KABUPATEN BOGOR
KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DESA PASIR BUNCIR BERDASARKAN RPJMD
Kebijakan pembangunan Desa Pasir Buncir Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor yang disusun pada periode kepemimpinan saat ini berpedoman pada Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (DU-RKP-Desa) yang diusulkan setiap tahun. Kebijakan pembangunan tersebut disinergiskan dengan perencanaan pembangunan Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi dengan mangacu pada RPJMK Kabupaten Bogor. Dengan demikian, kebijakan pembangunan Desa Pasir Buncir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan pelaksanaan kebijakan pembangunan Kabupaten Bogor dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam melaksanakan program pembangunan kabupaten, Pemerintahan Desa Pasir Buncir tentunya telah menetapkan visi terlebih dahulu dengan batasan waktu. Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, lembaga, atau perusahaan di masa mendatang untuk menjamin keberlangsungan dan eksistensi jangka panjang. Pada periode 2013-2017, Desa Pasir Buncir memiliki visi “Terciptanya masyarakat Desa Langensari dalam mewujudkan pembangunan jasmani dan rohani yang didasari dengan rasa iman dan taqwa”.
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Desa 2013-2017 tersebut diatas, Desa Pasir Buncir telah menyusun 4 misi yang perlu ditempuh selama periode tersebut. Kedelapan misi yang harus ditempuh adalah : (1) Meningkatkan pembangun ekonomi berbasi pertanian; (2) Meningkatkan pendidikan, kesejehteraan dan kesehatan; (3)
National Consultant Final Report Halaman - 68 Meningkatkan bidang keagaamaan; dan (4) Mendorong program program konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.
Desa Pasir Buncir memiliki sumberdaya alam yang banyak, terutama jasa lingkungan; baik yang berupa sumber daya air, keanekaragaman hayati, maupun sumber daya wisata alam, sehingga visi yang disusun oleh Desa Pasir Buncir berlandaskan pada pemanfaatan sumber daya alam secara lestari. Dalam misi yang perlu ditempuh oleh Desa Pasir Buncir, konsep konservasi dan pembangunan berkelanjutan sudah dituangkan dalam misi nomor 4. Dalam misi nomor 4 tersebut, desa konservasi merupakan kerangka yang digunakan untuk melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dengan berorientasi pada perlindungan, pengaweta, dan pemanfaatan secara lestari.
Visi dan misi tersebut dijabarkan kembali melalui visi, misi, tujuan, dan sasaran semua dinas/badan yang ada dilingkup Pemerintahan Kabupaten Bogor. Mengingat kajian ini dibatasi pada bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial dan budaya, bagian dibawah ini hanya menyajikan gambaran umum atas program-program yang sudah disusun oleh pemerintahan desa (tim kecil) yang terangkum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) yang terkait dengan bidang pendidikan, bidang ekonomi, dan bidang sosial dan budaya. Rancangan ini juga ingin menguraikan tingkat keterkaitan antara program yang yang disusun oleh Pemerintahan Desa Pasir Buncir dengan konsep konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan yang mana akan menjadikan komitmen dan prioritas Pemerintahan Kabupaten Bogor dalam mendukung upaya pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas sesuai yang dimandatkan oleh Gubernur Jawa Barat.Selain itu, bagian ini juga menyajikan kondisi umum dari ketiga bidang tersebut. Selanjutnya, kondisi ketiga bidang tersebut akan menjadi salah satu dasar dalam penyusunan program dalam rencana aksi implementasi pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas berbasis para pihak.
Bidang Pendidikan Visi dan Misi
Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor adalah “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor Yang Cerdas, Terampil, Mandiri Dan Aprtisipatif Berdasarkan Iman Dan Ta2wa”. Untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan misi sebagai berikut:
1) Meningkatkan perluasan dan pemerataan pelayanan pendidikan. 2) Meningkatkan mutu pendidikan relevansi dan daya saing.
3) Meningkatkan profesionalitas dan ekuntabilitas lembaga pendidikan.
4) Meningkatkan partisipasi masyarakat dan memfasilitasi potensi warga untuk menyelenggarakan pendidikan sejak usia dini sampai akhir hayat.
