• Tidak ada hasil yang ditemukan

penciptaan manusia & asal mula agama

اَهيِ� ُلَعۡ�َ َ� ْآوُلاَق ۖٗةَفيِلَخ ِض�َ ۡ�ٱ ِ� ٞلِعاَج ِّ�ِإ ِةَكِ�َٰٓلَمۡلِل َكُّ�َر َلاَق ۡذ�

ُ� نَم

ۖ َكَل ُسِّدَقُ�َو َكِدۡمَ ِ� ُحِّبَسُ� ُنۡ َ�َو َءٓاَمِّ�ٱ ُكِفۡسَ�َو اَهيِ� ُدِسۡف

۞ َنوُمَلۡعَ� � اَم ُمَلۡعَ َأ ٓ ِّ�ِإ َلاَق

Ingatlah kala Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di Bumi." Mereka pun berkata, "Mengapa Engkau menciptakan makhluk yang

membuat kerusakan dan menumpahkan darah di sana? Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu. Tuhan berfirman, "Sungguh Aku mengetahui apa yang tak kau ketahui."

QS al-Baqarah [2]: 30

Alkisah di masa yang sangat-sangat silam, Allah Sang Maha Pencipta menciptakan Alam Semesta yang sangat luas ini. Ia pun telah mencatatkan segala kisah kehidupan yang akan berlangsung di dalamnya bahkan sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan tersebut.9

Kehidupan pun bergulir, hingga kemudian di suatu masa, sesuai rencana takdir-Nya, Allah hendak menciptakan

9 HR Muslim: 2653; at-Tirmidzi; 2156, Ahmad: II/169. Hitungan waktu di sisi Allah sangat berbeda, jauh lebih lama dibanding ukuran kita.

24 | IKHTISAR RISALAH

makhluk baru yang juga akan menghuni Alam Semesta-Nya ini. Ialah Adam, yang beserta seluruh keturunannya telah ditetapkan akan menjadi penghuni Bumi dan dijadikan khalifah di sana.

Khalifah berarti ‘pengganti’, sekaligus ‘penguasa’ dan ‘pemimpin’. Manusia diberi embanan untuk menggantikan makhluk lain yang di masa sebelumnya pernah berkuasa di Bumi.10 Seluruh keturunan Adam ini akan terus saling

10 Kita memang tak tau persis siapa yang digantikan. Namun dalam sebuah riwayat dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, dikisahkan bahwa makhluk tersebut adalah dari kalangan jin, yang memang telah ada sejak ribuan tahun sebelum penciptaan Adam. Mereka telah membuat kerusakan di muka Bumi dan membuat Allah murka, hingga dikirimlah pasukan malaikat dari langit untuk menumpas dan menutup peradaban mereka di Bumi (lihat Qashashul Anbiya karya Ibnu Katsir).

۞ َ�ِلِعَٰ� اَّنُك اَّنِإ ۚٓاَنۡيَلَع اًدۡعَو ۚۥُهُديِعُّن ٖقۡلَخ َلَّوَأ ٓاَن�َدَب اَمَكۡ

Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sungguh Kamilah yang akan melakukannya." QS al-Anbiya [21]: 104

Bicara tentang kisah penciptaan, hal ini merupakan misteri tersendiri. Kita tidak pernah tau kisah penciptaan yang terdahulu, seperti adakah alam dan kehidupan lain sebelum alam yang kita tinggali saat ini, seperti apa kenyataannya dan siapa makhluk yang menjadi pelakonnya. Sungguh, hal itu merupakan rahasia ilahi. Terserah Allah Yang Maha Berkehendak dan Maha Mengetahui. Kita tidak berhak mengusik dan mencari tau lebih lanjut, kecuali sedikit saja yang memang Allah beri taukan dalam kitab suci dan lisan para nabi. Kita sebagai mahkluk hanya diperintahkan untuk menjalani kehidupan di alam yang sedang kita hidupi ini sesuai petunjuk yang diberikan oleh Allah Sang Khalik, Sang Maha Pencipta, Sang Maha Mengetahui. Setiap yang mengusik kisah penciptaan di masa terdahulu, tentu akan sangat mudah terjerumus dalam kesesatan, yakni kesesatan melalui berita-berita gaib penuh muslihat yang dibisikkan oleh Iblis dan para syaitan dari bangsa jin, yang memang hendak menjebak manusia

Engkau hendak menjadikan makhluk yang membuat kerusakan di Bumi?” Malaikat sesungguhnya ialah makhluk yang sangat taat dan tidak pernah membantah, tapi pertanyaan ini muncul karena mungkin mereka pernah melihat apa yang pernah dilakukan para penghuni Bumi sebelumnya.

“Sungguh aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui,” demikianlah jawaban yang sungguh agung dari Allah. Ya, karena selalu ada hikmah dari apa yang ditetapkan-Nya. Ada rahasia tak terjangkau di balik penciptaan ini dan hanya Sang Pencipta saja yang mengetahui. Para makhluk tidak mungkin menjangkau apa-apa yang dirahasiakan oleh penciptanya.

Allah pun kemudian secara khusus memerintahkan penduduk langit untuk memberi sujud penghormatan kepada sang Adam yang baru diciptakan tersebut. Namun, di antara barisan para malaikat ternyata ada satu yang

(seperti melalui ramalan, serta berita-berita gaib yang seolah membuka rahasia takdir manusia dan rahasia alur kisah penciptaan). Padahal telah dijelaskan bahwa hanya Allah saja yang mengetahui hal gaib, dan Ia hanya memberikan sedikit pengetahuan tentang hal gaib itu kepada para rasul saja (lihat QS 72: 26-27; QS 06: 50).

