• Tidak ada hasil yang ditemukan

I.8. Analisa data

3.2. Keberadaan Keturunan Marga Silahi Sabungan di Silalahi Nabolak

Raja Silahi Sabungan menjadikan Pinggan Matio sebagai isterinya. Dari Pinggan Matio lahirlah tujuh anak laki-laki dan satu anak perempuan keturunan Raja Silahi Sabungan. Anak laki-laki pertama, kedua, dan ketiga laki-laki yakni Loho Raja, Tungkir Raja, Sondi Raja, anak keempat perempuan yaitu Deang namora. Anak kelima, keenam, ketujuh dan kedelapan laki-laki yaitu : Butar Raja, dabariba Raja, debang Raja, Dan Batu Raja.

Menurut Silalahi (2002:10) ” mengatakan bahwa nama-nama itulah yang menjadi marga pada zaman dahulu ”, nama-nama itu adalah :

- Tungkir Raja menjadi Marga Situngkir - Sondi Raja menjadi Marga Ruma Sondi

- Butar Raja menjadi marga Sidabutar (marga di Silalahi)/Sinabutar(Marga ditoba) - Dabariba Raja menjadi marga Sidabariba

- Debang raja Menjadi Marga Sidebang - Batu Raja menjadi marga Pintu batu

Ketujuh putera Silahi Sabungan bertumbuh dewasa, satu persatu anak-anak Silalahi Sabungan beranak bercucu. Dengan berjalannya waktu, terjadilah regenarasi diantara keturunan Raja Silahi Sabungan (Silalahi 1989:10) Yaitu :

1. Loho Raja (Sihaloho)/ Ranim Bani br. Padang Batanghari mempunyai tiga anak yaitu : Soborno, Sinampuran, Sitolping.

2. Situngkir/ Pinggan Haomasam Br. Situmorang mempunyai tiga anak yaitu : Sibagasan, Sipakpahan, dan Sipangkar

3. Sondi Raja/Siboru Nagok Br. Siboro mempunyai dua anak yaitu : Rumasingap, Ruma Sondi

4. Sidabaria/ Sahat Uli br. Sagala mempunyai tiga anak yaitu : Ruma bolon, Ruma tungkkup, dan Rumalambiak.

5. Sidabaria/Sahat Uli br. Sagala mempunyai tiga anak : Silumban Tonga-tonga, Lumban Bolak, dan Silumban Toruan.

6. Sidebang/ Siboro Pernamean br. Sagala mempunyai empat anak yaitu : Sibursok Raja, Si Ari, Si Taon dan Si Sidung.

7. Pintu Batu/ Bunga Padan br. Sinaga mempunyai tiga anak yaitu : Sihutabalian, silumbanpea, dan Sigiri.

8. Deang Namora – Boru.

Dari regenarasi inilah keturunan Silahi Sabungan semakin bertambah dan semakin banyak hingga menyebar diseluruh pelosok (dapat dilihat dalam Silsilah marga Silahi Sabungan).

Marga-marga baru dari delapan marga ini sudah begitu banyak diakibatkan luasnya penyebaran keturunan Silahi Sabungan ke berbagai daerah. Salah satunya keturunan Sondi Raja. Setelah Sondi Raja mempunyai anak dari isterinya bernama Siboru Nagok boru Siboru. Anak pertama yaitu Ruma Sondi dan anak kedua Ruma Singap. Ruma Sondi mempunyai dua orang anak laki-laki yaitu Bolon Raja, bursok Raja dan Raja Bunga-bunga. Kemudian Raja Bunga-bunga berada di Balige dan Bolon raja bermukiman di Silalahi Nabolak. Keturunan Bolon Raja dinyatakan bermaraga Ruma Sondi.

Si Raja Bunga-bunga sudah menetap di Hinalang Balige, sewaktu kecil Raja Bunga-bunga diculik oleh Si Bangot Ni Pohan di tempat pengembalaan ternak di di Simartaja. Hal ini dilakukan karena daerah Si Bangot Ni Pohan tidak pernah turun hujan, lading mereka mejadi kering. Mereka pergi menanyakan hal tersebut mengapa terjadi, dukun itu menyarankan agar Si Bangot Pohan mencari atau menculik salah satu keturunan adiknya (Silahi Sabungan dan Si Raja Oloan), karena Si Bangot Pohan pernah membuat mereka sakit hati dan meninggalkan Balige. Akhirnya mereka menemukan salah satu keturunan Silahi Sabungan yaitu Raja Bunga-bunga. Dengan kehadiran Raja Bunga-bunga dilaksankanlah acara menyembunyikan Ogung Sabngunan. Setelah Raja Bunga-bunga dipartortor (dibawa menari) dalam acara tersebut turunlah hujan lebat dan berhentilah musim kemarau.

