• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUSMAN, dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut :

SAKSI I. WAWAN GUNAWAN, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

SAKSI 11. JUSMAN, dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa awalnya saksi tidak mengenal sdr. Acai, saat itu sekitar pertengahan tahun 2016 Saksi Sugianto Alias Acai menelpon saksi menawarkan membawa beberapa kotak barang berupa narkotika jenis sabu-sabu dengan upah Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per kotak, saksi tidak tahu Saksi Sugianto Alias Acai mendapat nomor telpon saksi dari siapa. Setelah itu tidak lama kemudian saksi menerima barang yang diantar oleh seseorang yang tidak saksi kenal dan orang tersebut adalah suruhan Saksi Sugianto Alias Acai.Setelah kami dipertemukan di Mabes Polri kemudian saksi ketahui orang suruhan Saksi Sugainto Alias Acai tersebut bernama Memet dan Andis;

- Bahwa saksi tidak berbicara banyak, sebelum saksi bertemu dengan Memet dan Andis terlebih dahulu Memet menelpon saksi dengan menggunakan kode “89”, setelah itu baru Memet dan Andis menyerahkan 4 (empat) kotak barang;

- Bahwa saksi tidak mengetahui apa isi dari 4 (empat) kotak barang tersebut dan berapa jumlah/banyak dari barang tersebut karena saksi tidak membuka kotaknya;

Halaman 81 dari 131 Halaman. Putusan Nomor : 154/Pid.Sus/2016/PN Cbn

- Bahwa saksi pernah bertemu dengan Saksi Muhamad Rizki.

- Bahwa saksi sudah 4 (empat) kali bertemu dengan Saksi Muhamad Rizki; - Bahwa pekerjaan saksi sebagai juru minyak Kapal Bahari I;

- Bahwa sebagai petugas juru minyak kapal tugas saksi mengecek mesin-mesin dan juga minyak kapal;

- Bahwa Kapal Bahari I milik Bapak Jusdi;

- Bahwa pemilik Kapal Bahari I Bapak Jusdi adalah kakak kandung saksi; - Bahwa rute pelayaran Kapal Bahari I dari Selat Panjang ke Cirebon kemudian

ke Jakarta;

- Bahwa KM Bahari I berlayar mengangkut tepung Sagu dari Selat panjang ke Cirebon, kemudian melewati Jakarta dan memuat bahan makanan dibawa ke Selat Panjang;

- Bahwa saksi pernah bertemu dengan sdr. Memet dan Andis;

- Bahwa tidak setiap KM Bahari I berlayar ke Cirebon saksi membawa Narkotika;

- Bahwa saksi membawa barang Narkotika tersebut dari Selat Panjang menuju Cirebon;

- Bahwa saksi membawa Narkotika tersebut dari Selat Panjang ke Cirebon sekitar 2(dua) bulan sekali;

- Bahwa cara saksi mengetahui isi kotak Narkotika tersebut setelah barang diterima oleh penerima barang yang menyebutkan bahwa barang sudah diterima dan isinya berupa sabu-sabu dan ekstasi dengan jumlah tertentu, karena saksi tidak pernah membuka kotak tersebut;

- Bahwa saksi mengirim Narkotika ke Cirebon sebanyak 4 (empat) kali;

- Bahwa dalam pengiriman pertama sebanyak 10 (sepuluh) Kg sabu-sabu, kedua sebanyak 10 (sepuluh) Kg, ketiga sebanyak 10 (sepuluh) Kg dan yang ke-empat saksi tidak tahu karena belum mendapat laporan dari penerima barang;

- Bahwa ketika sabu-sabu dan ekstasi sampai di Cirebon, atas petunjuk Saksi Sugianto Alias Acai saksi menyerahkan kepada seseorang dengan kode “775”;

- Bahwa saksi menyerahkan sabu-sabu dan ekstasi kepada seseorang dengan kode “775” tersebut selalu di Ramayana Mall Cirebon, tetapi tanggal dan bulannya saksi tidak ingat pada tahun 2016;

