• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.4.3. Manajemen Pengendalian Hama Pada Tanaman Kelapa Sawit

Nomor LIK : 26

4.4.3.1. Kegiatan : Pengendalian Hama Tikus Pada TM A Perencanaan

 Luas : 24,45 Ha

 Lokasi : Afd. III Blok CC 27  Kondisi Lahan : Datar

 Penggunaan Alat :

No Nama Alat Satuan Jumlah Harga Biaya 1. Sarung tangan Unit 4 5.000 20.000 2. Sepatu boot Unit 4 80.000 320.000

3. Masker Unit 4 5.000 20.000

- Penggunaan Bahan

No Nama bahan Satuan Jumlah Harga (Rp) Biaya (Rp)

1 Ratgon Kg 1 47.348 47.348

- Penggunaan Tenaga Kerja No Jenis sub

kegiatan pelaksanaan Waktu Satuan Jumlah Harga (Rp) Biaya (Rp) 1 Meletakkan Racun diatas tandan 07.00 Wib HK 1 61.538 61.538 B. Organisasi

Asisten Afd

Mandor I

Karyawan

Mandor pemel

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

Wewenang dan tanggung jawab

Asisten Afd : Asisten Afdeling bertanggung jawab untuk mengkoordinator kegiatan pengendalian hama tikus dilapangan.

Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana kegiatan telling sebelum pengendalian hama dilakukan, memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.

Mandor pemeliharaan : bertanggung jawab membuat peta rencana dan realisasi areal yang terserang, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi. mengawasi pekerjaan dan memeriksa hasilnya.

Karyawan : bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.

C. Actuating

Dalam kegiatan pengendalian hama tikus Seluruh pohon yang telah diserang tikus diberi tanda berupa pancang dan bendera dari plastik warna orange.Untuk mendapatkan gambaran tentang intensitas dan penyebaran serangan tikus, areal yang telah diserang dipetakan. pemberantasan tikus dilaksanakan dengan pemberian racun tikus sebanyak 2 (dua) butir atau 2 gr/pokok pada setiap pohon yang telah diserang, diletakkan di atas tandan/ ketiak pohon (pekerja diharuskan memakai sarung tangan supaya tidak tercium bau manusia).

Pemeriksaan ulang dilaksanakan setiap 3 (tiga) hari, dan racun yang telah dimakan langsung diberi penggantinya dan dicatat.Semua pekerja diwajibkan melaporkan apabila menemukan adanya pohon yang diserang tikus.Pemberian racun tikus dapat dihentikan apabila sudah tidak ada lagi racun yang dimakan. apabila serangan Tikus telah menyebar dalam Blok, maka pohon dalam Blok diberi umpan racun

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

D. Kontrolling

Kegiatan pengendalian Hama tikus dipantau oleh asisten Afdeling, mandor I dan mandor pemeliharaan. mandor I dan mandor pemeliharaan mengawasi bagaimana kegiatan tersebut dilakukan. Dan melihat hasil aplikasi racun tikus apakah telah sesuai instruksi kerja dari perusahaan.

E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil

Adapun kendala dilapangan yang dihadapi yaitu kurang tersedianya tenaga ataupun kegiatan untuk melakukan pengamatan rutin saat setelah dilakukannya pengendalian hama tikus, sehingga akan mengakibatkan populasi tikus maupun tanaman yang terserang tercapai kembali. Adapun tindakan yang perlu diambil yaitu tetap melakukan pengamatan rutin walaupun pengendaliannya telah selesai dilakukan.

F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan

Hama terbesar diperusahaan adalah Hama tikus. Pada tanaman menghasilkan, hama tikus menyerang bunga betina dan bunga jantan, tikus juga memakan mesocarp ( daging buah ) baik pada tandan muda maupun yang sudah matang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tikus dapat memakan mesocarp ± 4 g/hari sehingga kehilangan produksi mencapai 5 % dari produksi normal. Oleh karena itu, pengendalian hama tikus perlu dilakukan pengawasannya dengan rutin serta pengendalian secara berkala dengan jadwal yang teratur pada semua areal ( rotasi mati ).

Selain pengendalian hama tikus dilakukan secara kimia dengan memberikan bahan kimia seperti RATGONE. Tindakan pencegahan terbaik adalah dengan memasang umpan racun tikus dengan bahan aktif brodifakum pemberian umpan Klerat dan diamati setiap 3 hari sekali, dan cara lain juga bisa dilakukan yaitu dengan memusnahkan sarang – sarangnya.

Pengendalian hama bisa dilakukan secara hayati yaitu dengan memanfaatkan dan memelihara burung hant (

Tyto alba

) sebagai sarana pengendalian tikus.

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

Karena di Perusahaan PTPN 3 tidak melakukan pengendalian secara hayati, maka dari perlu dilakukan untuk mengendalikan hama tikus.

Sabtu, 25 Maret 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang

Irwansyah Asistant Afdeling

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

4.4.4. Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit

Nomor LIK : 27

4.4.4.1 Kegiatan : Pembuatan TPH A. Perencanaan

 Luas : 23,60 Ha

 Lokasi : Afd VIII Blok II 24  Kondisi Lahan : Datar

 Penggunaan Bahan : Tidak ada  Penggunaan Alat :

No Nama Alat Satuan Jumlah Harga Biaya

1. Cangkul Unit 2 52.900 105.800

 Penggunaan Tenaga Kerja : No Jenis Sub Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Satuan Jumlah Harga Biaya

1. Meratakan tanah serta

Membersihkan gulma yang berada di areal pembuatan TPH. 07.00 WIB s/d Selesai HK 2 HK 50.00 0 100.000 B. Organisasi

Asisten Afd

Mandor I

Manager

Mandor

Pemeliharaan

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

Wewenang dan tanggung jawab

 Manager : Bertanggung jawab langsung terhadap distrik manager, dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap seluruh aspek kegiatan, produksi, adminitrasi dan keuangan di Kebun. Menejer memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak menjalankan perintah yang dikomandokannya.

 Asisten Afd : Bertanggung jawab langsung kepada asisten kepala, berwenang untuk menegur baik mandor ataupun karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan pembuatan TPH dapat diselesaikan sesuai dengan standar operasional perusahaan.

 Mandor I : Bertanggung jawab langsung kepada asisten afdeling, berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan pembuatan TPH tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan.

 Mandor Pemeliharaan : bertanggung jawab langsung kepada mandor 1, bertugas membuat peta rencana dan realisasi areal yang akan dilakukan untuk pembuatan kompos, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi lahan dan mengawasi pekerjaan serta memeriksa hasilnya.

 Pekerja : Bertanggung jawab langsung kepada mandor pemeliharaan, bertugas membuat TPH sesuai dengan yang telah diperintahkan oleh mandor serta dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada.

C. Actuating

Pada jam 07.00 WIB mandor pemeliharaan langsung kelapangan bersama dengan karyawan menuju blok II 24. Adapun cara kerja untuk kegiatan pembuatan TPH yaitu meratakan tanah dengan bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 4 meter dan lebar 2 meter, serta membuang gulma yang menutupi areal pembuatan TPH. Standar prestasi kerjanya adalah 16 TPH/HK.

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

Alat pelindung diri yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sepatu bot dan sarung tangan.

D. Kontrolling

Kontrol dilakukan oleh asisten Afdeling dan mandor pemeliharaan dimana mandor mengawasi bagaimana kegiatan pembuatan TPH dilakukan. Apabila pekerjaan yang dilakukan pekerja belum sesuai dengan standar perusahaan, maka asisten maupun mandor langsung mengevaluasi kesalahan yang dilakukan oleh pekerja tersebut.

E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil

Pada kegiatan pembuatan TPH yang menjadi kendala adalah cuaca. Apabila hari hujan maka kegiatan pembuatan TPH tersebut ditunda dan dilakukan pada keesokan harinya.

F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan

TPH yaitu Tempat Pengumpulan Hasil buah kelapa sawit. Kegiatan ini harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti sepatu Bot. karena dilihat dari lapangan banyak ibu-ibu yang tidak menggunakan APD.

Senin, 11 mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang

Indrawan, STP Assisten Afdeling

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

Nomor LIK : 28

4.4.4.2 Kegiatan : Penunasan Pelepah A. Perencanaan

 Luas : 23,55 Ha

 Lokasi : Afd. VIII Blok HH 23  Kondisi Lahan : Datar

 Penggunaan Bahan : Tidak ada  Penggunaan Alat :

No Nama Alat Satuan Jumlah Harga Biaya 1. Dodos Unit 12 120.800 1.449.600 2. Egrek Unit 12 139.650 1.675.800 3. Batu Asah Unit 12 23.000 276.000

4. Kapak Unit 12 47.040 564.480

 Penggunaan Tenaga Kerja : No Jenis Sub Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Satuan Jumlah Harga Biaya

1. Menurunkan pelepah yang tidak perlu dengan mempertahankan jumlah pelepah sebanyak 56-64 pelepah. 07.00 WIB s/d Selesai HK 12 HK 50.00 0 600.000

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

B. Organisasi

Wewenang dan tanggung jawab

 Manager : Bertanggung jawab langsung terhadap distrik manager, dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap seluruh aspek kegiatan, produksi, adminitrasi dan keuangan di Kebun. Menejer memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak menjalankan perintah yang dikomandokannya.

 Asisten Afd : Bertanggung jawab langsung kepada asisten kepala, berwenang untuk menegur baik mandor ataupun karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan penunasan dapat diselesaikan sesuai dengan standar operasional perusahaan.

 Mandor I : Bertanggung jawab langsung kepada asisten afdeling, berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan penunasan tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan.

 Mandor Pemeliharaan : bertanggung jawab langsung kepada mandor 1, bertugas membuat peta rencana dan realisasi areal yang akan dilakukan untuk penunasan, memiliki wewenang menetapkan target kerja para pekerja setiap hari sesuai kondisi lahan dan mengawasi pekerjaan serta memeriksa hasilnya.

Asisten Afd

Mandor I

Pekerja

Manager

Mandor

Pemeliharaan

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

 Pekerja : Bertanggung jawab langsung kepada mandor pemeliharaan,

bertugas menunas pelepah sesuai dengan yang telah diperintahkan oleh mandor serta dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada.

C. Actuating

Pada jam 07.00 WIB mandor pemeliharaan langsung kelapangan bersama dengan karyawan menuju blok . Adapun cara kerja untuk kegiatan penunasan pelepah yaitu memotong pelepah pada pangkal pelepah, pelepah dipotong 2 bagian lalu dikumpulkan dan dirumpuk pada gawangan mati. Standar prestasi kerjanya adalah 16 TPH/HK. Alat pelindung diri yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sepatu bot, sarung tangan, helm, serta kacamata.

D. Kontrolling

Kontrol dilakukan oleh asisten Afdeling dan mandor pemeliharaan dimana mandor mengawasi bagaimana kegiatan penunasan dilakukan. Apabila pekerjaan yang dilakukan pekerja belum sesuai dengan standar perusahaan, maka asisten maupun mandor langsung mengevaluasi kesalahan yang dilakukan oleh pekerja tersebut.

E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil

Penunasan di daerah aliran air menyulitkan pekerja melakukan penunasan karena pelepah yang ditunas bisa masuk kedalam air sehingga memperlambat pekerjaan penunasan. Untuk itu penunasan harus dilakukan secara hati – hati untuk menghindari agar pelepah tidak jatuh ke air.

F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan

Penunasan pelepah adalah pekerjaan memotong pelepah daun yang tidak produktif. Kegiatan penunasan dilakukan harus berhati-hati dan selalu menggunakan APD.

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

Jumat, 15 mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang Indrawan, STP Assisten Afdeling

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

4.5. Manajemen Panen Dan Pasca Panen

Nomor LIK : 29

4.5.1. Kegiatan : Panen Kelapa Sawit A. Perencanaan

 Luas : 22,20 Ha

 Lokasi : Afd. III Blok AA 27  Kondisi Lahan : Datar

 Penggunaan Bahan : Tidak ada  Penggunaan Alat :

No Nama Alat Satuan Jumlah Harga Biaya

1. Kapak Unit 10 47.040 470.400

2. Gancu Unit 10 28.800 288.000

3. Angkong Unit 10 300.000 3.000.000 4. Dodos Unit 10 120.800 1.208.000 5. Eggrek Unit 10 139.650 1.396.500 6. Batu Asah Unit 10 23.000 230.000 7. Pensil copi Unit 10 12.000 120.000

 Penggunaan Tenaga Kerja : No Jenis Sub

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Satuan Jumlah Harga Biaya

1. Menurunkan buah TBS fraksi 1-2

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

B. Organisasi

Wewenang dan tanggung jawab

 Manager : Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilakukan di lapangan, dimana manager disini adalah sebagai orang yang mengesahkan segala sesuatu yang akan dikerjakan pada perusahaan. Menejer memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak menjalankan perintah yang dikomandokannya. Sanksi diberikan dapat berupa teguran, surat peringatan, dan bahkan pemberhentian kerja.

 Asisten Afd : berwenang untuk menegur baik mandor ataupun karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan buah matang tidak ada yang ketinggalan saat dipanen dan memastikan tidak ada buah mentah yang dipanen serta dapat diselesaikan sesuai dengan standar panen perusahaan.

Asisten Afd

Mandor I

Pemanen

Manager

Mandor Panen Krani

Dokumen terkait