• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kapital Nilai-lebih Nilai Harga Harga Tingkat Perbedaan komoditi pokok komoditi laba harga dar

komoditi

nilai

I 80

c

+20

v

20

90

70

92

22%

+2

II 70

c

+30

v

30

111

81

103

22%

-8

III 60

c

+40

v

40

131

91

113

22%

-18

IV 85

c

+15

v

15

70

55

77

22%

+7

V 95

c

+5

c

5

20

15

37

22%

+17

Pada keseluruhannya, komoditi dijual dengan 2 + 7 + 17 = 26 di atas nilainya, dan 8 + 18 di bawah nilainya, sehingga perbedaan-perbedaan harga dari nilai yang diindikasikan di atas saling membatalkan/meniadakan satu-sama-lain

manakala nilai-lebih didistribusikan secara merata, yaitu dengan menambahkan laba rata-rata 22 pada persekot-persekot kapital sebesar 100 pada harga-harga pokok masing-masing komoditi I-V. Hingga batas sama satu seksi komoditi dijual di atas nilainya, satu seksi lainnya dijual di bawah harganya. Dan hanya karena komoditi itu dijual pada harga-harga ini maka tingkat-tingkat laba bagi kapital- kapital I-V adalah setara pada 22 persen, tak peduli komposisi-komposisi organiknya yang berbeda-beda. Harga-harga yang lahir manakala rata-rata dari tingkat-tingkat laba yang berbeda-beda itu ditarik dari berbagai bidang produksi, dan rata-rata ini ditambahkan pada harga-harga pokok dari bidang-bidang produksi yang berbeda-beda ini, adalah harga-harga produksi. Pra-syarat mereka adalah keberadaan suatu tingkat laba umum, dan ini pada gilirannya mengandaikan bahwa tingkat-tingkat laba dalam masing-masing bidang produksi tertentu, diambil sendiri-sendiri, sudah direduksi pada tingkat rata-rata mereka. Tingkat-tingkat khusus ini adalah c dalam masing-masing bidang produksi dan mesti dikembangkan dari nilai komoditi seperti yang ditunjukkan dalam Bagian Satu buku ini. Ketiadaan suatu perkembangan seperti itu, tingkat laba umum (dan karenanya juga harga produksi komoditi itu) tetap suatu konsepsi yang tiada bermakna dan tidak masuk akal. Demikian harga produksi suatu komoditi menyetarai harga pokoknya ditambah persentase laba yang ditambahkan padanya sesuai tingkat laba umum, harga pokoknya ditambah laba rata-rata.

Sebagai suatu akibat dari komposisi organik yang berbeda-beda dari kapital- kapital yang digunakan dalam berbagai cabang produksi, karenanya sebagai suatu akibat dari situasi-situasi yang menurut berbagai persentase yang dibentuk oleh bagian variabel dalam suatu total kapital dengan besaran tertentu, maka jumlah-jumlah kerja yang sangat berbeda-beda digerakkan oleh kapital-kapital yang sama besarnya, demikian pula jumlah-jumlah nilai-lebih yang sangat berbeda- beda dikuasai oleh kapital-kapital ini, atau jumlah-jumlah nilai-lebih yang sangat berbeda-beda diproduksi kapital-kapital ini. Tingkat-tingkat laba yang berlaku dalam berbagai cabang produksi aslinya adalah sama-sama sangat berbeda- beda. Tingkat-tingkat laba yang berbeda-beda itu diseimbangkan oleh persaingan untuk menghasilkan suatu tingkat laba umum yang merupakan rata-rata dari semua tingkat yang berbeda-besda ini. Laba yang diberikan pada suatu kapital berukuran tertentu sesuai tingkat laba umum ini, apapun komposisi organiknya, kita namakan laba rata-rata. Harga suatu komoditi yang setara dengan harga pokoknya, ditambah bagian laba rata-rata setahun atas kapital yang digunakan di dalam produksinya (bukan semata-mata kapital yang dikonsumsi dalam produksinya) yang menjadi bagiannya menurut kondisi-kondisi omsetnya, adalah harga produksinya. Mari kita mengambil sebagai contoh suatu kapital sebesar 500, yang darinya 100 adalah kapital tetap, 10 persen dari ini sebagai depresiasi

dari suatu kapital yang beredar sebesar 400 selama satu periode omset. Biarlah laba rata-rata untuk durasi periode omset ini 10 persen. Harga pokok produk yang dihasilkan selama omset ini menjadilah 10c untuk depresiasi ditambah 400 (c+v) kapital yang beredar = 410, dan harga produksinya 410 harga pokok ditambah 50 (10 persen laba atas 500) = 460.

Demikian sekalipun para kapital dalam berbagai bidang produksi mendapatkan kembali –pada waktu penjualan komoditi mereka– nilai-nilai kapital yang dikonsumsi untuk memproduksi komoditi itu, mereka tidak menjamin nilai-lebih itu dan karenanya laba yang diproduksi di dalam bidang mereka sendiri dalam hubungan dengan produksi komoditi ini. Yang mereka jamin hanya nilai-lebih dan karenanya laba yang menjadi bagian dari masing-masing bagian integral dari seluruh kapital masyarakat, manakala didistribusi secara merata, dari seluruh nilai-lebih masyarakat atau laba yang diproduksi dalam suatu waktu tertentu oleh kapital masyaraklat di semua bidang produksi. Untuk masing-masing 100 unit, setiap kapital yang dikeluarkan di muka, apapun komposisinya, ditarik pada setiap tahun, atau pada sesuatu periode waktu lain, laba yang bertambah pada 100 unit dalam periode waktu ini sebagai suatu bagian seper-n dari seluruh kapital itu. Berbagai kapital yang berbeda-beda di sini berada dalam posisi para pemegang-saham dalam sebuah perusahaan perseroan, di mana dividen-dividen dibagikan secara merata untuk setiap 100 unit, dan karena dibedakan, sejauh yang berkenaan dengan para kapitalis individual, hanya menurut ukuran/besarnya kapital yang masing-masing dari para kapitalis itu telah masukkan dalam perusahaan bersama itu, sesuai dengan partisipasi relatifnya dalam perusahaan bersama itu, sesuai jumlah saham-sahamnya. Sedangkan bagian dari harga komoditi yang menggantikan bagian-bagian dari kapital yang telah dikonsumsi di dalam produksi komoditi itu, dan yang dengannya nilai-nilai kapital ini mesti dibeli kembali – sedangkan bagian ini, harga pokok itu, sepenuhnya ditentukan oleh pengeluaran di dalam masing-masing bidang produksi, komponen lainnya dari harga komoditi, laba yang ditambahkan pada harga pokok ini, ditentukan tidak oleh massa laba yang diproduksi oleh kapital khusus ini dalam bidang produksi khususnya, melainkan oleh massa laba yang secara rata-rata dihasilkan bagi masing-masing kapital yang diinvestasikan, sebagai suatu bagian integral dari seluruh kapital masyarakat yang diinvestasikan dalam seluruh produksi, selama suatu periode waktu tertentu.5

Jika seorang kapital menjual komoditi menurut harga produksinya, maka ia menarik uang sesuai dengan nilai kapital yang telah dikonsumsinya di dalam produksi komoditi itu dan menambahkan suatu laba padanya sebanding dengan kapital yang dikeluarkannya di muka sebagai sekadar suatu bagian integral dari seluruh kapital masyarakat. Harga-harga pokoknya adalah khusus [bagi bidang

produksinya]. Tetapi laba di atas harga pokok ini tidak bergantung pada bidang produksinya yang khusus, ia semata-mata suatu rata-rata sederhana per 100 unit kapital yang dikeluarkan di muka.

