kode identifikasi) sehingga konsumen merasa aman dan menjamin akuntabilitas sistem yang digunakan. Berkat adanya kode identifikasi orang tidak akan bisa sembarangan mempergunakan atau merusak dari account.Kode identifikasi biasanya menggunakan PIN (Personal Identification Number), sidik jari dan scan fitur wajah sesuai dengan yang digunakan oleh konsumen. Hal ini sesuai dengan hasil jawaban responden, dimana pada pernyataan ini jawaban dominan konsumen menyatakan setuju.

Tabel 4. 11

Jawaban Responden TentangProses Enkripsi (Proses Mengamankan Suatu Informasi Dengan Membuat Informasi Tersebut Tidak Dapat Dibaca Tanpa

Bantuan Khusus) Yang Digunakan Pada Sistem OVO/DANA/SHOPEE PAY/ATM BCA/ATM MANDIRI Dapat Menjamin Keamanan Pengguna

Pada Saat Proses Pembayaran

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 96 responden,diketahui bahwa sebanyak 26 orang (27,1%)menjawab dalam kategori sangat setuju, 55 orang (57,3%) menjawab dalamkategori setuju, 15 orang (15,6%) menjawab dalam kategori netral pada pernyataan tersebut. Hal ini dapat disimpulkan secara dominan respondenmenyatakan bahwa responden yang sudah pernah melakukan transaksi pembayaran secara elektronik merasa bahwa sistem menjamamin

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Setuju 26 27,1

2 Setuju 55 57,3

3 Netral 15 15,6

4 Tidak Setuju - -

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 96 100%

keamanan konsumen karena proses pengamanan informasi tidak dapat dibaca sekalipun menngunakan bantuan khusus. Dengan adanya kata sandi atau kode pengamanan yang sudah dibuat hanya diketahui oleh pemilik account membuat orang lain tidak akan bias menganggu gugat atau merusaknya karena pengamanan yang ketat dan terarah. Hal ini sesuai dengan hasil jawaban responden, dimana pada pernyataan ini jawaban dominan konsumen menyatakan setuju.

Tabel 4. 12

Jawaban RespondenTentang Tidak Memiliki Kekhawatiran Pada Setiap Melaksanakan Transaksi Pada OVO/DANA/SHOPEE PAY/ATM BCA/

ATM MANDIRI

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 96 responden,diketahui bahwa sebanyak 30 orang (31,3%)menjawab dalam kategori sangat setuju, 41 orang (42,7%) menjawab dalamkategori setuju, 25 orang (26%) menjawab dalam kategori netral pada pernyataan tersebut. Hal ini dapat disimpulkan secara dominan respondenmenyatakan sudah pernah melakukan transaksi pembayaran secara elektronic merasa tidak memiliki kekhawatiran pada setiap melakukan transaksi pembayaran.Hal ini dikarenakan kemudahan dalam bertransaksi yang tidak merepotkan pengguna, pengamanan kerahasian data pribadi dan juga proses pembayaran yang sudah terarah membuat konsumen tidak perlu lagi

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)