• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Organisasi

Wewenang dan tanggung jawab

 Manager : Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilakukan di lapangan, dimana manager disini adalah sebagai orang yang mengesahkan segala sesuatu yang akan dikerjakan pada perusahaan. Menejer memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak menjalankan perintah yang dikomandokannya. Sanksi diberikan dapat berupa teguran, surat peringatan, dan bahkan pemberhentian kerja.

 Asisten Afd : berwenang untuk menegur baik mandor ataupun karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan buah matang tidak ada yang ketinggalan saat dipanen dan memastikan tidak ada buah mentah yang dipanen serta dapat diselesaikan sesuai dengan standar panen perusahaan.

Asisten Afd

Mandor I

Pemanen

Manager

Mandor Panen Krani

Transport

Krani Produksi Kap.Inspeksi

Sopir dan

Stroker

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

 Mandor I : Bertanggung jawab atas kegiatan pelaksanaan panen dan

berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan panen tidak sesuia dengan standar operasional perusahaan.

 Mandor Panen : bertanggung jawab menghitung seluruh buah yang keluar dari TPH menurut nomor pemanen, bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kegiatan pemanenan serta berwenang untuk menegur bahkan memulangkan karyawannya yang tidak disiplin baik waktu dan pekerjaan serta karyawan yang tidak memakai APD saat bekerja.

 Kerani transport : bertanggung jawab atas kegiatan yang melibatkan penggunaan alat transportasi seperti penggunaan dump truk untuk membawa TBS dari TPH ke PKS, serta berwenang untuk menegur bawahannya bila tidak menjalankan perintah sesuai instruksi yang telah disampaikan.

 Kerani Produksi : bertanggung jawab untuk membuat laporan hasil produksi TBS setiap hari.

 Kap Inspeksi : mengawasi dan memeriksa TBS yang berada di TPH sesuai dengan kriteria panen. Kap Inspeksi juga berwewenang untuk memberikan sanksi kepada pemanen yang tidak mengikuti ketentuan perusahaan.  Karyawan (Pemanen) : Bertanggung jawab atas kegiatan pemanenan yang

telah diperintahkan oleh mandor untuk dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada.

 Sopir dan Stroker : Bertanggung jawab mengangkut seluruh TBS serta berondolan yang berada di TPH ke PKS.

C. Actuating

Pemanenan adalah kegiatan yang menjadi tujuan dilakukannya sebuah kegiatan budidaya yaitu memetik hasil. Pemanenan dilakukan berdasarkan rotasi dan pengecekan yang telah dilakukan oleh mandor panen. Dimana rotasi panen pada perusahaan ini adalah sekali dalam seminggu dengan sistem ancak panennya adalah ancak giring tetap.

Kegiatan pemanenan adalah kegiatan memotong tangkai buah yang telah matang panen, dimana buah yang telah matang panen ini memiliki ciri-ciri telah membrondol. Kegiatan pemanenan dimulai pada pagi hari pada pukul 07.00 WIB

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

dimana awalnya dilaksanakan pengarahan, yang di bimbing oleh mandor panen pada blok yang akan dipanen. Pada kegiatan pengarahan pagi ini karyawan mendengarkan penjelasan dari mandor panen sebelum kegiatan dimulai. Setelah kegiatan pengarahan pagi selesai karyawan langsung menuju ancak masing-masing. Karyawan masuk ke dalam ancak untuk melihat buah yang telah matang dengan melihat brondolan pada piringan. Jika ada brondolan pada piringan 10 biji maka buah tesebut dinyatakan matang panen. Pelepah yang berada di bawah TBS dipotong sebelum memanen TBS, pelepah dipotong dua dan kemudian ditempatkan digawangan mati. Tandan buah yang sudah dipanen gagang tandan dipotong membentuk huruf v. pengutipan brondolan dan penyusunan TBS bebas dari sampah dan kotoran lainnya.TBS disusun di TPH kelipatan 5 setiap barisnya dan gagang menghadap kejalan sedangkan brondolan dimasukkan kedalam goni dan ditempatkan dibelakang susunan TBS, setiap tandan diberi kode mandor dan nomor pemanen.

Setelah semua TBS terkumpul di TPH selanjutnya kerani Transport beserta dengan supir truk dan stokar turun ke lapangan untuk mengangkut TBS dan brondolan ke dalam truk dan dibawa ke PKS. Standar prestasi kerja pemanen adalah 1.588 kg/HK.

 Penggunaan APD

APD yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sepatu bot, sarung tangan kain, kaca mata dan helm.

D. Kontrolling

Kontrol dilakukan oleh asisten Afdeling, mandor panen bersama dengan Kap. Inspeksi dimana mandor mengawasi bagaimana kegiatan pemanenan dilakukan. Apabila pekerjaan yang dilakukan pemanen belum sesuai dengan standar perusahaan, maka asisten maupun mandor langsung mengevaluasi kesalahan yang dilakukan oleh karyawan panen tersebut. Dan kap. Inspeksi mengawasi serta memeriksa hasil panen di TPH apakah hasil panen tersebut telah sesuai dengan Instruksi kerja dari perusahaan.

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

Pada kegiatan panen yang menjadi kendala adalah tinggi pohon, semakin tinggi pohon semakin sulit untuk melakukan pemanenan, sehingga basis pemanen untuk setiap grup tahun tanam akan berbeda.