Mari kita mengandaikan bahwa lima investasi kapital yang berbeda-beda dalam contoh di atas, I-V, adalah dari orang yang satu dan yang sama. Kapital variabel dan kapital konstan yang dikonsumsi di dalam produksi komoditi dalam masing-masing investasi khusus I-V akan ditentukan, dan bagian dalam nilai komoditi I-V ini jelas-jelas akan merupakan satu bagian dari harga mereka, karena ini adalah harga yang setidak-tidaknya diperlukan untuk menggantikan bagian kapital yang telah dikeluarkan di muka dan dikonsumsi. Harga-harga pokok ini dengan demikian akan berbeda bagi masing-masing jenis komoditi I-V dan akan ditetapkan secara berbeda oleh pemiliknya. Sejauh yang mengenai massa-massa nilai lebih atau laba yang berbeda-beda yang diproduksi dalam I- V, namun, si kapitalis sangat berhak menghitung semuanya sebagai laba atas total kapital yang dikeluarkannya di muka, sehingga suatu bagian integral tertentu akan dihasilkan bagi kapital yang masing-masingnya 100 itu. Harga-harga pokok oleh karena itu akan berbeda bagi masing-masing komoditi yang diproduksi dalam investasi-investasi individual I-V; tetapi bagian harga jual yang lahir dari laba yang ditambahkan per 100 unit kapital itu akan sama. Jumlah harga komoditi I- V dengan demikian akan sama seperti seluruh nilaina, yaitu jumlah harga pokok I-V ditambah jumlah nilai-lebih atrau laba yang diproduksi; oleh karena itu, sebenarnya, pernyataan moneter bagi seluruh kuantitas kerja, baik yang ditambahkan di masa lalu dan yang baru, terkandung dalam komoditi I-V. Dan dengan cara yang sama, jumlah harga-harga produksi bagi komoditi yang diproduksi itu dalam masyarakat secara menyeluruh –dengan mengambil totalitas dari semua cabang produksi– adalah setara dengan jumlah nilai mereka.

Hal ini tampaknya berkontradiksi dengan kenyataan bahwa unsur-unsur kapital produktif dalam produksi kapitalis pada umumnya dibeli di pasar, sehingga harga-harga mereka meliputi suatu laba yang sudah diwujudkan dan secara sama meliputi harga produksi dari satu cabang industri dengan laba yang terkandung di dalamnya, sehingga laba dalam satu cabang industri masuk ke dalam harga pokok cabang industri lainnya. Namun jika jumlah harga-harga pokok dari semua komoditi dalam suatu negeri diletakkan di satu sisi dan jumlah laba atau nilai-nilai lebih di sisi lainnya, maka kita dapat melihat bahwa kalkulasi- kalkulasi itu tepat semuanya. Ambil sebagai misal sebuah komoditi A; harga pokoknya dapat mengandung laba dari B, C, D, tepat sebagaimana laba A pada gilirannya dapat masuk ke dalam B, C, D, dsb. Jika kita melakukan kalkulasi ini, laba dari A akan absen dari harga pokoknya sendiri, dan laba B, C, D dsb. dari harga pokok masing-masing. Tiada dari mereka itu meliputi labanya sendiri di

dalam harga pokoknya. Maka jika terdapat n bidang produksi, dan dalam masing- masingnya terdapat suatu laba p dibuat [dan lambang untuk harga pokok dari satu komoditi tunggal adalah k], maka harga pokok dalam kesemuanya bersama- sama adalah k – np. Memandang kalkulasi itu secara menyeluruh, hingga batas yang sama bahwa laba dari satu bidang produksi masuk ke dalam harga pokok bidang produksi yang lain, hingga batas bahwa laba ini sudah diperhitungkan bagi harga keseluruhan dari produk-akhir yang final dan tidak dapat muncul di sisi laba dua kali. Mereka muncul di sisi ini hanya karena komoditi bersangkutan itu sendiri suatu produk-akhir, sehingga harga produksinya tidak masuk ke dalam harga pokok suatu komoditi lain.

Jika suatu jumlah p tertentu masuk ke dalam harga pokoki suatu komoditi untuk laba para produsen alat-alat produksi dan atas harga pokok ini suatu laba

p’ ditambahkan, maka seluruh laba P = p + p1. Seluruh harga pokok komoditi itu, dengan mendiskon semua bagian dari harga yang termasuk pada laba, adalah harga pokoknya sendiri dikurangi P. Dengan memakai lambang k lagi untuk harga pokok ini, jelas bahwa k + P = k + p + p1. Dalam membahas nilai-lebih dalam Buku I, Bab 9, 2, hal. 331-2, kita sudah mengetahui bahwa produk sesuatu kapital dapat diperlakukan seakan-akan satu bagian semata-mata menggantikan kapital, sedang yang lainnya hanya mewakili nilai-lebih. Untuk memberlakukan metode perhitungan ini pada total produk masyarakat, kita mesti melakukan pembetulan-pembetulan tertentu, karena, dengan memperhatikan seluruh masyarakat, laba yang terkandung dalam harga rami, misalnya, tidak dapat berfungsi dua kali, tidak sebagai bagian dari harga lenan maupun sebagai laba dari para produsen rami.

