• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Ulang Tingkat Risiko Terhadap Hasil Kajian Mitigasi Risiko

Gambar 41 Profil permukaan air setelah 1 detik palka kembali tegak.

5.5 Kajian Ulang Tingkat Risiko Terhadap Hasil Kajian Mitigasi Risiko

Kajian terhadap mitigasi risiko yang disarankan telah dilakukan. Berdasarkan hasil kajian tersebut menyimpulkan bahwa:

1) Desain palka berbentuk kotak yang dilengkapi dengan sirip peredam mampu mengurangi efek free surface yang timbul pada saat terjadi gerakan rolling dan sesudah terjadinya gerakan rolling. Selain itu, keberadaan sirip peredam mampu meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut saat terjadinya gerakan rolling, yaitu sebesar0,1 – 0,6 mg O2/liter.

2) Sistem kombinasi resirkulasi-aerasi sebagai sistem pemeliharaan kualitas air menunjukkan kinerja yang stabil dalam menjaga dua parameter fisik air laut yang terdiri dari konsentrasi oksigen terlarut dan suhu air laut, serta dua parameter kimia air laut yang terdiri dari nilai pH dan NH3 un-ionized. Bahkan setelah palka kapal diisi dengan benih ikan kerapu bebek dalam uji coba mitigasi risiko yang disarankan, keempat parameter yang diukur tersebut memiliki kisaran nilai yang masih sesuai dengan kebutuhan benih ikan kerapu bebek berdasarkan hasil studi literatur. Hal ini menunjukkan bahwa sistem kombinasi resirkulasi-aerasi dapat mendukung kebutuhan benih ikan kerapu bebek selama proses transportasi.

3) Penentuan densitas benih ikan berdasarkan kebutuhan konsumsi oksigen individu benih ikan dan ketersediaan oksigen terlarut di dalam air menjamin kecukupan kebutuhan oksigen bagi benih ikan selama di dalam palka.

4) Hasil uji coba terhadap unit percobaan yang menerapkan mitigasi risiko yang disarankan, yaitu menggunakan model palka berbentuk kotak yang dilengkapi dengan sirip peredam dan juga dilengkapi dengan sistem kombinasi resirkulasi- aerasi sebagai sistem pemeliharaan kualiatas air, serta densitas benih ikan yang sesuai dengan kebutuhan oksigen individu ikan, menunjukkan bahwa tingkat ketahanan hidup benih ikan yang diuji coba mencapai 100 % untuk simulasi transportasi selama 48 jam perjalanan.

Oleh karena itu, maka kajian ulang tingkat risiko terhadap hasil kajian mitigasi risiko memiliki tujuan khusus yaitu:

208

1) Menentukan kembali tingkat risiko KPIH yang menerapkan hasil kajian mitigasi risiko terhadap survival ratio benih ikan kerapu bebek

2) Menentukan modifikasi KPIH ‘Opened hull’ sesuai dengan hasil kajian mitigasi risiko.

Berdasarkan hasil kajian dan uji coba kajian mitigasi risiko sebagaimana dipaparkan kembali di atas, dengan mengacu pada kriteria dampak dan probabilitas sebagaimana yang telah disajikan pada Tabel 5 – 10 dalam Bab 4, maka penilaian dampak dan probabilitas terhadap hasil kajian mitigasi risiko tersebut apabila diterapkan pada KPIH akan memberikan penilaian sebagaimana disajikan pada Tabel 27.

Tabel 27 Penilaian dampak dan probabilitas terhadap risiko KPIH yang akan menerapkan hasil kajian langkah mitigasi risiko

Jenis Dampak Tingkat Jenis Probabilitas Tingkat

Finansial

1

Efek free surface 2 Sistem pemeliharaan

kualitas air

1

Pencemaran air laut di dalam palka

1 Densitas benih ikan 1

Penilaian Dampak 1 Penilaian Probabilitas 1

Penilaian dampak dan probabilitas terhadap risiko, masing-masing menghasilkan nilai 1. Hal ini disebabkan karena semua jenis dampak dan hampir semua jenis probabilitas memiliki nilai 1.