26 | IKHTISAR RISALAH

menolak. Ialah Azazil, yang sebetulnya berasal dari bangsa jin, namun kala itu ikut dalam barisan para malaikat. Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Azazil awalnya ialah pemimpin tertinggi bangsa jin yang sebelumnya berkuasa di muka Bumi. Setelah peradaban jin ditumpas karena kezaliman mereka, Azazil bertaubat dan menjadi makhluk penghuni langit yang sangat taat beribadah, kemudian hidup bersama-sama dengan malaikat.11 Ketika Azazil membangkang dengan menolak untuk menghormat kepada Adam, Allah kemudian menjulukinya sebagai Iblis, yang artinya kira-kira ialah ‘sang penyesal’ atau ‘yang akan menyebabkan penyesalan’. Ia

membangkang semata karena kesombongannya. Karena ia diciptakan dari api sedangkan Adam dari tanah, maka ia merasa dirinya lebih mulia ketimbang sang makhluk baru tersebut.12

َ

أ ٓاَمِب ِّبَر َلاَق

ُ َ

�َو ِض�َ ۡ

�ٱ ِ� ۡمُهَل َّ َنِّ�َزُ َ� ِ�َتۡ�َوۡغ

۞ َ�ِعَ ۡ�َأ ۡمُهَّنَ�ِوۡغ

۞ َ� ِصَلۡخُمۡلٱ ُمُهۡنِم َكَداَبِع�ِإَّ

Iblis berkata, "Ya Tuhanku, karena Engkau memutuskan bahwa aku ini sesat, aku pasti akan jadikan kejahatan tampak sebagai

sesuatu yang indah bagi mereka di Bumi. Dan pasti aku akan (berusaha) menyesatkan mereka semuanya.

Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis. QS al-Hijr [15]: 39

11 Lihat Qashashul Anbiya karya Ibnu Katsir. 12 QS 7: 12

pengikutnya hanya bisa berusaha menjebak dan membisikan ide-ide kesesatan kepada manusia. Lewat berbagai jalan yang diupayakannya, membuat sebanyak-banyaknya manusia mengikuti langkahnya, yakni pembangkangan terhadap Allah.13

ۮ

Singkat cerita, diawali dengan perseteruan antara sang Iblis dan sang Adam, kehidupan yang baru pun akhirnya mulai bergulir di muka Bumi. Sebagai bekal untuk menjalani kehidupan tersebut, Allah pun telah mengajari Adam segenap ilmu. Ilmu yang diajarkan secara langsung oleh Allah kepada Adam tersebut adalah ilmu pertama bagi manusia, yang kemudian diwariskan secara turun-temurun. Para pewaris utama yang kelak akan menjaga kemurnian dan keluhuran ilmu tersebut adalah manusia-manusia terpilih yang diutus sebagai nabi.

Dari masa ke masa, ilmu tersebut terus diajarkan, dan selalu ada pengetahuan baru serta petunjuk yang disampaikan oleh Allah seiring zaman yang dilalui manusia. Selanjutnya memang bukan lagi Allah yang mengajarkan langsung, melainkan melalui wahyu yang

28 | IKHTISAR RISALAH

dibawa malaikat kepada para nabi, untuk disebarkan kepada seluruh manusia. Inilah yang kemudian kita kenal sebagai Risalah Allah, atau risalah ilahi, yakni khazanah ilmu yang bersumber dari Allah dan kemudian terkumpul dalam berbagai kitab suci.

Ilmu ini mencakup keseluruhan pedoman kehidupan. Tentang untuk apa kita diciptakan; apa tujuan hidup di dunia ini dan apa yang semestinya dilakukan dalam hidup; bagaimana bersikap terhadap sesama; mana yang sesungguhnya benar, dan mana yang salah; dsb. Namun, yang paling penting di antara semua ialah ilmu yang mengajarkan tentang siapa Tuhan kita dan bagaimana kita sebagai makhluk mesti menghamba kepada-Nya.

ٗةَّمُأ ُساَّ�ٱ َن َ�

ِّ�ِبَّ�ٱ ُ َّ�ٱ َثَعَبَ� ٗةَدِحٰ َ�

َلَزنَأَو َن�ِرِذنُمَو َن�ِ ِّ�َبُم َن

۞ �ِهيِ� ْاوُفَلَتۡخٱ اَميِ� ِساَّ�ٱ َ ۡ�َب َمُ�ۡحَ ِ� ِّقَۡ�ٱِب َبَٰ�ِكۡلٱ ُمُهَعَم

Manusia adalah umat yang satu. Allah mengutus para nabi untuk membawa kabar gembira serta memberi peringatan. Allah pun menurunkan bersama mereka kitab yang mengandung

kebenaran, untuk memberi keputusan bagi manusia atas apa yang mereka perselisihkan.

QS al-Baqarah [2]: 213

Segenap ilmu inilah yang disebut sebagai ad-dîn, yakni sebuah ‘jalan hidup’ atau ‘cara hidup’ yang sesuai dengan panduan yang diberikan oleh Allah. Inilah yang dalam bahasa kita lebih lazim kita kenal sebagai 'agama'.

Menelusuri