• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, waralaba yang paling banyak digeluti oleh para calon pebisnis dan pebisnis adalah bisnis makanan dan minuman.Hal tersebut dipahami mengingat makanan dan minuman menjadi kebutuhan maupun gaya hidup masyarakat Indonesia. Meningkatnya usaha di sektor waralaba makanan dan minuman ini sampai memerlukan pengaturan lebih lanjut dari pemerintah yang membatasi kepemilikan outlet waralaba makanan dan minuman. Hal ini menunjukkan bahwa tren waralaba di sektor makanan dan minuman memiliki prospek yang baik sekaligus persaingan yang sengit.

Grafik 1. 1

Data Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman 2010 – 2019 Sumber : Bank Indonesia dan Kementerian Perdagangan tahun 2019

Grafik 1.1 dijelaskan bahwa Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor penting bagi perekonomian nasional. Grafik menunjukan terjadinya peningkatan (PDB) industri makanan dan minuman setiap

tahunnya mulai di tahun 2010 mencapai 300.000 sampai di tahun 2019 mencapai 700.000 miliar rupiah. Pada tahun 2019 pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri makanan dan minuman mencapai diatas 6,77%. Angka itu di atas pertumbuhan PDB industri nasional sebesar 5,07%. Sektor tersebut pun berkontribusi sebesar 35,58% terhadap PDB Industri Non Migas dan sebesar 6,35% terhadap PDB Nasional. Tahun 2018 ekspor industri makanan tumbuh 11,71% sedangkan minuman tumbuh 3,16%. Tahun 2019 sektor tersebut mampu menarik investasi sebesar US$383 juta dan Rp8,9 triliun hingga triwulan I Tahun 2019. Hal ini menjadikan sektor makanan dan minuman sebagai salah satu sektor penyumbang kontribusi PDB terbesar.

Salah satu usaha minuman yang terkenal di pasar kuliner saat ini dan sering ditemui di pusat perbelanjaan adalah kedai minuman bubble drink.

Minuman yang ditambahkan topping tapioka jelly ataupun topping yang bertekstur serupa dinamakan bubble drink. Hal ini menjadi tren di Indonesia dan tentu saja membuka pasar baru yang menarik. Anang Sukandar, ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menyatakan bahwa bakal berkembang bisnis bubble drink di Indonesia karena masyarakat Indonesia selalu melihat prospek dari sesuatu yang baru.Masing-masing dari setiap merek mengalami penambahan outlet setiap tahunnya. Dengan banyaknya jumlah merek bubble drinkyang mulai bermunculan di Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa adanya permintaan (demand) dari masyarakat yang kuat, tetapi keadaan demand yang kuat dari masyarakat menimbulkan munculnya pesaing baru dalam industri ini.

Dengan banyaknya jumlah merek bubble drink yang mulai bermunculan dan munculnya pesaing baru dalam industri usaha minuman bubble drink Gulu

Gulu Chesse Tea merupakan usaha mimuman bubble drink yang tetap sukses dan terkenal. Gulu Gulu Chesse Tea menjadi merek yang sukses dan terkenal dikarenkan memiliki keunikan tersendiri terhadap citra rasa yang khas daripada merek minuman bubble drink lainnya. Keunikan dari Gulu Gulu Chesse Tea dengan merek minuman bubble drink lainnya yaitu adanya lelehan keju diatas minuman yang dilelehkan kemudian dibakar sedikit atas lelehan keju itu yang membuat minuman menjadi nikmat karena asin dari keju dan manis dari rasa minuman yang dipadukan dan tidk lupa campuran bubble didalam minuman tersebut. Gulu Gulu Chesse Tea merupakan usaha minuman bubble drink yang baru, namun dilihat dari ekspansi outlet Gulu Gulu Chesse Tea sudah meningkat tiap tahunnya. Merek penjualan dengan lisensi terbanyak. Gulu Gulu Chesse Tea merupakan minuman yang identik disajikan dengan lelehan keju diatasnya, sehingga menambahkan kenikmatan minuman dengan perpaduan topping bubble.

Banyak berbagai varian rasa menu yang ditawarkan oleh Gulu Gulu Chesse Tea seperti kopi, cokelat, strawberry, red valvet, tea original, keju, dan rasa lainnya.

Minuman Gulu Gulu Chesse Tea sendiri bisa juga dipesan tanpa bubble atau dengan bubble.

Melihat kondisi persaingan yang semakin ketat, Gulu Gulu Chesse Tea terus meningkatkan kekuatan yang ada dalam perusahaan dengan cara memunculkan perbedaan atau keunikan yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan pesaing lainnya untuk mendapatkan minat beli konsumen. Gulu Gulu Chesse Tea termasuk minuman bubble drinkterkenal dikalangan masyarakat saat ini karena keunikannya adanya tambahan lelehan keju yang nikmat diatasnya yang berbeda dari yang lain. Menyikapi hal ini, Gulu Gulu Chesse Tea selalu

melakukan inovasi yang akan merebut hati konsumen dan berusaha menawarkan berbagai rangsangan yang mampu menarik minat konsumen untuk melakukan keputusan untuk membeli olahan produk minuman bubble drink dari Gulu Gulu Chesse Tea.

