• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENGEMBANGAN

E. Kajian Produk Akhir

Media adalah semua bentuk dan saluran informasi yang digunakan dalam proses penyampaian informasi. Media pembelajaran merupakan suatu produk instruksional yang merupakan kombinasi dari bahan, teknik dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran akan memberikan banyak manfaat antara lain memperjelas pesan yang disampaikan, mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu, mengatasi sikap pasif dari peserta didik, memberikan pengalaman yang menarik dan keragaman belajar.

Terdapat bermacam-macam media pembelajaran yang digunakan oleh pengajar diantaranya yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media video pembelajaran. Media video pembelajaran adalah media audio visual yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Penggunaan media video dalam

commit to user

174 pembelajaran dapat diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan, misalnya memilih bagian tertentu tayangan bisa di tekan pause dan tayangan bisa diperlambat agar peserta didik lebih mencermati dan mungkin dipercepat apabila diperlukan.

Tampilan yang berwarna serta penyertaan pemodelan akan mempermudah dan mempercepat peserta didik dalam menyerap dan memahami materi pembelajaran.

Dipilihnya media video pembelajaran atas dasar pertimbangan: 1).

Dalam memenuhi kebutuhan belajar pada mahasiswa teknologi pendidikan yang mengambil mata kuliah pengembangan media video dan televisi, 2). Dapat digunakan dosen sebagai sarana strategi dalam proses belajar mengajar mata kuliah pengembangan media video dan televisi, 3). Dapat digunakan mahasiswa belajar secara mandiri.

Adapun karakteristik media video antara lain: mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan, pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat, mengembangkan pikiran dan pendapat para peserta didik, mengembangkan imajinasi peserta didik, memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik, sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang, sangat baik menjelaskan suatu proses dan ketrampilan, mampu menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan dari peserta didik, semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun yang kurang pandai, menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

175 Media video pembelajaran yang dikembangkan mempunyai beberapa kelebihan seperti: tersedianya bahan pembelajaran yang dirancang secara spesifik memberikan gambaran nyata untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akhir mata kuliah pengembangan media video/tv, sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa, melalui tampilan moving image dimungkinkan memberikan pengalaman belajar yang relatif kongkrit dan permanen., semakin kongkrit penyampaian pesan pembelajaran kepada peserta didik maka proses komunikasi akan semakin berhasil, dapat memotivasi dan menarik perhatian mahasiswa karena disajikan dalam audio visual, belajar dengan menggunakan media video pembelajaran sangat menyenangkan, dengan disediakannya pilihan format media video dalam bentuk VCD, memberi kemudahan pada mahasiswa mempelajarinya setiap saat diperlukan, dengan isi pesan dalam media video standard international di bidang penyiaran akan memberikan bekal profesional kepada mahasiswa kelak kemudian hari, adanya proses komunikasi yang pada umumnya pebelajar melakukan komunikasi dengan media video melalui frame. Frame dapat berisi suatu pertanyaan atau informasi atau kombinasi keduanya, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, menarik perhatian pebelajar pada pelajaran.

Selain mempunyai kelebihan media video pembelajaran ini juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu pengembangan ini hanya menghasilkan

commit to user

176 satu pokok bahasan “Bahasa Visual” beserta bahan penyertanya, pembuatan media video ini memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang mahal, media video pembelajaran tersebut dirancang untuk keperluan pembelajaran mata kuliah pengembangan media video/tv di Program Studi Teknologi Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, penggunaan untuk tujuan lain perlu pengkajian dan disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Setelah melewati beberapa tahapan uji coba, baik uji coba dari ahli isi/materi dan uji coba ahli rancangan dan media pembelajaran, maupun uji coba kepada mahasiswa, produk media video pembelajaran hasil pengembangan tersebut sudah layak menjadi produk akhir yang dapat disebarluaskan dan di implementasikan kepada para pengguna. Hal ini diperjelas dengan perolehan rata penilaian hampir semua tahapan, yaitu pada uji coba ahli isi/materi total rata-rata keseluruhan adalah 4,2 dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori “Sangat Baik”, pada uji coba ahli rancangan dan media pembelajaran total rata-rata keseluruhan adalah 4,3 dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori “Sangat Baik”, pada uji coba satu-satu total rata-rata keseluruhan adalah 4,3 dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori

“Sangat Baik”, pada uji coba kelompok kecil total rata-rata keseluruhan adalah 4,1 dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori “Baik”, pada uji coba lapangan total rata-rata keseluruhan adalah 4,2 dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori “Sangat Baik”.

177 Penggunaan media video ini juga mempunyai pengaruh yang sangat baik terhadap perbedaan skor post test rata-rata mahasiswa dalam penguasaan materi bahasa visual pada mata kuliah pengembangan media video/tv. Hal ini dibuktikan pada uji coba lapangan, ada perbedaan skor rata-rata dari nilai post-test kelompok yang menggunakan media video dan kelompok yang menggunakan media powerpoint. Skor rata-rata post test kelompok yang menggunakan media powerpoint adalah 66,88 dan skor rata-rata post test kelompok yang menggunakan video pembelajaran adalah 82,75. Hasil uji coba dengan menggunakan uji t juga menunjukkan t hitung Fhit = 2.66 > 1.96 = Ftabel, ini berarti ada perbedaan yang signifikan nilai yang diperoleh mahasiswa yang menggunakan media powerpoint dan siswa yang menggunakan media video pembelajaran.

Untuk melihat efektivitas produk, dilakukan analisis ketuntasan belajar mahasiswa. Berdasarkan analisis dari 40 mahasiswa peserta uji coba kelompok besar (lapangan), jumlah mahasiswa yang berhasil mencapai ketuntasan belajar (skor 70 keatas) adalah 40 orang (100%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video pembelajaran dalam uji coba lapangan mampu meningkatkan pemahaman materi dan sudah memenuhi kategori “sangat baik”

dan layak digunakan dalam pembelajaran mata kuliah produksi media video/tv di Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.

commit to user

178 BAB V

Dokumen terkait