- Bahwa saksi pernah di BAP oleh Penyidik;

- Bahwa keterangan yang saksi berikan di dalam BAP benar;

Halaman 82 dari 131 Halaman. Putusan Nomor : 154/Pid.Sus/2016/PN Cbn

- Bahwa saksi tidak pernah menerima telepon dari saksi Muhamad Rizki; - Bahwa saksi menerima upah dari pekerjaan mengirim sabu-sabu dan ekstasi

tersebut;

- Bahwa saksi menerima upah diatas Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sekali pengiriman;

- Bahwa upah saksi terima melalui transfer;

- Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang mentransfer upah saksi;

- Bahwa saksi menerima upah setelah sabu-sabu dan ekstasi diterima oleh penerimanya dan kemudian saksi melaporkan kepada Saksi Sugianto Alias Acai bahwa barang sudah diterima baru kemudian saksi mendapat informasi bahwa upah sudah ditransfer ke rekening saksi;

- Bahwa saksi tidak tahu berapa banyak uang yang masuk ke rekening saksi; - Bahwa saksi tidak ingat saldo di buku tabungan saksi, mungkin sekitar Rp.

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah);

- Bahwa saksi menempati kamar KM Bahari I sendirian;

- Bahwa tugas saksi di KM Bahari I sebagai Juru Minyak, juga bertugas untuk memeriksa barang-barang dan juga sebagau juru bayar ABK;

- Bahwa semua barang yang dimuat dalam KM Bahari I saksi harus mengetahuinya;

- Bahwa selain saksi ada Juru Hitung kapal yang mengawasi barang muatan kapal;

- Bahwa saksi menyimpan kotak berisi sabu-sabu dan ekstasi yang diserahkan oleh sdr. Memet dan Andis di kamar KM Bahari I;

- Bahwa tidak ada ABK yang mengetahui saksi menyimpan Kotak di dalam kamar KM Bahari I;

- Bahwa 1(satu) kotak berisi sekitar 10 (sepuluh) kilogram sabu-sabu;

- Bahwa saksi menjalankan pekerjaan pengiriman barang sabu-sabu dan ekstasi sekitar pertengahan tahun 2015;

- Bahwa saksi menyerahkan barang sabu-sabu kepada Saksi Muhamad Rizki;

- Bahwa yang menyuruh saksi untuk menyerahkan barang sabu-sabu kepada Muhamad Rizki adalah Saksi Sugianto Alias Acai;

- Bahwa saksi menyerahkan barang berupa sabu-sabu yang dikemas dengan kardus Aqua yang besar kepada Saksi Muhamad Rizki dengan cara saksi menyewa mobil Avanza Hitam untuk mengangkut barang berupa sabu-sabu dari kapal untuk dibawa ke Ramayana Mall tempat yang disepakati untuk menyerahkan dengan menelpon terlebih dahulu sambil menyebut kode “775”,

Halaman 83 dari 131 Halaman. Putusan Nomor : 154/Pid.Sus/2016/PN Cbn

setelah kode cocok baru barang diserahkan;

- Bahwa saksi tidak pernah membuka kotak jadi saksi tidak pernah tahu isi kotak tersebut, saksi mengetahui isi kotak setelah Saksi Muhamad Rikzki memberitahukan ke saksi;

- Bahwa saksi terakhir menyerahkan barang berupa sabu-sabu dan ekstasi kepada sdr. Muhamad Rizki pada tanggal 16 Maret 2016;

- Bahwa ciri-ciri sdr. Memet dan Andis, umur sdr Memet sekitar 40 tahun badan agak kurus sedangkan sdr. Andis berumur sekitar 30 tahun badannya agak gemuk;

- Bahwa ketika kapal sandar di Pelabuhan Cirebon biasanya menginap di Hotel di dekat pelabuhan;