Selain menyediakan berbagai macam varian rasa Gulu Gulu Chesse Tea juga menyediakan sistem pembayaran yang berbeda yaitu dengan pembayaran tunai dan pembayaran nontunai (elektronic payment). Pembayaran tunai dilakukan dengan cara konsumen memberikan uang cashkepada kasir sesuai dengan jumlah pembayaran yang tertera pada struk. Pembayaran dengan cara non tunai (elektronic payment )konsumen Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medandapat melakukan transaksi pembayaran dengan cara memakai kartu ATM MANDIRI, ATM BCA, OVO, DANA dan SHOPEE PAY. Gulu Gulu Chesse Tea juga menyediakan alat untuk sistem pembayaran elektronic payment tersebut sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi pembayaran dengan mudah dan cepat.Elektronic payment sendiri memudahkan konsumen yang jarang membawa uang tunai jika ingin membeli minuman tersebut. Selain itu, untuk menarik perhatian konsumenyang menggunakan elektronic paymentseperti OVO, DANA, ATM dan SHOPPE PAY konsumen akan mendapatkan beberapa potongan harga atau diskon tergantung syarat dan ketentuan yang berlaku. Itulah salah satu keuntungan yang didapatkan konsumen ketika membeli minuman bubble drink padaGulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan.

Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan. Sebelum melakukan kegiatan pembelian, ada lima tahapan yang

dilakukan oleh konsumen untuk dapat menentukan suatu produk yang akan dibeli.

Tahapan tersebut meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pembelian. Dengan adanya kemudahan dalam melakukan kegiatan pembayaran melalui sistem online, konsumen dapat menjadikan layanan tersebut menjadi alternatif dalam melakukan pembayaran tanpa harus membawa uang tunai kemanapun. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen berkaitan dengan preferensi belanja dengan berbagai metode pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Keputusan pembelian berulang oleh konsumen sangat diharapkan oleh para pelaku usaha demi terciptanya loyalitas terhadap produk yang diberikan oleh pelaku usaha.

Konsumen hanya akan menjadi loyal ketika mereka merasakan kepuasan.

Kepuasan itu bersumber ketika, sebagai penjual, fokus pada penyediaan layanan kepada konsumen. Pengaplikasian layanan yang terbarukan sudah dilakukan oleh pihak Gulu Gulu Chesse Tea Sun PlazaMedan dengan memannfaatkan sistem pembayaran secara elektronic payment untuk mempermudah transaksi pembayaran produk yang dibeli.

Grafik 1. 2

Alasan Penggunaan Dompet Digital

Sumber : Ipsos Indonesia tahun 2020

Grafik 1.2 menjelaskan kenyamanan menjadi alasanutama konsumen lebih memilih untuk menggunakan dompet digital dibandingkan uang tunai, yakni 68%.

Sebab, mereka tidak perlu membawa uang banyak dan kartu debit/kredit serta tidak khawatir dengan uang pas dan kembalian ketika membayar. Selanjutnya, alasan penggunaan karena promo hanya sebesar 23%. Dengan begitu, berdasarkan survei yang sama, konsumen akan tetap bertransaksi dengan dompet digital meski beragam promo yang selama ini berlaku dihapuskan. Konsumen juga menggunakan dompet digital dengan alasan keamanan, sebesar 9%, seperti adanya catatan transaksi dan kemudahan blokir akun jika telepon seluler hilang.

Salah satu perkembangan yang terjadi di dunia teknologi adalah lahirnya internet. Internet merupakan hasil dari perkembangan teknologi informasi yang bisa diakses siapapun, kapanpun, dan dimanapun, dengan internet kegiatan pembayaran transaksi jual beli, pengelolaan informasi, kemudahan aktifitas pengiriman produk, dan juga kegiatan pemasaran untuk dapat menjangkau konsumen dapat dilakukan lebih mudah dan cepat. Jaringan internet adalah suatu sistem jaringan komunikasi berskala besar antar komputer terbuka, dimana jaringan internet dapat menghubungkan segala platform sistem operasi agar dapat berkomunikasi dan informasi yang lewat didalamnya dapat mudah disadap serta diawasi.

Grafik 1. 3

Grafik Batang Volume dan Nilai Transaksi Uang Elektronik

Sumber : Bank Indonesia tahun 2019

Grafik 1.3 menjelaskan data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, volume transaksi uang elektronik pada akhir 2018 melonjak 209,8% menjadi 2,9 miliar transaksi dibandingkan 2017 sebesar 943,3 juta transaksi. Hingga Juli 2019, volume transaksi uang elektronik telah mencapai 2,7 miliar transaksi atau mendekati angka pada akhir 2018.Hal yang sama juga terjadi pada nilai transaksi uang elektronik yang melonjak hingga 281,39%. Pada 2018 nilai transaksi uang elektronik mencapai Rp 47,2 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar Rp 34,8 triliun atau hampir tiga kali lipat dibandingkan 2017 yang sebesar Rp 12,4 triliun.Hingga Juli 2019 nilai transaksi uang elektronik sudah melampaui nilai transaksi pada 2018, yaitu sebesar Rp 69 triliun. Peningkatan transaksi uang elektronik sejalan dengan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan oleh BI sejak 2014.

Gulu Gulu Chesse Tea sudah memanfaatkan teknologi internet dengan menggunakan sistem pembayaran secara elektronik. Kemudahan dalam melakukan kegiatan transaksi elektronic paymentyang akan dilayani bagi

konsumen bagi konsumen Gulu Gulu Chesse Tea dan juga berbagai keuntunganyang ditawarkan ketikan menggunakanelektronic payment.

Kenikmatan rasa minuman yang ditawarkan dan kemudahan transaksi yang ditawarkan merupakan beberapa faktor yang menjadi tinjauan para konsumen dalam kegiatan keputusan pembelian.

Tabel 1. 1

Jumlah dan Transaksi yang Dilakukan Konsumen Pada Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan

BULAN Jenis Transaksi Oktober

2019

November 2019

Desember 2019

Januari 2020

Februari 2020

Tunai 4682 3462 2350 2046 1290

Non Tunai 5898 4141 4493 2998 3210

Sumber: Pemilik Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan tahun 2020

Jenis transaksi yang terjadi pada Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan jumlah konsumen yang melakukan transaksi pembayaran secara non tunai (electronic payment) lebih besar jika dibandingkan dengan pembayaran transaksi secara tunai. Konsumen Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan yang menggunakan sistem pembayaran tunai berjumlah 13.830 orang dan konsumen Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan yang menggunakan sistem pembayaran electronic payment berjumlah 20.740 Sistem pembayaran electronic payment Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan dalam tabel dapat dilihat terjadi penaikan dan penurunan tiap bulannya itu disebabkan pada bulan november 2019 sampai februari 2020 Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan tidak mengadakan pemotongan harga atau promo diskon besar besaran seperti bulan sebelumnya hanya pemotongan sepuluh ribu setiap produk ketika membeli

produk minuman dan melakukan pembayaran secara elektronik. Pemanfaatan sistem pembayaran secara non tunai (electronic payment) yang memanfaatkan teknologi secara QR Code yang memiliki lebih banyak keuntungan berupa efektifitas dalam penggunaannya dan juga terdapat berbagai jenis promo secara berkala yang ditawarkan oleh perusahaan jasa pembayaran secara non tunai, dalam realisasinya sudah menunjukkan hasil yang optimal dan juga signifikan melalui data yang ada.

Tabel 1. 2

Jenis dan Jumlah Elektronic Payment yang Digunakan Konsumen Pada Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan

JENIS TRANSAKSI BULAN DANA OVO SHOPEE

PAY

ATM MANDIRI

ATM BCA OKTOBER

2019

841 4880 - 85 92

NOVEMBER 2019

734 2860 185 242 120

DESEMBER 2019

600 2060 430 130 100

JANUARI 2020

90 1816 897 87 108

FEBRUARI 2020

127 1681 1055 143 204

JUMLAH 2392 13297 2567 687 624

Sumber: Pemilik Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan tahun 2020

Hasil data dari Tabel 1.2 menunjukkan bahwa jenis transaksi elektronic payment yang paling banyak digunakan konsumen Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan mulai dari bulan Oktoeber 2019 sampai Februari 2020 adalah OVO

berjumlah 13.297 orang dan yang kedua adalah Shopee Pay berjumlah 2.567 orang. Konsumen Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan yang melakukan pembayaran menggunakan OVO lebih merasa mudah dan nyaman dalam penggunaan applikasinya dan lebih banyak promo menarik yang didapat konsumen pada saaat melakukan transaksi konsumen juga tidak merasa ribet atau kesusahan. Itulah yang menjadikan penggunaan OVO lebih besar dari yang lainnya. Dari data diatas menunjukkan tingginya antusiasme pembelian elektronik (elektronic payment) dan berkunjung langsung ke toko memiliki lebih banyak keuntungan dikarenakan mereka bisa mengetahui harga produk terkini dan potongan harga dari Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk membuat sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Elektronic Payment (E-Payment) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Minuman Bubble Drink (Studi Pada Gulu Gulu Chesse Tea Sun Plaza Medan)”.