• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

1. Umum

Perseroan didirikan secara resmi berdasarkan Akta No.11 tanggal 8 Maret 1995, dan Surat Pemberitahuan Persetujuan Presiden No.126/I/PMA/1995 tanggal 27 Februari 1995 dan saat ini berkedudukan di Jalan Selayar Blok A9, Kawasan Industri MM2100, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi. Perseroan merupakan sebuah perusahaan penanaman modal asing yang memproduksi beragam jenis makanan roti dan saat ini telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan di industri roti yang memiliki skala produksi besar dan menggunakan teknologi modern dalam proses pembuatan roti.

Pada awal berdirinya, Perseroan mempunyai 2 (dua) line mesin dimana 1 (satu) line mesin digunakan

untuk pembuatan jenis roti tawar dan 1 (satu) line mesin digunakan untuk pembuatan jenis roti manis.

Pada tahun 2001, seiring dengan perkembangan penjualan produknya, Perseroan meningkatkan 100% kapasitas produksi, dengan menambah 2 (dua) line mesin yaitu untuk jenis roti tawar dan jenis roti manis.

Pada bulan November 2005, Perseroan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur dengan memasang 2 (dua) line mesin. Hasil produksi dari pabrik ini digunakan untuk memasarkan produk

Perseroan ke seluruh daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali. Pada tahun 2009, Perseroan menambah 1 (satu) line mesin jenis roti manis di Pasuruan.

Pada bulan Desember 2008, Perseroan membuka pabrik ketiga dengan 2 (dua) line mesin di Jababeka

Blok U, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Satu line digunakan untuk jenis roti

tawar dan 1 (satu) line untuk jenis roti manis. Di samping itu, Perseroan membangun Auditorium di Blok U untuk menerima kunjungan konsumen agar konsumen dapat melihat dari dekat proses produksi yang dilakukan oleh Perseroaan secara higienis dan halal.

Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI.

Pada tahun 2011, Perseroan membuka tiga pabrik baru di Semarang – Jawa tengah, Medan – Sumatera Utara dan Cibitung – Jawa Barat. Pada tahun 2012, Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang dan Makassar dan menambah lini produksi di Pasuruan, Semarang dan Medan, sehingga total menjadi 24 lini produksi di delapan pabrik pada akhir 2012.

Pada tanggal 8 Februari 2013, Perseroan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas pembelian tanah di Purwakarta. Serah terima aset tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada 25 Maret 2013.

Pada tanggal 18 Februari 2013, Perseroan telah membeli sebidang tanah seluas 24.000 M2 yang terletak di Kawasan Industri Modern Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Jawa Barat, sebagaimana dinyatakan dalam Sertiikat Hak Guna Bangunan No.320/Nambo Ilir, Sertiikat Hak Guna Bangunan No.208/Barengkok, Sertiikat Hak Guna Bangunan No.307/Nambo Ilir.

Merek utama Perseroan adalah Sari Roti yang diluncurkan sejak awal Perseroan beroperasi secara komersial. Segmen pasar Sari Roti ditujukan kepada kelas menengah atas. Masing-masing merek mempunyai beberapa jenis produk yang dibagi dalam 2 kategori utama yaitu roti tawar dan roti manis atau roti isi. Jenis roti tawar Sari Roti memiliki 11 ragam (variance) dengan penjualan tertinggi adalah Roti

Tawar Special, sementara untuk jenis roti manis memiliki 26 ragam dengan penjualan tertinggi adalah

Roti Isi Coklat. Perseroan juga merambah ke variance cake dengan mengeluarkan merek Sari Cake.

Saat ini merek Sari Cake telah memiliki 3 variance.

Merek Sari Roti dengan tagline iklan “Makanan Sehat Praktis” mengusung motto 3 H yaitu Hygiene,

Healthy, dan Halal serta aman dikonsumsi. Oleh karenanya Perseroan sangat peduli dengan aktivitas-

Semua produk Perseroan memiliki sertiikat halal yang secara berkala diperbaharui. Hal ini penting karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah umat Islam.

Perseroan ini juga menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) yang mulai diterapkan sejak tahun

1996, Perseroan memperoleh sertiikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point/Sistem Analisa

Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis) sebagai standar jaminan keamanan pangan.

