Membangun Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing
RS Jampang Kulon
D. Pengeluaran Penduduk dan Konsumsi Makanan
3.2 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.2.2 Belanja Daerah
3.2.2.1 Kebijakan dan Target Perencanaan Belanja Tidak Langsung
Membangun Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing
Belanja Tidak Langsung terbagi menjadi beberapa kelompok belanja, antara lain belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. Belanja Tidak Langsung dalam tahun 2019 dproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 6,32 persen dari tahun 2018, kenaikan belanja dari gaji dan tunjangan PNS akibat adanya belanja tunjangan kinerja dalam rangka pemberian tunjangan hari raya dan gaji (gaji ke 14) dan ke-13.
a. Kebijakan Belanja Pegawai
Kebijakan penganggaran belanja pegawai memperhatikan beberapa hal, diantaranya:
1. Penganggaran Gaji dan Tunjangan PNS disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhitungkan pemberian gaji ketiga belas dangaji ke empat belas/tunjangan hari raya, serta tunjangan Kinerja ketiga belas dan ke empat belas,kebutuhan pengangkatan calon PNSD, kebutuhan kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan memperhitungkan acress yang besarnya maksimum 2,5 % (dua koma lima perseratus) dari jumlah gaji dan tunjangan.
2. Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi kepala daerah/wakil kepala daerah, pimpinan dan anggota DPRD serta PNSD dengan mempedomani Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013.
3. Penganggaran jaminan kecelakaan kerja dan kematian bagi PNSD mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Aparatur Sipil Negara, termasuk jaminan kecelakaan kerja dan kematian bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah serta pimpinan dan anggota DPRD disesuaikan dengan yang berlaku bagi pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Penganggaran Insentif pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dah Retribusi Daerah.
5. Penganggaran Tunjangan profesi guru PNSD, Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD dan Tunjangan Khusus Guru PNSD di Daerah memperhatikan ketentuan yang melandasi dianggarkannya tunjangan dimaksud.
6. Penganggaran Penghasilan DPRD memperhatikan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD.
7. Penganggaran Penghasilan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1980 tentang Hak
Membangun Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing
Keuangan/Administratif Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan Bekas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta Janda/Dudanya sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2000 dan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Berdasarkan kebijakan-kebijakan di atas, perhitungan proyeksi belanja daerah tahun 2019 untuk masing-masing perangkat daerah secara rinci dapat dilihat dalam tabel 53.
Tabel 53. Rincian Belanja Pegawai Per Perangkat Daerah Tahun 2019
No PERANGKAT DAERAH ANGGARAN
1 Dinas Pendidikan 784.844.652.750
2 Dinas Kesehatan 101.887.919.718
3 RSUD Sekarwangi 21.651.859.212
4 RSUD Palabuhanratu 15.244.934.963
5 Dinas Perhubungan 17.422.379.298
6 Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian 7.788.244.080
7 Dinas Lingkungan Hidup 7.182.492.228
8 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 10.772.064.055
9 Dinas Sosial 7.515.778.733
10 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 7.084.070.592 11 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 11.962.449.402 12 Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu 9.360.700.166
13 Satuan Polisi Pamong Praja 5.947.635.252
14 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 4.538.748.804
15 Sekretariat DPRD 5.376.594.154
16 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 62.535.738.673
17 Badan Pendapatan Daerah 19.059.318.836
18 Inspektorat 10.981.131.676
19 Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 21.613.387.997 20 Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 20.002.827.025 21 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 8.009.638.342
22 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan 9.671.883.705
23 Dinas Peternakan 9.643.592.618
24 Dinas Pertanian 11.409.257.546
25 Dinas Pariwisata 8.334.347.683
26 Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga 6.756.880.433
27 Dinas Kelautan dan Perikanan 8.285.413.768
28 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 18.113.517.371 29 Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 17.249.539.511
30 Dinas Pekerjaan Umum 34.519.943.697
31 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 9.345.497.744 32 Dinas Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral 7.812.525.524
33 Dinas Pemadam Kebakaran 12.093.455.847
34 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Kebersihan 14.105.365.311
35 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 6.787.347.013
36 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 6.528.656.847
Membangun Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing
No PERANGKAT DAERAH ANGGARAN
37 Sekretariat Daerah 33.196.165.112
38 D P R D 24.776.027.948
39 KDH DAN WK. DH 997.802.443
40 Kecamatan Palabuhanratu 4.484.212.003
41 Kecamatan Simpenan 3.821.982.507
42 Kecamatan Cikakak 3.263.402.429
43 Kecamatan Bantargadung 2.961.886.342
44 Kecamatan Cisolok 3.485.933.752
45 Kecamatan Cikidang 2.305.368.000
46 Kecamatan Lengkong 3.307.243.249
47 Kecamatan Jampangtengah 3.251.897.390
48 Kecamatan Warungkiara 3.543.902.952
49 Kecamatan Cikembar 3.620.210.643
50 Kecamatan Cibadak 4.900.605.666
51 Kecamatan Nagrak 3.862.158.633
52 Kecamatan Parungkuda 3.530.847.737
53 Kecamatan Bojonggenteng 3.599.266.878
54 Kecamatan Parakansalak 3.352.602.694
55 Kecamatan Cicurug 4.733.368.519
56 Kecamatan Cidahu 3.314.379.299
57 Kecamatan Kalapanunggal 3.267.528.189
58 Kecamatan Kabandungan 3.125.441.449
59 Kecamatan Waluran 3.328.485.379
60 Kecamatan Jampangkulon 4.110.446.321
61 Kecamatan Ciemas 3.184.383.592
62 Kecamatan Kalibunder 3.001.340.449
63 Kecamatan Surade 4.280.003.788
64 Kecamatan Cibitung 3.215.300.200
65 Kecamatan Ciracap 3.473.546.505
66 Kecamatan Gunungguruh 3.886.938.718
67 Kecamatan Cicantayan 3.354.996.274
68 Kecamatan Cisaat 4.192.970.808
69 Kecamatan Kadudampit 3.842.047.171
70 Kecamatan Caringin 3.626.590.632
71 Kecamatan Sukabumi 4.105.961.942
72 Kecamatan Sukaraja 3.892.842.051
73 Kecamatan Kebonpedes 3.473.087.338
74 Kecamatan Cireunghas 3.723.768.843
75 Kecamatan Sukalarang 3.847.320.127
76 Kecamatan Pabuaran 3.068.158.354
77 Kecamatan Purabaya 3.092.342.027
78 Kecamatan Nyalindung 3.972.020.470
79 Kecamatan Gegerbitung 3.534.798.689
80 Kecamatan Sagaranten 3.152.042.955
81 Kecamatan Curugkembar 3.194.351.661
82 Kecamatan Cidolog 2.888.576.996
83 Kecamatan Cidadap 3.196.176.321
84 Kecamatan Tegalbuleud 3.204.916.344
85 Kecamatan Cimanggu 3.127.083.360
Membangun Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing
No PERANGKAT DAERAH ANGGARAN
86 Kecamatan Ciambar 3.241.613.270
JUMLAH 1.566.354.134.993
b. Kebijakan Belanja Subsidi
Belanja subsidi pada tahun 2019 direncanakan sebesar Rp 33.500.000.000 (Tiga Puluh Tiga Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) yang dialokasikan untuk penyelenggaraan pelayanan publik. Pemberian subsidi hanya akan diberikan kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual dari hasil produksinya terjangkau oleh masyarakat yang daya belinya terbatas. Di samping itu, hasil produksi tersebut harus merupakan kebutuhan dasar dan menyangkut hajat hidup orang banyak dan kemudian perusahaan/lembaga penerima subsidi harus terlebih dahulu dilakukan audit sesuai dengan ketentuan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Pada Tahun 2019 pemberian subsidi rencananya diberikan kepada lembaga UKM melalui pinjaman lunak.
c. Kebijakan Belanja Hibah
Belanja hibah pada tahun 2019 direncanakan sebesar Rp 72.917.000.000 (Tujuh Puluh Dua Milyar Sembilan Ratus Tujuh Belas Juta Rupiah). Penganggaran belanja hibah yang bersumber dari APBD mempedomani peraturan perundang-undangan baik ketentuan peraturan menteri dalam negeri maupun peraturan kepala daerah yang mengatur tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pertanggungjawaban dan pelaporan serta monitoring dan evaluasi hibah.
