• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Kepatuhan (lanjutan) Compliance Risk (continued)

Obligasi IV WOM tahun 2007 Bond IV WOM year 2007 WOM Seri A telah jatuh tempo dan

PSAK 55 (REVISI 2006) (lanjutan) SFAS 55 (REVISION 2006) (continued) Penyesuaian transisi di atas berasal dari

53. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Kepatuhan (lanjutan) Compliance Risk (continued)

Mitigasi risiko kepatuhan dilakukan dalam rangka

pengendalian aspek kepatuhan yang setidaknya meliputi:

Compliance risk mitigation is conducted with regards to control aspects of compliance which at least include:

a) Menerbitkan kebijakan; terkait dengan penetapan limit risiko, konsistensi kebijakan manajemen risiko, penerapan kepatuhan pada jenjang organisasi, kebijakan penyimpangan dalam pengambilan keputusan guna menyelaraskan dengan struktur organisasi yang berlaku, kebijakan pemantauan kepatuhan dan kebijakan kewajiban menyampaikan informasi adanya indikasi pelanggaran (whistleblowing);

a) Establishing policy; related to limit risk assessment, consistency of risk management policy, implementation of compliance towards organizational hierarchy, deviation policy in taking decisions to harmonize with the structure organization, compliance monitoring policy and whistleblowing policy;

b) Menerbitkan prosedur; terkait dengan ketepatan waktu pengkomunikasian kebijakan kepada seluruh pegawai, pengendalian dan analisa terhadap produk baru, kewajiban laporan dan sistem data, kecukupan pengawasan komisaris dan direksi, pemisahan fungsi, dll;

b) Establishing procedures; related to timely communication policy to all employees, control and analysis towards new products, reporting obligations and data system, adequacy in control from commissioners and directors, segregation of duties, etc.;

c) Sumber daya manusia; terkait dengan program kompensasi dan pengelolaan kinerja pegawai dan pejabat Bank termasuk adanya ”reward and punishment”, kecukupan program pelatihan, kecukupan kompetensi komisaris dan direksi;

c) Human resources; related to compensation program and performance management of the Bank’s employees and officers, including reward and punishment, adequacy of training programs, adequacy of competence of commissioners and directors;

d) Keberadaan sistem pengendalian; terkait dengan efektifitas dan independensi fungsi audit; dan

d) Existence of control system; related to effectivity and independence in audit function; and

e) Keberadaan sistem pemantauan terhadap penyimpangan terhadap kebijakan dan prosedur internal Bank.

e) Existence of monitoring system towards deviation of policy and the Bank’s internal procedures.

Risiko Kepatuhan (lanjutan) Compliance Risk (continued) Selain itu, mitigasi risiko kepatuhan juga dilakukan

oleh Divisi Kepatuhan melalui langkah langkah antara lain:

In addition, the mitigation of compliance risk is also conducted by the Compliance Division through the following steps:

1) Menyusun rencana kepatuhan untuk setiap cabang dan unit bisnis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas masing-masing beserta self assessment untuk menentukan efektivitas standar kepatuhan;

1) Establish compliance plan for each branch and business unit which are adjusted to the needs and activities of each branch along with self-assessment to determine the effectiveness of the compliance standards;

2) Melakukan analisa kepatuhan untuk memberikan saran, masukan serta rekomendasi atas draft kebijakan internal Bank termasuk review terhadap produk dan aktivitas baru yang akan diterbitkan untuk memastikan bahwa kebijakan internal yang dikeluarkan oleh manajemen dan produk/aktivitas baru tersebut telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

dalam hal ini Direktur Kepatuhan dibantu oleh Divisi Kepatuhan;

2) Perform compliance analysis to provide advice, inputs, and also recommendations for the Bank’s internal policy draft including review on new products and activities that will be launched to ensure that the internal policies established by the management and new products/activities already comply with the prevailing laws and regulations; in this case, the Compliance Director is assisted by the Compliance Division;

3) Melakukan pengawasan (monitoring) dan memastikan kepatuhan terhadap perjanjian dan komitmen yang dibuat dengan Bank Indonesia, serta bertanggung jawab untuk mengirimkan semua laporan kemajuan dan tindakan perbaikan kepada Bank Indonesia sekaligus bertindak sebagai pejabat perantara antara Bank Indonesia dengan Bank;

3) Perform monitoring and ensure the compliance with the agreement and commitments made with Bank Indonesia, also responsible to submit all progress reports and corrective actions to Bank Indonesia, and also act as liaison officer between Bank Indonesia and the Bank;

4) Melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan awareness karyawan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain melalui media e-learning; dan

4) Conduct socialization and training to enhance the employees’ understanding and awareness on the prevailing laws and regulations, such as through e-learning; and

5) Menerapkan prinsip Know Your Customer (KYC) dan pencegahan tindak pidana pencucian uang (anti-money laundering) yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) Bagi Bank

5) Implement the Know Your Customer (KYC) Principles and prevent anti-money laundering, which are regulated in Bank Indonesia Regulation No. 11/28/PBI/2009 about the Implementation of Anti-Money Laundering Program and Prevention of Terrorist Funding for Commercial Banks, which is a revision of Bank Indonesia

53. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 53. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Stratejik Strategic Risk

Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi sebuah institusi keuangan terdepan di Indonesia, Bank membutuhkan serangkaian strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Ketidakmampuan Bank dalam melakukan penyusunan strategi yang tepat dapat menimbulkan kegagalan bisnis Bank di masa yang akan datang.

Strategic risk is the risk due to inaccuracy in deciding and/or implementing a strategic decision as well as the failure in anticipating the changes in the bussines environment. In order to grow and develop as one of the leading banking institutions in Indonesia, the Bank needs to adopt certain strategies to achieve such goals. The failure to adopt the right strategy may result in future business failures for the Bank.

Risiko ini juga mencakup kemampuan Bank dalam mengembangkan daya saing dan menciptakan keunggulan kompetitif Bank di tengah kompetisi perbankan yang semakin ketat. Ketidakmampuan Bank dalam menghadapi tantangan bisnis yang terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu akan mengakibatkan kegagalan bagi Bank untuk mencapai visi dan misi yang selama ini telah ditetapkan. Dalam jangka panjang, apabila risiko ini terus dihadapi oleh Bank, maka hal ini akan berdampak terhadap kelangsungan bisnis Bank.

This risk also includes the Bank’s ability to develop its competitiveness and create a competitive edge amidst the stiff competition in the banking industry.

The failure of the Bank to cope up with such business challenges from time to time will lead to failure to accomplish its vision and mission which have been determined. In the long period, if the Bank will always face such risks, then it will affect the Bank’s continuing operations.

Adapun metode untuk memitigasi risiko stratejik yang telah dilakukan oleh Bank selama ini adalah sebagai berikut:

The methods to mitigate the strategic risks conducted by the Bank up to present are as follows:

1) Menetapkan strategi bisnis baik jangka pendek, menengah dan panjang yang reliable berdasarkan analisa pasar dan kemampuan infrastruktur yang dimiliki Bank;

1) Establish business strategy of short, medium and long-term period that is reliable based on market analysis and infrastructure capabilities of the Bank;

2) Menetapkan strategi bisnis yang inovatif dengan produk-produk yang bervariatif untuk memenuhi perkembangan kebutuhan nasabah;

2) Establish innovative business strategy with the variety of products to satisfy the customer’s growing needs;

3) Menetapkan Service Level Agreement (SLA) kepada untuk semua unit terkait dalam setiap proses pembuatan produk baru dan transaksi yang dibuat oleh suatu unit bisnis;

3) Establish Service Level Agreement to all related units within each process of new product and transaction made by a business unit;

4) Memantau perkembangan implementasi strategi bisnis tersebut secara berkala oleh Unit Kerja Financial Planning Division baik dari sisi cost maupun kinerjanya;

4) Monitor the implementation progress of business strategy periodically by the Financial Planning Business Unit Division for both cost and performance;

Risiko Stratejik (lanjutan) Strategic Risk (continued) 5) Secara berkelanjutan memantau

perkembangan dan produk-produk dari bank pesaing (peers) untuk memelihara tingkat persaingan dengan bank-bank tersebut;

5) Continuously monitor the development and products from banking peers to maintain the competitive level with those banks;

6) Menetapkan target-target rasio keuangan yang rasional dan memantau pencapaiannya secara periodik.

6) Establish financial ratio targets which are rational and monitor its achievements periodically.

54. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN 54. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY