• Tidak ada hasil yang ditemukan

KANTOR KEPALA DESA PASIR BUNCIR

PERAN CAGAR BIOSFER CIBODAS BAGI PEMERINTAHAN DESA CIPUTRI

Cagar Biosfer Cibodas memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan suatu Negara atau daerah, termasuk Kabupaten Cianjur. Sumberdaya alam merupakan modal bagi pembangunan daerah atau Negara. Bagi Negara Indonesia, minyak bumi dan sumber daya hutan berupa kayu pernah menjadi salah satu sumber pendapatan Negara yang sangat besar pula. Pada beberapa propinsi atau kabupaten di Indonesia, sumber daya alam berupa batubara telah menjad sumber pendapatan utama daerah. Namun, kondisi di lapangan menunjukan bahwa pemanfaatan terhadap sumberdaya alam seperti kayu dan batu bara telah banyak menimbulkan kerusakan lingkungan; seperti yang terjadi di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Hal tersebut karena pemanfaatan yang terjadi kurang memperhatikan dampak ke depan

National Consultant Final Report Halaman - 106 dan lebih mengutamakan keuntungan jangka pendek. Oleh karean itu, konsep pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas bagi Pemerintahan Desa Ciputri dan Pemerintah Kabupaten Cianjur pada khususnya merupakan alat untuk mewujudkan pembangunan daerah berkelanjutan dengan tetap berbasis pemanfaatan sumber daya alam secara lestari. Dengan demikian, pemanfaatan sumber daya alam yang sebanyak-banyaknya untuk generasi yang selama-lamanya sangat berguna bagi pembangunan Pemerintahan Desa Ciputri yang berkelanjutan. Hal yang harus diperhatikan dari produksi sumber daya alam adalah sentuhan teknologi. Adanya sentuhan teknologi dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi dari komoditas yang dihasilkan. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan masyarakat serta penyediaan teknologi dalam mengolah produk-produk yang dihasilkan sangat diperlukan.

Sumber Daya Kehutanan dan Perkebunan di Desa Ciputri

Salah satu sumber daya alam yang dapat menjadi modal bagi pembangunan Desa Ciputri adalah sumber daya kehutanan dan perkebunan. Namun, pemerintahan Desa Ciputri hingga saat ini belum memanfaatkan sumber daya hutan dan kebun secara maksimal. Pemanfaatan sumber daya hutan umumnya masih terbatas pada pemanfaatan lahan/kayu. Padahal, sumber daya yang terkandung di dalam hutan tidak hanya lahan/kayu. Demikian juga sumber daya perkebunan, pemanfaatannya masih terbatas pada beberapa komoditas tertentu dan tampaknya juga belum maksimal.

Desa Ciputri memiliki kawasan hutan Negara seluas 38 ha, persawahan 200,379 ha, kawasan perkebunan 81,220 ha, dan Hutan Rakyat a. Hutan Taman Nasional dikelola oleh Kementerian Kehutanan dan hutan rakyat dikelola oleh masyarakat karena berada pada lahan milik. Meski dikelola oleh atau berada di bawah pengawasan pemerintah pusat, pemerintahan Desa Ciputri dan masyarakat dengan berbagai pendekatan masih bisa mendapatkan manfaat yang besar dari taman nasional, dan hutan lindung lainnya.

Sumber Daya Pertanian, Peternakan, dan Perikanan di Desa Ciputri

Sumber daya lainnya yang dapat menjadi modal pembangunan Desa Ciputri berkelanjutan melalui konsep pelestarian keragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan adalah pertanian, peternakan, dan perikanan. Komoditas pertanian komersial yang berupa tanaman pangan masih terbatas pada 4 jenis. Jenis-jenis tersebut adalah padi sawah, jagung, ubi jalar, dan ubi kayu. Jenis yang memiliki produksi paling tinggi adalah wortel. Selain empat jenis tersebut, komoditas pertanian berupa tanaman sayuran dapat berupa kembang kol, kacang panjang, cabe besar, cabe rawit, tomat, brokoli, dll. Jenis yang memiliki produksi paling tinggi adalah brokoli dan bawang daun. Selain jenis-jenis tersebut, masyarakat juga sudah memproduksi jenis sayuran lainnya seperti terong dan ketimun. Sebagimana komoditas pertanian tanaman pangan, intenssifikasi dan diversifikasi komoditas tanaman sayuran juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Ciputri. Jenis hewan ternak yang selama ini sudah dibudidayakan oleh masyarakat Desa Ciputri adalah kambing, domba, ayam buras, ayam petelur, ayam pedaging, dan kelinci. Sedangkan dari sektor perikanan, jenis yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat adalah ikan mas, mujair, gurame, nila, dan lainnya.

National Consultant Final Report Halaman - 107

Sumber Daya Air di Desa Ciputri

Desa Ciputri memiliki sumber daya air yang cukup besar. Desa Ciputri memiliki sumber daya air dengan debit air rata-rata 3-5 detik yang diperuntukan sebagai sumber air baku bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Keindahan Bentang Alam di Desa Ciputri

Potensi lainnya yang dimiliki Desa Ciputri adalah keindahan alam. Potensi ini dapat dikembangkan untuk kegiatan wisata alam dan pada beberapa tempat kegiatan wisata alam sudah dilakukan. Bentang alam yang indah tersebar di setiap wilayah kedusunan sarongge girang. Bentang alam tersebut umumnya dipadukan dengan keberadaan perkebunan teh, hamparan ladang pertanian, kebun strawberry, kebun murbei, jamur, peternakan kambing dan kelinci, pembuatan kain sutra, bumi perkemahan, air terjun, dan potensi lainnya. Saat ini, pengembangan wisata alam secara intensif masih terbatas pada kegiatan petualangan “bersepeda gunung dan jugle walk” pada objek-objek yang berada pada kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (program adopsi pohon). Pengembangan daerah wisata di berbagai wilayah yang memiliki potensi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa itu sendiri.