Tiada perbedaan antara laba dan nilai-lebih manakala nilai-lebih A, misalnya, masuk ke dalam kapital konstan B. Sejauh yang berkenaan dengan nilai komoditi, adalah sepenuhnya tidak penting apakah kerja yang terkandung di dalamnya itu dibayar atau tidak dibayar. Ini hanya menunjukkan bahwa B membayar nilai- lebih dari A. Dalam perhitungan seluruhnya, nilai-lebih A tidak dapat berfungsi dua kali.

Perbedaannya lebih dalam hal berikut. Terpisah dari kenyataan bahwa harga produk dari kapital B, misalnya, berbeda dari nilainya, karena nilai-lebih yang diwujudkan dalam B adalah lebih besar atau lebih kecil daripada laba yang ditambahkan dalam harga produk-produk Bl, situasi yang sama juga berlaku bagi komoditi yang merupakan bagian konstan dari kapital B, dan secsara tidak langsung, juga, kapital variabelnya, sebagai kebutuhan hidup bagi para pekerja. Sejauh yang berkenaan dengan bagian konstan dari kapital itu, ia sendiri setara dengan harga pokok ditambah nilai-lebih, yaitu kini setara dengan harga pokok ditambah laba, dan laba ini kembali dapat lebih besar atau lebih kecil daripada

nilai-lebih yang tempatnya telah digantikannya. Sedangkan mengenai kapital variabel, rata-rata upah harian jelas selalu setara dengan produk nilai dari jumlah jam-jam kerja yang mesti dilakukan/dikerjakan untuk memproduksi kebutuhan hidup yang diperlukannya; tetapi jumlah jam ini sendiri didistorsi oleh kenyataan bahwa harga-harga produksi dari kebutuhan-kebutuhan hidup yang diperlukan itu menyimpang/berbeda dari nilai mereka. Namun begitu, ini selalu dapat direduksi pada situasi yang manakala terlalu banyak nilai-lebih masuk ke dalam suatu komoditi, terlalu sedikit yang masuk ke dalam komoditi lainnya, dan bahwa perbedaan-perbedaan dari nilai yang terjadi dalam harga-harga produksi komoditi oleh karena itu saling meniadakan/membatalkan satu-sama-lain. Dengan seluruh produksi kapitalis, selalu hanya dengan cara yang sangat rumit dan kurang- lebih, sebagai suatu rata-rata fluktuasi abadi yang tidak pernah dapat ditetapkan secara ketat, bahwa hukum umum berlaku sebagai kecenderungan yang dominan. Karena tingkat laba umum dibentuk oleh rata-rata berbagai tingkat laba yang berbeda-beda atas setiap 100 unit kapital yang dikeluarkan di muka selama suatu periode waktu tertentu, misalnya setahun, maka perbedaan yang terdapat antara kapital-kapital yang berbeda-beda oleh perbedaan dalam waktu-waktu omset juga dilenyapkan. Namun perbedaan ini memainkan suatu peranan menentukan bagi berbagai tingkat laba yang berbeda-beda dalam berbagai bidang produksi, yang dengan rata-ratanya tingkat laba umum itu terbentuk.

Dalam ilustrasi kita di muka mengenai pembentukan tingkat laba umum, setiap kapital di dalam setiap bidang produksi telah dianggap sebagai 100, dan kita melakukan ini untuk membikin jelas perbedaan-perbedaan persentase dalam tingkat-tingkat laba dan karenanya juga perbedaan dalam nilai-nilai komoditi yang diproduksi oleh kapital-kapital yang berukuran sama. Namun, mesti difahami, bahwa massa-massa nilai-lebih yang sesungguhnya yang diproduksi dalam setiap bidang produksi khusus bergantung pada besaran kapital-kapital yang digunakan karena komposisi kapital telah ditentukan dalam masing-masing bidang produksi tertentu ini. Namun begitu tingkat laba khusus dari satu bidang produksi indi- vidual tidak dipengaruhi apakah suatu kapital 100, m x 100, atau xm x 100 yang digunakan. Tingkat laba tetap 10 persen, apakah seluruh laba itu adalah 10 atas 100 atau 1.000 atas 10.000.