Tuan Sihubil adalah anak dari Si Bangot Ni Pohan. Tuan Sihubil meganggap Raja Bunga-bunga diambil dari tempat pengembalaan ternak ke Balige, Raja Bunga-bunga di gelari Si Raja Parmahan (parmahan artinya pengembala). Si Raja parmahan diberi sebidang tanah oleh tuan Sihubil untuk tempat tinggalnya. Di Hinalang inilah Si Raja Parmahan bermukim sampai akhir hayatnya dan keturunan Si raja Parmahan ini masih banyak tinggal di Balige sampai sekarang. karena rasa kasih saying dari Tuan Sihubil maka dibuatlah suatu parpadanan (janji) bahwa Si raja Parmahan beserta keturunannya kelak harus merasa saudara kandung terhadap Tuan Sihubil beserta keturunannya dan sebaliknya.

Sebelum peresmian makam tugu Raja Silahi Sabungan di Silalahi Nabolak, keturunan Si Raja Parmahan dinyatakan marga Ruma Sondi dari Silalahi Nabolak, setelah Raja Parmahan berada di Balige, masyarakat setempat manamakannya Silalahi karena tempat asalnya bernama Silalahi Nabolak. Akhirnya keturunan Raja Parmahan disebut marga Silalahi.

Dari hasil wawancara dengan tokoh masyarakat Jaulib Ruma Sondi mengatakan bahwa Raja Parmahan mempunyai empat orang anak laki-laki yaitu Sihaloho, Sinagiro, Sinabang, dan Sinabutar. Nama anak pertama, ketiga, dan keempat ini adalah nama manampe goar leluhurnya (nama dari nenek moyangnya). Nama anak pertama ini menjadi marga Naiborhu, kemudian keturunan Sinabutar mempunyai tiga marga yaitu Doloksaribu Sinurat dan Nadapdap.

Sampai saat ini kekerabatan antara keturunan Tuan Sihubil yaitu marga Barimbing, Silaen, dan Tampubolon dengan keturunan Si Raja Parmahan yaitu marga Sihaloho, Naiborhu, Doloksaribu, Sinurat dan Nadapdap, tetap lestari dalam arti sisada

anak sisada boru dan tidak saling mengawini, bahkan keturunan Raja Silahi Sabungan yang bukan keturunan Si Raja Parmahan mengikut juga dalam kekerabatan tersebut.

Kekerabatan turunan Tuan Sihubil dengan keturunan Si Raja Parmahan dan Dolok Simartaja di Silalahi Nabolak adalah fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri siapapun bahwa Raja Bunga-bunga adalah Si Raja Parmahan. Si Raja Bunga-bunga adalah anak kedua dari Ruma Sondi, Sondi Raja adalah ayah Ruma Sondi. Sondi Raja adalah anak ketiga dari Raja Raja Silahi Sabungan yang dilahirkan dari isteri pertamanya Pinggan Matio boru Padang Batanghari.

Tambun Raja anaknya Tambun Pangaraji, Tambun Baruara, Tambun Lumbangaol dan Tambun Sunge. Tambun Pangaraji pergi ke Sigotom Pangaribuan dan dari sana menyebar kearah Tukka Sibolga, tetapi ada juga sampai ke Tapanuli Selatan disebut marga Daulay. Keturunan Daulay kebanyakan di Tapanuli Selatan sampai sekarang ini.

Dari Silalahi Nabolak keturunan marga induk berserak kearah Paropo, Tongging. Simalungun dan Tanah Karo. Di tanah Karo bermarga Sembiring,

Sinulaki, depari, kembaren, Meliala, tetapi marga Sembiring Brahman dan Pandia mengaku mereka dari india. Selain daerah tersebut ada juga dari keturunan marga induk yang pergi kearah tanah Pakpak Dairi dan marganya disebut Kaloko, Sidabutar, Maha dan Turgan. Di Kabupaten Simalungun bermarga Sipayung.

Melalui silsilah inilah semua keturunan Silahi Sabungan dapat mengetahui rumpun dalam tarombo Silahi Sabungan yang semakin menyebar diberbagai pelosok nusantara sehingga hubungan kekerabatan marga Silahi Sabungan tetap dipertahankan setelah adanya Poda Sagu-sagu Marlangan.