• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Kerangka Berpikir

Laporan keuangan bisa dipakai untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan. Terjadinya likuidasi atau kebangkrutan pada sejumlah perusahaan tentu saja akan menimbulkan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pemilik maupun karyawan yang harus kehilangan pekerjaannya. Hal ini sebenarnya tidak akan menimbulkan masalah yang lebih besar kalau proses kebangkrutan pada sebuah perusahaan dapat diprediksi leih dini. Adanya tindakan untuk memprediksi terjadinya kebangkrutan tersebut, tentu saja akan dapat menghindari atau mengurangi risiko terjadinya kebangkrutan tersebut.

Metode Altman Z-Score merumuskan suatu model analisis untuk memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan dengan cara menginterpetasikan laporan keuangan pada suatu model analisis kebangkrutan. Dimana model

Altman dirumuskan (Rudianto, 2013: 257) Z = 6.56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4

Pengukuran rasio Altman yaitu untuk mengetahui potensi kebangkrutan menggunakan pentingnya Z-Score. Nilai Z-Score akan menjelaskan kondisi keuangan perusahaan apakah perusahaan dalam kondisi bangkrut jika Z < 1,1, 1,1 < Z < 2,6 grey area (masih memiliki risiko kebangkrutan), jikan Z > 2,6 aman dari ancaman kebangkrutan.

Berdasarkan teori-teori yang telah digunakan maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut:

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

Laporan Keuangan PT. Panasia Indo Resources Tbk

Prediksi Kebangkrutan

Altman Z-Score

Z = 6.56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4

Tidak Bangkrut Grey Area

Interpretasi

Bangkrut

63 A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah pendekatan yang menekankan pada kombinasi antara logika deduktif dan penggunaan alat-alat kuantitatif dalam mengintrerprestasikan suatu fenomena secara subjektif (Efferin.2012: 35).

Dalam penelitian ini penulis hanya menganalisis dan mengetahui prediksi kebangkrutan dengan metode Altman Z-Score pada PT. Panasia Indo Resources Tbk pada tahun 2014-2018.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yaitu pada PT. Panasia Indo Resources Tbk yang merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan merupakan perusahaan go public. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2019.

C. Sumber Data

Sumber data yang peneliti gunakan adalah sumber data sekunder yang berupa laporan keuangan PT. Panasia Indo Resources Tbk pada tahun 2014-2018 yang penulis dapatkan dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, dengan mendapatkan data-data tertulis berupa laporan keuangan seperti laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi PT.Panasia Indo Resources Tbk periode 2014-2018 yang telah dipublikasikan oleh perusahaan.Pengumpulan data penulis akses dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada laporan keuangan digunakan untuk menganalisis dan mengetahui prediksi kebangkrutan dengan metode Altman Z-Score. Keseluruhan data laporan keuangan pada PT. Panasia Indo Resources Tbk periode 2014-2018 selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan data, peneliti hanya menggunakan analisis Altman Z-Score.

Untuk menghitung Altman Z-Score perusahaan PT. Panasia Indo Resources Tbk periode 2014-2018, langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Mengklasifikasikan pos-pos laporan keuangan tahunan sesuai dengan kebutuhan untuk analisis yaitu: current asset, current liabilities, retained earning, earning before income tax, total asset, sales, book value of debt, jumlah lembar saham dan harga saham penutupan.

2. Menghitung rasio-rasio X1, X2, X3, X4 (Rudianto, 2013: 257) Z = 6.56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4 Dimana:

Z = Indek Keseluruhan

X1 = Modal Kerja terhadap Total Aset X2 = Laba ditahan terhadap Total Aset

X3 = Laba sebelum bunga dan pajak terhadap Total Aset X4 = Nilai Buku Ekuitas terhadap Nilai Buku Total Hutang

Menghitung rasio-rasio X1, X2, X3, X4 metodeAltman Z-Score model ketiga adalah:

Modal Kerja terhadap Total Asset (X1)

Laba ditahan terhadap Total Asset (X2)

Laba Sebelum Pajak dan Bungan terhadap Total Asset (X3)

Nilai Buku Ekuitas terhadap Nilai Buku Utang

3. Masing-masing rasio kemudian dimasukkan kedalam persamaan untuk menghitung Z-Score.

4. Menilai keuangan perusahaan yang dilakukan pada pesamaan Z-Score diperoleh hasil Altman yangdisajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3. 1 Nilai Altman Z-Score Berbagai Jenis perusahaan Go

Public

Interpretasi

Z > 2,60

Zona Aman, dimana perusahaan dalam kondisi sehat sehingga kemungkinan kebangkrutan sangat kecil terjadi.

1,1 < Z < 2,60

Zona Abu-Abu, dimana perusahaan dalam kondisi rawan (grey area). Pada kondisi ini, perusahaan mengalami masalah keuangan yang harus ditangani dengan cara yang tepat

Z < 1,1

Zona Berbahaya, dimana perusahaan dalam kondisi bangkrut (mengalami kesulitan keuangan dan risiko yang tinggi).

Sumber: Rudianto, 2013: 258

66 A. Gambaran Umum Perusahaan

PT Panasia Indo Resources Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 15 tanggal 6 April 1973 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Bandung.Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.Y.A.5/174/23 tanggal 11 Maret 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tanggal 24 Februari 1987, Tambahan No. 171. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 49 tanggal 29 Juni 2018 dari R. Tendy Suwarman, S.H., notaris di Bandung, mengenai perubahan komposisi kepemilikan saham. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-0015417.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 31 Juli 2018.Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak di bidang industri tekstil dan pertambangan.Perseroan menghasikan produk berupa polyester yarn, polyester Staple Fiber (PSF), twsting dan benang spun. Polysester Staple Fiber (PSF) dijual untuk pasar local, ekspor dan diserap untuk kebutuhan internal yaitu bahan baku Spinning. Produk dipasarkan baik di dalam maupun di luar negeri, termasuk Eropa, Asia, Amerika, Australia dan Afrika.

B. Visi dan Misi Perseroan Visi:

“Mempertahankan bisnis utama sebagai produsen benang polyester dan menjadi holding company perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya alam yang ada di Indonesia”

Misi:

“Menjadi perusahaan yang memproduksi benang polyester yang memiliki varian cukup banyak untuk mendapatkan nilai tambah”

C. Pembahasan dan Analisis Kebangkrutan

1. Analisis kebangkrutan dengan menggunakan metode Altman Z-Score (Altman ketiga)

a. Klasifikasi pos-pos laporan keuangan Tabel 4. 1

Pos-pos Laporan Keuangan PT. Panasia Indo Resources Tbk

(dalam ribuan rupiah) Tahun Aset Aset Lancar Utang Utang Lancar

2014 4.224.585.356 497.447.948 3.619.720.129 510.983.514 2015 4.878.367.904 598.254.870 3.482.406.080 831.964.891 2016 4.743.579.758 582.043.492 3.565.112.660 773.443.042 2017 4.035.086.385 247.829.628 3.701.551.196 1.170.337.450 2018 586.940.667 37.133.314 450.801.225 235.055.724 Sumber: Laporan Keuangan PT. Panasia Indo Resources Tbk

Tabel 4. 2

Pos-pos Laporan Keuangan PT. Panasia Indo Resources Tbk

(dalam ribuan rupiah) Tahun Penjualan Retained

Earning

Laba/Rugi Ekuitas

2014 1.175.464.357 252.064.751 (103.565.969) 604.865.227 2015 1.401.541.455 1.095.678.363 (355.659.019) 1.395.961.824 2016 1.647.106.585 841.751.446 (393.567.637) 1.178.467.098 2017 1.293.363.942 208.651.309 (847.049.209) 333.535.189 2018 528.163.920 147.682.605 (229.988.885) 136.139.442 Sumber: Laporan Keuangan PT. Panasia Indo Resources Tbk

b. Modal Kerja

Menghitung Modal Kerja dengan rumus:

Tabel 4. 3 Modal Kerja

PT. Panasia Indo Resources Tbk

(dalam ribuan rupiah) Tahun Aset Lancar (1) Utang Lancar (2) Modal Kerja

(1)-(2)

