• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keluhan Kesehatan

Dalam dokumen PROFIL ANAK INDONESIA (Halaman 52-56)

KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan untuk

5.5 Keluhan Kesehatan

Tingkat kesejahteraan suatu negara dapat dilihat dari tingkat kesehatannya. Salah satu indikator yang dapat menggambarkan tingkat kesehatan adalah angka kesakitan atau sering disebut juga dengan angka morbiditas. Keluhan kesehatan didefinisikan sebagai gangguan terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari. Sementara itu, seseorang dikatakan sakit jika mengalami keluhan kesehatan dan terganggu aktivitas sehari-harinya.

Sumber: BPS - Susenas 2014

Gambar 5.10Persentase Anak yang Sakit Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2014

Dari Gambar 5.10 dapat dilihat bahwa angka kesakitan anak Indonesia

adalah 15,26 persen. Angka kesakitan anak di daerah perdesaansebesar 15,75 persen,sementara angka kesakitan di daerah perkotaan sebesar 14,74 persen.

Sumber: BPS - Susenas 2014

Gambar 5.8 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Tipe Daerah dan Jenis Imunisasi,2014

Selain melihat jenis imunisasinya, perlu dikaji lebih jauh mengenai pemberian imunisasi lengkap. Karena dengan imunisasi lengkap, sistem imun dalam diri anak terbentuk lebih baik. Imunisasi lengkap ditanyakan kepada anak berumur 1-4 tahun, dengan asumsi bahwa saat usia anak satu tahun sudah mendapat imunisasi lengkap dengan ditandai pemberian imunisasi campak di umur 9 bulan.Meskipun sudah banyak anak yang diberi imunisasi, namun baru 55,72 persen anak berumur 1-4 tahun yang diberi imunisasi lengkap. Menurut tipe daerah, tidak berbeda nyata antara daerah perkotaan dan perdesaan untuk anak berumur 1-4 tahun yang memperoleh imunisasi lengkap (55,69 persen dan 55,74 persen). Sedangkan jika dilihat menurut jenis kelamin, persentase anak berumur 1-4 tahun yang memperoleh imunisasi lengkap relatif sama untuk perempuan (56,05 persen) dan laki-laki (55,39 persen).

Sumber: BPS - Susenas 2014

Gambar 5.9 Persentase Anak Berumur 1-4 Tahun yang Mendapat Imunisasi Lengkap Menurut Tipe Daerahdan Jenis Kelamin, 2014

5.5 Keluhan Kesehatan

Tingkat kesejahteraan suatu negara dapat dilihat dari tingkat kesehatannya. Salah satu indikator yang dapat menggambarkan tingkat kesehatan adalah angka kesakitan atau sering disebut juga dengan angka morbiditas. Keluhan kesehatan didefinisikan sebagai gangguan terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari. Sementara itu, seseorang dikatakan sakit jika mengalami keluhan kesehatan dan terganggu aktivitas sehari-harinya.

Sumber: BPS - Susenas 2014

Gambar 5.10Persentase Anak yang Sakit Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2014

Dari Gambar 5.10 dapat dilihat bahwa angka kesakitan anak Indonesia

adalah 15,26 persen. Angka kesakitan anak di daerah perdesaansebesar 15,75 persen,sementara angka kesakitan di daerah perkotaan sebesar 14,74 persen.

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara angka kesakitan anak laki-laki (15,39 persen) dan anak perempuan (15,13 persen).

Dalam Susenas 2014, jenis keluhan kesehatan dirinci menjadi panas, batuk, pilek, asma/napas sesak/cepat, diare/buang air, sakit kepala berulang, sakit gigi dan lainnya. Gambar 5.11menunjukkan bahwa keluhan kesehatan yang dialami oleh balita memiliki kecenderungan yang sama di perkotaan dan perdesaan. Lebih dari separuh balita di Indonesia mengalami panas (53,90 persen), batuk (57,62 persen) dan pilek (58,32 persen). Ketiga keluhan kesehatan ini seringdialami balita, karena balita masih sangat rentan terhadap penyakit.

