• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI MI MA’ARIF NU MANGUNSARI CABEAN KEC SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI MI MA’ARIF NU MANGUNSARI CABEAN KEC SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN

DI MI

MA’ARIF

NU MANGUNSARI CABEAN

KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh:

Tri Novita Sari 115-14-009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)

iii

Setelah kami meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Tri Novita Sari NIM : 115-14-009

Fakultas : TarbiyahdanIlmuKeguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(4)

iv

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JalanLingkar Salatiga KM.2 Telepon(0298) 6031364KodePos 50716Salatiga

Website:http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.ide-mail: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN SKRIPSI

Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di MI Ma’arif NU Mangunsari, Cabean, Kec Sidomukti, Kota

Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 Disusun oleh:

TRI NOVITA SARI NIM: 11514009

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 04 Juli 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guma memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Fatchurrohman,S.Ag,M.Pd

Sekretaris : Dr. Hj Lilik Sriyanti,M.Si Penguji I : Dr. Rahmat Hariyadi,M.Pd Penguji II : Dr. Budiyono Saputro,M.Pd

Salatiga, 09 Juli 2018 Dekan

Suwardi, M.Pd

(5)

v

DEKLARASI DAN

PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASIKAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Tri Novita Sari

Nim : 115-14-009

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi ini saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN Salatiga.

Demikian deklarasi ini dibuat penulis untuk dapat dimaklumi

Salatiga,10 April 2018

Penulis

(6)

vi MOTTO

Pemimpin terbesar belum tentu orang yang melakukan hal terbesar, Dia adalah salah satu orang untuk menemukan hal-hal besar. (Ronald Reagen)

PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk :

1. Kedua orang tuaku tercinta, bapak dan ibu yang tidak pernah lelah untuk memberikan dukungan baik moral, material maupun spiritual dan tak bosan untuk mengingatkan skripsiku.

2. My sister’s tersayang Nonik Mulyaningsih dan Heppy Ratna Sari, walaupun kadang sering berantem kalau lagi pas kumpul, tetapi kita selalu memberikan warna yang tak bisa tergantikan, maafkan adikmu yang selalu menyusahkanmu.

3. Keponakanku tersayang Aliqa Jazila Kalani yang selalu menghibur dan memberikan semangat,

4. My sweetheart calon imamku yang masih dirahasiakan sama allah dan yang selalu mendoakan, cinta serta semangatnya

5. Dosen pembimbing skripsiku Dr Hj Lilik Sriyanti, M.Si, terimakasih dukungan, semangatnya dan saran-saran. Akhirnya selesai juga skripsi ini. 6. Untuk keluarga besar Suto semito dan Keluarga besar karto semito yang

(7)

vii

7. My best friend’s yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya (ella dan diyah), yang tak pernah absen untuk memberikan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsiku dan gak pernah bosen ngingetin skripsi. 8. Teman seperjuangan alumni SMP Negeri 4 Sragen (Afreanna, Cecilia,

Topik dan Supriyanto), serta sahabatku alumni MA Negeri 1 Sragen (Fitri, Ayuk, Wardah, Fatma,Zainab, Hemas,Wulan)

9. Buat PGMI angkatan 2014, PGMI Konsentrasi IPA, teman-teman PPL (Defi, Indri, Ana, Desita, Mariza, Arina, Faizin,Fatma, Yulia,Umi) dan teman teman KKN hore (Niken, Ina, Sholehah, Aziz, Yusuf, Abdul, Mita, Amalia, ) makasih buat kenangan dan tawa kalian

10. Buat Kost KGB Ibu Muji Sawiji dan Bapak Suyatno, beserta anggota kost KGB (Rohma, Ulfiyah, Soffi, Hana, Nava, Endah, Chamidah, mb Nurul, mb Eka) terimakasih dukungan serta bantuannya.

11. Seluruh Dosen IAIN Salatiga beserta staffnya terimakasih untuk ilmu, pengalaman dan bantuan yang kalian berikan

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi dengan judul “Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di MI Maa’arif NU Mangunsari, Cabean, Kec. Sidomukti, Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik sarjana pendidikan dalam bidang Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan tanpa adanya bantuan dari pihak.Untuk itu, penulis menyampaikan uacapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

3. Ibu Peni Susapti, M. Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrash Ibtidaiyah

(9)

ix

5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan, bagian akademik dan staff perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

6. Ibu Susriana Wahyu Ika Lestari, M.PdI selaku kepala sekolah madrasah ibtidaiyah Nahdathul Ulama Ma’arif Mangunsari yang telah memberikan izin serta bantuan kepada penulis dalam mengumpulkan data sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.

7. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan secara moral, material, spiritual serta senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya cita-cita.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebut satu-persatu.

Akhirnya penulis hanya dapat berdoa semoga semua amal baik dan bantuan yang telah diberikan akan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu dalam dunia pendidikan.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Salatiga,10 April 2018 Penulis

(10)

x DAFTAR ISI

Sampul ... i

LembarBerlogo IAIN Salatiga ... ii

PersetujuanPembimbing ... iii

PengesahanKelulusan ... iv

Deklarasi dan Pernyataan Kesediaan Publikasi ... v

Motto danPersembahan... vi

Kata Pengantar... viii

Daftar Isi ... x

DaftarTabel ... xiii

DaftarLampiran ... xiv

Abstrak ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN A. LatarBelakang ... 1

B. FokusMasalah ... 6

C. TujuanMasalah ... 6

D. KegunaanMasalah ... 7

E. PenegasanIstilah ... 8

(11)

xi BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI ... 15

1. Kepemimpinan a. PengertianKepemimpinan ... 15

b. Sifat-sifatKepemimpinan ... 18

c. FungsiKepemimpinan ... 20

d. PerananPemimpin ... 23

e. PerspektifdanPengembanganKepemimpinan ... 24

f. MetodeKepemimpinan ... 25

g. Gaya Kepemimpinan ... 27

h. Faktor yang mempengaruhiperilakupemimpin ... 29

i. Pendekatandan Model Kepemimpinan ... 31

2. KepalaSekolah... 33

3. KualitasPendidikan ... 39

a. PengertianKualitasPendidikan ... 39

b. Usaha MeningkatkanKualitasPendidikan ... 42

c. Kinerja Guru dalamMeningkatkanKualitasPendidikan ... 43

d. KompetensidalamMeningkatkanKualitasPendidikan ... 45

e. IndikatorKualitasPendidikan ... 47

B. KAJIAN TERDAHULU 1. KepemimpinanKepalaSekolah ... 49

(12)

xii BAB III METODE PENELITIAN

A. JenisPenelitian ... 54

B. LokasiPenelitian ... 57

C. Waktupenelitian ... 58

D. Sumber Data ... 58

E. ProsedurPenelitian ... 61

F. Analisis Data ... 64

G. PengecekanKeabsahan Data ... 68

BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS A. Paparan Data ... 73

B. Analisis Data ... 92

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 133

B. Saran ... 136

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

3.1 TabelAnalisis Data dan Model Interaktif ... 68

3.2 TabelTriagulasiSumber Data ... 70

3.3 TabelTriagulasiSumberTeknik ... 70

3.4 TabelTriagulasiSumberWaktu ... 72

4.1 TabelJumlah Guru danTenagaPendidik MI Ma’arif NU Mangunsari ... 79

4.2 TabelJumlahPendidikdanTenagaKependidik ... 81

4.3 TabelKualifikasiPendidikanBerdasarkanSertifikasi ... 82

4.4 TabelSiswadanRombel di MI Ma’arif NU Mangunsari ... 83

4.5 TabelStrukturdanBaganOrganisasi MI Ma’arif NU Mangunsari ... 84

4.6 TabelKoleksiPerpustakaan MI Ma’arif NU Mangunsari ... 85

4.7 TabelPeralatanPendidikan di MI Ma’arif NU Mangunsari ... 85

4.8 Tabel Media Pendidikan di MI Ma’arif NU Mangunsari ... 86

4.9 TabelPerabotSekolah di MI Ma’arif NU Mangunsari ... 87

4.10 TabelPrasarana di MI Ma’arif NU Mangunsari ... 88

4.11 TabelRuanganPokok di MI Ma’arif NU Mangunsari ... 88

4.12 TabelRuanganPenunjang di MI Ma’arif NU Mangunsari ... 89

4.13 TabelJadwalEkstrakulikuler MI Ma’arifMangunsari ... 89

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kode Penelitian...