Secara teoritis, risiko adalah fungsi dari kemungkinan dan dampak sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Kristiansen (2005) dan Ramli (2010). Apabila dianggap tingkat risiko adalah proporsional terhadap setiap dampak dan kemungkinannya, maka fungsi risiko pada dasarnya adalah sebuah perkalian sebagai berikut: Risiko = dampak

209

× kemungkinan (R = D × P). Oleh karena itu, berdasarkan penilaian dampak dan probabilitas risiko, maka tingkat risiko KPIH yang akan menerapkan hasil kajian langkah mitigasi risiko adalah berisiko rendah dengan nilai 1.

Berdasarkan tingkat risiko yang diperoleh sebagaimana yang terlihat pada Tabel 27, maka tampilan tingkatan risiko KPIH ‘Opened hull’ apabila dimodifikasi sesuai dengan hasil kajian mitigasi, disajikan pada Gambar 61.

N il ai D am p ak Nilai Probabilitas 1 2 3 1 2 3 2 4 6 3 6 9

Keterangan: tingkat risiko KPIH modifikasi

Gambar 61 Tingkat risiko kematian ikan pada KPIH yang dimodifikasi dengan menerapkan hasil kajian langkah mitigasi risiko.

Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan tingkat risiko pada KPIH ‘Opened hull’ dari tingkat risiko tinggi dengan nilai 9 menjadi tingkat risiko rendah dengan nilai 1, apabila KPIH tersebut dimodifikasi dengan menerapkan hasil kajian mitigasi risiko.

Berdasarkan hasil paparan di atas, maka modifikasi KPIH yang dapat dilakukan adalah merubah kasko KPIH yang semula terbuka (karena terdapat lubang inlet dan

outlet) menjadi tertutup semua tanpa lubang di kasko kapal. Kondisi kasko yang demikian mengakibatkan KPIH ‘Opened hull’ dimodifikasi menjadi KPIH ‘Closed hull’. Dengan demikian, maka KPIH ‘Closed hull’ harus dilengkapi dengan sistem kombinasi resirkulasi-aerasi sebagai sistem pemeliharaan kualitas air di dalam palka dan

210

untuk mengurangi efek free surface, maka palka harus dilengkapi dengan sirip peredam yang dipasang di sisi dalam dinding palka.

211

6 RANCANGAN UMUM KPIH ‘CLOSED HULL

Berdasarkan hasil kajian dan uji coba hasil kajian mitigasi risiko, maka KPIH yang direkomendasikan untuk mengangkut benih ikan kerapu adalah KPIH ‘Closed hull’. Dimana KPIH ‘Closed hull’ ini dilengkapi dengan sistem pemeliharaan kualitas air berupa sistem kombinasi resirkulasi-aerasi. Sehingga tidak terjadi percampuran air laut yang berasal dari luar badan kapal dengan air laut yang berada di dalam palka kapal. Selain itu, untuk mengurangi efek gerakan rolling kapal terhadap pergerakan

free surface di dalam model palka, pada bagian dinding dalam palka dilengkapi dengan sirip peredam. Dampak penggunaan sistem kombinasi resirkulasi-aerasi sebagai sistem pemeliharaan kualitas air terhadap ketahanan hidup benih ikan serta dampak penggunaan sirip peredam terhadap efek free surface telah dibahas pada bab 5 sebelumnya.

Pada bab ini, akan dipaparkan desain KPIH ‘Closed hull’ yang akan digunakan untuk mengangkut benih ikan khususnya untuk benih ikan kerapu bebek berukuran TL antara 5 – 7 cm. Kajian yang dilakukan terhadap desain KPIH ‘Closed hull’ hasil mitigasi risiko terdiri dari kajian terhadap dimensi utama kapal, parameter hidrostatik dan stabilitas kapal. Khusus kajian terhadap stabilitas kapal dilakukan dengan membandingkan stabilitas kapal yang dilengkapi dengan sirip peredam dan tanpa sirip peredam.

6.1 Desain KPIH ‘Closed Hull

Menurut Undang-undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang- undang No. 31 Tahun 2004 (Pasal 34), KPIH berdasarkan fungsinya termasuk ke dalam kategori kapal pengangkut ikan. Akan tetapi berdasarkan dominansi jenis muatan yang dibawanya, maka kapal pengangkut ikan hidup dikategorikan sebagai kapal liquid cargo. Oleh karena itu, berdasarkan jenis muatan yang dibawa oleh KPIH, yaitu berupa muatan liquid (liquid cargo), maka data-data kapal pembanding yang digunakan adalah kapal-kapal tanker sebagaimana yang disajikan pada Tabel 28.