• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Organisasi

Wewenang dan tanggung jawab

 Asisten Pembibitan: Asisten Pembibitan bertanggung jawab untuk mengatur dan memberikan Instruksi kerja kepada Mandor 1 sebelum kegiatan terlaksana.

 Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana Pemeliharaan bibitan kapan terlaksananya, sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan, memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.

 Mandor pemeliharaan : Mandor pemeliharaan bertugas untuk selalu mengikuti setiap kegiatan Pemeliharaan bibitan sampai selesai, agar pekerja selalu dibimbing.

 Centeng : Mengawasi areal yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, Melaporkan kepada posko induk apabila terjadi kejadian dan hal-hal yang mencurigakan, Melaporkan tugasnya kepada Mandor 1 dan Asisten Afdeling.

 Pekerja : bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.

Asisten Pembibitan

Mandor I

Pekerja

Mandor pemeliharaan

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

C. Actuating

Ada beberapa kegiatan dalam pemeliharaan pembibitan seperti Penyiangan. Penyiangan yang dilakukan ada 2 kegiatan : 1. Penyiangan dalam polybag dan penyiangan diluar Polybag.

Penyiangan dalam polybag harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai merusak bibit dilaksanakan secara manual dengan rotasi 2 (dua) kali sebulan.lalu pada penyiangan diluar polybag dilakukan Pemberantasan gulma di antara polybag dengan cara menggaruk bersih rumput (P.0) rotasi 2 (dua) kali sebulan. Kemudian Kegiatan Penyiraman ini dilakukan di pagi hari 07.00-10.00 Wib dan 15.00-17.30 Wib sore Hari dengan jadwal 2 x sehari apabilah tidak hujan. Setelah iti kegiatan pemeliharaan selanjutnya adalah Penggemburan tanah.

Pekerjaan penggemburan tanah di dalam polybag dilaksanakan setelah 3 bulan bibit di main nursery dengan tujuan agar tanah di dalam polybag tidak padat. Lalu Konsolidasi, Bibit yang mengalami patah pinggang, perubahan letak, akar yang terbongkar/terbuka ditegakkan dan ditambah tanahnya serta polybag yang pecah dibungkus dengan polybag yang baru. Setelah itu sering sekali terjadi bibit abnormal, ini di sebakan karena adanya serangan dari Hama dan penyakit maka dari itu perlu dilakukannya pengendalian. Pengendalian hama di pembibitan Kelapa Sawit sebagai berikut : Tingkat serangan ringan, cukup dilakukan dengan pengutipan (hand picking). Bila tingkat serangan berat pengendalian dilakukan dengan insektisida konsentrasi 0,1 – 0,2 % ( 1 – 2 cc/ltr air) dan dilaksanakan 1 (satu) kali seminggu. Untuk penyakit yang sering dijumpai di pembibitan kelapa sawit Penyakit daun Antracnosa: Gejala serangan terlihat pada daun mengering mulai dari ujung dan tepi daun. Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan fungisida dengan konsentrasi 0,1 %, rotasi 2 (dua) minggu. Kemudian Penyakit daun Culvularia: Gejala serangan terdapat bintik-bintik kuning ditengah daun kemudian meluas dan warnanya berubah menjadi coklat. Pengendalian pada tingkat serangan ringan dilaksanakan dengan memotong daun yang terserang dan dibakar. Untuk tingkat serangan selanjutnya dapat dilaksanakan penyemprotan fungisida dengan konsentrasi 0,2 %, rotasi 2 (dua) minggu. Setelah itu kegiatan Pemeliharan Pemupukan. Pupuk diberikan

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

dan ditaburkan melingkar di atas tanah yang berjarak 4 – 8 cm dari batang bibit sawit dan dilakukan sehari sesudah penyiangan.

D. Kontrolling

Pekerjaan Kegiatan Pemeliharaan ini mulai dari Penyiangan, Penyiraman, Penggemburan tanah, Konsolidasi, Pengendalian Hama dan Penyakit lalu Pemupukan harus diawasi setiap hari nya kepada Mandor dan Centeng. Agar kegiatan pembibitan terlaksana dengan baik dan bibit tidak ada yang hilang.

E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil

Kendala yang sering terjadi dilapangan yaitu cuaca yang kurang bagus, apabila hujan kegiatan tidak dapat terlaksana maka tindakan yang di ambil kegiatan harus diberhentikan. Akan tetapi apabila hujan kegiatan penyiraman tidak perlu dilakukan.

F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan

Untuk kegiatan pemeliharaan pembibitan, sejauh kami berdiskusi dengan pembimbing lapang, semua kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Kerja dari perusahaan Selasa, 25 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang Indrawan, STP Assistant Afdeling Nomor LIK : 14

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

4.2.13

Kegiatan : Seleksi Bibit Main Nursery

A. Perencanaan

 Luas : 24 Ha

 Lokasi : Afd. III Blok BB CC 26  Kondisi Lahan : Datar

 Penggunaan Alat : Tidak menggunakan alat - Penggunaan Bahan

No Nama bahan Satuan Jumlah Harga (Rp) Biaya (Rp) 1. Bibit Pk 73.413 15.000 1.101.195.000

- Penggunaan Tenaga Kerja No Jenis sub

kegiatan pelaksanaan Waktu Satuan Jumlah Harga (Rp) Biaya (Rp) 1 Seleksi bibit 07.00

Wib-12.00 Wib HK 49 25.000 1.225.000

B. Organisasi

Wewenang dan tanggung jawab

Asisten Pembibitan

Mandor I

Pekerja

Mandor pemel

Asissten Kepala

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

 Asisten Kepala: Asisten Afdeling bertanggung jawab untuk

mengkoordinator kegiatan penyeleksian bibit dilapangan.

 Asisten Pembibitan: Asisten Pembibitan bertanggung jawab untuk mengatur dan memberikan Instruksi kerja kepada Mandor 1 sebelum kegiatan terlaksana.

 Mandor I : bertanggung jawab membuat rencana penyeleksian bibit sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan, memiliki wewenang mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya.

 Mandor pemeliharaan : Mandor pemeliharaan bertugas untuk selalu mengikuti kegiatan seleksi bibit sampai selesai, agar pekerja selalu dibimbing.

 Pekerja : bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja perusahaan.

C. Actuating

Seleksi bertujuan untuk memperoleh bibit – bibit yang prima. Seleksi harus dilaksanakan dengan teliti dan diawasi langsung oleh Assisten Afdeling/Bibitan dan Asisten Kepala. Seleksi di Main Nursery dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu :

Seleksi I umur 4 bulan

Seleksi II umur 6 bulan

Seleksi III umur 8 bulan

Seleksi IV saat akan di tanam ke lapangan. Seleksi bibit di Main Nursery umumnya ± 15%.

Setiap tahapan seleksi agar dilaksanakan per bedengan per kelompok/ kategori persilangan dengan memberi tanda silang (X) warna putih pada polybag dan jumlah bibit yang afkir dicatat, kemudian disingkirkan di suatu tempat diluar bedengan. Seleksi bibit dilaksanakan oleh petugas khusus yang terlatih & berpengalaman, diawasi langsung oleh asisten bibitan / afdeling atau asisten kepala. Bibit afkir yang telah disingkirkan pada setiap tahapan seleksi harus segera dimusnahkan seluruhnya.

Kriteria bibit abnormal untuk seleksi di Main Nursery (MN) antara lain : Pertumbuhan bibit terlambat / kerdil (runt), bibit tumbuh berputar, pelepah

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

daun tegak dan kaku (barren), anak daun tidak merata/ pendek (top flat), pelepah dan anak daun terkulai / lemah, bibit yang terserang penyakit tajuk (crown disease), bentuk anak daun tidak sempurna yaitu helaian daun tumbuh rapat (short internode) atau sangat jarang (wide internode), anak daun sempit dan bibit terserang hama / penyakit.

D. Kontrolling

Pekerjaan Penyeleksian bibit ini harus diawasi oleh Mandor 1 dan Mandor pemeliharaan, supaya pekerja bisa lebih mahir dalam penyeleksian bibit yang akan di buang.

E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil

Kendala yang sering terjadi dilapangan yaitu cuaca yang kurang bagus, maka apabila hujan pekerjaan di berhentikan.

F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan

Untuk kegiatan seleksi pembibitan, sejauh kami berdiskusi dengan pembimbing lapang, semua kegiatan dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Kerja dari perusahaan Selasa, 25 Mei 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang Indrawan, STP

Assistant Afdeling

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

4.3. Manajemen Penanaman Tanaman Kelapa Sawit

Nomor LIK : 15

4.3.1.

Kegiatan : Penanaman LCC

A. Perencanaan

 Luas : 686,05 Ha  Lokasi : Afd. VIII  Kondisi Lahan : Datar  Penggunaan Alat :

No Nama Alat Satuan Jumlah Harga Biaya

1. Pisau Unit 10 3.500 35.000

2. Cangkul Unit 24 52.900 1.269.600

3. Kayu Btg 10 15.300 153.000

Dokumen terkait