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ...

Lampiran 3 Pedoman Wawancara Guru ...

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Penjaga Sekolah ...

Lampiran 5 Transkip Wawancara Kepala Sekolah ...

Lampiran 6 Transkip Wawancara Guru ...

Lampiran 7 Transkip Wawancara Penjaga Sekolah...

Lampiran 8 Dokumentasi Foto Kegiatan Penelitian ...

Lampiran 9 Surat Tugas Pembimbing...

Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Penelitian ...

Lampiran 11 Surat Telah Melakukan Penelitian ...

Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi ...

Lampiran 13 Daftar Surat Keterangan Kegiatan ...

(15)

xv ABSTRAK

Sari, Tri, Novita. 2018.Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di MI Ma’arif NU Mangunsari Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing : Dr. Hj. Lilik Sriyanti,M.Si

Kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kualitas Pendidikan

Tujuan diadakan karena peneliti ingin mengetahui tentang peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Ma’arif NU Mangunsari Cabean, Kec. Sidomukti, Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.Permasalahan yang muncul dan ingin dijawab oleh peneliti adalah Bagaimana peran kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya dan bagaimana peran kepemimpinan kepala sekolah menghadapi kendala dalam menjalankan tugasnya.

Metode penelitiannya inimenggunakan pendekatan kualitatif.Subyek penelitian adalah kepala sekolah MI Ma’arif NU Mangunsari.Analisis data model interaktif yang diperoleh dari data lapangan, reduksi data, penyajian data, verifikasi.Pengecekan keabsahan data peneliti menggunakan triagulasi yang meliputi 3 sumber data hasil observasi, data hasil wawancara, data hasil dokumentasi.

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peran yang strategis dengan jaman yang semakin maju ini, keunggulan suatu bangsa tidak lagi mengandalkan kekayaan alam melainkan pada keunggulan sumber daya manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia (SDM) ditentukan dengan kualitas pendidikan, tolak ukur dari kualitas pendidikan didasarkan pada kondisi output dan outcome yang memenuhi syarat dalam menghadapi tuntutan jaman. Untuk mewujudkan kualitas pendidikan harus ditunjang dengan komponen pendidikan yang memadai. Komponen-komponen tersebut menjadi masukan (input) untuk proses sehingga menghasilkan keluaran (output) dan (outcome) dampak yang unggul.

Contoh Keberhasilan Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1 yang terlihat seperti sekarang ini adalah tidak lain disebabkan oleh beberapa faktor untuk mencapai keberhasilan yang dicapai pada saat ini yaitu Kesungguhan dan kedisipinan yang dijunjung tinggi oleh kepala sekolah beserta staff yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Malang, serta dukungan dari orang tua murid dan lingkungan pendidikan sekitarnya yang ada disekitar sekolahan yang disalurkan melalui majelis-majelis yang ada di Madrasah. Ridho dari Allah SWT yang melihat kemajuan yang sedemikian pesat ini pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1 yang akan terus berbenah untuk melayani masyarakat yang berminat akan menyekolahkan putra-putinya yang akan bersekolah pada Madrasah ibtidaiyah Negeri Malang 1.

(17)

2

informasi daam pembelajaran (instructional tecnology ) dan meningkatkan kemampuan guru dan karyawan dalam membaca al-Quran. Adapun target pada bidang sarana dan prasarana yaitu terpenuhinya media pembelajaran yang standart, terciptanya lingkungan madrasah yang aman dan nyaman serta mendukung pada proses pembelajaran, tersedianya sarana dan prasarana pendukung yang standart serta tertatanya sumber informasi pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1. Dalam bidang keuangan dan kepegawaian Madarasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1 juga memiliki target yang mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan akuntabel dan meningkatkan sumber pendanaan madrasah selain dari anggaran negara (APBN / APBD) dan meningkatkan kesejahteraan warga madrasah.

Lembaga pendidikan Agama Islam maka dengan semangat desentralisasi pendidikan yang semakin menguat sekolah menjadi leluasa mengelola sumber daya yang ada sehingga kualitas pendidikan dapat ditingkatkan. Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan pendidikan dapat tercapai apabila semua komponen pendidikan memenuhi persyaratan. Dari beberapa komponen pendidikan yang paling berperan adalah kepala sekolah. Kepemimpinan merupakan suatu sarana, suatu instrumen atau alat, untuk membuat sekelompok orang-orang mau mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan Purwanto(2016 : 30). Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin antara lain : Sederhana, suka menolong, sabar dalam menstabilkan emosi, percaya diri, jujur, adil dan dapat dipercaya, dan Sebagai bentuk kepemimpinan kepala sekolah dapat memberikan petunjuk, layanan dan pengarahan kepada guru-guru sebagaimana seruan firman Allah surat As-Sajdah/24.

(18)

3

Artinya :”Dan kami jadikan diantara mereka itu pemimpin pemimpin yang memberi

petunjuk dengan perintah kami selama mereka bersabar . (As-Sajdah :24). Kepala sekolah yang profesional adalah yang mampu mengelola dan mengembangkan secara komprehensif (menyeluruh) , oleh karena itu kepala sekolah mempunyai peran sangat penting dan strategi-strategi peningkatan mutu. Sehingga dapat menghasilkan output dan outcome yang berkualitas. Profesional kepala sekolah akan menunjukkan kualitas dan kinerja sekolah”.

Ketercapaian tujuan lembaga pendidikan sekolah sangat bergantung dari kecakapan dan kebijakan kepemimpinan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan. Kepala sekolah merupakan pejabat profesional dalam mengelola semua sumber, organisasi dan bekerjasama dengan komite sekolah, masyarakat, lembaga-lembaga lain serta stakeholder yang ada. Kepemimpinan sekolah dalam mengembangkan dan mengelola sekolah harus memahami kebutuhan sekolah yang dipimpin termasuk kebutuhan guru, peserta didik dan semua warga sekolah. Kepala sekolah yang profesional akan selalu memberi motivasi seluruh komponen sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga kompetensi warga sekolah dapat meningkat dan berkembang dengan baik. Kepala sekolah dan guru sebagai tenaga kependidikan yang profesional tidak hanya menguasai bidang ilmu, bahan ajar, dan metode akan tetapi mampu memotivasi peserta didik untuk memiliki keterampilan dan wawasan luas terhadap pendidikan.

(19)

4

Fenomena ini disebabkan oleh faktor proses penyaringan kurang memenuhi kompetensi. Kurang prosedural, kurang transparan, banyak nuansa/ muatan , tidak kompetitif serta faktor-faktor internal dan eksternal kepala sekolah dapat menjadi penghambat tumbuh kembangnya menjadi kepala sekolah yang profesional. Rendahnya profesional, rendahnya produktivitas kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kinerja guru.

Peneliti tertarik melakukan penelitian di MI Ma’arif NU Mangunsari ada beberapa hal yang ingin saya ketahui. Dimana sekolah ini merupakan sekolah swasta di daerah pedesaan yang pembelajaran yang pertama kali menggunakan Kurikulum 2013 dan kemajuan dalam pendidikannya mengalami peningkatan yang sangt pesat, metode dalam pembelajaran menggunakan cara yang unik, seperti setiap materi pembelajaran guru menggunakan metode bernyanyi yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Disisi lain kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya mampu menggerakkan para guru, murid dan warga sekolah untuk selalu meningkatkan kemampuannya sehingga hasil prestasi akademik dan non akademik sangat menonjol.

(20)

5

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya, maka penulis memilih judul “

Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas pendidikan di MI Ma’arif NU Mangunsari Cabean Kec. Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017 / 2018.”

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimana peran kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MI Ma’arif NU Mangunsari, Cabean, Kec. Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 ?

2. Bagaimana peran kepemimpinan kepala sekolah Mangunsari dalam menghadapi kendala dalam menjalankan tugasnya di MI Ma’arif NU Mangunsari, Cabean, Kec. Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 ?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian bertujuan untuk mengetahui tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Namun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mendapatkan data yang empiris mengenai kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MI Ma’arif NU Mangunsari, Cabean, Kec. Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

(21)

6 D. Kegunaan Masalah

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai oleh penelitian ini, kegunaan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan yang berharga bagi perkembangan penelitian dan ilmu pengetahuan

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi para penelitian lainnya untuk melakukan penelitian yang sejenis secara lebih luas dan mendalam c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bagi penelitian di bidang

pendidikan khususnya dalam kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan

2. Manfaat praktis

a. Bagi jajaran Kemenag maupun instansi yang terkait, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam menentukan kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan

b. Bagi para guru, penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dan dapat dijadikan pertimbangan serta koreksi diri dalam melaksanakan tugasnya secara profesional

c. Penelitian ini dapat dijadikan respon positif bagi kepala sekolah

d. Bagi kepala sekolah, penelitian ini bermanfaat untuk membantu meningkatkan kepemimpinan khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan

(22)

7

dalam mengimplementasikan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

E. Penegasan Istilah

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Maman Ukas (2004 : 268) “ Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki

oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu yang dimaksud dan tujuan.” Kepemimpinan menurut Sutisna , (dalam Rohiat, 2008:14) : Kemampuan untuk mencptakan perubahan yang paling efektif dalam perilaku-kelompok bagi yang lain dia adalah proses mempengaruhi kegiatan- kegiatan kelompok kearah penetapan tujuan dan pencapaian tujuan

Kepemimpinan adalah satu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan, oleh sebab itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci menjadi seorang manajer yang efektif ,Wahjosumijo,(2007:104). Kepemimpinan menurut Prajudi Atmosudirjo sebagai berikut :

a. Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu kepribadian

(personality) seseorang yang mendatangkan keinginana pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau mengikuti atau yang memancarkan suatu pengaruh yang tertentu, suatu kekuatan atau wibawa, yang demikian rupa sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang dikehendaki

(23)

8

mental/ fisik dari pada kelompok orang-orang , baik dalam hubungan organisasi formal maupun informal

c. Kepemimpinan adalah suatu seni (art) , kesanggupan (ability) atau teknik (technique) untuk membuat sekelompok orang bawahan dalam organisasi formal atau para pengikut atau simpatisan dalam organisasi informal mengikuti atau mentaati segala apa yang dikehendakinya membuat mereka begitu antusias atau semangat untuk mengikuti atau bahkan mungkin berkorban untuknya.

d. Kepemimpinan dapat pula dipandang sebagai suatu bentuk persuasi suatu seni pembinaan kelompok orang-orang tertentu, biasanya melalui human relation dan motivasi yang tepat sehingga mereka tanpa adanya rasa takut mau bekerja sama dan membanting tulang untuk memahami mencapai segala apa yang menjadi tujuan-tujuan organisasi

e. Kepemimpinan dapat pula dipandang sebagai suatu sarana, suatu instrumen atau alat , untuk membuat sekelompok orang-orang mau mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Didalam hal ini, kepemimpinan dipandang sebagai dinamika suatu organisasi yang membuat orang-orang bergerak , bergiat, berdaya upaya secara “kesatuan organisasi ” untuk mencapai tujuan tujuan organisasi N Purwanto , (2016 : 30)

2. Kepala Sekolah

(24)

9

saling penuh kedewasaan (maturity), saling mematuhi (willingness), saling teratur (organization), saling menghormati (respect), dan saling berbaik hati (kindness).

Menurut Mulyasa (2004:98), Kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor (EMAS). Dalam perkembangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman, kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai leader, inovator, motivator dan enterpreneur disekolahknya. Dengan demikian dalam paradigma baru manajemen pendidikan, kepala sekolah sedikitnya harus mampu berfungsi sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivasi (EMASLIM).

3. Kualitas Pendidikan

Kualitas pendidikan sebagai salah satu indikator untuk melihat produktivitas dan erat hubungannya dengan masalah pengelolaan atau manajemen pada sekolah, Hal ini dapat dikaitkan dengan pernyataan “ Kegagalan kualitas suatu organisasi disebabkan oleh kelemahan manajemen, Salis( 2011:29).Pendidikan adalah sebuah proses untuk mengubah jati diri seseorang peserta didik untuk lebih maju. Lestyarti (2012:3).

(25)

10

Secara etimologis, menurut Echols dan Shadily sebagaimana yang dikutip Suyadi (2013:5) mendefinisikan kata karakter (Inggris: character) berasal dari bahasa Yunani, eharrasein yang berarti “to engrave” . Kata “to engrave” itu sendiri dapat diterjemahkan menjadi mengukir, melukis, memahatkan, atau menggoreskan. Arti sama dengan istilah “karakter” dalam bahasa Inggris

(character) yang juga berarti mengukir, melukis, memahatkan, atau menggoreskan. Menurut Suyanto, pendidikan bertujuan melahirkan insan cerdas dan berkarakter kuat, itu juga pernah dikatakan Marthin Luther King, yakni;

Intelligence plus character…that is the good of true education (kecerdasan yang

berkarakter…adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya). Karena itu pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive),

Kualitas pendidikan adalah kemampuan pendidikan (sekolah) dalam memperdayakan sumber-sumber yang ada untuk meningkatkan kualiatas atau kemampuan belajar seoptimal mungkin. Kualiatas pendidikan mengandung makna derajad (tingkat) maupun jasa, baik yang tangible maupun intangible. Dalam konteks pendidikan dan hasil pendidikan. Dalam “proses pendidikan” yang

bermutu terlibat input, seperti bahan ajar (kognitif, afektif maupun psikomotorik.). F. Sistematika Penulisan

(26)

11

BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini meliputi latar belakang masalah, fokus masalah, tujuan masalah, kegunaan masalah, kajian teori terdahulu, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, dalam landasan teori dan kajian terdahulu dan membahas tentang landasan teori yang terdiri dari sub-sub pokok bahasan memuat tentang :

Kepemimpinan kepala sekolah, dimana didalamnya memuat tentang pengertian proses kepemimpinan dan sebagainya.

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang terdiri dari Pengertian kepemimpinan,pengertian kepala sekolah, dimensi kepemimpinan, tugas kepala sekolah, peranan kepala sekolah, faktor-faktor perilaku kepemimpinan dan sebagainya.

2. Kualitas pendidikan, dimana didalamnya memuat tentang pengertian kualitas, pengertian pendidikan,usaha meningkatkan kualitas pendidikan, kinerja guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kompetensi meningkatkan pendidikan, indikator kualitas, stategi peningkatan kualitas, peningkatan kualitas pendidikan dan sebagainya.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini memuat tentang Jenis penelitian, lokasi penelitian,waktu penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisi data, pengecekan keabsahan data.

BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS, dalam bab ini muat tentang paparan data dan analisis data dari penelitian di MI Ma’arif NU Mangunsari.

(27)

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Kepemimpinan

a. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah salah satu faktor penting dalam suatu organisasi, keberhasilan maupun kegagalan suatu organisasi banyak dipengaruhi oleh pemimpin organisasi tersebut. Kepemimpinan berasal dari kata “leader” dan

“leadership”. Pemimpin adalah orang yang paling berorientasi hasil, dimana

hasil tersebut akan diperoleh jika pemimpin mengetahui apa yang diinginkannya. Sedang kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran.

Kepemimpinan dalam islam disebut “imamah”. Imamah dari kata

“imam”yang artinya pemimpin atau kedua, dalam organisasi atau lembaga.

Imamah juga disebut khalifah atau penguasa dan pemimpin tertinggi dari rakyat. Imam juga berarti pedoman. Al-quran karena merupakan pedoman bagi umat manusia, disebut juga imam. Rasulullah saw,dapat juga disebut imam karena beliau juga digunakan untuk orang yang mengatur kemaslahatan sesuatu, untuk memimpin pasukan atau fungsi lainnya (Aminuddin 2005: 209).

(28)

13

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Pendapat diatas kepemimpinan adalah suatu teknik untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan tindakan dan perbuatan yang diinginkan oleh pemimpin. Sebagai seorang pemimpin harus memiliki cara bagaimana bisa mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Masing-masing orang mempunyai cara tersendiri dalam kepemimpinannya, tetapi bisa jadi walaupun latar belakang pemimpin tersebut sama, akan tetapi cara dan gayanya berbeda, maka tampilannya dari kepemimpinannya akan berbeda pula.

Kepemimpinan menurut Prajudi Atmosudirjo (dalam Purwanto, 2016: 30) sebagai berikut :

1) Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu kepribadian

(29)

14

2) Kepemimpinan dapat pula dipandang sebagai penyebab dari pada kegiatan – kegiatan, proses atau kesediaan untuk mengubah pandangan atau sikap mental/ fisik dari pada kelompok orang-orang , baik dalam hubungan organisasi formal maupun informal

3) Kepemimpinan adalah suatu seni (art) , kesanggupan (ability) atau teknik (technique) untuk membuat sekelompok orang bawahan dalam organisasi formal atau para pengikut atau simpatisan dalam organisasi informal mengikuti atau mentaati segala apa yang dikehendakinya membuat mereka begitu antusias atau semangat untuk mengikuti atau bahkan mungkin berkorban untuknya.

4) Kepemimpinan dapat pula dipandang sebagai suatu bentuk persuasi suatu seni pembinaan kelompok orang-orang tertentu, biasanya melalui human relation dan motivasi yang tepat sehingga mereka tanpa adanya rasa takut mau bekerja sama dan membanting tulang untuk memahami mencapai segala apa yang menjadi tujuan-tujuan organisasi

5) Kepemimpinan dapat pula dipandang sebagai suatu sarana, suatu instrumen atau alat , untuk membuat sekelompok orang-orang mau mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Didalam hal ini, kepemimpinan dipandang sebagai dinamika suatu organisasi yang membuat orang-orang bergerak , bergiat, berdaya upaya secara “kesatuan organisasi ” untuk mencapai tujuan

tujuan organisasi

(30)

15

sekelompok organisasi yang ingin mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.

b. Sifat-sifat kepemimpinan yang baik

Sifat-sifat seorang pemimpin secara umum akan diuraikan sebagai berikut:

1) Rendah hati dan sederhana

Seorang pemimpin pendidikan hendaknya jangan mempunyai sikap sombong atau merasa lebih mengetahui dari pada yang lain. Ia hendaknya lebih banyak mendengarkan dan bertanya daripada berkata dan menyuruh. Kelebihan pada pengetahuan atau kelebihan kesanggupan yang dimilikinya hendaknya dipergunakan untuk membantu yan lain atau anak buahnya bukan untuk dipamerkan dan dijadikan kebanggaan.

2) Bersifat suka menolong

Pemimpin hendaknya selalu siap untuk membantu anggota-anggota tanpa diminta bantuannya, akan tetapi bantuan yang diberikan jangan sampai dirasakan sebagai paksaan sehingga orang yang memerlukan bantuan justru menolaknya meskipun ia sangat membutuhkan.

3) Sabar dalam memiliki kestabilan emosi

(31)

16

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

4) Percaya diri pada diri sendiri

Seorang pemimpin hendaknya menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada anggota-anggotanya ; percaya bahwa mereka akan dapat melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Kepercayaan diri pemimpin hanya akan timbul atau ada pada diri seorang pemimpin yang mempunyai kepercayaan sepenuhnya kepada diri sendiri ; percaya kepada kesanggupan sendiri.

5) Jujur, adil, dan dapat dipercaya

Sikap percaya kepada diri sendiri pada anggota-anggotanya kelompok, karena adanya kepercayaan kepada pemimpinya, mereka akan menjalankan semua kewajibannya dengan rasa patuh dan tanggung jawab. Untuk menimbulkan sikap patuh dengan demikian, pemimpin harus patuh pula kepada diri sendiri: selalu menepati janji , tidak lekas mengubah haluan, hati-hati dalam mengambil keputusan dan teliti dalam melaksanakannya.

c. Fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan menurut Priansa, (2014 : 164) bahwa : 1) Perencana

a) Perencana

(32)

17

b) Mendefinisikan tugas yang harus diemban oleh guru dan peserta didik terkait dengan proses pembelajaran

c) Perencanaan maksud atau tujuan yang ingin dicapai oleh guru dan peserta dalam proses pembelajaran

d) Perencanaan yang dapat dilaksanakn dengan baik oleh peserta didiknya sehingga tujuannya dari pembelajaran tercapai efektif.

2) Pemrakarsa

a) Memberikan masukan kepada guru lainnya, staff administrasi maupun pegawai lainnya yang ada di sekolah mengnai sasaran dan rencanakan sekolah

b) Menjelaskan mengapa sekolah menetapkan sasaran tujuan yang penting untuk dicapai

c) Membagi tugas kepada guru laiinya, staff administrasi dan pegawai yang ada di sekolah

3) Pengendali

a) Memelihara hubungan antar guru, staff administrasi dan pegawai lainnya yang ada di sekolah

b) Mempengaruhi tempo berbagai program dan kegiatan yang berlangsung di sekolah

c) Memastikan semua tindakan yang diambil dalam upaya mencapai visi sekolah

d) Mendorong guru lainnya, staff administrasi, dan pegawai lainnya untuk memberikan saran terkait pengembangan sekolah.

(33)

18

a) Memberikan dukungan bagi guru lainnya, staff administrasi dan pegawai lainnya dalam membangun sekolah

b) Memberikan semangat kepada guru lainnya, staff administrasi, pegawai lainnya yang ada di sekolah ini

c) Menyelesaikan perselisishan atau meminta pihak lainnya untuk dapat menyelsaikan segala permasalahan yang ada dan timbul dilingkungan sekolah.

5) Penginformasi

a) Menjelaskan tugas dan rencana sekolah kepada guru lainnya, staff administrasi maupun kepegawaian sekolah

b) Memberi informasi yang tepat bagi yang membutuhkan c) Menerima informasi dari pihak lain

d) Membuat ringkasan atas usulan dan gagasan berupa informasi yang rasional

6) Pengevaluasi

a) Mengevaluasi kelayakan gagasan

b) Menguji konsekuensi dari solusi yang diusulkan c) Mengevaluasi kinerja guru

(34)

19 d. Peranan seorang pemimpin

Seorang ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa peranan seorang pemimpin yang baik dapat disimpulkan menjadi 13 macam antara lain :

1) Sebagai pelaksana (executive)

Sebagai pemimpin tidak boleh hanya memaksakan kehendak sendiri terhadap kelompoknya, juga program atau rencana yang telah ditetapkan bersama

2) Sebagai perencanaan (planner)

Sebagai pemimpin yang baik harus pandai membuat dan menyusun perencanaan sehingga segala sesuatu yang diperbuatnya bukan secara ngawur saja, tetapi segala tindakan diperhitungan dan tujuan

3) Sebagai seorang ahli (expert)

Mempunyai keahlian, terutama keahlian yang berhubungan dengan tugas jabatan kepemimpinan yang dipegangnya

4) Mewakili kelompok dalam tindakannya di luar kelompok (external group re presentative)

5) Mengawasi hubungan antaranggota kelompok ( controller of internal relationship)

6) Bertindak sebagai pemberi ganjaran / pujian dan hukuman (purveyor of reward and punishments)

7) Bertindak sebagai wasit dan penengah ( arbitrator and mediator) 8) Bagian dari kelompok (exemplar)

9) Lambang kelompok (symbol of the group)

(35)

20

11) Sebagai pencipta / memiliki cita-cita (ideologis)

12) Bertindak sebagai seorang ayah (father figure) 13) Tidak Sebagai kambing hitam (scape goat)

Seorang pemimpin haruslah menyadari bahwa dirinya merupakan tempat melemparkan kesalahan / keburukan yang terjadi di dalam kelompoknya. Oleh karena itu dia harus mau dan berani turut bertanggung jawab tentang kesalahan orang / anggota kelompok

e. Perspektif dan pengembangan kepemimpinan

Ada tiga perspektif kepemimpinan menurut sweeny dan Mc Farlin dalam buku kinerja dan profesionalisme guru Priansa (2014:166)

1) Berfokus kepada pengikut (follower-Centered)

Memusatkan perhatian pada kebutuhan pengikut serta bagaimana respon mereka terhadap pemimpin

2) Berfokus kepada pemimpin (leader- centered)

Memusatkan perhatian pada sifat, keterampilan dan perilaku pemimpin 3) Berfokus kepada situasi (situation – centered)

Memfokuskan perhatian pada variabel situasi serta pengaruh pada pemimpin. f. Metode kepemimpinan

Tujuh metode yang mempengaruhi setiap tindakan pemimpin yang sukses, Yaitu :

1) Memberi perintah

Jika kepala sekolah memberi perintah, maka perintah tersebut hendaknya disampaikan dengan santunnamun tegas. Kepala sekolah harus mampu memberikan perintah dengan cara yang tepat.

(36)

21

Celaan harus diberikan secara objektif dan tidak bersifat subjektif, jika tidak disertai emosi yang negatif (benci, dendam, curiga). Celaan sebaiknya berupa teguran serta dilakukan dengan rahasia, tidak secara terbuka di muka umum, sehingga harga diri yang ditegur akan terjaga.

3) Memupuk tingkah laku pribadi yang benar

Kepala sekolah bersifat objektif dan jujur, ia juga harus menjauhkan diri dari rasa pilih kasih, karena hal tersebut bisa menurunkan moral pemimpin dan kepala sekolah juga harus memberikan teladan kepada bawahan atau anak buah.

4) Peka terhadap saran dan nasihat

Seorang pemimpin harus memiliki sifat luwes, terbuka, seta peka terhadap saran-saran eksternal yang bersifat posistif. Seorang pemimpin juga harus bisa menghargai pendapat orang lain

5) Memperkuat rasa kesatuan kelompok

Tim kerja merupakan kunci untuk menuju orasional yang sukses. Diawali mulai unit yang terkecil hingga yang terbesar harus menjadi satu kesatuan sehingga memiliki satu visi dan misi untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh sekolah.

6) Mengembangkam rasa tanggung jawab

Penyampaian kekuasaan yang disertai dengan pertanggung jawaban akan mengembangkan rasa kepercayaan serta rasa hormat antara guru, staff administrasi serta kepegawaian

7) Membuat keputusan yang bernilai dan tepat pada waktunya

(37)

22

gawat dan memutuskan dengan cepat suatu tindakan yang diperlukan untuk mengambil kesempatan yang ada pada waktunya.

g. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah sikap, gerak-gerik atau penampilan yang dipilih dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin. Gaya yang dipai oleh seorang pemimpin satu dengan yang lainnya berbeda, tergantung pada situasi dan kondisi kepemimpinanya. Gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang ditunjukkan oleh pemimpin dan diketahui pihak lain ketika pemimpin berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan orang lain.

Secara umum, tiga gaya kepemimpinan guru dalam proses belajar mengajar adalah gaya kepemimpinan otokratis, demokratis, dan laissez faire

1) Gaya kepemimpinan otokratis

Gaya kepemimpinan otoraktik ini meletakkan kepala sekolah sebagai kebijakan. Oleh karena itu, guru hanya menerima instruksi saja tidak diperkenankan membantah maupun mengeluarkan ide atau pendapat.Posisi tersebut tidak memberikan guru untuk memberikan saran. Tipe kepemimpinan otokratis dan memandang bahwa kepala sekolah merupakan segala-galanya sehingga keberhasilan sekolah terletak pada kepala sekolah.

Ciri-ciri dari kepemimpinan otokratis antara lain sebagai berikut : a) Mengandalkan kepada kekuatan/ kekuasaan

(38)

23

2) Gaya kepemimpinan demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis menyajikan ruang kesetaraan dlam berpendpaat, sehingga kepala sekolah dan guru memiliki hak yang sama untuk berkontribusi dalam memandang bahwa setiap individu memiliki harkat dan martabat yang sama sebagai manusia.

Ciri-ciri dari kepemimpinan demokratis

a) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi b) Bersifat terbuka

c) Bawahannya diberikan kesempatan untuk memberi saran dan ide baru d) Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mefakat e) Menghargai potensi individu

3) Gaya kepemimpinan laissez faire

Gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan yang mutlak kepada guru. Semua proses diserahkan kepada guru dan kepala sekolah pasif ,

Ciri-ciri kepemimpinan laissez faire antara lain sebagai berikut: a) Memberikan kebebasan kepada para bawahan

b) Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan

c) Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan d) Tidak mempunyai wibawa

e) Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang baik. Priansa (2014: 174) h. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemimpin

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan sebagai berikut : 1) Keahlian pengetahuan yang dimiliki oleh pemimpin untuk menjalankan

(39)

24

dimilikinya, sesuai latar belakang pendidikan itu dengan tugas-tugas kepemimpinanya yang menjadi tanggung jawab : pengalaman kerja sebagai pemimpin, pengalaman yang telah didorong dia untuk berusaha memperbaiki dan mengembangkan kecakapan dan keterampilan dalam memimpin.

2) Jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpin itu melaksanakan tugas jabatannya, perilaku dan sikap seorang yang sedang memimpin anak buahnya dalam kapal yang sedang tenggelam, tidak sama dengan perilaku dan sikap seorang pemimpin diskusi di dalam kelas. Perilaku dan sikap seorang kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

3) Sifat-sifat kepribadian pemimpin, secara psikologi manusia itu berbeda-beda sifat, watak, kepribadiannya, ada yang selalu dapat bersikap dan bertindak keras dan tegas , tetapi ada pula yang lemah dan kurang berani. Dengan adanya perbedaan watak dan kepribadiannya akan menimbulkan perilaku da sikap yang berbeda pula dalam menjalankan kepemimpinannya.

(40)

25

5) Sangsi-sangsi yang ada ditangan pemimpin. Kekuatan-kekuatan yang dimiliki atau yang ada dibelakang pemimpin menentukan sikap dan tingkah laku. Sikap reaksi anggota kelompok dari seorang pemimpin yang mempunyai wewenang penuh akan lain jika dibandingkan dengan sikap reaksi anggota kelompok dari seorang pemimpin yang tidak atau kurang wewenang.

i. Pendekatan dan Model Kepemimpinan

Tiga pendekatan / teori kepemimpinan yaitu pendekatan sifat, pendekatan perilaku, dan pendekatan situasional berikut uraian dari pendekatan diatas sebagai berikut :

1) Pendekatan sifat-sifat

Bahwa keberhasilan atau kegagalan seseorang karena bawaan atau keturunan. Jadi menurut pendekatan sifat, seseorang pemimpin karena sifat-sifatnya yang dibawa sejak lahir, bukan karena dibuat atau dilatih. Seperti yang dikatakan thierauf:

the hereditary approach states that leaders are born and not made- tath leaders do not acquare the ability to lead, but inherit it.”

Artinya pendekatan keturunan menyatakan bahwa pemimpin adalah dilahirkan bukan dibuat bahwa pemimpin tidak dapat memperoleh kemampuan untuk memimpin tetapi mewarisi.

2) Pendekatan perilaku

(41)

26

pemimpin itu memberi perintah, membagi tugas dan wewenangnya, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat kerja bawahan, cara menyelenggarakan dan memimpin rapat anggota, cara mengambil keputusan.

3) Pendekatan situasional

Pendekatan atau teori kepemimpinan ini dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard berdasarkan teori-teori kepemimpinan sebelumnya. Pendekatan situasional biasanya disebut juga dengan pendekatan kontingensi. Pendekatan ini berasumsi bahwa keberhasilan kepemimpinan suatu organisasi atau lembaga tidak hanya bergantung pada atau dipengaruhi oleh perilaku sifat-sifat pemimpin saja.Salah satu faktor yang menunjukkan adanya perbedaan situasi organisasi adalah tingkat kematangan dan perilaku kelompok atau bawahan. Tinggi-rendahnya tingkat kematangan kelompok turut menentukan kemana kecenderungan gaya kepemimpinan seseorang harus diarahkan Purwanto, (2016 : 31-40 )

2. Kepala Sekolah

(42)

27

Menurut Usman (dalam Priansa, 2014 : 34) menyatakan bahwa kepala sekolah sebagai manager dituntut mengorganisir seluruh sumber daya sekolah menggunkaan prinsip “TEAMWORK, yang mengandung pengertian adanya rasa kebersamaan (together), pandai merasakan (empathy), saling membantu (assist), saling penuh kedewasaan (maturity), saling mematuhi (willingness), saling teratur (organization), saling menghormati (respect), dan saling berbaik hati (kindness).

Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelanggaraan kegiatan pendidikan dan administrasi sekolah serta pembinaan tenaga kependidikan, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.

(43)

28

harus dilaksanakan. Menurut Wahjosumidjo yang dikutip dalam buku menjadi kepala sekolah profesional,Mulyasa (2007:115) tugas-tugas kepala sekolah terdiri dari: 1) Kepala sekolah bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan atas segala

tindakan yang dilakukan oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh guru, siswa, staf dan orang tua siswa tidak dapat dilepas dari tanggungjawab kepala sekolah.

2) Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan. Dengan segala keterbatasan, seorang kepala sekolah harus mengukur pemberian tugas secara cepat serta dapat memprioritaskan bila terjadi konflik antara kepentingan bawahan dengan kepentingan sekolah.

3) Kepala sekolah harus berfikit secara analitik dan konsepsional, kepala sekolah harus dapat memecahkan persoalan melalui satu analisis, serta harus dapat melihat setiap tugas sebagai satu keseluruhan yang saling berkaitan.

4) Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah dalam lingkungan sekolah sebagai suatu organisasi di dalamnya teridi dari manusia yang mempunyai latar belakang berbeda-beda dan bisa menimbulkan konflik, untuk itu kepala sekolah harus jadi penengah dalam konflik.

(44)

29

6) Kepala sekolah adalah seorang diplomat, dalam berbagai macam pertemuan kepala sekolah adalah wakil resmi sekolah yang dipimpinannya.

7) Kepala sekolah mengambil keputusan-keputusan sulit, tidak ada satu organisasipun yang berjalan mulus tanpa problem. Demilikan pula sebagai suatu organisasi tidak luput dari persoalan dan kesulitan-kesulitan. Dan apabila terjadi kesulitan-kesulitan kepala sekolah diharapkan berperan sebagai orang yang dapat menyelesaikan persoalan yang sulit tersebut. Dalam menjalankan kepemimpinan kepala sekolah harus memahami akan fungsi dan perannya sebagai pemimpin. Fungsi dan peran kepala sekolah harus dijalankan dengan baik afar visi dan misi serta tujuan sekolah tercapai sesusai yang dinginkan.

Menurut Mulyasa (2007:98), Kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor (EMAS). Dalam perkembangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman, kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai leader, inovator, motivator dan enterpreneur disekolahknya. Dengan demikian dalam paradigma baru manajemen pendidikan, kepala sekolah sedikitnya harus mampu berfungsi sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivasi (EMASLIM). Tiga peranan kepala sekolah sebagai manajer tersebut, penulis menguraikan sebaga berikut:

a) Peranan Hubungan Antar Perorangan

(1) Figurehead : berarti lambang dengan pengertian sebagai kepala sekolah lambang sekolah

(45)

30

(3) Penghubung : Kepala sekolah menjadi penghubung antara kepentingan kepala sekolah dengan kepentingan lingkungan di luar sekolah . Sedangkan secara internal kepala sekolah menjadi perantara antara guru, staff, dan siswa.

b) Peranan Informasional

(1) Sebagai monitor : Kepala sekolah selalu mengadakan pengamatan terhadap lingkungan karena kemungkinan adanya informasi yang berpengaruh terhadap sekolah.

(2) Sebagai disiminator : Kepala sekolah bertanggungjawab untuk menyebarluaskan dan membegi-bagikan informasi kepada para gur, staff, dan orang tua murid.

(3) Sebagai Spokesman : Kepala sekolah menyebarkan informasi kepada lingkungan di luar yang dianggap perlu.

c) Sebagai Pengambil Keputusan

(1) Enterpreneur : Kepala sekolah selalu berusaha memperbaiki penampilan sekolah melalui berbagai macam pemikiran program-program yang baru serta melakukan survei untuk mempelajari berbagai persoalan yang timbul di lingkungan sekolah.

(2) Orang yang memperhatikan gangguan (Disturbance Handle) : Kepala sekolah harus mampu mengantisipasi gangguan yang timbul dengan memperhatikan situasi dan ketepatan keputusan yang diambil.