Namun begitu, karena tingkat-tingkat laba dalam berbagai bidang produksi itu berbeda, dalam hal bahwa massa-massa yang sangat berbeda-beda nilai- lebih dan karenanya laba telah diproduksi sesuai dengan proporsi yang merupakan kapital variabel dalam keseluruhannya, jelas bahwa rata-rata laba per 100 unit dari kapital masyarakat, dan karenanya rata-rata atau tingkat umum dari laba, akan sangat berubah-ubah sesuai dengan masing-masing besaran dari kapital- kapital yang diinvestasikan dalam berbagai bidang itu. Mari kita ambil empat

kapital A, B, C, D. Katakalah bahwa tingkat nilai-lebih untuk kesemuanya itu adalah 100 persen. Biarlah kapital variabel bagi masing-masing 100 unit dari seluruh kapital itu 25 bagi A, 40 bagi B, 15 bagi C dan 10 bagi D. Masing-masing 100 unit dari seluruh kapital itu kemudian menghasilkan suatu nilai-lebih atau laba sebesar 25 untuk A, 40 untuk B, 15 untuk C dan 10 untuk D; suatu jumlah 90, dan dengan demikian, jika empat kapital itu setara dalam ukuran (besarnya), maka tingkat laba rata-rata sebesar 90 = 22½ persen.

4

Jika sebagai gantinya seluruh kapital-kapital itu adalah A = 200, B = 300, C = 1.000 dan D = 4.000, maka laba yang dihasilkan akan menjadi masing-masingnya 50, 120, 150 dan 400. Keseluruhannya suatu laba sebesar 720 atas suatu kapital sebesar 5.500, atau suatu tingkat laba rata-rata sebesar 131/11 persen

Massa-massa seluruh nilai yang diproduksi berubah-ubah sesuai dengan ukuran yang berbeda-beda dari seluruh kapital-kapital yang secara berturut- turut dikeluarkan di muka dalam A, B, C, dan D. Untuk pembentukan tingkat laba umum, karenanya, itu tidak hanya merupakan suatu persoalan mengenai perbedaan-perbedaan dalam tingkat-tingkat laba antara berbagai bidang produksi, yang darinya satu rata-rata sederhana mesti diambil, melainkan juga dari bobot relatif yang diambil oleh tingkat-tingkat laba yang berbeda-beda ini di dalam pembentukan laba rata-rata ini. Namun ini bergantung pada ukuran relatif dari kapital yang diinvestasikan dalam setiap bidang khusus, atau yang padanya bagian integral khusus dari seluruh kapital masyarakat diinvestasikan dalam setiap bidang produksi khusus. Dengan sendirinya mesti merupakan suatu perbedaan yang sangat besar apakah ia merupakan suatu bagian yang lebih besar atau lebih kecil dari seluruh kapital yang menghasilkan suatu tingkat laba yang lebih tinggi atau lebih rendah. Dan ini pada gilirannya bergantung pada berapa banyak kapital diinvestasikan dalam bidang-bidang di mana kapital variabel adalah secarea relatif lebih besar atau lebih kecil jika dibandingkan dengan seluruh kapital itu. Ia sama seperti dalam kasus suatu tingkat bunga rata-rata yang diperoleh seorang pemberi-pinjaman uang (lintah darat) jika ia meminjamkan kapital-kapital yang berbeda-beda pada tingkat bunga yang berbeda-beda, misalnya pada 4, 5, 6, 7 persen, dsb. Tingkat rata-rata sepenuhnya bergantung pada berapa besar kapitalnya yang telah dipinjamkannya pada masing-masing tingkat bunga yang berbeda-beda ini.

Tingkat laba umum ditentukan, oleh karena itu, oleh dua faktor:

(1) komposisi organik dari kapital-kapital di dalam berbagai bidang produksi, yaitu tingkat-tingkat laba yang berbeda-beda dalam bidang-bidang khusus;

(2) distribusi seluruh kapital masyarakat antara bidang-bidang yang berbeda- beda ini, yaitu besaran-besara relatif dari kapital-kapital yang diinvestasikan

dalam setiap bidang khusus, dan karenanya pada suatu tingkat laba khusus; yaitu bagian relatif dari seluruh kapital masyarakat yang ditelan oleh masing- masing bidang produksi khusus.

Dalam Buku I dan II kita hanya memperhatikan nilai-nilai komoditi. Kini sebagian dari nilai ini telah memisah sebagai harga pokok, di satu pihak, sedangkan di lain pihak, harga produksi komoditi itu telah juga berkembang, sebagai suatu bentuk transformasi nilai.

