• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kunci Sukses Wirausaha

A. NILAI WIRAUSAHA

6. Keorisinalitasan: kreativitas dan inovasi

Keorisinalitasan atau antiplagiat merupakan suatu hasil yang dikembangkan dari kreativitas dan inovasi. Kreativitas itu sendiri merupakan kemampuan untuk berpikir yang baru dan berbeda atau kita biasa sebut dengan istilah anti-mainstream, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk bertindak yang baru dan berbeda. Nilai inovatif, kreatif dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinalitasan seseorang. Menurut Wirasasmita (1994), seorang wirausaha yang inovatif meupakan orang yang kreatif dang yakin dengan adanya cara – cara baru yang lebih baik dan menjual. Nilai keorisinalitasan dapat dilihat dari ciri-ciri seorang wirausaha sebagai berikut:

123

Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.

Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.

Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.

Menurut Zimmerer (1996), ide-ide kreativitas seing muncul ketika seorang wirausaha melihat sesuatu dalam periode yang lama dan berpikir sesuatu yang baru yang bersifat beda. Oleh karena itu, kreativitas diartikan juga sebagai kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada menjai ada. Soemahamidjaja (1997) menambahkan sehingga kewirausahaan pun dapat diartikan sebagain kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda berdasarkan nilai ersebut.

B. SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

Mungkin Saudara pernah mendengar tentang pepatah yang mengatakan: “sikap dan perilaku menentukan kesuksesan”. Hal ini memang berlaku dalam dunia wirausaha. Alex Inkeles dan David H. Smith (1974) adalah beberapa ahli yang mengemukakan tentang kualitas dan sikap orang modern dan hubungannya dengan kemampuan membangun usaha. Menurutnya kualitas manusia modern tercermin pada orang yang berpartisipasi dalam produksi modern yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap, nilai dan tingkah laku dalam kehidupan sosial.

Ciri-ciri orang modern tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Gunar Myrdal dalam Siaguan (1972) yaitu : 1) Kesiapan diri dan keterbukaan terhadap inovasi, 2) Kebebasan yang besar dari tokoh-tokoh tradisional, 3) Mempunyai jangkauan dan pandangan yang luas terhadap berbagai masalah, 4) Berorientasi pada masa sekarang dan yang akan dating, 5) Selalu memiliki perencanaan dalam segala kegiatan, 6) Mempunyai keyakinan pada kegunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, 7) Percaya bahwa kehidupan tidak dikuasai oleh nasib dan orang tertentu, 8) Memiliki keyakinan dan menggunakan keadilan sesuai dengan pinsip masing-masing, dan 9) Sadar dan menghormati orang lain.

David McClelland (1961) mengemukakan enam ciri sikap dan perilaku kewirausahaan, yaitu : 1) Keterampilan mengambil keputusan dan risiko moderat, serta buka atas dasar kebetulan belaka, 2) Energik, khususnya dalam berbagai bentuk kegiatan inovatif, 3) Memiliki sikap tanggung jawab individual, 4) Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolak ukur satuan uang sebagai indicator keberhasilan, 5) Mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan di masa mendatang, 6) Memiliki kemampuan berorganisasi, meliputi kemampuan kepemimpinan dan manajerial.

Sukardi dalam As’ad (2002) mengemukakan bahwa seorang wirausaha yang berhasil mempunyai perilaku psikologik tertentu, antara lain:

1. Supel dan fleksibel dalam bergaul, mampu menerima kritik dan mampu 
melakukan komunikasi secara efektif dengan orang lain. 


3. Berani mengambil risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya mengenai sesuatu yang akan dikerjakan serta menyenangi tugas yang dikerjakan secara efektif bersama orang lain.

4. Memiliki pandangan ke depan, cerdik, lincah, dan fleksibel terhadap berbagai macam situasi.

5. Oto-aktivitasnya mampu menemukan sesuatu yang orisinil dari pemikiran sendiri dan mampu menciptakan hal-hal baru yang kreatif. 


