• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN PEMANDUAN KAPAL/TONGKANG DARI TERSUS KOPERASI GAPURA MENUJU LOKASI SHIP TO SHIP (STS) TELUK

Dalam dokumen UKL UPL PASER (Halaman 194-199)

ADANG

NOMOR: 1516/31/030/08/21 NOMOR: 04/VIII/GPR/TH.2021.

Pada hari ini Senin tanggal 01 Bulan Agustus Tahun dua ribu dua puluh satu (01-08-2021) telah dibuat dan ditandatangani kerjasama antara : ---

I. PT PELABUHAN CIPTA NUSANTARA INDONESIA, dalam hal ini diwakili oleh HR. OKKE PERMADHI, bertindak dalam jabatannya selaku Direktur Utama, dan oleh karenanya sah mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama PT PELABUHAN CIPTA NUSANTARA INDONESIA, berkedudukan di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, yang Anggaran Dasarnya dimuat didalam Akta Pendirian Nomor 39 tanggal 14 Juni 2021, yang dibuat dihadapan Zaenuddin, SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor AHU-0038886.AH.01.01.TAHUN 2021 tanggal 16 Juni 2021,.

-Untuk selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”.

II. KOPERASI GABUNGAN PENGUSAHA RAKYAT (Koperasi Gapura), dalam hal ini diwakili oleh H. Syamsul AS, bertindak dalam jabatannya selaku Ketua Koperasi dan oleh karenanya sah mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama KOPERASI GABUNGAN PENGUSAHA RAKYAT (Koperasi Gapura), berkedudukan di Desa Busui, Kel. Busui, Kec. Batu Sopang, Kab. Paser, Prov. Kalimantan Timur yang Anggaran Dasarnya dimuat didalam Akta Pendirian Nomor 11 tanggal 12 januari 2017, yang dibuat dihadapan Said Akhmed SH,MKn -Untuk selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut

“PARA PIHAK” dan secara sendiri-sendiri disebut sebagai “PIHAK”. Dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:

a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Badan Hukum berbentuk perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang Kepelabuhanan dan telah memperoleh penetapan Badan Usaha Pelabuhan dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut berdasarkan Surat Penetapan Pemenuhan Komitmen Badan

b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Badan Hukum berbentuk perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang Pertambangan Batubara.

c. Bahwa PIHAK KEDUA sepakat untuk menggunakan jasa pemanduan dari PIHAK PERTAMA dalam kegiatan pemanduan kapal/tongkang dari Tersus Koperasi Gapura menuju lokasi Alih Muat di Teluk Adang.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan sebagaimana diatur sebagai berikut:

Pasal 1 DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan;

7. Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang Mengesahkan “International Convention For The Safety Of Life at Sea 1974”. Sebagai Hasil Konferensi Internasional tentang Keselamatan Jiwa di Laut;

8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2011 tentang Sarana Bantu Navigasi Pelayaran;

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun 2011 tentang Telekomunikasi Pelayaran;

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2015 tentang Pemanduaan dan Penundaan Kapal;

11. Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: KP 845 Tahun 2011 tentang Penetapan Perairan Wajib Pandu Pada Perairan teluk Adang Tanah Grogot, Provinsi Kalimantan Timur.

Pasal 2

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1. Ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK PERTAMA meliputi:

Pemanduan seluruh kapal/tongkang dari Tersus Koperasi Gapura Di Desa Rangan, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur menuju ke Lokasi Alih Muat /STS di Teluk Adang, Kabupaten Paser;

2. Penyediaan Kapal Tunda, Kapal Pandu, dan Kapal Kepil.

Pasal 3

BATAS-BATAS PENGGUNAAN PERAIRAN

1. Batas Pemanduan ini yakni pemanduan dari Tersus Koperasi Gapura menuju Lokasi Alih Muat/STS di Teluk Adang, yang mencakup Sungai Adang, Pelabuhan Umum Tanjung Redeb, berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Republik

maka luas pengelolaan area perairan yang baru akan dituangkan dalam adendum yang ditandatangani PARA PIHAK dan merupakan bagian yang terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 4

HAK DAN KEWAJIBAN 1. Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA:

a. Melakukan kegiatan pemanduan kapal/tongkang dengan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

b. Menyediakan Kapal Tunda, Kapal Pandu, dan Kapal Kepil;

c. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah disepakati dalam Perjanjian yang dibuat secara terpisah dari Surat Perjanjian ini.