- Bahwa dalam 4 (empat) kali pengiriman barang berupa sabu-sabu dan ekstasi, saksi menerima fee (upah) sebesar Rp. 575.000.000,00 (lima ratus tujuh puluh lima juta rupiah);

- Bahwa saksi menerima fee (upah) melaui transfer Bank;

- Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang mengirim fee (upah) kepada saksi; - Bahwa saksi mengetahui kalau fee (upah) saksi sudah masuk rekening ketika

Saksi Sugianto Alias Acai menelpon memberi tahu bahwa uang sudah dikirim baru kemudian saksi mengecek saldo;

- Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa, setelah dikumpulkan di Mabes baru saksi kenal Terdakwa;

- Bahwa pertama kali saksi ditelpon Saksi Sugianto Alias Acai, dia mengatakan “Saya orangnya Aseng, mau kerja nggak, ini ada barang, nanti ada orang yang antar ke kapal” kemudian memberi kode untuk berhubungan dengan orang yang akan menyerahkan barang, saksi juga tidak menanyakan namanya;

- Bahwa orang suruhan Saksi Sugianto Alias Acai yang belakangan tahu bernama Memet dan Andis langsung menelpon saksi untuk bertemu menyerahkan barang;

- Bahwa setelah saksi menerima barang dari Sdr. Memet dan Andis barang tersebut saksi simpan di kamar saksi di KM Bahari I;

- Bahwa yang membawa barang tersebut ke kamar saksi sendiri bukan ABK; - Bahwa setelah barang berada di kamar Saya tidak membuka dan juga tidak

memecah-mecah untuk dikemas dalam kardus yang lebih kecil karena kalau ada yang hilang Saya harus menggantinya, selain itu sdr. Acai juga tidak menyuruhnya untuk membuka dan memecah-mecah lagi ;

Halaman 84 dari 131 Halaman. Putusan Nomor : 154/Pid.Sus/2016/PN Cbn

4(empat) kardus, tanggal 8 September 2015 membawa 1 dus, 6 November 2015 membawa 1 dus dan tanggal 10 Januari 2016 membawa 2 dus;

- Bahwa isinya 3 (tiga) kardus berupa sabu-sabu dan 1(satu) kardus berupa ekstasi;

- Bahwa Sdr. Memet dan Andis mengantar barang ke kapal menggunakan kapal kecil Saudara.

- Bahwa Sdr. Memet dan Andis ketika menyerahkan barang kepada saksi menggunakan kode “89”;

- Bahwa ketika terjadi penggeledahan di kamar saksi, barang bukti yang ditemukan 5 (lima) gram sabu tetapi saksi tidak tahu milik siapa;

- Bahwa saksi pernah memakai sabu-sabu sekarang sudah tidak lagi;

- Bahwa sejak awal saksi sudah tahu jenis pekerjaan yang ditawarkan oleh Saksi Sugianto Alias Acai yaitu tentang Narkotika;

- Bahwa saksi tidak menerima barang dari orang lain;

- Bahwa saksi bertemu dengan Saksi Muhamad Rizki sebanyak 4 (empat) kali;

- Bahwa saksi tidak kenal dengan Aliong;

- Bahwa saksi menerima pekerjan yang beresiko besar karena saksi membutuhkan uang yang banyak untuk berobat orang tua ke Singapura; - Bahwa upah yang saksi terima Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per

kilogram ekstasi;

- Bahwa saksi tidak mengetahui dari mana Sdr. Memet dan Andis memperoleh sabu-sabu dan ekstasi;

- Bahwa dalam berkomunikasi dengan Saksi Muhamad Rizki, Saksi Sugianto Alias Acai dan Sdr. Memet saksi menggunakan HP milik sendiri;

- Bahwa untuk HP tertentu nomornya tidak ganti-ganti, untuk HP yang lain nomornya ganti-ganti;

- Bahwa saksi mempunyai 3 (tiga) HP, HP putih Nokia untuk bicara dengan Saksi M.Rizki, HP Nokia Hitam dan Samsung untuk bicara dengan Saksi Sugianto Alias Acai;