2. Kegiatan Operasional 2.1. Fasilitas Produksi

Perseroan memiliki 8 pabrik yang berlokasi di Cikarang, Pasuruan, Semarang, Medan, Palembang dan Makassar dengan proses produksi sebagai berikut :

Proses Produksi Roti Tawar

Berikut ini adalah alur proses produksi pembuatan roti dalam Perseroan :

1. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan roti seperti halnya tepung, ragi, telur, gula, garam, susu, air dan margarine disiapkan.

2. Bahan-bahan ini kemudian ditimbang sesuai dengan kebutuhan batch (ukuran untuk produksi). Untuk

tepung penyimpanan dan penimbangan dilakukan secara otomatis dengan menggunakan Mesin Silo (Flour Handling System), sedangkan bahan yang lain ditimbang secara manual, sedangkan air

langsung dari mesin WaterMeter.

3. Bahan-bahan tersebut diaduk dengan menggunakan Mesin Mixer (untuk roti manis) atau Mesin Mixer

(untuk roti tawar). Kemudian adonan didiamkan beberapa saat (Fermentasi I). Setelah melewati Fermentasi I, bahan tersebut diaduk ulang dengan menambahkan beberapa bahan lainnya dengan

4. Adonan roti manis setelah diaduk, diistirahatkan, sedangkan adonan roti tawar langsung dilakukan

pemotongan dan penimbangan sesuai standarnya dengan menggunakan Mesin Devider. Adonan

tersebut, baik roti manis maupun roti tawar, dibuat bulatan sesuai standar berat dan penimbangan

dengan menggunakan Mesin Rounder. Setelah dibuat bulatan, adonan tersebut diistirahatkan lagi.

5. Kemudian dilakukan pemipihan atau pengepresan terhadap adonan tersebut dengan menggunakan Mesin Moulder.

6. Setelah adonan roti manis menjadi tipis maka dilakukan pengisian roti dengan isi seperti coklat,

keju, kelapa dan strawberry. Sedangkan untuk roti tawar langsung dimasukkan ke dalam loyang.

7. Setelah di dalam loyang, adonan diistirahatkan kembali.

8. Setelah itu dilakukan pemanggangan roti menggunakan mesin oven. Dari oven, untuk roti tawar melalui curve conveyor dan roti dikeluarkan dengan mesin deppanner.

9. Baik roti manis maupun roti tawar dilakukan pendinginan.

12. Setelah dingin roti tawar dipotong sesuai ukurannya dengan menggunakan mesin band slicer, di-

packaging dan di-seal bagian atas plastik. Kemudian plastik tersebut diikat dengan Kwik Lok.

10. Sedangkan roti manis setelah pendinginan langsung masuk ke mesin pengepakan dengan

menggunakan mesin packaging. Khusus untuk produk sandroll diisi iller dengan menggunakan

mesin automatic sanding.

11. Setelah itu baik roti manis dan roti tawar melewati mesin metal detector untuk mendeteksi benda

logam.

Pabrik Cikarang – Blok W (“PCBW”)

PCBW mulai beroperasi sejak tahun 1996 dan berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Jalan Jababeka XII A Blok WNo.40-41 Cikarang, Bekasi.

Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PCBW adalah sebagai berikut:

Keterangan 2012 2011 2010 2009 2008

Kapasitas Terpasang:

Roti Tawar (pak/hari) 132.000 132.000 132.000 117.000 117.000

Roti Manis (potong/hari) 360.000 360.000 360.000 360.000 360.000

Kapasitas Produksi:

Roti Tawar (pak/hari) 109.416 109.416 96.484 96.084 97.317

Roti Manis (potong/hari) 318.072 318.072 309.844 272.880 271.872

Kapasitas Terpakai:

Roti Tawar (pak/hari) 63.556 61.526 49.023 63.635 94.366

Roti Manis (potong/hari) 203.911 222.567 224.426 223.939 266.754

Keterangan:

1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek

Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesiikasi dari pembuat mesin- mesin roti

Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan

Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan jumlah jenis roti yang diproduksi

PCBW memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari Cikarang Listrindo (sebagai penyedia tenaga listrik), PDAM Kawasan Industri Jababeka serta pipa gas LNG dari PT PGN. Dalam hal pengolahan air bersih, Perseroan menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana PCBW berada.

PCBW mempunyai fasilitas untuk pembuatan kue dengan kapasitas terpasang sebesar 37.000 potong per hari. Selain itu, dalam pabrik ini, Perseroan memiliki kantor administrasi.

Pabrik Cikarang – Blok U (“PCBU”)

Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PCBU adalah :

Keterangan 2012 2011 2010 2009

Kapasitas Terpasang:

Roti Tawar (pak/hari) 144.000 144.000 144.000 70.000

Roti Manis (potong/hari) 540.000 540.000 540.000 172.800

Kapasitas Produksi:

Roti Tawar (pak/hari) 131.806 131.806 132.346 54.000

Roti Manis (potong/hari) 520.470 524.700 524.700 172.800

Kapasitas Terpakai:

Roti Tawar (pak/hari) 94.071 93.333 73.633 45.911

Roti Manis (potong/hari) 339.094 384.332 268.764 158.266

Keterangan:

1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek

Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesiikasi dari pembuat mesin- mesin roti

Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan

Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan jumlah jenis roti yang diproduksi

PCBU memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari Cikarang Listrindo (sebagai penyedia tenaga listrik), PDAM Kawasan Industri Jababeka serta pipa gas LNG dari PT PGN. Dalam hal pengolahan air bersih, Perseroan menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana PCBU berada.

PCBU memiliki fasilitas berupa auditorium yang digunakan untuk memperkenalkan cara pembuatan

produk Perseroan yang higienis dengan memutarkan ilm company proile Perseroan.

Pabrik Pasuruan (“PP”)

PP mulai beroperasi sejak tahun 2005 dan berlokasi di Kawasan Industri PIER, Jalan Rembang Industri Raya No.28 Pasuruan 67152, Jawa Timur.

Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PP adalah :

Keterangan 2012 2011 2010 2009 2008

Kapasitas Terpasang:

Roti Tawar (pak/hari) 70.000 70.000 70.000 70.000 70.000

Roti Manis (potong/hari) 685.440 288.000 288.000 288.000 172.800

Kapasitas Produksi:

Roti Tawar (pak/hari) 55.494 54.223 53.789 58.091 58.331

Roti Manis (potong/hari) 638.239 218.203 218.203 218.203 129.387

Kapasitas Terpakai:

Roti Tawar (pak/hari) 37.315 26.694 29.900 26.501 20.278

Roti Manis (potong/hari) 239.202 214.269 213.260 162.873 109.398

Keterangan:

1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek

Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesiikasi dari pembuat mesin- mesin roti

Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan

Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan jumlah jenis roti yang diproduksi

PP memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari PLN, sebagai penyedia tenaga listrik. Selain itu, dalam hal penyediaan air bersih, Perseroan menggunakan jasa PDAB Pasuruan. Kebutuhan akan gas diperoleh dari PGN Pasuruan, Jawa Timur. Selain itu, dalam hal pengolahan air bersih, Perseroan menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana PP berada. Dalam pabrik ini, terdapat pula kantor administrasi Perseroan.

Pabrik Semarang (“PS”)

PS mulai beroperasi sejak tahun 2011 dan berlokasi di Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Jalan Tugu Wijaya III No. 1, Semarang 50153, Jawa Tengah.

Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PS adalah :

Keterangan 2012 2011

Kapasitas Terpasang:

Roti Tawar (pak/hari) 72.000 72.000

Roti Manis (potong/hari) 345.600 172.800

Kapasitas Produksi:

Roti Tawar (pak/hari) 60.357 60.357

Roti Manis (potong/hari) 303.761 145.602

Kapasitas Terpakai:

Roti Tawar (pak/hari) 19.192 12.788

Roti Manis (potong/hari) 126.376 90.760

Keterangan:

1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek

Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesiikasi dari pembuat mesin- mesin roti

Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan

Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan jumlah jenis roti yang diproduksi

PS memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari PLN, sebagai penyedia tenaga listrik. Selain itu, dalam hal penyediaan air bersih, Perseroan menggunakan jasa PDAM . Kebutuhan akan gas PS menggunakan LPG, untuk penyimpanan LPG PS saat ini menggunakan 2 tanki dengan kapasitas masing-masing 8 ton. LPG disuplai dari distributor. Selain itu, dalam hal pengolahan air bersih, Perseroan menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana PS berada. Dalam pabrik ini, terdapat pula kantor administrasi Perseroan.

Pabrik Medan (“PM”)

PM mulai beroperasi sejak tahun 2011 dan berlokasi di Kawasan Industri Medan Star, Jalan Pelita Raya I No. 8-10, Lubuk Pakam KM 19,5, Medan, Sumatera Utara.

Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PM adalah :

Keterangan 2012 2011

Kapasitas Terpasang:

Roti Tawar (pak/hari) 79.200 79.200

Roti Manis (potong/hari) 518.400 172.800

Kapasitas Produksi:

Roti Tawar (pak/hari) 57.648 57.648

Roti Manis (potong/hari) 449.201 145.440

Kapasitas Terpakai:

Roti Tawar (pak/hari) 11.298 4.327

Roti Manis (potong/hari) 78.948 43.678

Keterangan:

1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek

Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesiikasi dari pembuat mesin- mesin roti

Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan

Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan jumlah jenis roti yang diproduksi

PM memiliki fasilitas pendukung pabrik listrik dari PLN, air untuk operational diperoleh dari water treatment kawasan industri medan star. Fasilitas bahan bakar gas ( LNG ) disuplay dari PGN dan bahan bakar gas ( LPG ) dari Pertamina.

Pabrik Palembang (“PPa”)

PPa mulai beroperasi sejak tahun 2013 dan berlokasi di Jalan Kerani Ahmad RT.38 RW.8, Sukamoro, Talang Kelapa, Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan.

Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PPa adalah :

Keterangan 2013

Kapasitas Terpasang:

Roti Tawar (pak/hari) 36.000

Roti Manis (potong/hari) 144.000

Kapasitas Produksi:

Roti Tawar (pak/hari) 34.560

Roti Manis (potong/hari) 129.192

Kapasitas Terpakai:

Roti Tawar (pak/hari) 4.429

Roti Manis (potong/hari) 27.770

Keterangan:

1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek

Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesiikasi dari pembuat mesin- mesin roti

Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan

Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan jumlah jenis roti yang diproduksi

PPa memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari PLN, sebagai penyedia tenaga listrik. Selain itu, dalam hal penyediaan air bersih, Perseroan menggunakan Air Tanah dengan menggunakan mesin pompa Deep Well. Kebutuhan akan gas diperoleh dari LPG Pertamina Palembang. Dalam hal pengolahan air bersih, Perseroan memiliki fasilitas pengolahan air sendiri (WTP). Selain itu, dalam hal pengelolaan limbah industri, PPa juga memiliki WWTP sendiri. Dalam pabrik ini, terdapat pula kantor administrasi Perseroan.

Pabrik Makassar (“PMa”)

PMa mulai beroperasi sejak tahun 2013 dan berlokasi di Kawasan Industri Makassar, Jl. Kima 10 Blok A No. 2B Kec. Biringkanaya 90232 Makassar, Sulawesi Selatan.

Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari PMa adalah :

Keterangan 2013

Kapasitas Terpasang:

Roti Tawar (pak/hari) 36.000

Roti Manis (potong/hari) 144.000

Kapasitas Produksi:

Roti Tawar (pak/hari) 33.072

Roti Manis (potong/hari) 129.192

Kapasitas Terpakai:

Roti Tawar (pak/hari) 3.708

Roti Manis (potong/hari) 17.869

Keterangan:

1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek

Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesiikasi dari pembuat mesin- mesin roti

Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan

Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan jumlah jenis roti yang diproduksi

PMa mendapat pasilitas pendukung dari PLN sebagai penyedia tenaga listrik dan PDAM Pemda Makassar sebagai penyedia air bersih dan Gas Elpiji di dapat dari Pertamina melalui Pt. Karya Atma dan juga kebutuhan solar untuk Genset di dapat dari Pertamina melalui PT Karya Atma.

Pabrik MM2100 (“MM”)

MM mulai beroperasi sejak tahun 2012 dan berlokasi di Kawasan Industri MM2100, Jalan Selayar Blok A9, Desa Mekarwangi, Cikarang, Bekasi 17520, Jawa Barat.

Kapasitas terpasang, kapasitas produksi dan kapasitas terpakai dari MM adalah :

Keterangan 2012

Kapasitas Terpasang:

Roti Tawar (pak/hari) 144.000

Roti Manis (potong/hari) 345.600

Kapasitas Produksi:

Roti Tawar (pak/hari) 131.040

Roti Manis (potong/hari) 313.848

Kapasitas Terpakai:

Roti Tawar (pak/hari) 53.073

Roti Manis (potong/hari) 145.402

Keterangan:

1 pak = 10 slices, 1 bungkus sobek = 4 potong roti sobek

Kapasitas terpasang : kapasitas mesin yang terpasang di pabrik Perseroan sesuai dengan spesiikasi dari pembuat mesin- mesin roti

Kapasitas terpakai : jumlah hasil produksi Perseroan pada tahun yang bersangkutan

Kapasitas produksi : kapasitas yang dihasilkan pada saat mesin berproduksi, yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja dan jumlah jenis roti yang diproduksi

MM memiliki fasilitas pendukung pabrik yang diperoleh dari PT PLN (sebagai penyedia tenaga listrik), PDAM Kawasan Industri MM2100 serta pipa gas dari PT Cipta Niaga Gas (CNG). Dalam hal pengolahan air bersih, Perseroan menggunakan fasilitas pengolahan air yang terletak di kawasan industri dimana MM berada.

MM memiliki kapasitas produksi ganda dan mempunyai fasilitas perkantoran.

Untuk memenuhi kebutuhan dan peluang pasar yang ada, Perseroan menerapkan kebijakan bahwa apabila persentase kapasitas terpakai (jumlah output produksi) terhadap kapasitas terpasang telah mencapai 70%, maka Perseroan harus melakukan pembelian mesin baru, sehingga permintaan produk Perseroan yang terus meningkat dapat dipenuhi. Dalam hal ini, untuk melakukan ekspansi usaha,

Perseroan membutuhkan waktu selama 6 (enam) bulan agar mesin/line baru dapat beroperasi secara

komersial.

2.2. Pengendalian Mutu

Setiap tahapan produksi, Perseroan memiliki sistem pengawasan. Ada dua bagian di dalam pengawasan mutu yaitu pengawasan yang bersifat Control Point (CP) atau lokasi pengawasan, dan ada yang menjadi Critical Control Point (CCP) atau lokasi pengawasan yang kritis dan penting. Pengawasan CP secara

umum dilakukan pada setiap tahapan produksi, tetapi untuk CCP diperlukan pengawasan yang lebih ketat karena menyangkut masalah keamanan pangan.

Pada saat penerimaan bahan baku, QC (Quality Control) Incoming akan memeriksa kondisi isik

bahan baku secara acak, meliputi keutuhan kemasan, berat per pak, hingga pemeriksaan organoleptik

(khususnya untuk iller) yang merupakan pengujian menggunakan panca indera. Selain itu, bahan baku

yang datang harus dilengkapi dengan Certiicate of Analysis yang mencantumkan hasil pemeriksaan

Selanjutnya, pada saat proses penimbangan, bahan baku harus diperiksa apakah sesuai dengan formula yang ditetapkan karena mempengaruhi kualitas produk. Khusus pada penimbangan terigu yang dilakukan secara otomatis, terdapat sifter yang berfungsi untuk menyaring kemungkinan adanya benda asing yang

ada pada terigu. Karena proses ini tidak terlihat oleh mata, maka harus selalu dipastikan bahwa sifter

tersebut dalam kondisi baik. Mengingat risiko dan potensi bahayanya, maka tahapan penimbangan terigu ini menjadi CCP pertama pada Sistem HACCP proses pembuatan roti di Perseroan.

Pada proses pengadukan adonan, proses pengadukan kedua (dough mixing) sangat berperan penting

terhadap kualitas roti yang dihasilkan. Adonan yang undermixing atau overmixing akan memberikan hasil

roti yang kurang baik. Ciri adonan yang bagus secara isik dapat dilihat dari kondisi adonan yang kalis, serta jika adonan direnggangkan akan terbentuk lapisan ilm tipis yang halus dan transparan (hampir sama seperti adonan martabak telur).