6. Percaya pada kemampuan untuk bekerja mandiri, optimis, dinamis serta mempunyai kemampuan untuk menjadi pemimpin. 


7. Mampu dan menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun, menjalankan, dan mencapai tujuan usaha, manajemen umum dan berbagai bidang pengetahuan lain yang menyangkut dunia usaha. 


8. Memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik, mengutamakan prestasi, selalu memperhitungkan faktor pendorong dan penghambat, tekun, kerja keras, teguh dalam pendirian dan memiliki kedisiplinan yang tinggi. 
 9. Perhatian pada lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi

semua orang. 


Zimmerer dalam Suryana (2009) mengemukakan bahwa terdapat 
delapan sikap dan perilaku kewirausahaan, antara lain sebagai berikut:

1. Desire for responsibility yaitu memiliki rasa tanggung jawab terhadap usaha yang dilakukannya, sehingga akan selalu mawas diri.

2. Preference for moderate risk yaitu selalu berusaha menghindari berbagai macam risiko, baik risiko kecil maupun risiko yang berat. 


3. Confidence in their ability to success yaitu memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesan. 


4. Desire for immediate feedback yaitu selalu menginginkan umpan balik dengan segera. 5. High level of energy yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan

keinginannya demi masa depan yang lebih baik. 


6. Future orientation yaitu memiliki orientasi, perspektif dan wawasan jauh ke depan. 
 7. Skill at organizing yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumbeer

daya untuk menciptakan nilai tambah. 


8. Value of achievement over money yaitu lebih menghargai prestasi yang telah dicapai daripada uang atau keuntungan finansial. 


Zimmerer dalam Suryana (2009: 26) mengemukakan beberapa sikap dan perilaku seorang wirausaha yang berhasil, diantaranya:

1. Proaktif, yaitu berinisiatif serta tegas dalam mengambil tindakan dan keputusan.. 
 2. Berorientasi pada prestasi yang tercermin dalam pandangan dan tindakan terhadap

peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, penuh perencanaan, dan mengutamakan pengawasan. 


125

3. Memiliki komitmen yang kuat kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan kerjasama. 


Ketika seseorang memutuskan berwirausaha, perlu diperhatikan beberapa faktor yang menentukan keberhasilan wirausaha, diantaranya faktor internal dan faktor eksternal dari individu tersebut. Faktor internal tersebut antara lain motivasi kerja yang dimiliki seseorang, pengalaman dan pengetahuan yang menunjang produktivitas kerja, sikap dan perilaku baik yang mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru serta mampu menerima saran dan kritikan dari orang lain dengan baik. Faktor eksternal yang juga menentukan antara lain lingkungan kelarga dan tempat kerja. Jika suasana keluarga harmonis maka akan memotivasi seseorang untuk bekerja lebih giat dan lebih produktif lagi, tapi apabila lingkunagn keluarga tidak mendukung, akan berdampak negatif pada kinerja seseorang. Begitu juga dengan lingkungan tempat kerja baik situasi kerja secara fisik maupun hubungan dengan mitra kerja. Jika suasana tempat kerja nyaman serta kondusif dan hubungan dengan mitra kerja terjalin baik akan meningkatkan produktivitas kerja orang tersebut dan jika suasana kerja sudah tidak nyaman, kurang kondusif serta adanya konflik dengan teman kerja pastinya akan menghambat keberhasilan dan menurunkan produktivitas kerja seseorang.

Sikap dan perilaku seorang wirausaha yang ikut menentukan keberhasilan wirausaha antara lain sikap percaya diri dan optimis pada apa yang dilakukannya; orientasi serta fokus pada usaha yang sedang dijalankan; keberanian dalam mengambil berbagai macam risiko; memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi; memiliki sifat yang suka bereksplorasi, inovatif, selalu ingin menciptakan hal-hal baru berdasarkan rasa keingintahuannya yang tinggi, kreatif, dan fleksibel pada segala situasi dan kondisi serta memiliki orientasi, visi dan perspektif pada masa depan.

Dari beberapa pandangan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa wirausahawan yang berhasil dan sukses pada umumnya berprilaku sebagai berikut: