• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank

lain

g. Placements with Bank Indonesia and other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, penempatan fixed term, deposito berjangka dan lain-lain.

Placements with Bank Indonesia and other banks consist of call money, fixed term placement, time deposits and others.

Sejak 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain dinilai berdasarkan nilai wajar ditambah biaya transaksi tambahan langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2p.

Since January 1, 2010, placements with other banks are initially measured at fair value plus incremental direct transaction cost, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the EIR method. Allowance for impairment losses is assessed if there is an indication of impairment using impairment methodology as disclosed in Note 2p.

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan.

Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balances, less unearned interest income.

Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo setelah dikurangi penyisihan kerugian. Penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2o.

Prior to January 1, 2010, placements with other banks are stated at outstanding balances net of allowance for possible losses. The allowance for possible losses is calculated using methodology as disclosed in Note 2o.

h. Efek-efek yang diperdagangkan h. Trading securities Efek-efek yang diperdagangkan merupakan

efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan dan dicatat di neraca sebesar nilai wajar.

Trading securities represents marketable securities and government recapitalization bonds that is classified as held for trading, and are recorded in the balance sheet at fair value.

. Keuntungan atau kerugian yang belum

direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian periode yang bersangkutan.

Pendapatan bunga dari efek hutang dicatat dalam laporan laba rugi sesuai dengan persyaratan dalam kontrak. Atas penjualan portofolio efek untuk diperdagangkan, perbedaan antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian penjualan pada periode dimana efek tersebut dijual.

Unrealized gains or losses resulting from the increase or decrease in fair value are recognized in the current period consolidated statement of income. The interest income from debt securities is recorded in the income statement according to the terms of the contract. Upon sale of trading securities portfolio, the difference between the selling price and the purchase price is recognized as a gain or loss in the period when the securities were sold.

Sejak 1 Januari 2010, pengklasifikasian kembali efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah dari dan ke klasifikasi diperdagangkan tidak diperbolehkan.

Since from January 1, 2010, reclassification of securities and government recapitalization bonds into and out of the trading portfolio is not allowed.

Sejak 1 Januari 2010, penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2p.

Since January 1, 2010, allowance for impairment losses is assessed if there is an indication of impairment using impairment methodology as disclosed in Note 2p.

h. Efek-efek yang diperdagangkan (lanjutan) h. Trading securities (lanjutan) Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian

diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2o.

Prior to January 1, 2010, the allowance for possible losses is calculated using methodology as disclosed in Note 2o.

i. Investasi keuangan i. Financial investments

Investasi keuangan merupakan investasi pada efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual dan penyertaan saham.

Financial investments represent investments in marketable securities and government recapitalization bonds classified as either held to maturity or available for sale and investment in shares.

Investasi keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ("held-to-maturity") disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi.

Investasi keuangan yang dikategorikan tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan dari kenaikan atau penurunan nilai wajar, setelah pajak, diakui dan disajikan sebagai komponen ekuitas. Ketika investasi tersebut dihapus, keuntungan dan kerugian kumulatif, yang sebelumnya diakui di ekuitas, diakui di dalam laba rugi. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai pada investasi-investasi tersebut diakui di dalam laporan laba rugi dan dikeluarkan dari ekuitas.

Financial investments classified as held-to-maturity are stated at cost, adjusted for unamortized premium or discount. Financial investments classified as available-for-sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value, net of tax, are recognized and presented as an equity component. When the investment is disposed of, the cumulative gain or loss, net of tax, previously recognised in equity is recognised in the income statement.

The losses arising from impairment of such investments are recognised in the income statement and removed from equity.

Sejak 1 Januari 2010, premi dan/atau diskonto diamortisasi sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, premi dan/atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.

Since January 1, 2010, premium and/or discount is amortised and reported as interest income using the EIR method. Prior to January 1, 2010, premium and/or discount on acquisition was amortized using straight-line method.

Sejak 1 Januari 2010, jika Bank akan menjual atau mengklasifikasikan kembali untuk jumlah yang signifikan dari investasi-investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi spesifik tertentu), seluruh kategori akan terpengaruh dan harus diklasifikasikan kembali ke tersedia untuk dijual. Selanjutnya Bank akan dilarang untuk mengklasifikasikan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.

Since January 1, 2010, if the Bank were to sell or reclassify more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (other than in certain specific circumstances), the entire category would be tainted and would have to be reclassified as available-for-sale.

Furthermore, the Bank would be prohibited from classifying any financial asset as held to maturity during the following two years.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Investasi keuangan (lanjutan) i. Financial investments (continued) Sebelum tanggal 1 Januari 2010,

sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 9, Bank telah melakukan pemindahan efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dari tersedia untuk dijual yang dicatat sebesar nilai wajarnya.

Laba atau rugi yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama sisa umur efek tersebut. Untuk efek-efek yang ditransfer dari kelompok diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer telah tercatat sebagai pendapatan dan oleh karena itu tidak boleh dibalik.

Prior to January 1, 2010, as disclosed in Note 9, the Bank has transferred certain securities and government recapitalization bonds into held to maturity securities from available for sale category which were recorded at fair value. Unrealized gains or losses on the transfer is recorded as part of equity and is amortized using the straight-line method over the remaining life of the securities. For securities transferred from the trading category, unrealized gains or losses on the date of the transfer were already recorded as income and therefore shall not be reversed.

Sejak 1 Januari 2010, penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2p.

Since January 1, 2010, allowance for impairment losses is assessed if there is an indication of impairment using impairment methodology as disclosed in Note 2p.

Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2o.

Prior to January 1, 2010, the allowance for possible losses is calculated using methodology as disclosed in Note 2o.

Penyisihan kerugian penurunan dan kenaikan/penurunan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap investasi keuangan.

Allowance for impairment losses and increase/decrease in fair value are presented as additions/deductions from the outstanding balance of financial investments.

j. Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali j. Securities sold under repurchased agreement

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Beban bunga yang belum diamortisasi merupakan selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati tersebut dan diakui sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam neraca karena secara substansi kepemilikan efek tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual.

Securities sold under repurchased (repo) agreement are recognized at the agreed repurchase price less unamortized interest.

The unamortized interest represents the difference between the selling price and the agreed repurchase price and is recognized as interest expense during the period from the sale of securities to the date of repurchase.

The securities sold are recorded as assets on the balance sheet because in substance the ownership of the securities remains with the Bank as the seller.

Sejak 1 Januari 2010, beban bunga diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, beban bunga diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.

Since January 1, 2010, the interest expenses are amortized by using the effective interest rate method. Prior to January 1, 2010, the interest expenses are amortized using straight line method.

k. Instrumen keuangan derivatif k. Derivative financial instruments Instrumen keuangan derivatif (termasuk

transaksi mata uang asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) diakui sebesar nilai wajar pada neraca. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa.

Derivative financial instruments (including foreign currencies transactions for funding and trading) are recognized in the balance sheet at their fair value. Fair value is determined based on market value, pricing models or quoted prices of other instruments with similar characteristics.

Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai (atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai) diakui pada laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan.

Gain or loss on a derivative contract not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognized in the current period consolidated statement of income.

Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan diperlakukan sebagai instrumen derivatif jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:

Embedded derivatives are separated from their host non-derivative contract and accounted for as a derivative instrument if all of the following criteria are met:

1. Karakteristik dan risiko dari instrumen derivatif melekat tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan karakteristik dan risiko ekonomis kontrak utama.

1. The economic characteristics and risks of the embedded derivative are not clearly and closely related to the economic characteristics and risks of the host contract.

2. Instrumen derivatif mencakup instrumen derivatif melekat dan kontrak utama tidak dikategorikan sebagai instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

2. The contract that embodies both the embedded derivative and the host contract is not classified as financial instrument through profit or loss.

3. Instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan instrumen derivatif melekat adalah instrumen derivatif seperti yang diatur berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

3. A separate free standing instrument with the same terms as the embedded derivative could be a derivative instrument under generally accepted accounting principles.

Sejak 1 Januari 2010, penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2p.

Since January 1, 2010, allowance for impairment losses is assessed if there is an indication of impairment using impairment methodology as disclosed in Note 2p.

Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2o.

Prior to January 1, 2010, the allowance for possible losses is calculated using methodology as disclosed in Note 2o.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Kredit yang diberikan l. Loans

Sebelum tanggal 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari kredit yang diberikan. Penyisihan kerugian diakui dengan menggunakan metodologi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2o.

Prior to January 1, 2010, loans are stated at the gross amount of their outstanding balance less allowance for possible losses, which is determined based on evaluation of the collectibility of each loan. The allowance for possible losses is calculated using methodology as disclosed in Note 2o.

Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama dan penerusan dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank dan anak perusahaan.

Syndicated, joint financing and channelling loans are stated at the loan principal amount based on the risk participation by the Bank and its subsidiaries.

Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan Syariah yang terdiri dari tagihan Syariah, pembiayaan mudharabah, musyarakah dan tagihan lainnya.

Loans include Sharia financing which consists of Sharia receivables, mudharabah, musyarakah financing and other receivables.

Sejak 1 Januari 2010, kredit yang diberikan ke nasabah diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman kartu kredit dan pinjaman rekening koran diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus, dikurangi oleh penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi yang timbul pada saat akuisisi serta biaya-biaya transaksi yang merupakan bagian yang terintegrasi dengan suku bunga efektif. Amortisasi disajikan di laporan laba rugi. Penyisihan kerugian atas penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2p.

Since January 1, 2010, loans are measured at amortised cost using the EIR method, except for the credit card loan and working capital loan are amortized using the straight-line method, less allowance for impairment.

Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and costs that are an integral part of the EIR. The amortization is recognized in the income statement. Allowance for impairment losses is assessed if there is an indication of impairment using impairment methodology as disclosed in Note 2p.

l. Kredit yang diberikan (lanjutan) l. Loans (continued) Tagihan Syariah merupakan hasil dari

transaksi berdasarkan akad-akad murabahah dan istishna.

Sharia receivables result from transactions based on murabahah and istishna agreements.

Mudharabah adalah kontrak kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal) dan manajer pendanaan (mudharib) berdasarkan rasio pendapatan atau keuntungan dan kerugian yang ditentukan sebelumnya.

Mudharabah is a commercial cooperation contract between the owner of funds (shahibul maal) and a fund manager (mudharib) based on a predetermined ratio of revenue or profit and loss sharing.

Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para pemilik modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil atau kerugian sesuai dengan kesepakatan atau secara proporsional sesuai kontribusi modal.

Musyarakah financing is an agreement between the investors (mitra musyarakah) to combine capital and have a joint-venture in a partnership with revenue or profit and loss sharing based on an agreement or capital contribution proportion.

Pembiayaan mudharabah dan musyarakah disajikan dalam neraca sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Piutang murabahah disajikan dalam neraca sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi margin ditangguhkan dan penyisihan kerugian.

Mudharabah and musyarakah financing are stated in the balance sheet at financing balance less allowance for possible losses.

The murabahah receivables are presented in balance sheet at the net realizable amount as the receivables balance less a deferred margin and an allowance for possible losses.

Restrukturisasi Kredit Loan Restructuring

Sejak 1 Januari 2010, restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru.

Setelah syarat dan ketentuan telah dinegosiasi ulang, penurunan nilai yang ada sebelumnya akan diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal sebelum modifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dalam kategori ‘past-due’.

Manajemen akan melakukan kaji ulang pada kredit yang direstrukturisasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh syarat terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Kredit tersebut akan dimasukkan dalam penaksiran penurunan nilai secara individual atau kolektif, dihitung menggunakan suku bunga efektif awal, dan mengikuti perlakuan atas perhitungan penurunan nilai atas kredit.

Since January 1, 2010, loan restructuring may involve extending the payment arrangements and the agreement of new loan conditions.

Once the terms have been renegotiated, any impairment is measured using the original EIR as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due.

Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, calculated using the loan's original EIR and follow the impairment assessment of loans

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Kredit yang diberikan (lanjutan) l. Loans (continued)

Restrukturisasi Kredit (lanjutan) Loan Restructuring (continued) Sebelum 1 Januari 2010, restrukturisasi kredit

bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika saldo kredit tercatat melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit. Selisih antara saldo kredit tercatat dengan jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan diakui sebagai kerugian hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.

Prior to January 1, 2010, restructuring of non-performing loans involving modification of the terms of the loan is applied prospectively and shall not change the carrying amount of loans at restructuring date, except when the carrying amount of loans exceeds the present value of future cash receipts as specified by the new terms. The excess of the amount of the loan against the present value of future cash receipts is recognized as a loss on restructuring. Thereafter, all cash receipts under the new terms shall be accounted for as a recovery of principal and interest revenue, proportionately.

Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok tagihan dalam perjanjian kredit baru dicatat sebagai pendapatan bunga tangguhan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kredit diterima.

Deferred interest that is capitalized to receivables under a new loan agreement is recorded as deferred interest income and will be recorded under interest income by proportionate amortization based on the amount of capitalized interest in relation to the new loan principal upon receipt of the loan repayment.

m. Tagihan dan kewajiban akseptasi m. Acceptances receivable and acceptances payable

Dalam kegiatan bisnis sehari-hari, Bank memberikan jaminan keuangan, seperti letters of credit, Bank Garansi dan Akseptasi.

In the ordinary course of business, the Bank gives financial guarantees, consisting of letters of credit, bank guarantees and acceptances.

Sejak 1 Januari 2010, tagihan akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi oleh penyisihan untuk penurunan nilai. Kewajiban akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Since January 1, 2010, acceptances receivable are measured at amortised cost using the EIR method, less allowance for impairment. Acceptances payables are measured at amortized cost using the EIR method.

m. Tagihan dan kewajiban akseptasi (lanjutan) m. Acceptances receivable and acceptances payable (continued)

Sebelum 1 Januari 2010, tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai yang dapat direalisasi atas L/C yang diaksep oleh bank pengaksep.

Prior to January 1, 2010, Acceptances receivable and payable are stated at the amount of issued Letters of Credit (L/C) or the

Prior to January 1, 2010, Acceptances receivable and payable are stated at the amount of issued Letters of Credit (L/C) or the