Tahapan berikutnya yang memerlukan pengawasan yang cukup adalah proses inal prooing. Selain suhu

dan kelembaban ruangan yang perlu dijaga kestabilannya, volume adonan perlu dikontrol dengan baik.

Terlalu cepat mengeluarkan adonan dapat menyebabkan adonan roti kurang mengembang (underproof),

tetapi jika terlambat akan menyebabkan adonan terlalu mengembang (overproof), sehingga diperlukan

ketepatan kerja dari operator yang bertugas di bagian ini. Pada umumnya proses ini berlangsung selama kurang lebih 1 jam.

Proses pemanggangan (baking) akan berpengaruh terhadap penampakan produk jadi, khususnya dari

segi warna dan tingkat kematangan. Suhu dan waktu pemanggangan disesuaikan dengan jenis roti yang hendak dipanggang. Perseroan memiliki standar warna, atau disebut colour guide, yang berfungsi

untuk menentukan tingkat kematangan produk. Colour guide ini merupakan gradasi dari warna kuning

hingga coklat tua. Pada oven terdapat jendela yang dapat digunakan untuk mengamati warna dan tingkat kematangan produk, sehingga dapat diketahui apakah produk tersebut cukup matang atau belum, serta untuk menghindari loss produksi akibat produk yang tidak standar.

Proses pendinginan roti yang sudah matang perlu dilakukan dengan waktu yang tepat. Roti yang masih panas jika langsung dikemas akan terlihat berembun pada kemasannya, akibat uap air yang tertahan di dalam kemasan, sehingga dapat menyebabkan roti berjamur sebelum waktunya. Selain itu untuk roti tawar, roti yang masih panas jika langsung dipotong akan menyebabkan roti menjadi penyok, karena roti yang masih panas umumnya bersifat terlalu lembut/lembek. Umumnya proses pendinginan ini berlangsung selama 2 jam untuk roti tawar dan 30 menit untuk roti manis, dengan suhu produk sekitar 35ºC pada saat dikemas. Pengaturan waktu pendinginan roti juga perlu diperhatikan mengingat roti yang terlalu lama didinginkan dan terbuka akan menyebabkan roti menjadi keras.

Roti yang akan dikemas disortir terlebih dahulu. Roti yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh Perseroan akan disisihkan sehingga tidak sampai ke tangan konsumen. Contoh roti yang tidak sesuai standar misalnya, roti yang penyok, roti tawar berpinggang (caving), isi roti manis yang keluar dan roti

gosong. Selain itu kondisi kemasan juga perlu diperhatikan seperti segel kemasan yang rapat, kesesuaian harga - kode produksi - tanggal kadaluarsa yang tercantum.

Tahapan produksi yang menjadi CCP kedua di Perseroan adalah metal detecting. Seluruh produk yang

telah dikemas harus melalui metal detector, untuk memastikan bahwa seluruh produk aman dan bebas

dari adanya kontaminasi logam

2.3. Pemasaran dan Penjualan

Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk makanan yang sehat dan praktis merupakan sebuah peluang bagi Perseroan. Peluang ini juga didorong oleh pertumbuhan ekonomi masyarakat kelas menengah di Indonesia.

Sebagai produsen roti nasional, Perseroan terus mengembangkan sistem pemasaran dan memperluas area jangkauan distribusi. Berbagai kegiatan promosi pun dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan penjualan produk dan semakin mendekatkan Sari Roti di hati dan pikiran masyarakat.

Guna meningkatkan brand awareness produk, Perseroan melakukan aktivitas promosi baik “above the

line” maupun “below the line”. Perseroan melakukan pemasaran melalui media televisi, radio, media

cetak, dan melakukan kegiatan kegiatan promosi lainnya seperti sponsorship, pameran dan lainnya.

Dalam hal ini, Perseroan menitikberatkan kepada aktivitas below the line dimana salah satunya adalah

program factory visit yang dilakukan secara rutin dari hari Senin-Jumat.

Factory visit merupakan program edukasi terhadap konsumen mengenai proil Perseroan. Dalam program

ini konsumen bisa melakukan kunjungan ke dalam pabrik untuk melihat langsung proses produksi yang dijalankan. Konsumen juga bisa melihat video company proile di dalam ruangan auditorium yang khusus dibuat untuk program factory visit ini. Sekitar 60% dari konsumen yang datang adalah anak-anak usia