- Bahwa HP yang saksi gunakan untuk berhubungan dengan Sdr. Memet dan Andis sudah dibuang;

- Bahwa seingat saksi, saksi menyerahkan barang pada tanggal 10 September 2015 di bawah tangga Ramayana Mall Crebon, tanggal 14 September 2015 di bawah tanggal Ramayana Mall lagi, tanggal 18 Januari 2016 diserahkan lagi di Ramayana Mall, bulan Februari 2016 diserahkan lagi dan terakhir saksi serahkan 4 (empat) dus tetapi tanggal dan bulannya tidak

Halaman 85 dari 131 Halaman. Putusan Nomor : 154/Pid.Sus/2016/PN Cbn

ingat di tahun 2016 dengan 4 (empat) kali penyerahan masing-masing 1 (satu) dus;

- Bahwa saksi sekali menerima transfer sekitar Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sebagai fee (upah);

- Bahwa saksi tidak pernah menerima trasfer sebesar Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);

- Bahwa gaji saksi sebagai Juru Minyak kapal sebesar Rp.6.000.000,00 (enam juta rupiah) per bulan;

- Bahwa saksi tidak tahu barang bukti tersebut milik siapa, itu bukan milik saksi;

- Bahwa BAP yang saksi tanda tangani benar;

- Bahwa yang menentukan besarnya upah Saksi Sugianto Alias Acai berdasar banyaknya barang yang saksi kirimkan kepada seseorang;

- Bahwa saksi menerima upah ketika barang sudah saksi serahkan kepada penerimanya;

- Bahwa saksi tidak menanyakan Saksi Sugianto Alias Acai mendapat nomor HP saksi dari siapa;

- Bahwa saksi sendiri yang memindahkan /mengangkat barang dari kapal kecil memet menuju kamar saksi di KM Bahari I;

- Bahwa Nahkoda dan ABK lain tidak tahu;

- Bahwa saksi tidak tahu siapa pemilik barang tersebut, saksi hanya diberitahu “ nanti ada orang antar barang kodenya ini”;

- Bahwa kode tersebut diberikan oleh pengantar barang kepada saksi dan kode saksi menyerahkan barang kepada seseorang”;

- Bahwa Saksi Sugianto Alias Acai yang memberikan kode;

- Bahwa Saksi Sugianto Alias Acai tidak menyebutkan barang ada berapa kilo tetapi hanya menyebut ada sekian kotak;

- Bahwa saksi tidak mempunyai banyak rekening, rekening pengiriman fee saksi bercampur juga dengan rekening pengiriman uang dari abang Jusdi untuk gaji ABK;

- Bahwa pengiriman uang untuk gaji ABK dari abang saksi sekitar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta) dalam setiap bulan;

- Bahwa saksi mengetahui ada transfer uang masuk rekening saksi sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dari Saksi Sugianto Alias Acai; - Bahwa saksi tidak pernah mengecek saldo rekening;

- Bahwa saldo dalam rekening tersebut hasil dari pengiriman seseorang secara bertahap, ada yang Rp.100.000.000,00 (seratus juta) ada juga yang

Halaman 86 dari 131 Halaman. Putusan Nomor : 154/Pid.Sus/2016/PN Cbn

Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta);

- Bahwa saksi mengenali, barang bukti tersebut KM Bahari I tempat saksi bekerja;

- Bahwa kode yang diberikan Saksi Sugianto Alias Acai kepada saksi ketika saksi menerima barang dari sdr. Memet dan Andis dengan kode “89”;

- Bahwa kode ketika saksi menyerahkan barang kepada M. Rizki “ 775”;

- Bahwa saksi menelpon ke Saksi M. Rizki “ 775, dimana sekarang?” Dia menjawab “ di Cirebon”, Saksi berkata lagi “ Besok ambil barang di Ramayana”;

- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa tidak memberikan tanggapan.

SAKSI 12. SUGIANTO Alias ACAI, dibawah sumpah menerangkan sebagai