Berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, Perseroan mempunyai liabilitas seluruhnya berjumlah Rp538.337 juta, dengan perincian sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2012
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha: Pihak Ketiga 59.450 Pihak Berelasi 19.583 Utang Lain-lain 86.025 Utang Pajak 6.776 Beban Akrual 17.142
Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun 6.073
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 407
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 195.456
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Jaminan Pelanggan 12.641
Utang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun 296.844
Liabilitas Pajak Tangguhan – neto 16.342
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 17.054
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 342.881
TOTAL LIABILITAS 538.337
1. Utang Usaha – Pihak Ketiga
Utang usaha kepada pihak ketiga terdiri dari utang kepada pemasok yang terutama timbul sehubungan dengan pembelian bahan baku dan kemasan sebesar Rp59.450 juta.
2. Utang Usaha – Pihak Berelasi
Utang usaha kepada pihak berelasi terdiri dari utang kepada pemasok yang terutama timbul sehubungan dengan pembelian bahan baku dan kemasan sebesar Rp19.583 juta, dengan rincian sebagai berikut :
Keterangan 31 Desember 2012
Utang Usaha – Pihak Berelasi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 18.965
PT Indomarco Adi Prima 618
Total 19.583
Saldo pada 31 Desember 2012 adalah tanpa jaminan, tanpa bunga dan akan diselesaikan dalam bentuk tunai. Tidak terdapat jaminan yang diberikan atau diterima untuk setiap utang dari pihak-pihak berelasi.
3. Utang Lain-Lain
Utang Lain-lain pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp86.025 juta yang timbul sehubungan dengan utang kepada pemasok/kontraktor yang semuanya merupakan pihak ketiga yang terutama timbul sehubungan dengan jasa transportasi, pembangunan pabrik baru, serta pembelian mesin dan peralatan.
Pada tahun 2011, Perseroan menandatangani tiga perjanjian pembelian dengan Oshikiri Machinery Co., Ltd. (Oshikiri) (tidak terailiasi), dimana Perseroan setuju untuk membeli beberapa unit mesin dari Oshikiri dengan total nilai pembelian JPY542.414.000. Pada tanggal 27 Agustus 2012, Perseroan kembali menandatangani perjanjian dengan Oshikiri untuk membeli beberapa unit mesin dengan total nilai pembelian sebesar JPY50.196.000.
Pada tanggal 16 Juli 2012, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Wijaya Kusuma Contractors dengan total nilai kontrak sebesar Rp17.000 juta dimana Perseroan menunjuk PT Wijaya Kusuma Contractors untuk melakukan pekerjaan pembangunan pabrik di Makassar.
4. Utang Pajak
Utang Pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp6.776 juta dengan rincian sebagai berikut : Keterangan 31 Desember 2012 Pajak Penghasilan : Pasal 21 695 Pasal 23 235 Pasal 25 3.817 Pasal 26 98 Pasal 29 1.931 Total 6.776 5. Beban Akrual
Beban Akrual Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp17.142 juta dengan rincian sebagai berikut :
Keterangan 31 Desember 2012
Beban Promosi 5.110
Transportasi dan Distribusi 3.729
Listrik, gas dan air 2.986
Royalti 2.711
Bunga 1.854
Lain-Lain 752
Total 17.142
6. Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Utang Bank Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp6.073 juta.
7. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp407 juta, dengan rincian sebagai berikut :
Keterangan 31 Desember 2012
Biaya Makan 363
Biaya Medis 3
Lain-lain 41
8. Jaminan Pelanggan
Jaminan pelanggan merupakan uang jaminan yang diberikan oleh para distributor dan agen produk- produk Perseroan, yang akan dikembalikan pada akhir perjanjian antara Perseroan dengan masing- masing distributor/agen tersebut. Jaminan pelanggan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp12.641 juta.
9. Utang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Pada tanggal 31 Desember 2012, utang bank jangka panjang terdiri dari saldo terhutang dari fasilitas pinjaman yang diberikan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan rincian sebagai berikut:
Keterangan 31 Desember 2012
Pokok Pinjaman 304.000
Dikurangi Biaya Pinjaman yang Belum Diamortisasi (1.083)
Neto 302.917
Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun 6.073
Bagian Jangka Panjang 296.844
Pada tanggal 14 Desember 2012, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu pinjaman sebesar Rp220.000 juta untuk membiayai pembangunan pabrik baru. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 8,25%. Pembayaran dari pinjaman ini akan dilakukan dalam 48 kali pembayaran cicilan bulanan yang dimulai pada tanggal 14 Desember 2014. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perseroan diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu seperti menjaga rasio keuangan tertentu (rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek, laba sebelum pajak, bunga, penyusutan dan amortisasi terhadap beban bunga, dan jumlah utang yang memiliki kewajiban untuk membayar bunga terhadap jumlah ekuitas). Tidak ada aset Perseroan yang digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas di atas.
Berdasarkan surat No.10069/DIR/NIC/III/2013 tanggal 4 Maret 2013 perihal Pemberitahuan Untuk Penerbitan Obligasi, Perseroan telah menyampaikan pemberitahuan atas penerbitan Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013 kepada BCA, dimana sesuai dengan pasal 10 Huruf (j) Perjanjian Kredit No.18 tanggal 19 Juli 2011 yang dibuat di hadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris di Jakarta, dinyatakan bahwa “Kecuali bilamana BCA secara tertulis menetapkan lain, DEBITOR wajib untuk menawarkan kepada BCA terlebih dahulu, dalam hal DEBITOR bermaksud akan memperoleh pinjaman uang atau kredit baru (First Right of Refusal)”. Berdasarkan surat No.10121/GBK/2013 tanggal
19 Maret 2013, pihak BCA menyetujui permohonan Perseroan untuk melakukan penerbitan Obligasi. Dana yang diterima oleh Perseroan dari penerbitan Obligasi akan digunakan untuk melakukan pembayaran atas utang kepada BCA. Sehubungan dengan hal itu, berdasarkan perjanjian pinjaman antara Perseroan dengan BCA, tidak ada denda yang wajib dibayarkan oleh Perseroan untuk melakukan pelunasan dini
10. Ikatan Lain
Pada tanggal 26 Maret 2012, Perseroan menandatangani perjanjian dengan PT Lite Constructions Indonesia (tidak terailiasi) dengan total nilai kontrak sebesar Rp21.000 juta, dimana Perseroan menunjuk PT Lite Constructions Indonesia untuk melakukan pekerjaan pembangunan pabrik di Palembang.
Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman Perseroan dan tidak terdapat pelanggaran atas persyaratan dalam perjanjian pinjaman yang dilakukan oleh Perseroan yang dapat berdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan. Tidak terdapat pembatasan (negative covenants) yang merugikan hak-hak pemegang saham publik atau hak pemegang Obligasi.
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa per tanggal 31 Desember 2012, Perseroan tidak memiliki komitmen, kontinjensi, kewajiban dan ikatan lain kecuali yang telah dinyatakan di atas dan yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perseroan serta disajikan dalam Prospektus ini. Setelah tanggal 31 Desember 2012 hingga tanggal laporan auditor independen serta dari tanggal laporan auditor independen hingga tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki kewajiban baru yang jumlahnya material, selain kewajiban yang timbul dari kegiatan operasional dan pendanaan Perseroan.
Manajemen dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perseroan serta sehubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam Perseroan dengan ini menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan serta disajikan dalam Prospektus ini.