• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan,

GURU DAN KARYAWAN

1. Kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan,

Kepala sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari dilihat dari aspek pendidikan, pengalaman kerja, pengalaman jabatan dan penilaian kinerja kepala sekolah menunjukkan kemampuan saling mendukung dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah. Pendidikan formal tertinggi kepala sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari adalah Magister Pendidikan sehingga secara akademis sesuai dengan bidang pendidikan dan dapat menunjang kemampuannya dalam menjalankan tugas sebagai manager di sekolah. Kepala sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari dalam melaksanakan kepemimpinannya selalu mempertimbangkan alternatif agar tidak terjadi hal-hal yang negatif. Oleh karena itu kepala sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari memenuhi aspek kompetensi, yaitu kepribadian, sosial, manajer, supervisi dan kewirausahaan. Kompetensi tersebut merupakan kekuatan kepala sekolah untuk mengelola sekolah dengan baik. Sekolah sebagai suatu komunitas pendidikan membutuhkan seorang figur pemimpin yang dapat memperdayagunakan semua potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah. Disini tampak peranan kepala sekolah bukan hanya sebagai akumulator yang mengumpulkan aneka ragam potensi penata usaha, guru, karyawan dan peserta didik, melainkan konseptor manager yang bertanggungjawab pada kontribusi masing-masing demi efektivitas dan efesiensi kelangsung pendidikan.

104

Berdasarkan dari paparan diatas maka kepala sekolah memiliki peran sebagai berikut:

a. Kepala sekolah sebagai educator (pendidik) yaitu kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan pelaksana dan pengembangan utama kurikulum di sekolah. Kepala sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari menunjukkan komitmen yang tinggi dan fokus terhadap kurikulum dan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah akan memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki guru, sekaligus mendorong agar para guru secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efesien. Kepala sekolah di MI Ma’arif NU Mangunsari senantiasa memberikan teladan yang baik, berkaitan dengan ini kepala sekolas dapat menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif dan kreatif, sehingga mendorong seluruh tenaga pendidik untuk menerapkan model-model pembelajaran yang menarik.

b. Kepala sekolah sebagai manajer, dalam melaksanakan sebagai manajer kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama/kooperatif, fungsinya membuat program kerja sekolah untuk jangka pendek (4 bulan) dan jangka panjang (1 tahun) melibatkan guru, komite sekolah, pengawas, pengurus yayasan dan komite sekolah.dalam mengelola tenaga kependidikan, kepala sekolah juga melaksanakan kegiatan pemeliharaan kegiatan pengembangan profesi para guru dengan memberikan kesempatan luas kepada guru untuk melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik dilaksanakan disekolah maupun kegiatan pendidikan di luar sekolah.Kepala sekolah juga

105

memberikan dorongan terhadap guru-guru agar melanjutkan kependidikannya kejenjang selanjutnya agar bertambahnya wawasan pengetahuan.

c. Kepala sekolah sebagai administrator, secara spesifik kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum,sehingga di MI Ma’arif NU Mangunsari sekolah yang pertama kali menggunakan kurikulum 2013 dan sebagai pelopor agar sekolah yang lain menggunakan kurikulum 2013. Mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, kearsipan,dan administrasi keuangan. Kepala sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari mewajibkan kepada para guru untuk membuat administrasi pembelajaran, kesiswaan, dan kelas serta mengecek secara rutin administrasi guru. Sehingga guru dalam melaksanakan tugas administrasi tertib dan baik.

d. Kepala sekolah sebagai Supervisor, pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya. Kepala sekolah sebagai supervisor harus mewujudkan dalam kemampuan menyusun, dan melaksanakan program supervisi pendidikan, serta memanfaatkan hasilnya. Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran. Implementasi fungsi sebagai supervisor Kepala sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari dalam melakukan supervisi pada guru setiap satu semester dua kali secara formal, dan melakukan

106

evaluasi non formal dilakukan dua minggu sekali dan membuat program dan jadwal supervisi dengan baik, serta menggunakan berbagai instrumen supervisi dan melakukan tindak lanjut hasil temuan supervisinya serta melaporkan hasil supervisi kepada stakeholder yang ada guna evaluasi dan pembinaan selanjutnya. e. Kepala sekolah sebagai Leader (Pemimpin) dalam rangka meningkatkan

kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada. Etos kerja guru lebih tinggi ketika dipimpin oleh kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada kondisi sekolah. melaksanakan fungsinya sebagai leader, mampu menggerakkan seluruh komponen sekolah termasuk juga dalam menjalin hubungan baik dengan semua warga dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan semua masyarakat, baik di dalam sekolah dan di luar sekolah. Terbukti kemimpinan kepala sekolah memiliki relasi yang cukup banyak dan bekerja sama dengan lembaga lain.

f. Kepala sekolah sebagai Motivator, Sebagai kepala sekolah, Kepala sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari selalu memberikan motivasi kepada para guru agar senantiasa meningkatkan pengetahuan dan kompetensi diri, juga kepada para peserta didiknya, dengan bukti banyaknya prestasi akademik dan non akademik.Kepala sekolah Di MI Ma’arif NU Mangunsari juga memberikan motivasi agar dalam meningkatkan kompetensi guru, kepala sekolah memberikan dorongan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2, peneliti mendapatkan data wawancara beberapa catatan positif yang dapat disimpulkan yaitu bahwa : seorang kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai pemimpin baik itu sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator dapat berjalan dengan baik dan berhasil baik perlu disertai dengan

107

tekad, semangat, kompetensi/kemampuan diri, serta suatu keberanian untuk menggunakan kekuatan, menghadapi hambatan, memanfaatkan peluang,dan menghadapi tantangan, disamping itu harus memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan dengan stakeholder yang ada.