Kenaikan jumlah uang meningkatkan leveloutput dengan mengurangi tingkat bunga .
Di AS, Federal ReserveSystem , bagian pemerintah yang quasi-independent (setengah –bebas) , bertanggung jawab pada moneter.
Fed memimpin kebijakan moneter utama melalui open market operation. Dalam OMO , Fed membeli obligasi untuk menukar uang, menaikkan stok uang, dan sebaliknya menjual.
126
Saat Fed beli obligasi cenderung menaikkan harga, merendahkan yields– tingkat bunga rendah, public berjaga-jaga memegang sedikit kekayaan obligasi dan lebih banyak memegang uang.Gambar 7. 3 Kebijakan Moneter
Gambar di atas menunjukkan kerja OMO.
Ekuilibrium awal di E pada skedul LM awal berkorespondensi pada sebuah supply uang riil , � .
Pembelian OMO , menaikkan jumlah uang nominal , level harga givenmembentuk uang riil.LM geser ke LM’. Ekuilibrium baru di E’ , dengan tingkat bunga lebih rendah, dan level pendapatan lebih tinggi, menaikkan
belanja investasi .
Skedul LM steeper, perubahan pendapatan lebih besar .
Jika demand uang sangat sensitive terhadap tingkat bunga (LM relative flat) , sebuah perubahan stok uang given dapat absorbed dalam pasar asset de ngan hanya perubahan kecil dalam tingkat bunga.
Dampak pembelian OMO pada belanja pemerintah menjadi small. ber lawanan jiaka demand uangsangat tidak sensitive terhadap tingkat bunga (LM relative steep).
Sebuah perubahan supply uang given membuat perubahan besar tingkat bungaberdampak pada demandinvestasi .
127
Jika demand uang sangat sensitive terhadap pendapatan, kenaikan dalam stok uanggivendapat absorbed dengan perubahan relative kescil pendapat an dan multiplier lebih kecil .Pada ekspansi moneter, ekuilibrium awal E, supplynaik, public beli asset lain. Harga asset naik dan yields patah. Pasar uang dan asset bersesuaian cepat menggeser ke E1 , pasar uang clear , public memegang jumlah uang riil lebih besar karena tingkat bunga patah (sufficiently). Di E1ada excess demandbarang. Patahan tingkat bunga , level pendapatan awal given Y0 , menaikkan AD menyebabkan inventorymenurun.
Mersponnya, output diperluas dan menggerakkan ke LM’ . Tingkat bunga naik selama penyesuaian :
kenaikan outputmenaikkan demand uang lebih besar dengan tingkat bunga lebih tinggi.
Kenaikan stok uang pertama menyebabkan tingkat bunga jatuh, public menyesuaikan portofolio – akibat tingkat bunga patah – AD naik .
Mekanisme Transmisi
Mekanisme transmisi 2 langkah – proses di mana perubahan kebijakan moneter memengaruhi AD-essensial :
Pertama, kenaikan real balancesmenaikkan ekuilibrium portofolio; yaitu, pada tingkat bunga dan level pendapatan berlaku, publik memegang uang lebih banyak dari yang diperlukan. Membeli asset lain, merubah asset dan yields . Perubahan supply uang merubah tingkat bunga .
Kedua, perubahan tingkat bunga memengaruhi AD. Tabel berikut meringkas langkah mekanisme transmisi.
Ada 2 kaitan antara perubahan real balances(stok uang riil) dengan dampak akhir pendapatan .
Pertama,perubahan real balances , membuat portofolio disequilibrium , ter Jadi perubahan tingkat bunga .
Kedua, perubahan tingkat bunga harus merubah AD.
Melaui 2 kaitan ini , perubahan stok uang riilmemengaruhi level output ekonomi .
Hasilnya :
jika disequilibriumportofolio tidak merubah signifikan tingkat bunga , atau belanja tidak merespon perubahan tingkat bunga , maka kaitan antara uang dan output tak ada.
128
TABEL -1 MEKANISME TRANSMISI(1) (2) (3) (4)
Perubahan dalam suplai uang ril
Penyesuaian
portofolio mengarah ke sebuah perubahan dalam harga asset dan tingkat bunga Belanja menyesuaikan keperubahan dalam tingkat bunga Output menyesu aikan ke perubaha ndalam Perangkap Likuiditas
Dampak kebijakan moneter dengan 2 kasus ekstrim :
Pertama , perangkap likuiditas , situasi di mana publik siaga pada tingkat bungagiven , untuk memegang perkiraan uang.
LM horisontal dan perubahan jumlah uang tidak menggeser.
Kebijakan OMO tak berdampak pada tingkat bunga atau level pendapatan. Moneter tak berkekuatan memengaruhi tingkat bunga.
Perangkap lukuiditas tingkat bunga rendah diperkenalkan John Maynard Keynes .
Dia tak sadar situasi demikian , juga sekarang, 60 tahun belakangan. Ini hanya metoda memahami LM relatif flat .
Keengganan Bank Memberi Pinjaman
Pada 1991 , kemungkinan berbeda muncul , Fed berkekeutan terbatas. Dalam langkah (3) pada table di atas , belanja investasi naik dalam merespon ke tingkat bunga lebih rendah, bank enggan menaikkan pinjaman. Pada akhir 1980-an , banyak bank melakukan pinjaman buruk, khususnya real estate.Pasar real estate kolaps pada 1990 dan 1991 , bank menampilkan prospek dengan proporsi signifikan peminjam gagal bayar penuh.
Bank berantusias kecil memberi pinjaman baru.
Bank meminjamkan dananya ke pemerintah, dengan membeli T-bill, karenanya pemerintah selalu membayar hutangnya .
Bank tidak ingin meminjamkan ke perusahaan, sebagian mekanisme transmisidi antara pembelian OMO Feddan kenaikan AD dan outputberada diluar tindakan.
Peminjaman berikutnya memotong tingkat bunga , perekonomian kemba li.
129
Jika dosis pengobatan Fed berdampak sedikit, maka dosis ditambah , dan hasilnya 1992, bank peminjam berhasil.Kasus Klasik
Kurva LM vertikal saat demand uang tidak sensitive terhadap tingkat bunga .
Persamaan (7) LM dituliskan :
� =� − ℎ� (1)
jika h nol, berkorespondensi pada supply uang riilgiven ,
� , ada level pendapatan tunggal , berimplikasi LM vertical pada level pendapatan .
Kurva LM vertikal disebut kasus klasik . Jika h = 0 , dan P bergerak ke kanan , diperoleh
=� � . (2)
Ini mengimplikasikan GDP nominal , (P.Y) , hanya ternatung jumlah uang . Ini menjadi teori jumlah uang, menyarankan bahwa level pendapatan nominal ditentukan oleh jumlah uang saja .
Teori quantitas uang dimotivasi oleh kepercayaan orang memegang uang Dalam jumlah proporsional pada transaksi total , P.Y , tidak respek terha dap tingkat bunga .
Saat LM vertikal , sebuah perubahan givenjumlah uang berdampak mak simal pada level pendapatan, dengan membandingkan resultan geseran horisontal .
Dalam LM vertikal, geseran IS tidak memengaruhi level pendapatan kurva LM vertikal , sehingga moneter berdampak maksimal pada level pendaptan .
LM vertikal mengimplikasikan keefektifan moneter ats fiskal , hanya soal uang dalam penentuan output.
Di sini LM vertikal, padasaat demand uang tak tergantung tingkat bunga , sensitivitas bunga dari demand uang mengarah pada kebijakan alternative.