F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan

Panen merupakan kegiatan memetik hasil. Lalu kegiatan yang dilakukan dilapangan yaitu dimulai dari pemotongan pelepah, pemotongan buah, memotong tangkai buah, menyusun pelepah, mengutip brondolan dan mengangkut buah ke TPH. Namun ketika kami mengikuti kegitan panen serta melaksanakan kegiatan panen maka yang terlihat kebanyakan pemanen tidak menurunkan pelepah terlebih dahulu dan langsung menurunkan buah, hal ini memang mempercepat pemanen dalam pekerjaannya akan tetapi dapat meningkatkan penggunaan tenaga kerja pruning.

Adapun hal yang perlu di perhatikan, bahwa kebanyakan pemanen masih melakukan kesalahan dalam memanen TBS, seperti buah yang diambil merupakan buah mentah, brondolan yang tidak terkutip. Sehingga para pekerja pemanen harus diberikan pengarahan dan pengetahuan tentang bagaimana cara memanen yang baik agar buah yang didapat berkualitas baik yang dapat menguntungkan bagi pekerja maupun bagi perusahaan.

Kamis, 19 Maret 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang

Irwansyah Assistant Afdeling

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

Nomor LIK : 30 4.5.2. Kegiatan : Pengangkutan TBS Ke TPH A. Perencanaan  Luas : 12,75 Ha

 Lokasi : Afd. III Blok EE 27  Kondisi Lahan : Datar

 Penggunaan Bahan : Tidak ada  Penggunaan Alat :

No Nama Alat Satuan Jumlah Harga Biaya 1. Angkong Unit 3 300.000 900.000 2. Karung goni Unit 3 4.000 12.000

3. Gancu Unit 3 28.800 86.400

 Penggunaan Tenaga Kerja : No Jenis Sub

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Satuan Jumlah Harga Biaya

1. Mengangkut buah ke TPH 07.00 WIB HK 3 HK 80.000 240.000 B. Organisasi

Asisten Afd

Mandor I

Pemanen

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

Wewenang dan tanggung jawab

 Asisten Afd : berwenang untuk menegur baik mandor ataupun karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan dan bertanggung jawab untuk memastikan buah matang tidak ada yang ketinggalan saat dipanen dan memastikan buah buah terkumpul di TPH  Mandor I : Bertanggung jawab atas kegiatan pelaksanaan panen dan

berwenang menegur bawahanya apabila kegiatan panen tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan.

 Mandor Panen : bertanggung jawab menghitung seluruh buah yang keluar di TPH menurut nomor pemanen, bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kegiatan pemanenan serta berwenang untuk menegur bahkan memulangkan karyawannya yang tidak disiplin baik waktu dan pekerjaan serta karyawan yang tidak memakai APD saat bekerja.

 Kap Inspeksi : mengawasi dan memeriksa TBS yang berada di TPH sesuai dengan kriteria panen. Kap Inspeksi juga berwewenang untuk memberikan sanksi kepada pemanen yang tidak mengikuti ketentuan perusahaan.  Karyawan : Bertanggung jawab atas kegiatan pemanenan yang telah

diperintahkan oleh mandor untuk dijalankan sesuai dengan standar perusahaan yang ada.

C. Actuating

Pengangkutan adalah kegiatan yang menjadi tujuan dilakukannya sebuah kegiatan budidaya yaitu mengangkut hasil panen ke tempat pengumpulan hasil atau yang biasanya disebut dengan TPH. Pengangkutan dilakukan setelah buah diturunkan dari pokok kelapa sawit. TBS disusun di TPH kelipatan 5 setiap barisnya dan gagang menghadap kejalan.

D. Kontrolling

Kontrol dilakukan oleh asisten Afdeling, mandor panen bersama dengan Kap. Inspeksi dimana mandor mengawasi bagaimana kegiatan pemanenan dilakukan.

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil

Pada kegiatan pengangkutan TBS ke TPH tidak ada kendala dilapangan yang dihadapi oleh pemanen.

F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan

Pengangkutan tandan ke TPH merupakan faktor penentu waktu buah mencapai titik kandungan ALB minyak kelapa sawit maka dari itu kegiatan pengangkutan TBS ini harus dilakukan secara cepat langsung dibawa ke pabrik agar buah dapat dikelola secara langsung, tanpa mengurangi ALB karena terkadang pengangkutan tidak tepat waktu yang terjadi dilapangan. Ada tiga faktor penyebab ALB yaitu karena tandan lewat matang, jatuhnya tandan ke tanah waktu panen yang menyebabkan tandan memar, penyebab terbesar adalah akibat penanganan buah dalam rangka pengangkutan ke TPH dan kemudian dari TPH ke PKS. Selasa, 24 Maret 2015 Disetujui Oleh Pembimbing Lapang Irwansyah Assistant Afdeling

PKPM - 2 Program Studi Manajemen Perkebunan

Nomor LIK : 31

4.5.3. Kegiatan : Pengangkutan TBS Dari TPH Ke PKS A. Perencanaan

 Luas : 24,45 Ha

 Lokasi : Afd. III Blok EE 26  Kondisi Lahan : Datar

 Penggunaan Bahan : Tidak ada  Penggunaan Alat :

No Nama Alat Satuan Jumlah Harga Biaya

1. Dump Truck Unit 1 - -

2. Karung goni Unit 3 4.000 12.000

3. Tojok Unit 2 47.900 95.800

4. Gancu Unit 2 28.800 57.600

 Penggunaan Tenaga Kerja : No Jenis Sub

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Satuan Jumlah Harga Biaya

1. Mengangkut buah dari TPH ke PKS 07.00 WIB HK 2 HK 50.000 100.000 B. Organisasi

Asisten Afd

Mandor I

Supir dan

Dokumen terkait