National Consultant Final Report Halaman - 69
Kondisi Bidang Pendidikan
Bidang pendidikan merupakan bidang yang paling strategis untuk membangun sumberdaya manusia, khususnya di lingkup Pemerintahan Desa Pasir Buncir guna menunjang upaya pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas. Secara umum, gambaran umum yang merupakan permasalahan pendidikan masyarakat di Desa Pasir Buncir adalah sebagai berikut:
1. Tingginya putus sekolah yang diakibatkan oleh kurangnya tingkat kesadaran masyarakan akan pentinggnya pendidikan.
2. Kurangnya fasilitas gedung pendidikan 3. Jauhnya akses menuju sekolah
4. Mahalnya biaya sekolah
5. Belum ada gedung dan buku perpustakaan sekolah 6. Tenaga pendidik PAUD non honorer
7. Kurangnya penyuluhan secara berkesinambungan
8. Masih rendahnya kesempatan memperoleh pemerataan dan keadilan pendidikan 9. Masih rendahnya kualitas dan relevasi pendidikan
10. Masih rendahnya manajemen pendidikan disamping belum terwujudnya kemandirian
Berdasarkan permasalah tersebut diatas, telah dirumuskan kebijakan prioritas pembangunan bidang pendidikan sebagai berikut: (a) pembuatan perdes wajib belajar 9 tahun; (b) pembangunan gedung PAUD; (c) biaya sekolah gratis; (d) peningkatan sarana dan prasarana pendidikan; (e) penyedian buku perpustakaan; (f) pengajuan honor pengajar PAUD; (g) peningkatan sumberdaya manusia; (h) penyuluhan secara berkelanjutan; (i) pengembangan pendidikan non formal dan informal; (j) pengembangan kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri; (k) implementasi manajemen berbasis sekolah; (l) pelaksanaan broad base education dan life skill; dan (m) pengembangan PKBM.
Kebijakan prioritas pada bidang pendidikan di Desa Pasir Buncir dijabarkan melalui program kerja pada setiap tingkatan pendidikan.
A. Program Pendidikan Anak Usia Dini
1. Pembangunan sarana dan prasarana bermain 2. Pembangunan ruang kelas baru bagi TK 3. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik TK
4. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik Tutor PAUD 5. Publikasi dan sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini
B. Pendidikan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
1. Pembangunan Unit Sekolah Baru untuk SD 2. Penambahan Ruang Kelas Baru SD
3. Pengadaan sarana perlengkapan UKS (Unit Kesehatan SD) 4. Beasiswa siswa miskin tingkat SD
5. Pembangunan perpustakaan sekolah 6. Pengadaan alat praktek dan peraga siswa 7. Biaya penyelenggaraan SMP terbuka
National Consultant Final Report Halaman - 70 8. Penyelenggaraan kejar paket B setara SMP
9. Penyelenggaraan akreditasi SD dan SMP
10. Pengadaan alat dan bahan laboratorium IPA SMP 11. Pendampingan BOS Kabupaten
12. Rehabilitasi gedung SD/MI
13. Rehabilitasi dan RKB Gedung SD/MI dan SMP/MTs
14. Penunjang dana Role Sharing rehab dan RKB SD/MI da SMP/MTs 15. Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa SD dan SMP
16. Pelatihan kompetensi pendidik TK
17. Pengembangan SD berbudaya lingkungan
C. Program Pendidikan Non Formal dan Informarmal (PNFI)
1. Pemberdayaan tenaga pendidikan non formal
2. Pemberian bantuan operasional pendidikan Non formal untuk pengembangan PKBM
3. Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan dalam bentuk pemberian beasiswa kursus
4. Pengembangan pendidikan keaksaraan 5. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup
6. Penyelenggaran sarana dan prasarana pendidikaan non formal bagi pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
7. Publikasi dan sosialisasi pendidikan nonformal dalam bentuk penyebarluasan juknis, poster dan leaflet
8. Pemberdayaan Organisasi Mitra
9. Biaya Operasional Kegiatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) 10. Pemetaan dan Verifikasi Data Kelembagaan Program PNFI 11. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan PNFI
D. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik SD 2. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik SMP
3. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik SMA dan SMK 4. Diklat kepala TK, SD, SMP, SMA, SMK dan Pengawas 5. Seleksi kepala TK, SD, dan SMP
6. Pelaksanaan sertifikasi pendidik
7. Pelaksanaan uji kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
8. Seleksi guru kepala sekolah dan pengawas yang berprestasi dan berdedikasi tinggi
9. Pembinaan kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran 10. Program pemetaan mutu pendidikan
National Consultant Final Report Halaman - 71
E. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
1. Penerapan system dan informasi manajemen pendidikan 2. Penyusunan profil pendidikan dan statistik pedidikan
3. Penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga pengolah data tingkat kecamatan dan persekolahan
4. Pengelolaan dan pengembangan Jejaring Pendidikan Nasional (JARDIKNAS) 5. Inventarisasi barang milik Negara sektor pendidikan
6. Penyediaan biaya penyelenggaraan pendidikan 7. Penyediaan biaya pembinaan siswa
8. Biaya ujian nasional, ujian sekolah dan penerimaan siswa baru 9. Sekolah berbudaya lingkungan
10. Stimulan sekolah berprestasi
11. Pembangunan gedung UPTD Kecamatan
12. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan
Berdasarkan pemaparan diatas, pada bidang pendidikan belum tercermin strategi dan program kerja yang berhubungan langsung dengan bidang konservasi. Namun demikian, pada kurikulum pendidikan sudah termuat pendidikan lingkungan hidup yang merupakan kurikulum muatan lokal yang wajib dilaksanakan. Pendidikan lingkungan hidup yang merupakan kurikulum lokal tersebut sifatnya masih umum dan belum berbasis kebutuhan dan kondisi sumberdaya alam setempat. Oleh karena itu, masih perlu dikembangkan kurikulum pendidikan konservasi yang sifatnya spesifik dan berdasarkan kebutuhan dan kondisi sumberdaya alam setempat.
