• Tidak ada hasil yang ditemukan

Responden dalam penelitian ini adalah warga Kp Padajaya RT 01 dan 02 RW 09 Desa Purwabakti yang tergabung dalam Kelompok Tani Peduli Hutan (KTPH), karena hanya warga yang tergabung dalam KTPH yang dilibatkan dalam Program GCI. Jumlah anggota Kelompok Tani Peduli Hutan (KTPH) sebanyak 35 orang. Jumlah responden yang diambil adalah 33 orang, hal ini dikarenakan 2 orang responden tidak dapat ditemui oleh peneliti karena migrasi dan meninggal dunia. jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin akan disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 jumlah responden perempuan dan laki-laki hanya berbeda satu orang, jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah responden laki-laki.

Tabel 4 Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Responden

Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 16 48

Perempuan 17 52

Jumlah 33 100

Karakteristik Usia dan Jenis Kelamin Responden

Usia responden adalah selisih antara tahun responden dilahirkan hingga tahun pada saat dilaksanakannya penelitian. Usia responden bervariasi mulai dari 18 tahun hingga 72 tahun dengan rata-rata 43 tahun. Usia responden digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu usia muda (kurang dari 30 tahun), dewasa (31-50), dan tua (lebih dari 50 tahun). Jumlah dan persentase usia responden menurut golongan usia akan disajikan dalam Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5 jumlah responden menurut golongan usia didominasi oleh responden yang tergolong dewasa yaitu sebesar 64% dengan jumlah sebanyak 21 orang.

Tabel 5 Jumlah dan persentase responden menurut golongan usia

Usia responden Responden

Jumlah Persentase (%)

Muda (≤ 30) 4 12

Dewasa (31-50) 21 64

Tua (> 50) 8 24

Gambar 3 Jumlah responden berdasarkan usia dan jenis kelamin Berdasarkan Gambar 3, responden paling banyak adalah golongan usia dewasa dengan jenis kelamin perempuan. Walaupun demikian selisih antara dewasa laki-laki dan perempuan hanya berjumlah satu orang.

Kondisi Sosial dan Ekonomi

Berdasarkan agama, responden yang tergabung dalam Kelompok Tani Peduli Hutan (KTPH) seluruhnya beragama islam. Aktivitas responden wanita pada umumnya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Mereka sebagian besar melakukan pekerjaan rumah tangga dipagi hari. Di siang hari hingga menjelang sore mereka biasa berkumpul dan berinteraksi satu sama lain. Sebagian kecil responden wanita juga membuka warung kecil di depan rumahnya untuk membantu perekonomian keluarga. Responden wanita rebih mudah ditemui karena aktivitas mereka sebagian besar disekitar rumah saja. Sedangkan responden laki-laki, pada pagi hari hingga siang sangat sulit untuk ditemui. Mereka pada umumnya berada dirumah pada sore atau malam hari.

Aktivitas atau pekerjaan responden laki-laki cukup beragam diantaranya, mengambil getah karet, mencari pakan ternak untuk sendiri maupun ternak orang lain, beternak kambing, bertani kesawah, memanfatkan tanaman pekarangan, atau menjadi buruh swasta. Aktivitas atau pekerjaan tersebutlah yang membuat mereka sulit untuk ditemui pada pagi dan siang hari. Petani padi sawah jumlahnya hanya sedikit sekali, kalaupun ada letak lahannya cukup jauh dari tempat tinggal. Hal ini disebabkan oleh semakin sedikitnya lahan pertanian milik responden. Sebagian besar wilayah tempat tinggal mereka termasuk ke dalam wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Sedikitnya jumlah lahan pertanian menyebabkan mereka semakin sulit untuk mencari nafkah. Beberapa responden harus keluar desa atau kota untuk mencari pekerjaan, pekerjaannya pun sebagian besar menjadi tukang bangunan. Keberadaan kawasan perkebunan Perhutani cukup membantu perekonomian mereka, melalui kawasan tersebutlah mereka dapat memanfaatkan hasil kebun walaupun hasilnya sedikit.

Kondisi sarana air bersih sangatlah terbatas, padahal sarana air bersih merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh warga padajaya khususnya

Laki-laki; 1 Laki-laki; 10 Laki-laki; 5 Perempuan; 3 Perempuan; 11 Perempuan; 3 0 2 4 6 8 10 12

responden. Hal ini lah yang menjadi motivasi responden untuk ikut serta dalam proses implementasi Program Green Corridor Initiative (GCI).

Kondisi Pendidikan

Tingkat pendidikan responden pada umumnya tergolong rendah. Sebagian besar responden hanya merasakan pendidikan sampai pada tingkat SD. Sebagian responden lainnya bahkan tidak bisa baca tulis. Rendahnya tingkat pendidikan responden ini disebabkan terbatasnya akses responden, terutama kondisi jalan yang berbukit/ tidak rata dan terbatasnya fasilitas sekolah. Hingga penelitian ini dilakukan jarak antara sekolah SD dengan tempat tinggal masih cukup jauh. Terlebih lagi jika harus melanjutkan sekolah pada tingkat SMP dan SMA, jarak antara fasilitas sekolah dengan tempat tinggal sangatlah jauh. Jumlah dan persentase responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 6. Disisi lain beberapa responden mempunyai pengetahuan yang baik mengenai jenis-jenis tanaman dihutan, bahkan mereka tahu nama latin dari tanaman maupun hewan yang ada dihutan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya penelitian yang dilakukan di hutan koridor yang melibatkan responden menjadi pendamping. Mereka mengakui banyak belajar dari para peneliti, mengenai nama latin spesies tanaman maupun hewan.

Tabel 6 Jumlah dan persentase responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan Responden

Jumlah Persentase (%) SD/ Sederajat 31 94 SMP/ Sedarajat - - SMA/ Sederajat 2 6 Jumlah 33 100 Ikhtisar

Responden merupakan anggota Kelompok Tani Peduli Hutan (KTPH) yang berjumlah 33 orang. Jenis kelamin responden perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki, walaupun hanya berbeda satu orang. Berdasarkan golongan usia, responden paling banyak pada usia dewasa yaitu dengan rentang usia 31-50 tahun. Aktivitas sehari-hari responden perempuan sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan responden laki-laki sebagian besar beraktivitas diluar rumah, seperti memanfaatkan hasil kebun yang termasuk wilayah Perhutani maupun bekerja sebagai buruh. Jumlah petani padi sawah sangatlah sedikit, hal ini disebabkan jumlah lahan pertanian semakin sempit dan sebagian besar wilayah tempat tinggal responden, masuk ke dalam wilayah kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar responden berpendidikan rendah.

PROGRAM GREEN CORRIDOR INITIATIVE (GCI) PT