• Tidak ada hasil yang ditemukan

ُدۡمَ�ٱۡ

ِرِطاَف ِ َِّ�

ِتَٰ�ٰ َ� َّسلٱ

َو

ِض�َ ۡ�ٱ

ِلِعاَج

ِةَكِ�َٰٓلَمۡلٱ

ٖةَحِنۡجَأ ٓ ِ�ْوُأ ً�ُسُر

ِ� ُد�ِزَي َۚعَٰ�ُرَو َثَٰ�ُثَو ٰ َ�ۡثَّم

ِقۡلَۡ�ٱ

َّنِإ ُۚءٓاَشَ� اَم

َ َّ�ٱ

ِدَق ٖء ۡ َ� ِّ ُ� َٰ َ�

۞ ٞري

Segala puji bagi Allah Pencipta Langit dan Bumi. Yang menjadikan malaikat utusan-utusan yang mempunyai sayap—dua, tiga, dan

empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segalanya

QS Fatir [35]: 1

Malaikat diciptakan dari cahaya.59 Wujud mereka teramat besar dan memiliki sayap-sayap. Namun mereka juga bisa menyamar dalam wujud manusia. Walau mereka adalah makhluk ciptaan Allah yang mulia, namun mereka tak lebih dari sekadar makhluk, dan tidak memiliki hak dan peran ketuhanan sedikitpun.

Para malaikat tidak mempunyai hawa nafsu, senantiasa taat beribadah kepada Allah dalam ketundukan yang sempurna. Menjalankan segala yang diperintahkan-Nya tanpa jenuh dan letih.60 Mereka diberi berbagai tugas oleh Allah, dan ikut menggulirkan kehidupan di Alam Semesta. Meyakini keberadaan para malaikat termasuk hal mendasar bagi keimanan seorang muslim. Di antara jumlah malaikat yang sangat-sangat banyak, seorang

59 HR Muslim: 5314; HR Ahmad: 24186 60 QS 21: 19-20

menumbuhkan tanaman, membagikan rezeki; Malaikat Maut bertugas mencabut nyawa; Malaikat Israfil bertugas meniupkan Sangkakala tanda Hari Kiamat dan Hari Kebangkitan; Malaikat Malik dan Zabaniyah bertugas mengurusi dan menjaga Neraka; ada pula para malaikat pemikul ‘Arsy (‘singgasana Allah’); malaikat hafazhah yang menjaga manusia, malaikat pencatat amal perbuatan manusia; malaikat yang mengurusi janin dan mencatatkan takdir bagi setiap jiwa saat di dalam rahim; malaikat yang bertugas menanyai jiwa manusia di Alam Kubur; dll.

#3 Iman kepada Kitab-Kitab-Nya

ٓاَ�َزنۡ َأَو

َكۡ َ�ِإ

َبٰ َ�ِكۡلٱ

ِب

ِّقَ�ٱۡ

ِهۡيَدَي َ ۡ�َب اَمِّل اٗقِّد َصُم

Dan Kami telah turunkan kepadamu Kitab (al-Qur’an) dengan kebenaran, (dan juga) membenarkan

(kitab-kitab) yang ada sebelumnya. QS al-Maidah [5]: 48

Allah sebagai Sang Pencipta memberikan segenap petunjuk, pedoman, dan peraturan bagi makhluk-Nya, Semua itu diturunkan sebagai wahyu-wahyu yang dibawa oleh malaikat kepada para nabi dan rasul, untuk

78 | IKHTISAR RISALAH

Wahyu-wahyu yang diturunkan pada seorang rasul tertentu kemudian dituliskan terkumpul dalam suatu kitab. Inilah yang dimaksud 'Kitab Allah' atau biasa juga disebut sebagai 'kitab suci'. Namun jika wahyu-wahyu yang diturunkan kepada seorang nabi atau rasul tersebut jumlahnya tidak banyak, lazimnya tidak disebut sebagai kitab, melainkan disebut sebagai shuhuf, yang artinya 'lembaran-lembaran'. Kitab suci atau shuhuf juga biasa diistilahkan sebagai ‘Risalah Allah’.