Bidang Ekonomi Visi dan Misi
Sebagaimana telah disebutkan pada bagian sebelumnya, konservasi keanekaragaman hayati dan pembangun berkelanjutan merupakan bagian dari visi dalam pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas. Melalui telaahan terhadap beberapa dinas/badan yang memiliki tanggung jawab atau keterkaitan terhadap bidang ekonomi, beberapa dinas telah menjadikan sumber daya alam yang lestari sebagai bagian dari visi yang ingin dicapai. Namun demikian, terdapat juga beberapa dinas/badan yang tidak menjadikan sumber daya alam yang lestari sebagai bagian dari visinya.
National Consultant Final Report Halaman - 72 Tabel 4.1. Beberapa dinas/badan yang dinilai terkait dengan bidang ekonomi yang ada dilingkup Pemerintahan Kabupaten Sukabumi
No Intansi Visi Misi
1 Dinas Pertanian dan Kehutanan
Memperhatikan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia pertanian, dan kesiapan teknologi di Kabupaten Bogor yang sangat menunjang maka Dinas Pertanian Kabupaten Bogor menetapkan visi yaitu : “Terwujudnya Pertanian dan Kehutanan yang Tangguh dan Berkelanjutan Tahun 2005-2009"
- Mengoptimalkan perlindungan dan pemanfaatan sumberdaya alam untuk meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas pertanian dan kehutanan - Meningkatkan alur informasi teknologi
dan kerjasama dalam alih teknologi pertanian dan kehutanan
- Meningkatkan pengetahuan, sikap, ketrampilan sumberdaya manusia dan penguatan kelembagaan pertanian dan kehutanan
- Menumbuh kembangkan sentra dan kemitraan usaha komoditas unggulan pertanian dan kehutanan
- Mengembangkan teknologi lokal spesifik.
2 Dinas Koperasi dan UKM
Tercapainya pelayanan prima demi terwujudnya koperasi dan usaha kecil menengah yang maju, mandiri, meningkatkan kesejahtera masyarakat dengan semangat ekonomi kerakyatan.
- Meningkatkan kualitas sdm koperasi dan usaha kecil menengah.
- Meningkatkan kemitraan antar koperasi dan ukm dengan usaha besar
berlandaskan kesetaraan.
- Meningkatkan pemupukan modal koperasi dan ukm serta fasilitasi akses kepada sumber pendanaan/modal. - Mengembangkan pemasaran dan akses
pasar produk koperasi dan ukm dalam mengatasi persaingan pasar bebas. - Mewujudkan iklim yang kondusif bagi
pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah.
3 Dinas Peternakan dan Perikanan
Terwujudnya pembangunan Peternakan dan Perikanan yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
- Meningkatkan ketersediaan bahan pangan asal ternak dan ikan secara berkesinambungan, dan menjaga lingkungan yang kondusif bagi masyarakat peternakan dan perikanan serta masyarakat veteriner.
4 Dinas
Kebudayaan, dan Pariwisata
Terwujudnya Kabupaten Bogor sebagai daerah tujuan wisata yang berwawasan lingkungan.
- Meningkatkan kualitas objek dan daya tarik wisata.
- Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pariwisata.
- Meningkatkan upaya pelestarian dan pengembangan seni dan budaya. - Meningkatkan popularitas objek dan
daya tarik wisata beserta fasilitas penunjangnya.
- Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pelaku pariwisata, seni dan budaya.
5 Badan Lingkungan
Hidup
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya
- Mewujudkan organisasi yang handal - Meningkatkan penataan lingkungan
National Consultant Final Report Halaman - 73
melalui Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berkelanjuta
hidup guna mendukung pengendalian dampak lingkungan hidup
- Meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan kualitas SDA
- Meningkatkan pemulihan lingkungan hidup
- Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dapat terwujud.
6 Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
Terwujudnya Penataan Ruang yang Berwawasan lingkungan dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup
- Mewujudkan Organisasi yang handal. - Merumuskan Tata Ruang yang optimal
dan dinamis.
- Meningkatkan pengelolaan lingkungan Hidup yang selaras, serasi dan
seimbang.
- Meningkatkan system Pengawasan dan pengendalianyang efektif dan efisien. - Meningkatkan peran serta masyarakat
dalam hal keperduliannya terhadap lingkungan hidup.
- Peningkatan PAD.
7 Dinas
Pertambangan
Terwujudnya Pengelolaan Potensi pertambangan dan Energi di Kabupaten Bogor secara efektif, efisien dan berwawasan Lingkungan
- Mengembangkan data dan informasi potensi Pertambangan dan Energi - Meminimalkan dampak negatif akibat
kegiatan usaha
- Melaksanakan konservasi potensi sumberdaya mineral dan energi - Meningkatkan kualitas Sumberdaya
Manusia guna menunjang pengelolaan usaha Pertambangan dan Energi - Memberikan pelayanan prima dan
meningkatkan kemitraan antara
masyarakat, pengusaha dan pemerintah
- Menumbuhkembangkan ekonomi
kerakyatan.
Kondisi Bidang Ekonomi
Sebagian besar masyarakat Desa Pasir Buncir dalam memenuhi kebutuhan hidup dan sumber pendapatannya berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam. Sumber pendapatan masyarakat Desa Pasir Buncir dapat berupa penjualan hasil pertanian, penjualan hasil perkebunan, penjualan hasil kehutanan, penjualan hasil peternakan dan perikanan, perdagangan, buruh, dan pegawai negeri sipil. Koperasi merupakan salah sarana perekonomian kerakyatan yang dapat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Pasir Buncir, namun saat ini wadah koperasi di Desa Pasir Buncir belum terbentuk.
National Consultant Final Report Halaman - 74
Bidang Sosial dan Budaya Visi dan Misi
Sebagaimana konsep pembangunan berkelanjutan skala nasional, sosial dan budaya merupakan aspek yang tidak bisa dilepaskan dalam pembangunan daerah. Dengan kata lain, aspek sosial dan budaya harus diintegrasikan kedala, pembangunan Desa Pasir Bunciryang berkelanjutan. Intansi pemerintah yang memiliki tugas pokok dalam menangani aspek social adalah Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD). BPMD mempunyai tugas pokok membantu bupati dalam melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa. BPMD memiliki visi “Terwujudnya desa yang mandiri dan berkembang yang didukung oleh peran serta masyarakat dalam pembangunan”. Sementara itu, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja memiliki visi “Tercapainya kesejahteraan melalui masyarakat yang mandiri dan kompeten”. Selanjutnya, masing-masing Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan BPMD telah menyusun beberapa misi untuk mewujudkan visi-visi tersebut. Visi dari kedua dinas/badan juga secara eksplisit tidak mencantumkan pelestarian sumber daya alam bagian dari visi yang ingin dicapai oleh kedua dinas/badan tersebut. Sedangkan untuk Bidang Budaya di Kabupaten Bogor pengelolaannya berada dibawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sehingga visi dan misi yang dijadikan acuan adalah Visi “Terwujudnya Kabupaten Bogor sebagai daerah tujuan wisata yang berwawasan lingkungan.” dan Misi : Meningkatkan kualitas objek dan daya tarik wisata, Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pariwisata, Meningkatkan upaya pelestarian dan pengembangan seni dan budaya, Meningkatkan popularitas objek dan daya tarik wisata beserta fasilitas penunjangnya, dan Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pelaku pariwisata, seni dan budaya.
PERAN CAGAR BIOSFER CIBODAS BAGI PEMERINTAHAN DESA PASIR