BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara
A.2. Capaian Kinerja Output Proyek Prioritas Nasional
A.2.2. Jumlah PIK Remaja dan BKR yang mendapat Fasilitasi dan Pembinaan Edukasi
Salah satu tujuan program Keluarga Berencana adalah pembangunan keluarga Indonesia yang berkualitas dengan individu pembentuknya yang berkualitas pula. Dalam mewujudkan keluarga berkualitas dilakukan upaya pengembangan kualitas individu pada seluruh dimensinya, sehingga penduduk menjadi sumber daya manusia yang tangguh bagi pembangunan dan ketahanan nasional. Salah satu tingkatan keluarga yang rentan terhadap permasalahan adalah remaja. Pembinaan terhadap remaja dilakukan melalui program generasi berencana. Program ini dilaksanakan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan kepada keluarga yang memiliki remaja, melalui kelompok Bina Keluarga Remaja dan kelompok PIK Remaja. Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja terutama bagi remaja putri sebagai calon ibu dalam rangka pendewasaan usia perkawinan dan penyiapan kehidupan berkeluarga tahun 2021 difokuskan pada penguatan peran PIK R dan BKR dalam melakukan edukasi terkait edukasi kesehatan reproduksi dan gizi.
71 Tabel 3.6. Capaian Jumlah PIK Remaja dan BKR yang mendapat fasilitasi dan pembinaan
Edukasi Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri sebagai Calon Ibu
PRO PN TARGET
2021
REALISASI 2021
CAPAIAN 2021 (%)
STATUS CAPAIAN Jumlah PIK Remaja
dan BKR yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Edukasi Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri sebagai Calon Ibu
662 662 100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa capaian Jumlah PIK R dan BKR yang mendapat fasilitasi dan pembinaan edukasi kespro dan gizi bagi remaja putri sebagai calon ibu adalah 100% artinya target kinerjanya sudah tercapai dengan status capaian sangat baik. Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk mencapai target indikator kinerja ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan peran serta PIK-R dan BKR di masing-masing wilayah melalui pelaksanaan kegiatan setiap bulannya oleh kader maupun tenaga lapangan KB yang ada;
2. Membangun komitmen dengan mitra kerja terkait seperti Forum Genre Indonesia Provinsi maupun kabupaten/kota, dan memaksimalkan peran bunda genre meskipun belum semua kabupaten/kota memiliki bunda genre;
3. Memaksimalkan advokasi dan KIE dan menyasar setiap sasaran dengan berbagai strategi seperti pemanfaatan media baik cetak maupun media sosial;
4. Setiap bulan melaksanakan pembinaan, edukasi, monitoring dan evaluasi dalam rangka meningkatkan peran dan komitmen dari pengelola PIK-R dan BKR.
Aspek manfaat dari tercapainya Jumlah PIK R dan BKR yang mendapat fasilitasi dan pembinaan edukasi kespro dan gizi bagi remaja putri adalah meningkatnya pengetahuan remaja putri tentang kespro dan gizi sehingga dapat mempersiapkan diri sebagai calon ibu nantinya.
Selain itu manfaat yang bisa terjadi adalah meningkatnya angka usia sekolah, kesejahteraan keluarga, rendahnya Angka Kematian Ibu dan Bayi yang berdampak langsung terhadap kesehataan dan kesejahteraan keluarga. Untuk capaian kinerja tersebut, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara berhasil mengoptimalkan dan menggunakan anggaran dengan efisien serta menyesuaikan dengan keadaan pandemi covid-19 yang sedang berlangsung.
72 A.2.3. Jumlah Kelompok BKL yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Pelayanan Ramah Lansia
Seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat memberikan dampak pada penurunan angka kelahiran serta peningkatan usia harapan hidup.Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah dan proporsi lanjut usia (Lansia). Data Tahun 2020 menunjukan bahwa persentase lanjut usia mencapai 9.92% atau 26.82 juta orang (BPS, 2020).
Hal ini memberikan gambaran perlunya peningkatan kualitas hidup lanjut usia, agar tetap sehat, produktif dan bermartabat. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas hidup lanjut usia tidak hanya pada bidang kependudukan tetapi semua aspek kehidupan lainnya seperti sosial, ekonomi, ketenagakerjaan dan kesehatan. Pemerintah juga berupaya mengatasi berbagai permasalahan terkait lanjut usia melalui perumusan berbagai kebijakan, program dan kegiatan.
