• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA KEPENTINGAN INDIA DALAM KERJASAMA PERTAHANAN DENGAN TIONGKOK PADA TAHUN 2013 TERKAIT

DINAMIKA HUBUNGAN KEAMANAN PERBATASAN INDIA DAN TIONGKOK

D. Permasalahan Terorisme

Selain persoalan perbatasan, permasalahan keamanan yang dihadapi keduanya adalah terorisme. Penyebaran terorisme berawal dari Timur Tengah menuju Asia Tenggara dan kemudian berkembang. Setelah berkembang ancaman terorisme ini menyebar ke wilayah Asia Selatan99. Penyebaran terorisme ini melewati perbatasan.

Pasca merdeka dari Inggris pada 1947, India menghadapi permasalahan baru yakni kekacauan dan tindakan kekerasan yang ditimbulkan oleh Pakistan.

98

P.S Suryanarayana,A New Way to Managae Old DisputeHal 37

99

Sejak saat itu, India menghadapi masalah terorisme yang kemudian menjadi masalah yang serius dan India menjadi negara target utama dari para kelompok militant Islam.100 Hal ini terjadi karena India berada di wilayah yang dikelilingi negara-negara yang menjadi tempat berkembangnya kelompok-kelompok terorisme. Pakistan dan Afganistan merupakan negara tempat berkembangnya kelompok islamis militant yang dengan mudah menyebar ke India melewati perbatasan.

India berada pada posisi keempat setelah Irak, Afganistan dan Pakistan sebagai negara yang menjadi korban penyerangan terorisme. Kedekatan wilayah yang menjadi alasan secara geografis mengapa India menjadi korban yang serius dalam hal terorisme ini. Kedekatan ini yang menjadikan India dengan mudah menjadi sasaran bagi tindakan kelompok terorisme ini.

Pemerintah India melakukan pendekatan secara politik yakni soft strategy untuk mencegah perkembangan dan tindakan kelompok terorisme yang dapat mengancam masyarakat banyak. India menolak untuk menggunakan kekuatan militer untuk melawan tindakan terorisme.101 Hal ini dilihat karena apabila upaya dalam menggunakan militer diterapkan maka akan meningkatkan tindakan terorisme dalam mengancam masyarakat.

Meskipun pemerintah menggunakan pendekatan secara soft strategy namun masih banyaknya kendala dalam menyelesaikan permasalahan terorisme

100

Vandana Asthana, Cross-Border Terrorism In India: Counterterrorosm Strategies and Challenges,ACDIS (Juni:2010) hal 1.

101

Vandana Asthana, Cross-Border Terrorism In India: Counterterrorosm Strategies and Challenges,ACDIS (Juni:2010) hal 2.

ini. Dalam beberapa kasus, misalnya saja pada penyerangan terorisme ke Mumbai pada 26 November 2008, India gagal dalam merespon tindakan ini, sehingga pendekatan yang dilakukan India pun dianggap gagal. Kegagalan ini berasal dari struktur institusi dan birokrasi yang bermasalah. India memiliki badan inteligen yang kurang canggih dan masih kurangnya penerapan hukum di India dalam melindungi masyarakatnya.102 Fungsi badan hukum dan inteligen hanya sebagai unit mata-mata dan perlindungan hukum, padahal fungsi sesungguhnya adalah sebagai unit investigasi dan inteligen yang berfungsi dalam mencari dan pertukaran informasi dengan agen lain.

Sejak tahun 2001, India menjadi target penyerangan kelompok teroris dari Pakistan.103 Target serangan kelompok teroris ini biasanya fasilitas atau tempat umum dan fasilitas yang berkaitan dengan pemerintahan. Pada dasarnya tujuan kelompok teroris ini adalah memberikan ancaman kepada masyarakat.

Kemudian pada tahun 2008, teroris kembali menyerang fasilitas umum di India. Teroris ini menggunakan senjata yang dapat membunuh ratusan korban. Tempat yang manjadi target serangan adalah Istana Taj Mahal, stasiun kereta api, pusat kebudayaan, rumah sakit, dan gedung teater.104

Tahun 2007 tentara India dan Tiongkok melakukan latihan militer bersama dimana 150 kontingen pasukan tentara India tiba di Kota Chengdu dalam rangka

102

Vandana Asthana, Cross-Border Terrorism In India: Counterterrorosm Strategies and Challenges,ACDIS (Juni:2010) hal 8.

103

Brahma Challaney,India: Regional Security ChallengesHal 170

104

Alan Kronstadt, Terrorist Attacks in Mumbay, India, and Implications for U.S. Interest, Congresional Research Service, (Desember 2008) Hal 1.

latihan memerangi terorisme. Tahun 2008 juga melakukan latihan militer di kota Kunming, Tiongkok dan kemudian diikuti latihan tahap kedua di Belgaum Karanataka.105 Dalam mengatasi persoalan terorisme India dan Tiongkok memiliki kerangka kerjasama khusus yakni kerjasama dalam memerangi terorisme yang dilakukan sejak tahun 2007.

Pada November 2013, Rusia, India dan Tiongkok membentuk Joint Communique untuk mengatasi persoalan terorisme.106 Upaya selanjutnya India dan Tiongkok melibatkan Rusia dalam persoalan terorisme.

E. Permasalahan Perompak

India dan Tiongkok menghadapi permasalahan lain di perabatasan. Namun persoalan ini muncul di wilayahperairan Samudera Hindia. Salah satu perompak tersebut berasal Sri Lanka, dimana target perompak ini adalah kapal India yang sedang beroperasi di Samudera Hindia.107 Dalam menghadapi persoalan ini maka India dan Tiongkok melakukan kerjasama. Namun, keduanya melakukan kerjasama dalam kerangka menghadapi persoalan perompakan.

Kepala pasukan angkatan laut laksamana Suresh Mehta mengatakan bahwa wilayah Samudera Hindia maka berkaitan dengan misi kemanusiaan dengan menghentikan perompak dan penyelundup senjata dan lainnya. Hal ini

105

Indian Army To Hold Joint Military Exercise With China To Combat Terrorismdiunduh dari http://archive.indianexpress.com/news/indian-army-to-hold-joint-military-exercise-with-china-to-combat-terrorism/1190777/pada 21 September 2014 pukul 20.00.

106

Bijoy Das,Border Defence Cooperation Agreement: The Icebreaker in Making(New Delhi: IDSA, 2014) Hal 45

107

Jonathan Holslag,Tiongkok , India and the Military Securty Dilemma,(Brussel: BICCS) Hal 8

bertujuan untuk menjaga stabilitas Samudera Hindia dimana perairan ini merupakan sumber kebutuhan perikanan bagi negara disekitar. Ancaman yang muncul disekitar perairan ini adalan perompak. Pemberontak yang berasal dari Sri Lanka membajak kapal-kapal yang melewati perairan Samudera Hindia. Kelompok ini adalah Liberation Tigers of Tamil Elam (LTTE) atau tentara pembebasan rakyat Tamil.108

Persoalan ini kemudian menjadi alasan India untuk mencari cara dalam mengatasi persoalan ini. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan negara lain. Hal ini terbukti pada April 2009, angkatan laut India melakukan kerjasama dengan angkatan laut Tiongkok. Pasukan angkatan laut Tiongkok kemudian melakukan operasi di sepanjang Samudera Hindia dalam mengatasi perompak tersebut.109 Wilayah perairan memungkinkan kedua negara untuk melakukan operasi perairan guna memantau dan mengawasi wilayah perairan.

Ancaman perompak lainnya adalah terjadi pada Februari 2011, dimana perompak yang berasal dari Somalia melakukan serangan terhadap kapal dagang Yunani di perairan Samudera Hindia. Kelompok ini menggunakan kapal pukan Harimau Thailand untuk melakukan serangan. Namun, kelompok perompak ini berhasil di tangkap oleh pihak keamanan India yang melakukan patroli di sekitar

108

Jonathan Holslag,Tiongkok , India and the Military Securty Dilemma,(Brussel: BICCS) Hal 18

109

China, India and The Indian Ocean Region: Need to Move From Balance of Power to Cooperation,Institute of Chinese Studies (Mei 2012) Hal 2.

perairan.110 Ancaman perompak ini muncul disekitar jalur perdagangan yang menggunakan jalur perairan.

Kemudian pada tahun 2012, India, Tiongkok dan Jepang melakukan kerjasama kordinasi di Teluk Eden. Kordinasi tersebut akan dilakukan dengan aktivitas operasi dan usaha perlindungan di wilayah perairan.111 Wilayah Teluk Eden menjadi tempat yang digunakan perompak, sehingga perl dilakukan pengawasan di teluk ini.

110

India Tangkap Kapal Perompakdiunduh dari

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/02/110206_india_pirate.shtmlpada 8 Oktober 2014 pukul 20.00.

111

China, India and The Indian Ocean Region: Need to Move From Balance of Power to Cooperation,Institute of Chinese Studies (Mei 2012) Hal 3.

BAB III