Penganggaran hibah mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2018 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 dan peraturan kepala daerah yang mengatur tentang hibah dan bantuan sosial.
Belanja hibah diarahkan dalam rangka membantu penyelenggaraan pemerintahan daerah setelah terpenuhinya urusan wajib, berupa pengamanan wilayah yang dilakukan oleh lembaga TNI dan Polri, membantu proses pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif kepada KPU dan Bawaslu yang menjadi kewenangan daerah, lembaga-lembaga keagamaan, pembinaan keolahragaan, kepemudaan dan pramuka, organisasi kewanitaan, Palang Merah Indonesia, dan badan atau lembaga lainnya yang menurut undang-undang dapat diberikan hibah.
Disamping hibah uang, dalam program dan kegiatan pun dianggarkan hibah berupa barang dan jasa dan proses mulai dari penganggaran sampai dengan pelaporan dan pertanggungjawabannya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan.
d. Belanja Bantuan Sosial
Membangun Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing
Belanja bantuan sosial pada tahun 2019 direncanakan sebesar Rp 24.769.516.000 (Dua Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Enam Belas Ribu Rupiah). Penganggaran Belanja bantuan sosial dianggarkan mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2018 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 dan peraturan kepala daerah yang mengatur tentang hibah dan bantuan sosial. Penganggaran bantuan sosial dialokasikan untuk menanggulangi masalah resiko sosial dan mendukung program-program pusat untuk menanggulangi masalah resiko sosial dan penanggulangan kemiskinan seperti program rumah tidak layak huni, KOTAKU, dan Pamsimas.
e. Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Ke Pemerintah Desa Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Ke Pemerintah Desa pada tahun 2019 diproyeksikan sebesar Rp 32.961.390.250 (Tiga Puluh Dua Milyar Sembilan Ratus Enam Puluh Satu Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah). Besaran tersebut kurang lebih 15% dari rencana target penerimaan dari pajak daerah dan retribusi daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Pengalokasian belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah diatur lebih lanjut dalam peraturan bupati secara rinci ke masing-masing Pemerintah Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
f. Belanja Bantuan Keuangan
Belanja bantuan keuangan dari Pemerintah Daerah ke Pemerintah Desa pada tahun 2019 memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yaitu berupa alokasi dana desa yaitu sebesar 10% dari Dana Perimbangan dikurangi Dana Alokasi Khusus dan dana desa yang bersumber dari APBN besarannya sesuai dengan dasar hukum yang melandasinya, Besaran Dana Desa rencananya ditetapkan sama dengan Tahun 2018 yaitu sebesar Rp 485.436.879.900 (Empat Ratus Delapan Puluh Lima Milyar Empat Ratus Tiga Puluh Enam Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Sembilan Ratus Rupiah), sambil menunggu pagu definitif, apabila informasi besaran pagu sebelum ditetapkan Perda APBD Tahun 2019 maka akan disesuaikan dalam pembahasan RAPBD selanjutnya, jika informasi pagu dana desa setelah APBD Tahun 2019 ditetapkan maka akan diakomodir dalam perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD untuk kemudian dilaporkan kepada Pimpinan DPRD dan selanjutnya diakomodir dalam Perubahan Perda APBD.
Pemerintah Daerah juga dapat memberikan bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa yang sifatnya khusus seperti peningkatan sarana dan prasarana. Komponen
Membangun Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing
lain dari bantuan keuangan adalah pemberian bantuan keuangan kepada partai politik besaran penganggarannya berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada partai politik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran dalam APBD dan Tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014.
g. Belanja Tidak Terduga
Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2018. Di samping itu, penganggaran belanja tidak terduga juga harus mempertimbangkan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh Pemerintah Daerah, tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi berulang untuk kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana sosial, kebutuhan mendesak lainnya yang tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan. Belanja tidak terduga juga menganggarkan pendanaan untuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya. Rincian rencana belanja tidak terduga secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 54.
Tabel 54. Rincian Belanja Tidak Terduga
NO URAIAN BELANJA ANGGARAN
1 Belanja Bencana Alam 4.500.000.000
2 Belanja Bencana Sosial 3.500.000.000
3 Belanja Pengembalian Kelebihan Penerimaan 2.000.000.000