DAFTAR PUSTAKA
4.4. Analisis Data 1. Tata Niaga
4.4.2. Karakteristik Habitat
Kenormalan data diuji dengan menggunakan Test One Sample
Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS 19.0. Hipotesis untuk melakukan uji normalitas data adalah (Santoso 2012):
Ho : Data tersebar normal H1 : Data tidak tersebar normal
Kriteria penolakan Ho adalah apabila probabilitas < 0.05
Analisis yang digunakan untuk data yang tersebar normal adalah t test dua sampel independen pada program SPSS 19.0 (Santoso 2012). Hipotesis untuk melakukan pengujian adalah:
Ho : Nilai peubah pada habitat ditemukan ular sama dengan habitat tidak ditemukan ular
H1 : Nilai peubah pada habitat ditemukan ular berbeda dengan pada habitat tidak ditemukan ular
Kriteria penolakan Ho adalah apabila nilai Sig. (2-tailed) pada t-test for equity means < 0.05.
Analisis yang digunakan untuk data yang tidak tersebar normal adalah Uji Kolmogorov-Smirnov dengan program SPSS 19.0 (Santoso 2012). Hipotesis untuk melakukan pengujian pada habitat tangkap adalah:
Ho : Nilai peubah pada habitat ditemukan ular sama dengan habitat tidak ditemukan ular
H1 : Nilai peubah pada habitat ditemukan ular berbeda dengan pada habitat tidak ditemukan ular
Kriteria penolakan Ho adalah apabila probabilitas < 0.05.
Hipotesis untuk melakukan pengujian pada habitat sarang adalah:
Ho : Nilai peubah pada sarang ditemukan ular sama dengan sarang tidak ditemukan ular
H1 : Nilai peubah pada sarang ditemukan ular berbeda dengan pada sarang tidak ditemukan ular
Kriteria penolakan Ho adalah apabila probabilitas < 0.05.
4.4.3. Panenan
Kelimpahan panenan pada tingkat penangkap dihitung berdasarkan jumlah ular yang tertangkap oleh seorang penangkap pada kurun waktu tertentu. Estimasi kelimpahan panenan (jumlah tangkapan) pada akhir tahun dihitung berdasarkan estimasi jumlah hari kerja dan produktifitas penangkap dengan menggunakan rumus:
a) ∑ hari kerja/th = 365-hari libur
b) Rata-rata ∑ tangkapan/hari = Ʃ � � � � � � � �
Ʃ ℎ� � �� � �� � � � � �
c) ∑ tangkapan/th = ∑ hari kerja/th X Rata-rata ∑ tangkapan/hari
Kelimpahan panenan pada tingkat pengumpul perantara dihitung berdasarkan jumlah ular yang berhasil dikumpulkan oleh pengumpul perantara pada suatu satuan waktu tertentu. Rumus yang digunakan sama dengan rumus pada penangkap di atas.
4.4.4. Parameter Demografi
Parameter demografi yang bisa didapatkan dari hasil penelitian ini adalah kelas umur, sex rasio dan kematian. Kelas umur didapat dari ukuran SVL (Shine et al. 1999). Kelas umur dibagi menjadi tiga, yaitu bayi (anakan), muda dan dewasa. Python reticulatus bayi betina mempunyai ukuran SVL <110 cm, muda 110-235 cm dan dewasa > 235 cm. Python reticulatus bayi jantan mempunyai ukuran SVL <110 cm, muda 110-210 cm dan dewasa > 210 cm. Sex rasio didapat dengan mengetahui jumlah jantan dan betina. Sex rasio dihitung dengan membandingkan jumlah jantan dengan betina.
4.4.5. Morfometri
Kenormalan data diuji dengan menggunakan Test One Sample
Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS 19.0. Hipotesis dan kriteria penolakan Ho sama dengan uji yang sama pada karakteristik habitat diatas. Pengujian ini dilakukan pada morfometri ular di tingkat penangkap dan pengumpul perantara secara terpisah.
Analisis yang digunakan untuk data yang tersebar normal adalah t-test dua sampel independen pada program SPSS 19.0 (Santoso 2012). T test dua sampel independen hanya bisa membandingkan peubah dari 2 kelompok data yang berbeda, sehingga untuk data yang mempunyai lebih dari 2 kelompok data, pengujian dilakukan secara bertahap dengan membandingkan antar 2 kelompok terlebih dahulu. Pengujian ini dilakukan pada peubah morfometri ular yang tertangkap antar penangkap dan pada peubah morfometri ular jantan dan betina yang tertangkap.