2014 497.447.948 510.983.514 - 13.535.566

2015 598.254.870 831.964.891 - 233.710.021

2016 582.043.492 773.443.042 - 191.399. 550 2017 247.829.628 1.170.337.450 - 922.507.822

2018 37.133.314 235.055.724 - 197.922.410

Sumber: Data Diolah c. Nilai Buku Ekuitas

Menghitung Nilai Buku Ekuitas dengan rumus:

Tabel 4. 4 Nilai Buku Ekuitas

PT. Panasia Indo Resources Tbk

(dalam ribuan rupiah)

2014 604.865.227 390 1.550.936,47

2015 1.395.961.824 1.000 1.395.961,82

2016 1.178.467.098 885 1.331.601,24

2017 333.535.185 795 419.541,12

2018 136.139.442 444 306.620,36

Sumber: Data Diolah

PT. Panasia Indo Resources Tbk

(dalam ribuan rupiah) Tahun Laba (Rugi) Sebelum

Pajak (1)

Beban keuangan Bunga (2)

EBIT (1)-(2)

2014 (107.081.231) (8.812.691) - 98.268.540

2015 (360.662.432) (28.393.823) - 332.268.609 2016 (507.462.413) (298.678.166) - 208.784.247

2017 (700.884.530) (283.857.827) - 417.026.703 2018 (355.511.627) (276.973.044) - 78.538.583 Sumber: Data Diolah

e. Menghitung rasio-rasio dengan menggunakan Altman Z-Score

Rumus analisis kebangkrutan dengan menggunakan Altman Z-Score pada PT. Panasia Indo Resources Tbk adalah sebagai berikut:

(Rudianto,2013: 257)

Z = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4

Keterangan:

Z = Indeks kebangkrutan 6,56; 3,26; 6,72; 1,05 = Konstanta diterapkan oleh Edwar I Altman.

Modal kerja terhadap Total Aset

Tabel 4. 6

Modal Kerja terhadap Total Asset PT. Panasia Indo Resources Tbk

(dalam ribuan rupiah)

Laba Ditahan terhadap Total Aset

Tabel 4. 7

Laba Ditahan terhadap Total Aset PT. Panasia Indo Resources Tbk

(dalam ribuan rupiah) Tahun Laba Ditahan Total Asset X2

2014 252.064.751 4.224.585.356 0,0596

2015 1.095.678.363 4.878.367.904 0,2245

2016 841.751.446 4.743.579.758 0,1774

2017 208.651.309 4.035.086.385 0,0517

2018 147.682.605 586.940.667 0,2516

Sumber: Data Diolah

EBIT (Earning Before Interest Tax) terhadap Total Aset

Tabel 4. 8

EBIT (Earning Before Interest Tax) terhadap Total Aset PT. Panasia Indo Resources Tbk

(dalam ribuan rupiah)

Nilai Buku Ekuitas terhadap Nilai Buku Utang

Tabel 4. 9

Nilai Buku Ekuitas terhadap Nilai Buku Utang PT. Panasia Indo Resources Tbk

(dalam ribuan rupiah) Tahun Nilai Buku Ekuitas Nilai Buku Utang X4

2014 1.550.936,47 3.619.720.129 0,0004

2015 1.395.962,82 3.482.406.080 0,0004

2016 1.331.601,24 3.565.112.660 0,0003

2017 419.541,12 3.701.551.196 0,0001

2018 306.620,36 450.801.225 0,0006

Sumber: Data Diolah

Setelah dilakukan pencarian terhadap masing-masing rasio Altman Z-Score maka diperoleh hasil

Tabel 4. 10

Hasil Rasio Altman Z-Score PT. Panasia Indo Resources Tbk

(dalam ribuan rupiah)

Tahun X1 X2 X3 X4

2014 - 0,0032 0,0596 - 0,0232 0,0004

2015 - 0,0479 0,2245 - 0,0679 0,0004

2016 - 0,0403 0,1774 - 0,0440 0,0003

2017 - 0,2286 0,0517 - 0,1033 0,0001

2018 - 0,3372 0,2516 - 0,1338 0,0006

Sumber: Data Diolah

Hasil masing-masing rasio dimasukkan ke dalam persamaan untuk mneghitung nilai Z-Score:

Z2014 = 6,56X1+ 3,26X2 + 6,27X3 + 1,-05 Xx4

= 6,56(-0,0032)+3,26(0,059)+6,27(-0,0232)+ 1,05 (0,0004)

= (-0,020992) +0,194296 + (-0,145464) + 0,00042

= 0,02826

Z2015 = 6,56X1+ 3,26X2 + 6,27X3 + 1,-05 Xx4

=6,56(-0,0479)+3,26(0,2245)+6,27(-0,0679)+1,05 (0,0004)

= (-0,314224) + 0,73187 + (-0,425733) + 0,00042

= - 0,0076

Z2016 = 6,56X1+ 3,26X2 + 6,27X3 + 1,-05 Xx4

=6,56(-0,0403)+3,26(0,1774)+6,27(-0,0440)+1,05 (0,0003)

= (-0,264368) + 0,578324 + (-0,27588) + 0,000315

= 0,0383

Z2017 = 6,56X1+ 3,26X2 + 6,27X3 + 1,-05 Xx4

=6,56(-0,2286)+3,26(0,0517)+6,27(-0,1033)+1,05 (0,0001)

= (-1,499616) + 1,68542 + (-0,647691) + 0,000105

= - 0,4617

Z2018 = 6,56X1+ 3,26X2 + 6,27X3 + 1,-05 Xx4

=6,56(-0,3372)+3,26(0,2516)+6,27(-0,1338) 1,05 (0,0006)

= (-2.212032) + 0,820216 + (-0,838926) + 0,00063

= - 2,2301

Tabel 4. 11

Hasil Altman Z-Score 2014-2018 PT. Panasia Indo Resources Tbk Tahun Nilai Z-Score Standar

Keuangan 2014, 2015, 2016, 2017, 2018 perusahaan berada pada zona berbahaya dimana prusahaan dalam kondisi mengalami kesulitan keuangan dengan risiko yang tinggi, potensi kebangkrutan besar kemungkinan terjadi.

Tahun 2014 PT. Panasia Indo Resources Tbk X1 diperoleh sebesar 0,0032 dimana modal kerja yang diperoleh sebesar Rp. -13.535.566 sedangkan total asset sebesar Rp. 4.224.585.356. Kemudian X2 adalah 0,0596 dimana laba ditahan Rp. -103.565.969, X3 yang diperoleh adalah -0,0232 nilai EBIT Rp. -98.268.540, rasio X4 adalah 0,0004, dimana diperoleh dari nilai buku ekuitas Rp. 1.550.936.479 nilai buku utang Rp. 3.619.720.129. Jadi pada tahun 2014 PT. Panasia Indo Resources Tbk memperoleh nilai Z-Score sebesar 0,0282.

Berdasarkan kriteria Z-Score Z<1,1, perusahaan berada pada zona berbahaya, dimana PT. Panasia Indo Resources Tbk memperoleh hasil Z-Score yang cukup rendah dengan menyatakan perusahaan sedang dalam potensi kebangkrutan yang cukup tinggi.

Tahun 2015 PT. Panasia Indo Resources Tbk X1 diperoleh sebesar 0,0479 dimana modal kerja yang diperoleh sebesar Rp. -233.710.021 sedangkan total asset sebesar Rp. 4.878.367.904.

Kemudian X2 adalah 0,2245 dimana laba ditahan Rp. -355.659.019, X3 yang diperoleh adalah -0,0679 nilai EBIT Rp. -332.268.609, rasio X4 adalah 0,0004, dimana diperoleh dari nilai buku ekuitas Rp.

1.395.961.824 nilai buku utang Rp. 3.482.406.080. Jadi pada tahun

2015 PT. Panasia Indo Resources Tbk memperoleh nilai Z-Score sebesar - 0,0076. Berdasarkan kriteria Z-Score Z<1,1, perusahaan berada pada zona berbahaya, dimana PT. Panasia Indo Resources Tbk memperoleh hasil Z-Score yang cukup rendah dengan menyatakan perusahaan sedang dalam potensi kebangkrutan yang cukup tinggi.

Tahun 2016 PT. Panasia Indo Resources Tbk X1 diperoleh sebesar 0,0403 dimana modal kerja yang diperoleh sebesar Rp. -191.399.550 sedangkan total asset sebesar Rp. 4.743.579.758.

Kemudian X2 adalah 0,1774 dimana laba ditahan Rp. -355.659.019, X3

yang diperoleh adalah -0,0440 nilai EBIT Rp. -208.784.247, rasio X4

adalah 0,0003, dimana diperoleh dari nilai buku ekuitas Rp.

1.331.601,24 nilai buku utang Rp. 3.565.112.660. Jadi pada tahun 2016 PT. Panasia Indo Resources Tbk memperoleh nilai Z-Score sebesar 0,0383. Berdasarkan kriteria Z-Score Z<1,1, perusahaan berada pada zona berbahaya, dimana PT. Panasia Indo Resources Tbk memperoleh hasil Z-Score yang cukup rendah dengan menyatakan perusahaan sedang dalam potensi kebangkrutan yang cukup tinggi.

Tahun 2017 PT. Panasia Indo Resources Tbk X1 diperoleh sebesar 0,2286 dimana modal kerja yang diperoleh sebesar Rp. -922.507.822 sedangkan total asset sebesar Rp. 4.035.086.385.

Kemudian X2 adalah 0,0517 dimana laba ditahan Rp. -847.049.209, X3

yang diperoleh adalah -0,1033 nilai EBIT Rp. -417.026.703, rasio X4 adalah 0,0001, dimana diperoleh dari nilai buku ekuitas Rp. 419.541,12 nilai buku utang Rp. 3.701.551.196. Jadi pada tahun 2017 PT. Panasia Indo Resources Tbk memperoleh nilai Z-Score sebesar - 0,4617.

Berdasarkan kriteria Z-Score Z<1,1, perusahaan berada pada zona berbahaya, dimana PT. Panasia Indo Resources Tbk memperoleh hasil Z-Score yang cukup rendah dengan menyatakan perusahaan sedang dalam potensi kebangkrutan yang cukup tinggi.

Tahun 2018 PT. Panasia Indo Resources Tbk X1 diperoleh sebesar 0,3372 dimana modal kerja yang diperoleh sebesar Rp.

-197.922.410 sedangkan total asset sebesar Rp. 586.940.667. Kemudian X2 adalah 0,2516 dimana laba ditahan Rp. -229.988.885, X3 yang diperoleh adalah -0,1338 nilai EBIT Rp. -78.538.583, rasio X4 adalah 0,0006, dimana diperoleh dari nilai buku ekuitas Rp. 306.620,36 nilai buku utang Rp. 450.801.225. Jadi pada tahun 2018 PT. Panasia Indo Resources Tbk memperoleh nilai Z-Score sebesar -2,2301. Berdasarkan kriteria Z-Score Z<1,1, perusahaan berada pada zona berbahaya, dimana PT. Panasia Indo Resources Tbk memperoleh hasil Z-Score yang cukup rendah dengan menyatakan perusahaan sedang dalam potensi kebangkrutan yang cukup tinggi.

75 A. Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Panasia Indo Resources Tbk pada tahun 2014-2018 dapat diprediksi bahwa PT. Panasia Indo Resources Tbk berpotensi mengalami kebangkrutan yang berada pada zona berbahaya.

Hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai Z-Score pada tahun 2014-2018 Z<1,1.

Pada tahun 2014 diperoleh nilai Z-Score sebesar 0,0282, pada tahun 2015 diperoleh nilai Score sebesar - 0,0076, pada tahun 2016 diperoleh nilai Z-Score sebesar 0,0383, pada tahun 2017 diperoleh nilai Z-Z-Score sebesar - 0,4617 dan pada tahun 2018 diperoleh nilai Z-Score sebesar - 2,2301.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Panasia Indo Resources Tbk pada tahun 2014-2018, maka peneliti ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk peneliti yang akan datang

Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel perusahaan yang lebih banyak dan beragam agar mendapat hasil yang lebih kuat dan akurat dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan model-model prediksi kebangkrutan lainnya untuk dapat dijadikan sebagai pembanding dalam memprediksi kebangkrutan.

2. Bagi perusahaan

PT. Panasia Indo Resources Tbk dengan analisis Z-Score menunjukkan bahwa perusahaan mengalami ancaman (kesulitan keuangan) untuk itu perlu dilakukan perbaikan dalam internal perusahaan yang bersangkutan, beberapa perbaikan tersebut adalah:

a. Perbaikan dalam hal manajemen.

b. Mengurangi ketergantungan terhadap hutang.

c. Berusaha meningkatkanpenjualan.

d. Meningkatkan laba penjualan dengan melakukan efesiensi biaya.

e. Memperpanjang jatuh tempo dari hutang-hutang perusahaan.

f. Memaksimalkan penggunaan aktiva perusahaan.

Kebangkrutan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Efferin, S. 2012. Metode Penelitian Akuntansi; Mengungkapkan Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Edisi Pertama. Yogyakarta: Ghara Ilmu

Fahmi, I. 2013. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung:

Alfabeta

Hanafi, M. 2008. Manajemen Keuangan.Edisi Kesatu. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Harahap, S. 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajawali Press

Hasanah, N. 2010. Analisis Rasio Keuangan Model Altman dan Model Springate sebagai Early Warning System (EWS) terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Bank Go Public. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hery. 2009. Teori Akuntansi. Jakarta: Kencana

Jumingan. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: RajaGrafindo Persada Khoiriyah, S. 2019. Analisis Financial Distress, Perbandingan dan

Tingkat Akurasi Menggunakan Model Altman Z-Score, Grover, Springgate dan Zmijewski untuk Memprediksi Kebangkrutan pada Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaaan Delisting di BEI tahun 2012-2017). Skripsi

Mulyawan, S. 2015. Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka Setia Nofrivul. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Batusangkar:STAIN

Batusangkar Press

Nugroho. Jurnal of Management and Accounting Vol. 1 No. 1 Oktober 2018. Model Analisis Z-Score terhadap Prediksi Kebangkrutan Pangkey, dkk. Jurnal EMBAVol. 6 No. 4, September 2018. Analisis

Prediksi Kebangkrutan dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score dan Metode Zwijewski Perusahaan Bangkrut yang Pernah Go Public di Bursa Efek Indonesia

Pasrizal, H. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Batusangkar: STAIN Batusangkar Press

Prameswari, dkk. Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer Vol. 10 No. 1, April 2018. Prediksi Kebangkrutan dengan Metode Altman Z-Score, Springate dan Zmijewski pada Perusahaan Delisting di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Pura, R. 2013. Pengantar Akuntansi I. Jakarta: Erlangga

Rodoni, A. 2010. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen Informasi Untuk Pengambilan

Keputusan Strategis. Jakarta: Erlangga

Samryn, LM. 2012. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Rajawali Press

Sudana, I. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan, Teori dan Praktek.

Jakarta: Erlangga

Syilviana. 2016. Analisis Prediksi Kebangkrutan dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score pada Perusahaan Asuransi yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (periode tahun 2010-2013). Ekonomi Bisnis, 1(1): 61-74

Tambunan, dkk. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 2 No. 1, Februari 2015. Administrasi bisnis. Student journal.ub.ac.id. Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score (Studi pada Subsektor Rokok yang Listing dan Perusahaan Delisting di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013) Tempo.co Bandung. Diakeses tanggal 07 Februari 2019

Toto, P. 2011. Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. Jakarta:

PPM

Wulandari, dkk. Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 2 No. 1, Juni 2017. Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Metode Altman (Z-Score pada Perusahaan Farmasi (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015).

www.idx.co.id

Yoseph. 2011. Analisis Kebangkrutan Dengan Metode Z-Score Altman, Springgate dan Zmijewski pada PT. Indofoof Sukses Makmur Tbk Periode 2005-2009. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 04 Tahun ke-2 Januari-April 2011

Dokumen terkait