2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA:

a. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang telah disepakati dalam Perjanjian yang dibuat secara terpisah dari Surat Perjanjian ini;

b. Mendapatkan jasa pemanduan dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 5 JANGKA WAKTU

Jangka waktu perjanjian ini adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak Perjanjian ini ditandatangai, serta dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK dengan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 6 IMBALAN JASA

Total imbalan jasa tersebut PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat untuk dibuat secara terpisah dari Surat Perjanjian ini.

Pasal 7

KERAHASIAAN INFORMASI

PARA PIHAK sepakat untuk menjaga kerahasiaan atas semua informasi, dokumentasi, data atau pengetahuan yang dimilikinya, serta tidak menggunakan, mengungkapkan, atau memberitahukan informasi kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari terlebih dahulu dari PARA PIHAK dan dengan memperhatikan ketentuan hukum dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Pasal 8

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Keadaan memaksa yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah situasi diluar

tindakan criminal, pemogokan, penutupan kegiatan secara ilegal atau penetapan kebijakan Pemerintah atau peraturan perundang-undangan atau putusan/perintah lembaga peradilan.

2. Dalam hal terjadi keadaan memaksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka pihak yang mengalami keadaan memaksa wajib memberitahukan secara lisan yang kemudian disusul dengan pemberitahuan secara tertulis paling lambat 14 (empat belas) hari dari sejak terjadinya keadaan memaksa kepada pihak lainnya.

3. Segala permasalahan yang timbul sebagai akibat dari keadaan memaksa yang terjadi akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh PARA PIHAK.

Pasal 9

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian ini terjadi perbedaan penafsiran atau perselisihan yang timbul antara PARA PIHAK, maka sebagai langkah awal upaya penyelesaian PARA PIHAK akan menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

2. Dalam hal perselisihan yang terjadi tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan melalui jalur hukum dengan menunjuk Pengadilan Negeri setempat (Pengadilan Negeri Tanjung Redeb, Kabupaten Berau).

Pasal 10 PEMBERITAHUAN

1. Semua surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan yang harus dikirim oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya dalam Perjanjian ini, dapat dilakukan melalui faksimil, e-mail, pos tercatat, atau melalui ekspedisi/kurir internal PARA PIHAK ke alamat sebagai berikut:

a. PIHAK PERTAMA:

Nama : PT PELABUHAN CIPTA NUSANTARA INDONESIA Alamat : JL. RAYA KSU KP. PARUNG SERAB N0. 82, Kel. Tirtajaya,

Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Prov. Jawa Barat Telepon : 081381844660

E-mail : pt.pelabuhannusantaraindonesia@gmail.com U.p. : Direktur Utama

b. PIHAK KEDUA:

Nama : Koperasi Gapura

Alamat : Desa Busui, Kel. Busui, Kec. Batu Sopang, Kab. Paser, Prov.

Kalimantan Timur Telepon : 0543-24894

E-mail : gabungan.pengusaha.rakyat@gmail.com U.p. : Ketua Koperasi

2. Apabila terjadi perubahan alamat korespondensi salah satu pihak, maka perubahan tersebut harus segera disampaikan secara tertulis kepada pihak lainnya

Pasal 11

persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk Adendum untuk kemudian Adendum dimaksud menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

Pasal 12 PENUTUP

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut pada awal Perjanjian ini, dalam rangkap 2 (dua) asli bermeterai cukup, yang masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

PT PELABUHAN CIPTA NUSANTARA INDONESIA

KOPERASI GABUNGAN PENGUSAHA RAKYAT

HR OKKE PERMADHI

Direktur Utama Ketua Koperasi

LAMPIRAN

Dalam dokumen UKL UPL PASER (Halaman 194-199)