Jika kita menganggap bahwa komposisi dari kapital masyarakat rata-rata adalah 80c + 20v dan tingkat setahun nilai-lebih s’ = 100 persen, laba setahun rata-rata untuk suatu kapital sebesar 100 adalah 20 dan tingkat laba rata-rata setahun adalah 20 persen. Untuk sesuatu harga pokok k dari komoditi yang diproduksi setahun oleh suatu kapital sebesar 100, maka harga produksinya akan menjadi k + 20. Di dalam bidang-bidang produksi di mana komposisi kapital adalah (80 – x)c + (20 + x)v, nilai-lebih yang sungguh-sungguh diciptakan di dalam bidang ini, atau laba setahun yang diproduksi, adalah 20 + x, yaitu lebih besar dari 20, dan nilai komoditi yang diproduksi adalah k +20 + x, lebih banyak daripada k + 20, atau lebih besar daripada harga produksi. Di bidang-bidang di mana komposisi dari kapital adalah (80 + x)c + (20 – x)v, nilai-lebih atau laba setahun yang diciptakan adalah 20 – x, yaitu lebih kecil daripada 20, dan nilai komoditi karenanya k + 20 – x, yaitu kurang daripada harga produksi, yang adalah k + 20. Dengan mengenyampingkan sesuatu variasi dalam waktu omset, harga-harga produksi dari komoditi akan setara dengan nilai-nilai mereka hanya dalam kasus-kasus di mana komposisi kapital secara kebetulan tepat 80c + 20v. Derajat khusus perkembangan produktivitas kerja sosial berbeda dari satu bidang produksi khusus dari yang lainnya, dengan lebih tinggi atau lebih rendah menurut kuantitas alat produksi yang digerakkan oleh suatu jumlah kerja khusus tertentu, dan dengan demikian oleh suatu jumlah tertentu pekerja begitu hari kerja itu ditentukan. Karenanya derajat perkembangannya bergantung pada seberapa kecil kuantitas kerja yang diperlukan untuk suatu kuantias tertentu alat produksi. Oleh karena itu kita menyebutkan kapital-kapital yang mengandung suatu persentase lebih besar kapital konstan daripada rata-rata sosial, dan dengan demikian suatu persentase lebih kecil dari kapital variabel, kapital-kapital dengan komposisi lebih tinggi. Sebaliknya, yang ditandai oleh suatu bagian kapital konstan yang secara relatif lebih kecil, dan suatu bagian variabel yang secara relatif lebih besar, kita sebut/namakan kapital-kapital dengan komposisi lebih

rendah. Dengan kapital-kapital dengan komposisi rata-rata, akhirnya, kita

maksudkan kapital-kapital yang komposisinya bertepatan dengan komposisi kapital sosial rata-rata. Jika kapital sosial rata-rata ini terdiri atas 80c + 20v, dalam persentase-persentase, maka suatu kapital 90c + 10v adalah di atas rata-rata

sosial dan kapital 70c + 30v adalah di bawah rata-rata ini. Pada umumnya, untuk suatu kapital sosial rata-rata yang terdiri atras mc + nv, di mana m dan n merupakan besaran-besaran konstan dan m + n = 100, (m + x)c + (n – x)v mewakili suatu kapital individual atau kelompok kapital-kapital dengan komposisi yang lebih tinggi, dan (m – x)c + (n + x)v suatu dengan komposisi yang lebih rendah. Bagaimana kapital-kapital ini berfungsi setelah tingkat laba rata-rata itu ditetapkan, atas asumsi dari satu omset dalam tahun itu, ditunjukkan oleh tabel berikut ini, di mana kapital I mewakili komposisi rata-rata itu, dengan suatu tingkat laba rata-rata sebesar 20 persen.

I. 80c + 20v + 20s. Tingkat laba = 20 persen.

Harga produk = 120. Nilai = 120. II. 90c + 10v + 10s. Tingkat laba = 20 persen.

Harga produk = 120. Nilai = 110. III 70c + 30v + 30s. Tingkat laba = 20 persen.

Harga produk = 120. Nilai = 130.

Komoditi yang diproduksi oleh kapital II dengan demikian mempunyai suatu nilai yang lebih kecil daripada harga produksinya, dan yang diproduksi oleh kapital; III mempunyai suatu harga produksi yang lebih kecil dari nilainya. Hanya bagi kapital-kapital seperti I, di cabang-cabang produksi yang komposisinya kebetulan