Pemanfaatan sumber daya alam yang berupa kegiatan wisata memiliki kelebihan dibandingkan dengan pemanfaatan sumber daya alam hayati, terutama berupa kayu atau lahan. Hal tersebut karena sumber daya yang dimanfaatkan dalam kegiatan wisata alam berupa jasa lingkungan, sehingga tingkat kerusakan terhadap sumber daya alam dapat dikurangi bahkan dihindari. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam berupa jasa lingkungan sangat menunjang bagi implementasi program konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan yang merupakan salah satu alat untuk mewujudkan pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas yang terpadu dan berkelanjutan.

Sumber Daya Manusia di Desa Ciputri

Implementasi pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan harus ditunjang dengan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Hal tersebut karena sumber daya manusia yang berkualitas dapat menjadi salah satu penentu keberhasilan dari pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, sumber daya manusia yang berkemampuan tinggi harus dipersiapkan. Sumber daya manusia pada lingkup masyarakat Desa Ciputri umumnya sudah baik dan memiliki banyak pengalaman, meski tidak ada salahnya jika kapasitasnya lebih ditingkatkan lagi. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan d beragam persepsi dan pemahaman terhadap konsep Cagar Biosfer Cibodas. Oleh karena itu, hal penting yang harus dilakukan dalam implementasi strategi Cagar Biosfer Cibodas adalah penyamaan persepsi mengenai konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan itu sendiri.

National Consultant Final Report Halaman - 108 Peningkatan kapasitas sumber daya manusia penting dilakukan pada lingkup pemerintahan desa dan kelompok masyarakat. Mengingat masyarakat umumnya lebih banyak tahu tentang pengelolaan sumber daya alam, maka peningkatan kapasitas lebih diarahkan untuk merubah aktivitas pemanfaatan sumber daya alam yang lebih ramah lingkungan. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang dapat menunjang program Cagar Biosfer Cibodas atau pemanfaatan sumber daya alam yang ramah lingkungan dapat dilakukan melalui berbagai cara atau pendekatan. Cara lainnya yang dilakukan diantaranya pemberian pelatihan dan kursus-kursus singkat tentang bidang-bidang yang dapat menunjang pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.

Lembaga Pelaksana dan Penanggung Jawab di Desa Ciputri

Disadari bahwa pelaksanaan program Cagar Biosfer Cibodas melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu, diperlukan suatu lembaga yang dapat menjadi wadah bagi para pihak yang terlibat dalam program pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas di tingkat masing-masing kabupaten. Keberadaan lembaga sangat berguna dalam memudahkan koordinasi dengan para pihak. Pada level dinasi/badan, pemerintah daerah (bupati) perlu menunjuk suatu dinas/badan sebagai koordinator pelaksana, dan yang lebih memungkinkan adalah Bappeda. Pihak yang duduk dalam lembaga atau wadah tersebut harus terdiri dari para pihak yang berasal dari berbagai instansi.

Keterlibatan semua dinas/badan dimaksudkan agar semua dinas memiliki komitmen dan pemahaman yang sama dalam melaksanakan pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas yang merupakan salah satu alat dalam mewujudkan pembangunan kabupaten secara berkelanjutan. Keterlibatan setiap dinas/badan juga dimaksudkan untuk menghilangkan anggapan bahwa pelaksanaan program Cagar Biosfer Cibodas hanya tanggung jawab dinas tertentu saja; menghilangkan ego sektoral. Kebijakan level dinas/badan di Kabupaten Cianjur yang lebih menitikberatkan tugas pokok dan fungsi karena kurangnya koordinasi menyebabkan kebijakan yang sifatnya terintegrasi cenderung stagnasi. Hal tersebut ditandai dengan keluarnya berbagai ijin yang bertentangan dengan konsep Cagar Biosfer Cibodas. Sementara itu, kebijakan pemerintah kabupaten juga seringkali berhenti pada tingkat dinas atau kecamatan. Dengan kata lain, kebijakan yang ada seringkali tidak sampai pada tingkat desa, terlebih lagi tingkat anggota masyarakat. Oleh karena itu, lembaga atau wadah pelaksana program Cagar Biosfer Cibodas harus juga dibuat pada tingkat kecamatan, desa/kelurahan, dan dusun atau RW. Wadah pelaksanaan Cagar Biosfer Cibodas sebaiknya mengoptimlakan lembaga pemerintahan yang sudah ada (untuk tingkat kecamatan dan desa). Optimalisasi dan pembentukan wadah tersebut dilakukan agar program Cagar Biosfer Bibodas dapat diteruskan hingga tingkat masyarakat sehingga bisa dilaksanakan di lapangan. Sebagaimana pada level dinas/badan, lembaga Cagar Biosfer pada tingkat kecamatan dan desa juga harus memiliki koordinator. Koordinator pelaksana kabupaten konservasi pada tingkat kecamatan dapat dilakukan oleh Camat, dan pada tingkat desa dapat dilakukan oleh Kepala Desa. Dengan demikian, program Cagar Biosfer Cibodas dapat menjadi bagian yang terintegrasi dengan program kerja pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, yang merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah kabupaten.

National Consultant Final Report Halaman - 109

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR