• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA KEPENTINGAN INDIA DALAM KERJASAMA PERTAHANAN DENGAN TIONGKOK PADA TAHUN 2013 TERKAIT

PERSOALAN DI PERBATASAN

B. Kepentingan Untuk Melawan Penyelundupan/ Smuggling

Masalah lain yang dihadapi India di perbatasan adalah peneyelundupan atau perdagangan dalam bentuk ekspor-impor yang dilakukan secara illegal. Barang-barang yang diselundupkan berupa persenjataan, obat-obatan dan margasatwa.155 Persenjataan yang diselundupkan berupa senapan, pistol, senapan semi otomatis, peluru biasa dan peluru berlapis baja, tambang, dan garanat tangan. Obat-obatan yang diselundupkan berupa opium, heroin dan ampetamin.

154

Anak Agung B. P dan Yanyan Mochamad Y. 2006.Pengantar Ilmu Hubungan Internasional.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hal 129.

155

Bijoy Das,Border Defence Cooperation Agreement: The Icebreaker in Making(New Delhi: IDSA, 2014) Hal 37.

Sedangkan untuk margasatwa yang diselundupkan berupa bagian tubuh badak, domba, harimau, kayu cendana merah, hewan toke, macan tutul, pangolin, dan tumbuhan obat-obatan.

Permasalahan penyelundupan ini tidak hanya dihadapi oleh India saja, negera-negara lain seperti Myanmar, Thailand, Vietnam dan Tiongkok pun menghadapi permasalahan yang sama. Pemberontak yang terdapat di perbatasan India dan Myanmar memiliki kesamaan dengan pemberontak yang terdapat di Yunnan, Tiongkok. Tiongkok dan negara-negara lain di Asia Tenggara pun menjadi tempat penyelundupan persenjataan dan amunisi.156

Dengan melihat permasalahan di perbatasan yang tidak hanya berkaitan dengan perebutan wilayah, India dan Tiongkok menghadapi penyelundupan barang-barang yang telah disebutkan di atas. Dalam menghadapi hal ini, keduanya melakukan kerjasama dalam kerangka kerjasama pertahanan terkait persoalan perbatasan. Ini dilakukan disebabkan ancaman yang timbul di perbatasan tidak hanya berasal dari perebutan wilayah saja, melainkan aktivitas ataupun kegiatan yang dilakukan secara illegal di perbatasan.

Dalam perjanjian pertahanan India dan Tiongkok pada pasal II (dua) ayat II (dua) berisi tentang :

The two sides shall implement border defence cooperation in the following ways:

156

Bijoy Das,Border Defence Cooperation Agreement: The Icebreaker in Making(New Delhi: IDSA, 2014) Hal 37.

2. Jointly combat smuggling of arms, wildlife, wildlife articles and other contrabands;157

Isi perjanjian di atas menjelaskan bahwa kedua (India dan Tiongkok) sepakat untuk melakukan kerjasama pertahanan terkait persoalan perbatasan dengan bergabung dalam melawan penyelundupan barang-barang yang terdiri dari persenjataan, margasatwa, bagian-bagian dari margasatwa, dan barang-barang ilegal lainnya. Hal ini penting dilakukan dengan melihat rute atau jalaur yang digunakan para penyelundup atau smuggler ini menggunakan berbagai jalur dan melewati perbatasan.

Pada tahun 2013 terjadi peningkatan perdagangan lintas batas. Sebanyak 12 jenis barang yang mengalami peningkatan pada tahun 2012 di wilayah Nathu La mengalami peningkatan sebanyak 23 persen dan di Shipki La meningkat sebanyak 380 persen dengan total keuntungan mencapai 5.33 Rs atau setara dengan Rp 1.050,57. Namun, disisi lain terjadi peningkatan pula pada penyelundupan pada hewan ternak, obat-obatan dan narkotika di sepanjang perbatasan. Misalnya saja, di sepanjang perbatasan India-Banglades penyelundupan meningkat hingga 16234 Rs lakh atau setara dengan Rp 319.979.820.319,64 dibulatkan menjadi 319 miliar dalam rupiah. Pada tahun 2013 mencapai 10329 Rs Lakh atau setara dengan Rp 203.589.476.658,96 dibulatkan menjadi 203 miliar dalam rupiah. Di sepanjang perbatasan India-Nepal

157

Press Information Bureau Government of India Ministry of Defence: Indo-China Border Defence Cooperation Agreementdiunduh darihttp://pib.nic.in/newsite/PrintRelease.aspx

penyelundupan mencapai 10153 Rs lakh atau setara dengan Rp 200.120.433.393,20 dibulatkan menjadi 200 miliar dalam rupiah.158

Masing-masing barang yang di selundupkan melalui jalurnya masing-masing. Untuk margasatwa maupun bagian-bagian dari margasatwa, penyelundup menggunakan rute perbatasan timurlaut India untuk mengeluarkannya dari India. Margasatwa tersebut adalah badak dan bagian-bagiannya, rusa, harimau, kayu cendana merah, toke, pangolin, macan tutul, dan tumbuh-tumbuhan untuk obat.159 Wilayah di India yang menyediakan margasatwa untuk diselundupkan ini adalah Assam, Manipur dan Mizoram. Margasatwa ini kemudian disebar ke negara-negara lain untuk digunakan sebagai obat, hiasan, ataupun aksesoris yang dugunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Obat-obatan yang diselundupkan menggunakan tiga rute, yakni udara, darat dan laut.Para penyelundup obat-obatan ini menggunkan rute atau jalur yang sama yang digunakan penyelundup sebelumnya seperti, penyelundup penjualan manusia, senjata, barang-barang illegal lainnya. Penyebaran obat-obatan yang diselundupkan menggunakan jalur laut dengan tujuan negaranya seperti Malaysia, Singpura, Thailand, Taiwan dan Tiongkok. Lain halny dengan jalur laut, penyebaran obat-obatan terlarang melalui jalur udara adalah dengan jalur New Delhi-Lagos-Adis Ababa dan Mumbay-Lagos-Addis Ababa. Penyelundupan melaui jalur udara ini dimudahkan dengan menggunakan kartel obat-obatan yang terdapat di Nigeria dan negara di Afrika lainnya. Jalur udara ini digunakan untuk

158

Puspita Das,Trend in 2013,(New Delhi: IDSA,2014) Hal 5.

159

Bijoy Das,Border Defence Cooperation Agreement: The Icebreaker in Making(New Delhi: IDSA, 2014) Hal 37.

mengekspor heroin dan mengimpor kokain masuk kedalam wilayah India. jalur udara pun digunakan menuju wilayah di Asia Timur maupun negara Asia Tenggara. Rute tersebut adalah Chennai-Kuala Lumpur, Hydrabad-Kathmandu, Chennai-Tiongkok, New Delhi-Hong Kong, dan New Delhi-Makau. Jalur rute yang dugunakan untuk perdagangan internasional adalah New Delhi-Kathmandu.160

Untuk penyelundupan persenjataan dan amunisi, penyelundup menggunakan jalur perbatasan timurlaut India untuk memasukannya ke India. Persenjataan ini berasal dari Tiongkok dan negara Asia Tenggara lainnya. Negara-negara lain yang juga memiliki peran dalam penyelundupan barang-barang illegal ini adalah Tiongkok dan negara-negara di Asia Tenggara seperti Thailand, Kamboja dan Vietnam.161

Akibat dari penyelundupan ini pemerintah mengelami kerugian pada sektor industri. Kerugian pada sektor industri sebnyak 100.000 Rs crore.162Dalam rupiah jumlah ini mencapai 197 triliun.

Penyelundupan ini dapat menggangu stabilitas ekonomi India. Dibawah ini terdapat beberapa sektor ekonomi yang dipengaruhi oleh adanya penyelundupan dan kegiatan illegal lainnya.163

160

Pushpita Das,Drug Traffiking in India: A Case for Border Dispute,Occasional Paper no 24 (New Delhi: IDSA), 2013, hal 37

161

Bijoy Das,Border Defence Cooperation Agreement: The Icebreaker in Making(New Delhi: IDSA, 2014) Hal 37.

162

Government loses Rs 26K crore in taxes to smuggling, counterfeiting: FICCIdiunduh dari http://articles.economictimes.indiatimes.com/2012-12-20/news/35933683_1_fmcg-tobacco-sector-ficcipada 21 September 2014 pukul 20.00.

Tabel Kerugian dalam Sektor Industri pada tahun 2012

Sumber : Dewan Perdagangan Internasional India

Dampak yang paling terasa adalah dampak terhadap ekonomi, karena akan menggangu stabilitas pajak. Dampak ekonomi lainnya adalah terhadap lapangan kerja. Seperti terjadi penurunan pada jumlah lapangan kerja karena adanya adanya jumlah penuruan pada penjualan dan keuntungan. Hal ini karena bisnis yang berkembang adalah penjualan barang-barang illegal. Kemudian, penurunan pada lapangan kerja ini pun disebabkan karena adanya penurunan pada permintaan pelayanan. Penurunan ini secara keseluruhan akan berpengaruh pada pengembangan lapangan kerja diberbagai bidang.164

Dengan melihat dari banyaknya kasus penyelundupan yang dihadapi India, maka melalui kerjasama pertahanan ini India memiliki kepentingan untuk menyelesaika persoalan penyelundupan. Penyelundupan ini bersifat illegal, sehingga barang-barang selundupan menyebar dengan bebas tanpa melalui proses hukum. Persenjataan dan obat-obatan terlarang yang menyebar bebas akan

163

Counterfeiting, Piracy and Smuggling in India-Effect and Potential Solutions, International Chamber and Commerce India. Hal 5.

164

Counterfeiting, Piracy and Smuggling in India-Effect and Potential Solutions, International Chamber and Commerce India. Hal 5.

mengancam keamanan negara, dengan begitu perlu bagi India untuk mengambil tidakan dalam mengatasi masalah ini.

Konsep kepetingan nasional yang sebelumnya dipakai dalam menganalisa kepentingan keamanan, dalam hal ini pun dapat digunakan kembali. Nuechterlein menjelaskan konsep kepentingan keamanan bahwa dasar dari kepentingan national adalah terdiri dari kepentingan pertahanan, kepentingan ekonomi, kepentingan untuk tatanan dunia, dan kepentingan ideologi. Kepentingan pertahanan meliputi, perlindungan terhadap negara dan masyarakatnya dari ancaman negara lain dan ancaman dari luar yang dapat mengancam ssstem pemerintahan.165

Bentuk kerjasama India dan Tiongkok dalam menangani permasalahan penyelundupan adalah dengan latihan atau peningkatan kekuatan khusus yang berkaitan dengan upaya melawan penyelundupan. Pemerintah India dan Tiongkok mengupayakan agar kelompok pemberontak yang terdapat di dalam kedua negara tidak menggunakan persenjataan. Sehingga akan mengurangi perilaku kekerasan yang ditimbulkan kelompok pemberontak ini. Karena penyelundupan persenjataan akan mendorong semakin kuatnya pemberontak dalam mendapatkan persenjataan.