Hipotesis untuk melakukan pengujian adalah:
Ho : Nilai peubah morfometri antar penangkap/antar jenis kelamin tidak ada perbedaan yang signifikan
H1 : Nilai peubah morfometri antar penangkap/antar jenis kelamin ada perbedaan yang signifikan
Kriteria penolakan Ho adalah apabila nilai Sig. (2-tailed) pada t-test for equity means < 0.05.
Analisis untuk peubah morfometri dengan sebaran data tidak normal menggunakan Uji Kruskal Wallis pada program SPSS 19.9 (Santoso 2012). Hipotesis untuk melakukan pengujian adalah:
Ho : Peubah morfometri antar penangkap/antar jenis kelamin tidak ada perbedaan yang signifikan
H1 : Peubah morfometri antar penangkap/antar jenis kelamin ada perbedaan yang signifikan
Kriteria penolakan Ho adalah apabila probabilitas < 0.05 atau χ² tabel (pada taraf
nyata 95% dan derajat bebas (df) k-1) > χ² hitung.
T-test dua sampel independen juga dilakukan pada peubah morfometri ular jantan dan betina yang tertangkap di tingkat pengumpul perantara. Hipotesis untuk melakukan pengujian adalah:
Ho : Nilai peubah morfometri antar jenis kelamin tidak ada perbedaan yang signifikan
H1 : Nilai peubah morfometri antar jenis kelamin ada perbedaan yang signifikan
Kriteria penolakan Ho adalah apabila nilai Sig. (2-tailed) pada t-test for equity means < 0.05.
Peubah morfometri dengan sebaran data tidak normal antara jantan dan betina pada pengumpul perantara dianalisis dengan Uji Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS 19 (Santoso 2012). Hipotesis untuk melakukan pengujian adalah:
Ho : Peubah morfometri antar jantan dan betina tidak berbeda signifikan H1 : Peubah morfometri antar jantan dan betina berbeda signifikan Kriteria penolakan Ho adalah apabila probabilitas < 0.05.
Tabel 1 Matriks metode pengambilan dan analisis data
No Tujuan Peubah Yang Diukur Unit Pengamatan
Alat/Metode Pengukuran
Analisis Data
1 2 3 4 5 6
1. Tata Niaga a.Pelaku tata niaga Individu Penghitungan langsung
Wawancara
Deskriptif b.Jalur tata niaga
c.Teknik penangkapan d.Teknik pengulitan e.Ukuran
f.Harga
2. Karakteristik habitat
a.Habitat tangkap (y) ada/tidak ular Habitat tangkap Penghitungan langsung a.Analisis Deskriptif b.Uji Kolmogorov -Smirnov c.T-test dua sampel independen (x1) ketinggian lokasi (m dpl) GPS
(x2) suhu air (0C) Thermometer air
(x3) suhu udara (0C) Thermo-higrometer
(x4)kelembaban udara (%) Thermo-higrometer
(x5)ph air Kertas lakmus
b.Habitat bersarang (y) ada/tidak ular Habitat
bersarang
Penghitungan langsung a.Analisis Deskriptif b.Uji Kolmogorov -Smirnov c.T-test dua sampel independen
(x1) suhu udara sarang (0C), Thermo-higrometer
(x2) kelembaban udara (%) Thermo-higrometer
(x3) pH tanah sarang Kertas lakmus
(x4)kedalaman sarang (cm) Meteran
(x5)lebar mulut sarang (cm Meteran
Suhu udara dibawah jembatan Thermo-higrometer
Suhu air dibawah jembatan Thermometer air
Kelembaban udara dibawah jembatan
Thermo-higrometer
Ketinggian lokasi jembatan GPS
3. Panenan Analisis
deskriptif
a.Penangkap Jumlah Individu Penghitungan langsung
Jenis kelamin Pengamatan langsung
b.Pengumpul perantara
Jumlah Individu Penghitungan langsung
Jenis kelamin Pengamatan langsung
4. Parameter demografi
a.Penangkap SVL Individu Meteran Analisis
deskriptif
Jenis kelamin Pengamatan langsung
Jumlah Penghitungan langsung
b.Pengumpul perantara
SVL Individu Meteran
Jenis kelamin Pengamatan langsung
Jumlah Penghitungan langsung
5. Morfometri a.Analisis Deskriptif b.Uji Kolmogorov -Smirnov c.Uji Kruskal Wallis d.T-test dua sampel independen
a.Penangkap SVL (cm) Individu Meteran
Panjang kepala (cm) Meteran
Panjang ekor (cm), Meteran
Jarak mata (cm) Meteran
Massa tubuh (kg) Timbangan pegas
Jenis kelamin Pengamatan langsung
b.Pengumpul perantara
SVL (cm) Individu Meteran
Panjang kepala (cm) Meteran
Panjang ekor (cm), Meteran
Jarak mata (cm) Meteran
Massa tubuh (kg) Timbangan pegas
5.1 Tata Niaga