Inti yang terkandung dari seluruh kitab suci adalah tentang tauhid (seperti yang dijelaskan di bagian sebelumnya). Sebagai petunjuk untuk mengamalkan tauhid, isi dari kitab suci menjelaskan tentang perintah untuk beribadah, menjelaskan apa saja yang

diperbolehkan dan dilarang oleh Allah. Untuk menjelaskan hal-hal ini, kitab-kitab Allah juga sangat banyak

menceritakan kisah-kisah nyata dari masa terdahulu yang mengandung pelajaran dan hikmah bagi manusia. Selain itu, hal penting lain yang selalu diceritakan dalam kitab-kitab Allah adalah cerita tentang kehidupan setelah kematian. Bahwa kehidupan yang saat ini hanya

sementara. Bahwa kehidupan yang abadi justru baru akan dimulai setelah kita mati, yakni kehidupan di Alam Akhirat di mana terdapat Surga dan Neraka.

Meyakini keberadaan dan kebenaran kitab-kitab Allah termasuk hal mendasar bagi keimanan seorang muslim.

kita ketahui dan jelas mesti kita imani sebagai seorang muslim, yaitu yang namanya disebutkan dalam al-Qur’an:

Kitab Taurat, yang diturunkan kepada Nabi Musa. Kitab Zabur, yang diturunkan kepada Nabi Daud. Kitab Injil, yang diturunkan kepada Nabi Isa al-Masih, Kitab Al Qur'an, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Selain itu ada pula shuhuf-shuhuf, seperti 60 shuhuf yang diturunkan kepada Nabi Syaits, juga 30 shuhuf yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim, serta 10 shuhuf yang diturunkan kepada Nabi Musa (selain Kitab Taurat).

Pada hakikatnya, seorang muslim wajib meyakini dan membenarkan seluruh risalah terdahulu. Namun seiring sejarah, sebagian dari risalah tersebut telah berubah dan terlencengkan. Sebagian yang masih terjaga keasliannya dan bersesuaian dengan al-Qur’an bisa tetap diimani, sedangkan sebagian lagi tidak.

Walau wajib diimani, namun secara umum syariat yang terdapat di kitab-kitab terdahulu sudah tidak berlaku lagi, dan telah digantikan serta disempurnakan oleh al-Qur’an. Kitab terakhir inilah satu-satunya risalah yang berlaku bagi umat akhirzaman. Satu yang wajib kita pelajari dan wajib kita amalkan isinya sebagai seorang muslim.

80 | IKHTISAR RISALAH

#4 Iman kepada Para

Rasul & Nabi-Nya

ف

ٗ

�ُسُّر

َ َ� ِساَّنلِل َنوُ�َي َّ�َِ� َن�ِرِذنُمَو َن�ِ ِّ�َبُّم

ِ َّ�ٱ

َدۡعَ� �َّجُح

�ِلُسُّرلٱ

َن َ�َو

ُ َّ�ٱ

يِكَح اًز�ِزَع

۞ اٗم

Mereka diutus sebagai rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia

untuk membantah Allah setelah diutusnya asul-rasul itu. Dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.

QS an-Nisa [4]: 165

Rasul dan nabi adalah manusia-manusia pilihan yang Allah utus secara khusus untuk menyampaikan seruan berupa petunjuk sekaligus peringatan bagi umat manusia,61 lewat wahyu yang disampaikan melalui Malaikat Jibril. Walau mereka tergolong manusia pilihan, namun mereka tetap lah hamba-hamba Allah, yakni makhluk yang tidak memiliki hak ketuhanan sedikit pun.62

Mereka tetap memiliki keterbatasan yang sifatnya manusiawi dan mereka bisa khilaf. Namun khilaf mereka sangat-sangat lah sedikit dan tertutup oleh kemuliaan amal kebajikannya yang melimpah. Setiap kekhilafan rasul dan nabi pun selalu diperingatkan langsung oleh Allah lewat wahyu, sehingga mereka selalu suci dari dosa.

61 QS 6:84-90; QS 38:45-47; QS 35: 24; 62 QS 7: 6; QS 14:11; QS 43:59;

berpegang pada risalah yang sebelumnya telah disampaikan oleh rasul.63 Maka setiap rasul juga adalah nabi, sedangkan setiap nabi belum tentu rasul.

Ada sangat banyak rasul dan nabi yang diutus oleh Allah, yakni 315 rasul dan 124.000 nabi.64 Mereka bertugas di tempat-tempat yang berbeda di seluruh penjuru Bumi dari zaman ke zaman selama beribu-ribu tahun lamanya (atau mungkin saja lebih lama dari itu—karena walau bisa diperkirakan, tapi tak ada yang tau secara persis kapan Nabi Adam diciptakan). Yang jelas, di setiap pusat peradaban pasti ada rasul atau nabi yang diutus. Setiap rasul dan nabi di masa terdahulu bertugas di wilayah tertentu untuk umat tertentu—kecuali dua nabi, yakni nabi pertama dan terakhir yang tugasnya universal. Nabi Adam bertugas di generasi pertama umat manusia yang menjadi cikal bakal seluruh umat yang ada sepanjang

63 Disebutkan dalam al-Qur’an bahwa rasul pertama ialah Nuh. Sedangkan Adam yang tidak disebut sebagai rasul adalah pengecualian dan keistimewaan tersendiri. Sebagai manusia pertama, ilmunya adalah ilmu yang diajarkan secara langsung oleh Allah, bukan dalam bentuk kitab seperti yang diturunkan kepada rasul lain melalui perantaraan malaikat. 64 HR Ahmad: V/178, 179, 265; HR al-Hakim: II/262; HR al-Baihaqi: Syu’abul Iman 129

82 | IKHTISAR RISALAH

sejarah. Sementara Nabi Muhammad ﷺ sebagai Nabi Penutup yang tugasnya bagi seluruh umat di akhirzaman. Singkat kata,

silsilah kenabian bermula dari satu nabi,

diteruskan oleh banyak nabi yang tersebar di segala

penjuru Bumi, hingga kemudian kembali ditutup

dengan satu nabi. Bermula di Jazirah Arabia

(sebagai pusat peradaban Bumi), dan diakhiri di

tempat yang sama pula.

Meyakini keberadaan rasul dan nabi adalah bagian penting dari keimanan seorang muslim. Mengingkari salah seorang nabi sama dengan mengingkari seluruhnya.65 Dari ratusan ribu nabi, ada 25 yang dalam al-Qur’an disebutkan namanya dan terpastikan status kenabiannya. Inilah yang wajib diketahui muslim. Di antara mereka ada lima rasul utama yang mengemban tugas utama kerasulan dan kenabian. Lima rasul tersebut disebut sebagai Ulul Azmi, yakni Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad ﷺ.66

65 Seperti kisah kaum Nuh yang diceritakan dalam QS 42:105. Walau mereka saat itu hanya mengingkari Nuh saja, tapi dianggap telah mengingkari seluruh rasul utusan Allah. Contoh lain, seseorang tidak bisa disebut muslim jika tidak mengimani kerasulan Isa (Yesus) al Masih. Namun jika mempercayai Isa al-Masih sebagai tuhan, maka ia telah melakukan jenis dosa paling besar dan malah bisa tervonis keluar dari Islam.

66 Selain itu, masih ada beberapa nabi yang diceritakan dalam hadits. Namun sebagian besar lainnya tidak disebutkan secara khusus, dan kita hanya wajib mengimani keberadaan mereka secara umum saja.

dari kisah nabi lainnya.

Bagian terpenting dari

keimanan kepada rasul dan nabi adalah memetik

hikmah dari kisah hidup mereka, menjadikan

mereka sebagai teladan serta mengamalkan

kebajikan yang dicontohkannya.