Salah satu proyek BKKBN untuk mendukung Prioritas Nasional “Meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing” melalui Proyek Prioritas “Penguatan Pelaksanaan Perlindungan sosial” dan kegiatan Prioritas “Kesejahteraan sosial” adalah Penguatan Pelayanan Ramah Lansia melalui Tujuh Dimensi Lansia Tangguh dan Pendampingan Perawatan Jangka Panjang bagi Lansia dengan output yang diharapkan adalah pembentukan dan penggarapan Kelompok Bina Keluarga Lansia secara berkelanjutan. Adapun tujuan dari program ini adalah melakukan penguatan pelayanan ramah lansia secara komprehensif, holistic dan terintegrasi melalui 7 (tujuh) dimensi lansia tangguh dan pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia di kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL).
Tabel 3.7. Capaian Jumlah Kelompok BKL yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Pelayanan Ramah Lansia
PRO PN TARGET 2021
REALISASI 2021
CAPAIAN 2021 (%)
STATUS CAPAIAN Jumlah
Kelompok BKL yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Pelayanan Ramah Lansia
129 129 100
73 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa indikator kinerja Jumlah Kelompok BKL yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Pelayanan Ramah Lansia tahun 2021 sudah tercapai yaitu 100% dengan status capaian sangat baik. Beberapa Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target adalah :
1. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan OPD-KB Kabupaten/Kota dan Petugas Lapangan dalam penentuan target kelompok Pro-PN. Selalu diingatkan kepada PLKB untuk menginput setiap kegiatan yang dilakukan dan harus disertai dengan dokumentasi;
2. Menyalurkan materi – materi yang ada seperti media buku 7 Dimensi Lansia Tangguh, buku Pendampingan Perawatan Jangka Panjang, dan Video Pendampingan Perawatan Jangka Panjang ke Kabupaten/Kota dan peserta yang ikut dalam kegiatan pertemuan;
3. Melakukan evaluasi capaian target Pro – PN Lansia melalui review tengah tahun dan melaksanakan Virtual Meeting dengan Kepala Bidang KSPK Kabupaten/Kota dan PLKB.
Aspek manfaat dari tercapainya indikator kinerja ini adalah peningkatan kualitas hidup lansia yang mempengaruhi penurunan angka ketergantungan lansia kepada usia muda. Kualitas hidup yang baik bagi lansia akan mempengaruhi kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan lansia maupun keluarga yang memiliki lansia. Adapun dari segi penganggaran, BKKBN Provinsi dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran yang ada untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
A.2.4. Jumlah Kampung KB percontohan yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
Fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan ekonomi keluarga di kampong KB percontohan sangat penting dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat, semangat, keterampilan serta kinerja keluarga dalam bidang usaha ekonomi produktif.
Tabel 3.8. Capaian Jumlah Kampung KB percontohan yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
PRO PN TARGET
2021
REALISASI 2021
CAPAIAN 2021 (%)
STATUS CAPAIAN Jumlah Kampung KB
percontohan yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
15 15 100
74 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa indikator kinerja jumlah kampung KB percontohan yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga tahun 2021 sudah tercapai yaitu 100% dengan status capaian sangat baik. Beberapa Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target adalah :
1. Menyalurkan materi dan media KIE berupa buku rahasia menjadi anggota keluarga UPPKS sukses, buku mengenal uang dan belajar menabung, buku rahasia menjaga ketahanan ekonomi keluarga, buku rahasia kemandirian ekonomi untuk remaja dan buku lima rahasia menjadi anggota kelompok UPPKA sukses.
2. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan OPD-KB Kabupaten/Kota dan Petugas Lapangan dalam pelaksanaan fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan keluarga di kampung KB.
Aspek manfaat dari tercapainya indikator kinerja ini adalah tercapainya kemandirian ketahanan dan kemandirian keluarga, memacu peran aktif masyarakat dalam ekonomi produktif, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga dalam masyarakat.
A.2.5. Jumlah Rumah data kependudukan paripurna di kampung KB percontohan yang mendapat fasilitasi pembinaan
Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga sangat penting didirikan di kampung-kampung KB, karena tujuan pembentukan Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga adalah untuk menyediakan data dan analisis kependudukan Kampung Keluarga Berkualitas dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan sinergitas pelaksanaan program Bangga Kencana dengan program pembangunan sektor lainnya. Untuk itu perlu adanya peningkatan kapasitas dan kapabilitas pengelolaan Rumah Data Kependudukan yang ada di setiap Kampung KB Percontohan.
Tabel 3.9. Capaian Jumlah Rumah data kependudukan paripurna di kampung KB percontohan yang mendapat fasilitasi pembinaan
PRO PN TARGET
2021
REALISASI 2021
CAPAIAN 2021 (%)
STATUS CAPAIAN Jumlah Rumah data
kependudukan
paripurna di kampung KB percontohan yang mendapat fasilitasi pembinaan
16 16 100
75 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa indikator kinerja Jumlah Rumah data kependudukan paripurna di kampung KB percontohan yang mendapat fasilitasi pembinaan tahun 2021 sudah tercapai yaitu 100% dengan status capaian sangat baik. Beberapa Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target adalah :
1. Advokasi kepada OPD- KB, Pemerintah, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dan masyarakat yang ada diKampung KB. Hal penting yang disampaikan adalah bahwa keberadaan Rumah Data Kependudukan tersebut sangat membantu Pemerintah dan masyarakat terkait penyediaan data dan informasi yang ada di desa. Dimana apabila ada pihak Pemerintah maupun swasta yang membutuhkan informasi tentang keberadaan masyarakat dan wilayah setempat dapat langsung terfasiltasi di Rumah DataKu karena sudah disiapkan melalui melalui display papan data maupun buku atau sarana penunjang lainnya.
2. Monitoring dan Evaluasi di melalui Kabupaten dan Kota terkait aktivitas dan pengelolaan di rumah dataku baik tentang pemutakhiran, analisis dan pengumpulan data dan informasi 3. Memberikan bimbingan dan pendampingan bagi para pengelola rumah data kependudukan
yang ada di kampung KB
Aspek manfaat indikator kinerja Jumlah Rumah data kependudukan paripurna di kampung KB percontohan yang mendapat fasilitasi pembinaan yaitu dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga akan meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya data dan informasi dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku. Hal tersebut juga adalah upaya untuk mengarahkan agar pembangunan fokus pada penduduk, yakni dengan melihat kondisi dan potensi kepedudukan serta menjadikan penduduk sebagai dasar dalam pengambil keputusan. #
A.2.6. Jumlah Faskes yang Mendapat Pemenuhan Ketersediaan Alat/Obat Kontrasepsi (Alokon)
Dalam rangka mendukung kesuksesan program Keluarga Berencana (KB) maka salah satu faktor yang sangat penting adalah adanya jaminan ketersedian alat kontrasepsi untuk memenuhi hak-hak reproduksi pasangan usia subur. Jaminan alat kontrasepsi akan tercipta apabila dimana kondisi pasangan usia subur dapat dengan mudah memperolehnya, dimanapun, kapanpun dan aman sesuai jenis kontrasepsi yang diinginkan.
76 Tabel 3.10. Capaian Jumlah Faskes yang mendapat pemenuhan ketersediaan Alat/Obat
Kontrasepsi (Alokon)
PRO PN TARGET
2021
REALISASI 2021
CAPAIAN 2021 (%)
STATUS CAPAIAN Jumlah Faskes yang
mendapat pemenuhan ketersediaan Alat/Obat Kontrasepsi (Alokon)
116 116 100
Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk realisasi ketersediaan alokon di fasilitas kesehatan telah mencapai 116 sesuai dengan target yang telah diberikan sehingga capaian kinerja 100% (status capaian sangat baik). Dapat disimpulkan bahwa untuk Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara telah berhasil dalam melakukan pendistribusian alokon ke Kabupaten/Kota. Sehingga hal ini akan mendukung tercapainya peningkatan pelayanan KB di faskes kepada masyarakat. Adapun beberapa upaya yang sudah dilakukan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan jaminan pemenuhan ketersediaan alokon di Fasilitas Kesehatan :
1. Optimalisasi pelaksanaan perencanaan kebutuhan Alat Kontrasepsi dalam penyediaan kontrasepsi secara akurat dinamis dan terkini.
2. Optimalisasi ketersediaan alokon di Kabupaten/Kota melalui aplikasi SIRIKA untuk dijadikan acuan bagi Provinsi melakukan dropping alokon ke Kabupaten/Kota yang kemudian akan di dropping oleh OPD KB Kabupaten/Kota ke fasilitas kesehatan dengan posisi stok kurang atau kosong.
Aspek manfaat dengan ketersediaan alat kontrasepsi di faskes-faskes, memudahkan masyarakat tetap bisa mendapatkan pelayanan KB dan tentunya akan dapat menurunkan angka kelahiran dalam pengendalian jumlah penduduk. Untuk capaian ketersediaan alokon tersebut, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara berhasil mengoptimalkan dan menggunakan anggaran dengan sangat efisien dalam meningkatkan pelayanan KB di masyarakat.
B. Realisasi Anggaran
Capaian kinerja sasaran strategis dan sasaran program sangat dipengaruhi oleh kinerja anggaran. Untuk mengetahui dukungan realisasi anggaran maka disampaikan realisasi anggaran BKKBN tahun 2020 sebagai berikut:
77 Tabel 3.11. Capaian Realisasi Aanggaran Tahun 2021
Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara
PAGU 2021 REALISASI 2021
CAPAIAN 2021 (%)
STATUS CAPAIAN 38.439.287.000 38.006.981.238 98,88
Dari tabel realisasi anggaran di atas, diketahui bahwa capaian kinerja realisasi anggaran Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara tahun 2021 sudah tercapai dengan status capaian sangat baik.
B.1. Realisasi Anggaran Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara
Dukungan anggaran untuk pelaksanaan Program Pembangunan Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga serta Program Dukungan Manajemen Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2021 adalah sebesar Rp.44.413.542.000,- (empat puluh empat milyar empat ratus tiga belas juta lima ratus empat puluh dua ribu rupiah). Namun, telah dilakukan refocusing anggaran untuk penanganan covid-19 sehingga jumlah PAGU Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara sampai dengan akhir tahun 2021 menjadi Rp 38.439.287.000,- (tiga puluh delapan milyar empat ratus tiga puluh Sembilan juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah). Berikut disajikan realisasi anggaran per jenis belanja tahun 2021 dan realisasi anggaran berdasarkan perjanjian kinerja tahun 2021 :
Tabel 3.12. Realisasi Anggaran Per Jenis Belanja Tahun 2021
MAK JENIS BELANJA PAGU DIPA REALISASI %
1 2 3 4 5 = 4/3*100
51
TOTAL BELANJA
PEGAWAI 22.173.682.000 21.990.723.231 99,17
52
TOTAL BELANJA
BARANG 16.140.605.000 15.891.264.007 98,46
53
TOTAL BELANJA
MODAL 125.000.000 124.994.000 99,99
TOTAL 38.439.287.000 38.006.981.238 98,88
78 Tabel 3.13. Realisasi Anggaran Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2021
KEGIATAN RINCIAN OUTPUT ANGGARAN
1 Pemerintah Daerah Kab/kota yang mendapat fasilitasi dan pembinaan dalam Bidang Pembangunan Keluarga
152.728.000 152.718.700 99,99
2 Pemerintah Daerah yang mendapat fasilitasi dan pembinaan sinkronisasi kebijakan dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk
102.696.000 102.653.260 99,96
3 Faskes yang mendapat fasilitasi dan pembinaan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan KBKR yang sesuai dengan standar pelayanan
97.519.000
97.518.500
99,99
4 Pemerintah Daerah yang mendapat fasilitasi pembinaan penggerakan mitra kerja dan pemangku kebijakan
(stakeholders), KIE , serta penyediaan data dan informasi keluarga
141.660.000 141.017.978 99,55
5 Data hasil pelaksanaan
pendataan keluarga yang tersedia
6.635.112.000 6.630.807.845 99,94
6 SDM (internal dan eksternal) yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan Program Bangga Kencana Tk. Provinsi dan Kab/Kota
220.357.000 219.902.500 99,79
79 7 Rekomendasi kebijakan hasil
Penelitian dan pengembangan Program Bangga Kencana
53.650.000 53.650.000 100
8 TPK yang mendapatkan paket data
704.400.000 484.582.820 68,79
9 Pelatihan dan Refreshing dalam rangka percepatan penurunan stunting
648.437.000 644.757.000 99,43
2 Pelaksanaan
1 Layanan Dukungan Manajemen Satker
285.262.000 280.864.329 98,45
2 Layanan Perkantoran 25.001.405.000 24.806.383.735 99,21 3 Layanan Sarana Internal 125.000.000
124.994.000
99,99
4 Layanan Prasarana Internal - - -
5 Laporan Pengawasan Internal 72.224.000 71.534.825 99,05 3 Proyek Prioritas
Nasional (Pro PN)
1 Keluarga dengan baduta yang mendapatkan fasilitasi dan pembinaan 1000 HPK
112.201.000 110.320.197 98,32
2 PIK Remaja dan BKR yang mendapat fasilitasi dan
pembinaan Edukasi Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri sebagai Calon Ibu
939.888.000 939.091.063 99,92
3 Kelompok BKL yang mendapat fasilitasi dan pembinaan
Pelayanan Ramah Lansia
100.674.000 100.633.750 99,96
4 Kampung KB percontohan yang mendapat fasilitasi dan
pembinaan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
122.810.000 122.633.925 99,86
5 Rumah data kependudukan paripurna yang difasilitasi di kampung KB percontohan
178.802.000 178.531.040 99,85
80 6 Faskes yang terpenuhi
ketersediaan Alat/Obat Kontrasepsi (Alokon)
2.744.462.000 2.744.385.771 99,99
TOTAL ANGGARAN 38.439.287.000 38.006.981.238 98,88
Dari tabel di atas di ketahui bahwa capaian realisasi anggaran Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara tahun 2021 adalah 98,88%. Secara umum realisasi anggaran per output kegiatan
≥90%, namun terdapat realisasi anggaran ≤70% yaitu pada Tim Pendamping Keluarga yang mendapatkan paket data yaitu sebesar 68,79%, Hal ini disebabkan oleh adanya keterlambatan OPD-KB memasukkan data Tim Pendamping Keluarga sehingga paket data TPK tidak dapat dibayarkan mengingat batas pembayaran akhir tahun yang tertuang dalam Per-9/PB/2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir Tahun Anggaran 2021.
Adapun upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan realisasi penyerapan anggaran terhadap pagu anggaran tahun 2021 adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Rapat Pengendalian Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (Radalgram Bangga kencana) setiap bulannya yang memberikan umpan balik pada seluruh komponen mengenai capaian kinerja program dan anggaran, radalgram menghasilkan rekomendasi yang salah satunya fokus pada percepatan realisasi anggaran;
2. Memaksimalkan penggunaan sisa anggaran belanja pegawai dengan melakukan pergeseran anggaran belanja pegawai ke belanja barang yaitu biaya operasional dan pemeliharaan perkantoran;
3. Melakukan percepatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pada semester I tahun 2021.
Dalam pelaksanaan percepatan realisasi anggaran terdapat berbagai kendala, antara lain : 1. Adanya revisi penambahan anggaran output baru Prioritas Nasional yang baru disahkan
kemenkeu pada tanggal 30 Oktober 2021, sehingga penyerapan anggaran tidak maksimal;
2. Adanya keterlambatan penyerahan Data Tim Pendamping Keluarga dari OPD-KB Kabupaten/Kota, sehingga terdapat paket data Tim pendamping keluarga tidak dibayarkan dan mempengaruhi realisasi anggaran.
B.2. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Efisiensi merupakan salah satu alat yang digunakan oleh Pemerintah untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan. Efisiensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengacu pada ketepatan cara dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya) atau bisa juga berarti ketepatgunaan. Yuliardi menjelaskan bahwa efisiensi adalah penggunaan
81 sumber daya mineral (menggunakan sumber daya secara bijak dan hemat sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang) untuk menghasilkan output dengan volume yang diharapkan.
Berdasarkan data yang ada pada aplikasi SMART nilai capaian kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara adalah 85,07%, dengan capaian keluaran kegiatan selama tahun 2021 adalah 97,77%, nilai efisiensi anggaran 14,68 serta realisasi anggaran sebesar Rp 38.006.981.238,- (98,88%) dari PAGU yang ada. Hal ini memperlihatkan bahwa Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara sudah dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya anggaran untuk pencapaian target kinerja yang ada. Beberapa hal yang mempengaruhi hal tersebut adalah :
1. Peningkatan kompetensi pengelola dan pelaksana program Bangga Kencana terus dilakukan melalui serangkaian workshop dan seminar secara online (virtual) dan pemanfaatan media sosial official (Instagram, youtube, facebook, twitter) yang tentunya dari sisi anggaran terjadi penghematan pada belanja perjalanan dinas dan paket meeting;
2. Dilakukannya penyesuaian rincian kegiatan sehingga sasaran kinerja dapat tercapai dengan memperhitungkan keadaan pandemi covid-19.
C. Kinerja dan Capaian Lainnya
Selain capaian target Perjanjian Kinerja Tahun 2021, terdapat beberapa capaian lainnya yang telah dicapai oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2021, Capaian tersebut antara lain :
1. Juara I Tingkat Nasional Kategori Total Capaian MKJP di Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu pada Pelayanan KB Sejuta Akseptor dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-28.
2. Juara I Lomba Vlog Edukasi Kependudukan Tingkat Nasional, Peran Pemuda dalam Pencegahan Stunting Dalam Rangka Hari Keluarga Nasional ke-28 Tahun 2021.
3. Juara III Tingkat Nasional dalam Lomba WiraKarya Local Heroes Festival 2021 dan dinobatkan menjadi Duta Sahabat UMKM Indonesia 2021.
D. Evaluasi Kinerja
D.1. Review Rencana Strategis
Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2020-2024 telah disusun sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dan juga mempertimbangkan isu strategis terkait Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di Indonesia. Meskipun telah disusun sesuai dengan peraturan dan memperhatikan
82 isu-isu strategis yang ada, namun Renstra juga perlu dilakukan review agar dapat mengikuti perkembangan berbagai isu strategis serta memperhatikan regulasi terbaru yang dapat dijadikan salah satu potensi penyempurnaan dalam pengambilan kebijakan dan strategi Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara. Dari hasil review Pada tahun 2021 atau tahun kedua Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara 2020-2024 disimpulkan bahwa perlu ada perbaikan/revisi atas Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara 2020-2024, yaitu : 1. Perlu diajukan usulan Struktur Program dan Anggaran kepada biro perencanaan untuk disesuaikan dengan indikator kinerja dalam renstra atau refocusing program/kegiatan dengan menghapus kegiatan yang kurang mengungkit capaian sasaran dan mengalihkan kepada kegiatan yang memiliki daya ungkit tinggi terhadap tercapainya sasaran.
2. Mengusulkan perbaikan renstra dengan menambahkan sasaran isu strategis yang berkembang khususnya percepatan penurunan stunting.
D.2. Review Pengelolaan Kinerja 1. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel serta berorientasi hasil maka dilakukan penetapan Rencana Kinerja Tahunan
(RKT) Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara. RKT merupakan penjabaran atas Renstra sehingga seluruh pelaksanaan kegiatan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara dapat lebih terarah dan fokus terhadap pencapaian Renstra. Rencana aksi upaya pencapaian target/sasaran RPJMN dan Rencana Strategis BKKBN Tahun 2020-2024 merupakan penjabaran dari Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2020-2024 serta sebagai upaya pencapaian target/sasaran yang telah ditetapkan didalamnya.
Sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, Perjanjian Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja akan digunakan pimpinan BKKBN untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, sebagai dasar melaporkan capaian realisasi kinerja dalam laporan kinerja instansi pemerintah, dan menilai keberhasilan atau kegagalan organisasi. Dalam tahapan perencanaan kinerja, langkah awal yang dilakukan adalah perumusan target kinerja. Target kinerja tersebut selaras dengan arah dan tujuan BKKBN yang telah ditetapkan. Target kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara tahun 2021 mengacu pada target yang telah ditetapkan dalam Renstra Tahun 2020-2024, serta dengan memperhatikan pencapaian kinerja pada tahun sebelumnya dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Target yang sudah
83 ditetapkan oleh BKKBN Pusat kemudian dituangkan ke dalam dokumen perjanjian kinerja yang merupakan bentuk komitmen dan ditetapkan serta ditandatangani oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Utara dan Kepala BKKBN Republik Indonesia. Dokumen tersebut mencakup : (1) penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun 2021; (2) Target Sasaran Kinerja dan Indikator kinerja tahun 2021; (3) Kegiatan, output dan Anggaran tahun 2021.
2. Pengukuran dan Pelaporan Kinerja
Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi/pencapaian dengan target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2021 yang dilakukan secara berkala yaitu bulanan, triwulan dan
Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi/pencapaian dengan target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2021 yang dilakukan secara berkala yaitu bulanan, triwulan dan