(46)

31

(4) A negotiator roles : Kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar dalam memenuhi kebutuhan sekolah.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peranan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efesien, oleh karena itu guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. Namun, jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi, sebgaimana disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif kebijakan pemerintah, kiranya untuk menjadi guru harus memiliki kompetensi bukan suatu yang sederhana , untuk mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru diperlukan upaya sunggguh-sungguh dan komprehensif. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan peran kepala sekolah.

3. Kualitas Pendidikan

a. Pengertian Kualitas Pendidikan

Kualitas pendidikan sebagai salah satu indikator untuk melihat produktivitas dan erat hubungannya dengan masalah pengelolaan atau manajemen pada sekolah, Hal ini dapat dikaitkan dengan pernyataan “ Kegagalan kualitas suatu organisasi

disebabkan oleh kelemahan manajemen, Salis,( 2011 : 29).

(47)

32

Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memberdayakan diri, Soyomukti, (2010 :27). Pendidikan merupakan proses tanpa akhir yang diupayakan oleh siapapun , terutama (sebagai tanggung jawab) negara. Sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam kesadaran dan ilmu pengetahuan, pendidikan telah seiring dengan lahirnya peradaban manusia. Pendidikan adalah segala sesuatu dalam kehidupan yang mempengaruhi pembentukan berpikir dan bertindak individu . Kurun waktu kehidupan yang panjang dan saling berkaitan dengan perubahan-perubahan cara berpikir masyarakat juga turut menjadi pembentuk seorang individu, sukmadinata, (2011 :30)

Hasil kualitas pendidikan ( lulusan) tidak hanya di tentukan oleh seorang guru, tetapi oleh seluruh guru, juga pihak personalia sekolah ikut serta di dalamnya, seperti para pembimbing, pengelola, dan staf administrasi . Kualitas total sangat baik diterapkan dalam bidang pendidikan sebab akan meningkatkan kualitas pendidikan (kualitas lulusan), sistem ini juga akan menghilangkan image yang selama ini ada disekolah , bahwa pendidikan dilaksanakan secara rutin , mendidik atau mengajar adalah penyampaian ilmu. Kualitas dari lulusan semata-mata menjadi tugas dan tanggung jawab guru. Dengan menerapkan sistem kualitas yang baik, semua personaliakan mengetahui dan menyadari tugas, serta peranannya dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Mereka akan menyadari bahwa lulusan yang berkualitas dihasilkan oleh proses pendidikan yang berkualitas pula.

(48)

33

1) Menurut juran kualitas adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan

2) Menurut crobby, kualitas adalah kesesuaian individual terhadap persyaratan / tuntutan. Dengan mengatakan bahwa “ quality isconformance to customer requirement”

3) Menurut deming, kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen

4) Menurut feigenbaum, kualitas pendidikan kepuasan pelanggan sepenuhnya.

Dari definisi diatas maka dapat kita simpulkan bahwa pengertian kualitas pendidikan mengandung tiga unsur tiga unsur , yaitu : a) kesesuaian dengan standart, b) kesesuaian dengan harapan, c) pemenuhan janji yang diberikan, Engkoswara (2010 : 305).

Kualitas pendidikan adalah kemampuan pendidikan (sekolah) dalam memperdayakan sumber-sumber yang ada untuk meningkatkan kualiatas atau kemampuan belajar seoptimal mungkin. Kualiatas pendidikan mengandung makna derajad (tingkat) maupun jasa, baik yang tangible maupun intangible. Dalam konteks pendidikan dan hasil pendidikan. Dalam “proses pendidikan” yang bermutu terlibat input, seperti bahan ajar

(kognitif, afektif maupun psikomotorik.) b. Usaha meningkatkan kualitas pendidikan

(49)

34

1) Ilmiah, dimana keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dan kompetensi dan indikator harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan

2) Relevan, dimana rumusan berorientasi pada tugas pokok dan fungsi sebagai pendidik profesional, yakni memiliki kompetensi kepribadian, sosial, profesional dan pedagogik.

3) Sistematis, dimana setiap komponen dalam kompetensi jabatan guru berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

4) Konsisten, dimana adanya hubungan yang ajeg dan taat asas antara kompetensi dan indikator

5) Aktual dan konstektual yakni rumusan kompetensi dan indikator dapat mengikuti perkembangan iptek

6) Fleksibel, dimana rumusan kompetensi dan indikator dapat berubah sesuai dengan keutuhan dan perkembangan, Danim, (2010 : 29 )

c. Kinerja guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan

(50)

35

didik yang berlangsung sepanjang hayat ; 4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran ; 5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat; 6) Pendidikan diselenggarakan dengan pemberdayaan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian kualitas pendidikan Priansa, (2014 : 48). Bahwa kualitas pendidikan sangat tergantung padakeberadaan guru yang berkualitas, yaitu guru yang profesional, sejahtera dalam kemapanan ekonomi, serta bermartabat dalam keilmuan dan keteladanan. Oleh karena itu keberadaan guru yang berkualis merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.

Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan difokuskan pada proses pendidikan. Inti dari proses pendidikan adalah pembelajaran peserta didik. Proses pembelajaran ini mencakup sejumlah unsur utama yang mendasar yang membentuk kualitas pendidikan.Pemikiran tentang kualitas pendidikan dapat ditemukan jenis perspektif sesuai dengan sudut pandang . Beberapa ahli melihat kualiats pendidikan dari segi perspektif, yaitu perspektif ekonomi , sosiologi, dan administrasi pendidikan, masing-masing diuraikan sebagai berikut :

(1) Ekonomi

(51)

36

Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang bermanfaat terhadap seluruh masyarakat, seperti mobilitas sosial, perkembangan budaya pertumbuhan kesejahteraan dan pembebasan kebodohan. Kualitas pendidikan mengacu pada proses pendidikan yang berkualiatas terlibat berbagai input

seperti bahan ajar (kognitif, afektif, atau psikomotorik), metodologi( bervariasi sesuai dengan kemampuan guru), sarana sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasana, dan sumber daya lainnya

(3) Administrasi Pendidikan

Peningkatan kualitas sekolah melalui manajemen kualitas adalah proses koordinasi sumber daya yang ada di sekolah melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

d. Kompetensi Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Guru sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi karena guru mengemban tugas profesional yang menuntut untuk dipenuhinya kompetensi guru yang merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban serta tanggungjawab dan layak.kemampuan atau kompetensi yang harus dimiliki guru mencakup empat macam sebagaimana termasuk dalam UU RI NO 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat (1), yaitu : Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud pasal 8 meliputi kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Adapaun empat kompetensi tersebut adalah sebagai berikut :

1) Kompetensi Kepribadian

(52)

37

mantap, stabil, dewasa, arif dan wibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.

2) Kompetensi Pedagogik

Tugas guru yang utama ialah mengajar dan mendidik murid di kelas maupun di luar kelas. Guru selalu berhadapan dengan murid yang memerlukan perhatian, terampil, dan sikap utama untuk menghadapi kehidupannya dimasa depan. Menurut Badan Standart Nasional Pendidikan, yang dimaksud dengan kompetensi Pedagogik adalah kemampuan mengelola peserta didik yang meliputi ; a). Pemahaman wawsan atau landasan Kependidikan ; b). Pemahaman tentang Peserta didik ; c). Pengembangan Kurikulum/silabus; d). Perancangan Pembelajaran ; e). Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; f). Evaluasi hasil belajar dan g). Pengembangan Peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

3) Kompetensi Profesional

Tugas guru ialah mengajrkan pengetahuan kepada murid. Guru tidak sekedar mengetahui materi yang akan diajarkannya, tetapi memahami secara luas dan mendalam, karena itu, murid juga harus belajar untuk memperdalam pengetahuannya terkait mata pelajaran yang diampunya. 4) Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik dan masyarakat.

(53)

38

Kualitas sekolah yang tinggi terbentuk atas sejumlah indikator penting, dimana indikator tersebut dikontribusikan oleh harapan / cita-cita atau semangat peserta didik yang tinggi ; tata tertib dan disiplin; pengorganisasian kurikulum serta penghargaan. Antara lain indikator adalah :

1) Dukungan orang tua 2) Kinerja pendidik

3) Komitmen peserta didik 4) Kepemimpinan sekolah 5) Mutu pembelajaran 6) Manajemen sumber daya 7) Kenyamanan sekolah.

Merujuk pada pemikiran Edward Salis mengidentifikasikan 13 ciri-ciri sekolah berkualitas, yaitu :

(a) Sekolah berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eskternal

(b) Sekolah berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul dengan komitmen untuk bekerja secara benar dari awal.

(c) Sekolah memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sehingga terhindar dari berbagai kerusakan psikologis yang sangat sulit memeperbaiki

(d) Sekolah memiliki strategi untuk mencapai kualitas baik di tingkat pimpinan, tenaga akademik, maupun tenaga administratatif.

(e) Sekolah mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagai instrumen untuk berbuat benar pada masa berikutnya.

(54)

39

(g) Sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya.

(h) Sekolah mendorong orang dipandang memiliki kreativitas, mampu menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja secara berkualitas.

(i) Sekolah memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang, termasuk kejelasan arah kerja secara vertikal dan horizontal.

(j) Sekolah memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas.

(k) Sekolah memandang atau menempatkan kualitas yang dicapai sebagai jalan untuk memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut.

(l) Sekolah memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya kerja.

(m) Sekolah menempatkan peningkatan kualitas secara terus menerus sebagai suatu keharusan.

Pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa indikator dalam meningkatkan kualitas pendidikan dipengaruhi oleh kontibusi / cita-cita dari peserta didik yang sangat tinggi, maka dari cita-cita dari peserta didik yang tinggi dibutuhkan dari dukungan dari orang tua, kinerja peserta didik, dan komitmen dari diri peserta didik, juga kepala sekolah memiliki peran dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

B. Kajian Terdahulu

Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengertian dan persepsi dalam memahami beberapa istilah yang digunakan oleh penulis dalam skripsi ini, maka peneliti menuliskan istilah-istilah kata kunci sebagai berikut :

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah

(55)

40

yang diberikan tugas untuk memimpin sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar.Sebagai kepala sekolah yang profesional diperlukan persyaratan-persyaratan khusus, sebagai seorang pemimpin di lembaga pendidikan maka, kepala sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab untuk meningkatkan kompetensi guru-guru terutama dalam kegiatan belajar mengajar. kepemimpinan kepala sekolah yaitu seseorang pemimpin yang tidak hanya aktif berkecimpung dalam dunia pendidikan akan tetapi sosialisasi kedudukan yang sama seperti yang lainnya, sebab tidak hanya makhluk individual sekaligus makhluk sosial. Satuan pendidikan, menduduki dua jabatan penting untuk bisa menjamin kelangsungan proses pendidikan sebagaimana yang telah digariskan oleh peraturan perundang-undangan. Pertama, kepala sekolah adalah pemimpin formal disekolah secara keseluruhan , kedua, kepala sekolah adalah pemimpin formal disekolahnya. anwar (dalam Susanto, 2016 : 22).

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah merupakan tenaga fungsional guru yang memiliki tugas tambahan menjadi pemimpin pada lingkungan sekolah. Tentunya untuk menjadi kepala sekolah yang profesional ada syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi sebagai kepala sekolah yang profesional diantaranya yaitu : seorang kepala sekolah harus bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya agar mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Kualitas Pendidikan

(56)

41

terhadap tugas dan fungsinya masing-masing. Pendidikan nasional yang berkualitas diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Merujuk pada pemikiran Edward Sallis, (dalam Hari 2009 : 35) mengidentifikasi 13 ciri-ciri sekolah berkualitas yaitu:

a. Sekolah berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal. b. Sekolah berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul ,dengan

komitmen untuk bekerja secara benar dari awal.

c. Sekolah memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sehingga terhindar dari berbagai “kerusakan psikologis” yang sangat sulit memperbaikinya..

d. Sekolah memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik di tingkat pimpinan, tenaga akademik, maupun tenaga administratif.

e. sekolah mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagai instrumen untuk berbuat benar pada masa berikutnya

f. Sekolah memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai kualitas, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

g. Sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya.

(57)

42

i. Sekolah memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas.

j. Sekolah memnadang atau menempatkan kualitas yang telah dicapai sebagai jalan untuk untuk memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut.

k. Sekolah memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya kerja.

l. Sekolah menempatkan peningkatan kualitas secara terus menerus sebagai suatu keharusan

(58)

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan field research. Penulis mengumpulkan data dari lapangan dengan mengadakaan penelitian secara langsung di lapangan untuk mencari berbagai masalah yang relevansinya dengan penelitian ini, dalam buku metodologi penelitian kualitatif, Moleong (2009:3). Penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, didalam buku penelitian dan inovasi pendidikan, Slameto, (2015:72). Dari sinilah peneliti kualitatif bersifat generating theory bukan hypothesis testing, sehingga teori yang dihasilkan berupa teory subtantif. Oleh karena itu, analisis isi pada penelitian kualitatif memerlukan analisis, objektivitas, sistematik dan sistemik sehingga akan diperolah ketepatan dalam menginterpretasikannya.Peneliti menggunakan penelitian kualitatif karena beberapa alasan. Pertama untuk menanggulangi banyaknnya informasi yang hilang seperti, yang dialami oleh penelitian kualitatif, sehingga inti dari penelitian tersebut atau konsep yang ada dalam data dapat diungkap.Kedua, untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang diungkap sesuai dengan masalah dan hipotesis yang disusun sebelumnya. Ketiga, untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis.

Gambar

Gambar 3.1 Analisis data Model Interktif
Gambar 3.2 Skema tragulasi Sumber Data
Gambar 3.4 Triagulasi Waktu
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

cit3 Penggunaan obat-obatan untuk ibu hamil juga harus diperhatikan karena terdapat beberapa obat yang bisa menyebabkan terjadinya celah bibir antara lain asetosal atau

- Peserta didik mengamati materi tentang Pengertian ilmu ekonomi, Masalah ekonomi (Kelangkaan/scarcitydan kebutuhan yang relatif tidak terbatas), Pilihan (kebutuhan dan keinginan)

Pentingnya kajian ini agar kita mengetahui khazanah intelektual Islam sebagai mata rantai pemikiran yang menghubungkan pemikiran masa lalu (the past) ke masa kini (the

menghubungkan pembedahan dengan rasa nyeri, kemungkinan cacat, menghubungkan pembedahan dengan rasa nyeri, kemungkinan cacat, menjadi bergantung pada orang lain, dan mungkin

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan 25 ekor tikus putih jantan ( Rattus Novergicus, L .), berumur 2-3 bulan dengan berat 150-200 g, yang dibagi dalam

Buah pinang sudah tidak diragukan lagi akan manfaatnya yang menjadi salah satu buah yang fenomenal karena khasiatnya yang sangat beragam, seperti keluar darah

Penelitian ini beerlangsung sejak bulan Januari 2017 sampai dengan selesai.Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanah Ultisol yang diambil dari Desa