Sumber: BPS - Susenas 2014

Gambar 5.11 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan KesehatanMenurut Tipe

Daerah dan Jenis Keluhan Terbesar, 2014

Banyak cara yang dilakukan seseorang ketika dirinya sakit, dari mengobati sendiri, berobat ke dokter dan lain sebagainya.Mengobati sendiri adalah cara yang banyak dilakukan orang ketika mengalami sakit, sebelum berobat ke fasilitas kesehatan. Adapun cara mengobati sendiri bermacam-macam. Dalam Susenas, cara mengobati sendiri dibedakan menjadi tiga yaitu minum obat/pengobatan modern, minum obat/pengobatan tradisional dan lainnya.

Gambar 5.12 menunjukkan bahwa sebanyak 54,80 persen anak yang sakit mengobati sendiri sakitnya. Jika dilihat menurut tipe daerahnya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara anak yang sakit dan mengobati sendiri di perkotaan (54,38 persen) dan di perdesaan (55,20 persen). Menurut jenis kelamin, persentase anak laki-laki dan perempuan yang mengalami keluhan kesehatan relatif sama yaitu 54,57 persen dan 55,04 persen.

Sumber: BPS - Susenas 2014

Gambar 5.12 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Mengobati

Sendiri Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2014

Sementara itu dari Gambar 5.13 dapat dilihat bahwa baik di perkotaan dan perdesaan memiliki kecenderungan penggunaan obat yang sama untuk mengobati sendiri. Sekitar 92,87 persen anak yang mengobati sendiri menggunakan obat modern, 16,07 persen obat tradisional, dan sisanya dengancara pengobatan lainnya.

Sumber: BPS - Susenas 2014

Gambar 5.13 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara angka kesakitan anak laki-laki (15,39 persen) dan anak perempuan (15,13 persen).

Dalam Susenas 2014, jenis keluhan kesehatan dirinci menjadi panas, batuk, pilek, asma/napas sesak/cepat, diare/buang air, sakit kepala berulang, sakit gigi dan lainnya. Gambar 5.11menunjukkan bahwa keluhan kesehatan yang dialami oleh balita memiliki kecenderungan yang sama di perkotaan dan perdesaan. Lebih dari separuh balita di Indonesia mengalami panas (53,90 persen), batuk (57,62 persen) dan pilek (58,32 persen). Ketiga keluhan kesehatan ini seringdialami balita, karena balita masih sangat rentan terhadap penyakit.

Sumber: BPS - Susenas 2014

Gambar 5.11 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan KesehatanMenurut Tipe Daerah dan Jenis Keluhan Terbesar, 2014

Banyak cara yang dilakukan seseorang ketika dirinya sakit, dari mengobati sendiri, berobat ke dokter dan lain sebagainya.Mengobati sendiri adalah cara yang banyak dilakukan orang ketika mengalami sakit, sebelum berobat ke fasilitas kesehatan. Adapun cara mengobati sendiri bermacam-macam. Dalam Susenas, cara mengobati sendiri dibedakan menjadi tiga yaitu minum obat/pengobatan modern, minum obat/pengobatan tradisional dan lainnya.

Gambar 5.12 menunjukkan bahwa sebanyak 54,80 persen anak yang sakit mengobati sendiri sakitnya. Jika dilihat menurut tipe daerahnya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara anak yang sakit dan mengobati sendiri di perkotaan (54,38 persen) dan di perdesaan (55,20 persen). Menurut jenis kelamin, persentase anak laki-laki dan perempuan yang mengalami keluhan kesehatan relatif sama yaitu 54,57 persen dan 55,04 persen.

Sumber: BPS - Susenas 2014

Gambar 5.12 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Mengobati Sendiri Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2014

Sementara itu dari Gambar 5.13 dapat dilihat bahwa baik di perkotaan dan perdesaan memiliki kecenderungan penggunaan obat yang sama untuk mengobati sendiri. Sekitar 92,87 persen anak yang mengobati sendiri menggunakan obat modern, 16,07 persen obat tradisional, dan sisanya dengancara pengobatan lainnya.

Sumber: BPS - Susenas 2014

Gambar 5.13 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Penggunaan Obat Menurut Tipe Daerah danJenis Pengobatan, 2014

Dalam dokumen PROFIL ANAK INDONESIA (Halaman 52-56)